Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
peranan cukup penting. Ubi kayu tidak hanya sebagai sumber bahan pangan tetapi
Ubi kayu merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan akan
membusuk dalam 2 - 5 hari (Barrett dan Damardjati, 1984). Selain daya simpan
yang singkat, susut saat panen dan pasca panen yang tinggi menjadi masalah.
Diperkirakan susut pada saat panen ubi kayu sebesar 7 % dan susut pasca panen
lebih dari 24 % . Susut yang terjadi pada ubi kayu dapat disebabkan oleh faktor
fisik, fisiologis, hama dan penyakit. Susut fisik dapat terjadi akibat kerusakan
mekanis selama pemanenan dan penanganan, dan akibat perubahan suhu. Susut
fisiologis terutama disebabkan oleh air, enzim dan respirasi. Sedangkan faktor
hama dan penyakit mencakup mikro-organisme (jamur, bakteri, dan virus), insek,
tikus, dan hama (Barret dan Damardjati, 1984). Sistem panen juga menjadi
masalah, dimana kadang terdapat ubi kayu yang sangat melimpah di pasaran dan
Kebutuhan ubi kayu setiap tahun selalu meningkat, baik untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Pada tahun 2004 sampai 2006 ekspor ubi
kayu Indonesian semakin meningkat dari 53 304 ton menjadi 139 096 ton
(Deptan, 2007). Tidak hanya ubi kayu, ekspor produk olahan ubi kayu seperti
tapioka dan gaplek juga tinggi yaitu 31 juta pada tahun 2007 (PDSIPKP, 2011).
2
Indonesia, 2004). Apabila terjadi kelangkaan bahan baku maka produksi akan
terhambat. Kualitas bahan baku juga sangat penting dalam industri tapioka karena
kualitas bahan baku akan menentukan kualitas dari tepung tapioka yang
Tujuan Penulisan
manajemen panen dan pasca panen ubi kayu untuk bahan baku tapioka dan
mempelajari teknik-teknik, pemasalahan panen dan pasca panen ubi kayu, serta
solusinya.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Dalam sistematika tanaman ubi kayu dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kelas
esculenta Crantz.
Bagian tubuh tanaman ubi kayu terdiri atas batang, daun, bunga, dan
mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi, ketika masih muda umumnya
berwarna hijau dan setela tua menjadi keputihan, kelabu, atau hijau kelabu.
Batang berlubang, berisi empelur berwarna putih, lunak, dengan struktur seperti
Susunan daun ubi kayu berurat menjari dengan cangap 5-9 helai. Daun ubi
kayu, terutama yang masih muda mengandung racun sianida, namun demikian
dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan dapat menetralisir rasa pahit sayuran lain,
misalnya daun pepaya dan kenikir (Rukmana, 1997). Tanaman yang diperbanyak
dengan biji sistem perakaran akar tunggang yang jelas, sedangkan tanaman yang
kemudian berkembang ke arah ujung distal (ujung, bagian terjauh dari batang).
Syarat Tumbuh
Iklim
berada pada 30° LU dan 30° LS. Namun demikian, untuk dapat tumbuh,
tertentu. Tanaman ubi kayu menghendaki suhu antara 18°-35°C. Pada suhu di
bawah 10°C pertumbuhan tanaman ubi kayu akan terhambat. Kelembaban udara
yang dibutuhkan ubi kayu adalah 65%. Namun demikian, untuk berproduksi
secara maksimum tanaman ubi kayu membutuhkan kondisi tertentu, yaitu pada
dataran rendah tropis, dengan ketinggian 150 m di atas permukaan laut (dpl),
Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ubi kayu 1 500 – 2 500 mm/tahun
(Bank Indonesia, 2004). Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu
akan sedikit terhambat. Selain itu, tanaman menjadi kerdil karena pertumbuhan
bunga yang kurang sempurna. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ubi kayu 10 - 700 m
ketinggian sampai 300 m dpl tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi dengan
5
baik, tetapi tidak dapat berbunga. Namun, di ketinggian tempat 800 m dpl
tanaman ubi kayu dapat menghasilkan bunga dan biji (Prihandana et al., 2008).
Tanah
Ubi kayu dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Pada daerah di mana
jagung dan padi tumbuh kurang baik, ubi kayu masih dapat tumbuh dengan baik
dan mampu berproduksi tinggi apabila ditanam dan dipupuk tepat pada waktunya.
Sebagian besar pertanaman ubi kayu terdapat di daerah dengan jenis tanah
Aluvial, Latosol, Podsolik dan sebagian kecil terdapat di daerah dengan jenis
tanah Mediteran, Grumusol dan Andosol. Derajat keasaman (pH) tanah yang
sesuai untuk budidaya ubi kayu berkisar antara 4,5-8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada
Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur
remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik.
6 Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih
mudah tersedia, dan mudah diolah. Derajat kemasaman (pH) tanah yang sesuai
untuk budidaya ubi kayu berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. Umumnya
tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0 – 5,5, sehingga
PEMBAHASAN
Persiapan Panen
Panen Kriteria Panen Berdasarkan umur panen tanaman, varietas ubi kayu
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu umur genjah, sedang, dan dalam yang masing-
masing dipanen pada fase kadar pati optimal, mulai umur 7 - 9 bulan.Varietas
berumur genjah, dipanen pada umur 7 - 9 bulan, varietas berumur sedang pada
Pemanenan ubi kayu sering juga dilakukan petani mitra sebelum pada
panen yang seharusnya walaupun petani memahami umur panen ubi kayu tepat.
Hal ini disebabkan oleh kebutuhan yang mendesak. Panen pada umur biasanya
terjadi sebelum lebaran dan awal semester. Pemanenan pada umur akan
Ubi kayu yang dipanen pada kebun petani mitra biasanya berumur 9 -
panen menjadi lebih lama biasanya disebabkan karena faktor cuaca dan harga.
Pada saat curah hujan tinggi akan menyebabkan jalan menjadi rusak sehingga
waktu panen harus ditunda. Sebaliknya jika curah hujan terlalu rendah dapat
Jika harga jual rendah, beberapa petani biasanya akan menunda pemanenan
tanaman) dengan mengunakan herbisida agar ubi yang telah terlihat dan
7
mempermudah pencabutan ubi kayu. Pemanenan ubi kayu yang tepat akan
menghasilkan tapioka dengan kualitas yang baik dan dengan rendemen yang
tinggi. Waktu panen yang terlalu cepat akan merugikan karena kandungan
kadar pati ubi kayu masih rendah menyebabkan kulalitas ubi kayu menjadi
kurang baik.
meskipun upah yang diberikan oleh petani mitra lebih besar dibanding di
perusahaan-perusahaan
Peralatan Panen
Alat-alat panen yang biasa digunakan adalah bajak panen, parang, karung,
angkutan (truck, trailler, dum truck), dan batu asah. Pisau digunakan untuk
memisahkan umbi dari batang, karung digunakan untuk memasukkan ubi kayu ke
mempercepat proses panen, bajak panen juga berfungsi mempermudah panen. Ubi
kayu yang dipanen tua biasanya sulit untuk dicabut, maka dengan adanya bajak
pemanenan dapat dilakukan dengan mudah. Kelemahan dari bajak panen adalah
ubi kayu banyak yang terpotang. Ubi kayu yang terpotong akan cepat membusuk
jika tidak segera diolah. Jika panen menggunakan bajak hendaknya diikuti dengan
Alat Panen yang biasa digunakan di kebun mitra adalah parang, karung,
batu asah, gancu, angkutan (truck), dan cangkul. Cangkul digunakan untuk
8
mengambil ubi kayu yang tidak dapat dicabut dengan tangan karena umbi besar.
tertinggal. Gancu pada umunya digunakan pada saat musim kemarau karena
cangkul.
Pelaksanaan Panen
beberapa baris ubi kayu hasil bajakan pada satu jalur yang berupa tumpukan-
umbi sebaiknya jangan tertinggal di bonggol. Hal ini disebabkan bagian pangkal
ubi kayu memiliki kadar pati yang lebih tinggi dibanding bagian tengah maupun
dibanding dengan bagian ujung umbi. Setelah ubi kayu yang dikumpulkan
penurunan kadar aci. Setelah dipanen, proses metabolisme masih terjadi dalam
umbi ubi kayu sehingga perombakan karbohidrat/pati menjadi senyawa gula tetap
9
mengalami penurunan 11 - 38 %.
Pengangkutan hasil panen sangat penting saat panen ubi kayu. Sifat ubi
kayu yang mudah busuk dan sistem panen yang bersifat tonase menyebabkan
angkutan panen harus ada saat panen. Transportasi panen yang biasa digunakan
Alat angkutan yang sering digunakan untuk petani mitra adalah truck.
Truck yang digunakan petani mitra ada yang sewaan dan ada yang milik sendiri.
Pengangkutan hasil dari kebun petani mitra sering terhambat. Hal ini disebabkan
oleh kondisi jalan yang sangat buruk dan lokasi yang sangat jauh. Saat kondisi
hujan, petani mitra akan lebih memilih untuk tidak melakukan panen.
Petani pada umumnya melaksanakan panen jika curah hujan tidak terlalu
tinggi. Saat curah hujan tidak terlalu tinggi banyak petani yang melaksanakan
panen, sehinmga ubi kayu yang berasal dari mitra perlu mengikuti antrian dalam
penimbangan. Pada saat panen raya antrian penimbangan bisa mencapain satu
hari. Hal ini mengakibatkan pengangkutan dari lahan petani menjadi terganggu,
KESIMPULAN
1. Persiapan panen untuk petani mitra berupa persiapan area panen. area
tanaman) dengan mengunakan herbisida agar ubi yang telah terlihat dan
2. Alat Panen yang biasa digunakan di kebun mitra adalah parang, karung,
4. Pengangkutan hasil panen sangat penting saat panen ubi kayu. Sifat ubi
kayu yang mudah busuk dan sistem panen yang bersifat tonase
DAFTAR PUSTAKA
Rubatzky, V.E., dan Yamaguchi, 1998, Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi dan
Gizi Jilid II, ITB, Bandung. 200 hal