Professional Documents
Culture Documents
Peran Uniform system of accounts adalah menetapkan format standar dan klasifikasi perkiraan
yang mengarah pada kepemilikan individu dalam penyiapan dan penyajian laporan keuangan.
Standarisasi dalam uniform system of accountsmembantu pemakai laporan keuangan internal dan
eksternal untuk membandingkan posisi keuangan dan kinerja operasi pada jenis kepemilikan yang sama
dalam industry hotel.
6. Jelaskan dan beri contoh cara yang bisa dipakai untuk menyusun kode rekening !
1. KODE REKENING
Pemberian kode untuk klasifikasi rekening diperlukan karena dapat memudahkan untuk
mencari rekening-rekening yang diinginkan.
Kode rekening harus disusun secara konsisten. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
dalam memberikan kode yaitu dengan angka, huruf ataupun kombinasi keduanya. Tidak
memandang cara mana yang digunakan, kode yang diberikan harus dapat memenuhi syarat-
syarat sbb:
a. Memungkinkan adannya perluasan rekening tanpa harus mengadakan perubahan kode.
b. Harus mudah diingat
c. Memudahkan bagi pihak yang menggunakan.
Dalam metode ini, rekening buku besar diberi kode angka atau huruf yang berurutan.
Kelemahan metode ini adalah jika terjadi perluasan jumlah rekening, hal ini akan
mengakibatkan perubahan menyeluruh terhadap kode rekening yang mempunyai kode
angka yang lebih besar, contoh kode angka urut :
2. Investasi sementara.
3. Piutang.
5. Dll.
1. rekening diberi kode dengan angka urut, dari angka kecil ke angka besar.
2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Rekening dengan kode 1 sampai 9 memiliki
1 angka dalam kode rekeningnya, sedangkan rekening dengan kode 10 sampai dengan 99
memiliki 2 angka , sedangkan rekening dan kode 100 sampai 999 memiliki 3 angka
dalam kode rekeningnya,dan seterusnya.
3. Perluasan klasifikasi pada suatu rekening akan mengakibatkan perubahan kode semua
rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan.
Sebagai contoh, jika rekening 21 Beban yang ditangguhkan dalam daftar rekening diatas
dirinci lebih lanjut menjadi 3 rekening : 21 Beban organisasi,22 Rugi Trial-Run,dan 23
Beban Promosi, maka rekening-rekening yang sebelumnya berkode diatas rekening yang
dipecah tersebut (kode 22 dan selanjutnya) semuanya akan mengalami perubahan kode.
Dalam metode pemberian kode ini, rekening buku besar dikelompokkan menjadi beberapa
golongan dan setiap golongan disediakan satu blok angka yang berurutan untuk memberi
kodenya. Penggunaan Kode Angka Blok ini dapat mengatasi kelemahan Kode Angka urut, yang
jika terjadi perluasan klasifikasi pada suatu rekening mengakibatkan perubahan kode semua
rekening yang kodenya lebih besar dari kode rekening yang mengalami perluasan.
Untuk menghadapi kemungkinan perluasaan rekening, dalam setiap blok angka disediakan angka
cadangan perluasan,sehingga perluasaan kode rekening hanya akan mempengaruhi pemberian
kode rekening dalam blok yang bersangkutan.
Rekening buku besar digolongkan menjadi golongan dan setiap golongan disediakan satu blok
angka yang berurutan :
Pemberian kode dengan Kode Angka Blok ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Rekening diberi kode dengan blok angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka
besar.
2. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Rekening berkode angka dalam blok sampai
dengan 9 memiliki 1 angka dalam kodenya. Dalam blok 10 sampai dengan 99 memiliki 2
angka dalam kodenya, dan yang dalam blok 100 sampai dengan 999 memiliki 3 angka
dalam kodenya, dan seterusnya.
Terbentuk dari dua atau lebih subcodes yang dikombinasikan menjadi satu kode. Kode Angka
Kelompok ini mempunyai Karakteristik sebagai berikut :
2. Jumlah angka dan /atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu.
3. Posisi angka dan /atau huruf dalam kode mempunyai arti tertentu.
4. Perluasan Klasifikasi dilakukan dengan memberi cadangan angka dan / atau huruf ke
kanan.
Sebagai contoh adalah pemakaian Kode Angka Kelompok untuk memberi kode rekening biaya
guna menghasilkan informasi biaya yang menggambarkan :
2. Jenis Biaya
Berdasarkan data tersebut di atas dapat ditentukan bahwa jumlah angka dalam kode adalah 5,
dengan rincian 3 angka pertama untuk menunjukkan hubungan biaya dengan struktur organisasi
(ada 3 jenjang organisasi), dan 2 angka sisanya untuk menunjukkan jenis biaya (karena jumlah
jenis biaya diperkirakan tidak akan lebih dari 100, sehingga hanya diperlukan 2 angka saja).
Rincian jenis biaya beserta kodenya adalah sebagai berikut :
05 Biaya upah
12 Biaya iklan
13 Biaya pembungkus
15 Biaya lain-lain
Berdasarkan kode tersebut di atas, biaya asuransi tenaga kerja yang dikeluarkan oleh Bagian
Pulp diberi kode 21107.
Biaya bahan bakar yang dikonsumsi oleh Bagian Listrik dan Air dicatat dalam rekening yang
berkode 22203.
Desimal berarti persepuluhan. Kode Angka Desimal memberi kode angka terhadap klasifikasi
yang membagi kelompok menjadi maksimum 10 sub kelompok dan membagi subkelompo
menjadi maksimum 10 golongan yang lebih kecil dari subkelompok tersebut. Sebagai contoh
adalah sebagai berikut :
I. Persediaan
4. Persediaan Lain-Lain
Pemberian kode dengan Kode Angka Desimal ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Rekening diberi dengan angka yang berurutan, dari angka kecil ke angka besar.
b. Jumlah angka (digit) dalam kode tidak sama. Klasifikasi besar memiliki jumlah angka yang
lebih sedikit bila dibandingkan dengan klasifikasi rinciannya.
c. Perluasan klasifikasi pada suatu rekening dilakukan dengan maksimum pemecahan tidak lebih
dari 10. Pemberian kode perluasannya dilakukan dengan menambahkan 1 angka di sebelah
kanannya.
Metode ini menggunakan kode berupa kombinasi angka dan Huruf. Setiap rekening diberi kode
angka yang di mukanya dicantumkan huruf singkatan kelompok rekening tersebut. Misalnya :
AL 101, ATL 112, MO 245
AL merupakan singkatan dari aktiva lancar, ATL singkatan aktiva tidak lancar , dan MO
singkatan dari modal.
Dalam merancang kerangka kode rekening, berbagai pertimbangan berikut ini perlu
diperhitungkan :
1. Rerangka kode harus sesuai logis memenuhi kebutuhan pemakai dan metode pengolahan
data yang digunakan. Kode sembarang , seperti SSR untuk menunjukkan Sempati Air
dalam kode penerbangan, membingungkan para penumpang pesawat.
2. Setiap kode harus mewakili secara unik unsur yang diberi kode. Kode untuk rekening
piutang kepada Risa Rimendi harus hanya menunjukkan rekening debitur tersebut, bukan
debitur yang lain.
Desain kode harus mudah disesuaikan dengan tuntutan perubahan. Jika struktur kode harus
diubah setiap kali menghadapi tuntutan perubahan, hal ini akan memerlukan biaya perubahan
dan membingungkan pemakai