Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Innovation is needed in learning to make meaningful learning, so the student constructs their own
knowledge from the learning experience of learning process. One of the innovations is to integrate
Problem Based Learning model. Problem Based Learning involves students to be active in every
problem. Eleven problems type in Problem Based Learning that have different solving steps, due to
every student different metacognition character potential and can change by given treatment. This
research is a pre-experimental design: the pretest-posttest control and experimental group design
with embedded experimental design. The metacognition character data were analyzed qualitaively,
whereas the average grade data were analyzed quantitatively. The analysis of metacognition
character shows the different metacognition characters and on learning process there is
improvement of student achievement from 14% to 84.4%.
Abstrak
Inovasi dibutuhkan dalam pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna, agar siswa dapat
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dari pengalaman belajar yang diperolehnya dalam proses
pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah mengintegrasikan model Problem Based
Learning. Problem Based Learning melibatkan siswa untuk aktif dalam setiap masalah. Sebelas tipe
masalah dalam Problem Based Learning yang memiliki langkah penyelesaian yang berbeda yang
menyebabkan terjadinya dinamika metakognisi siswa. Penelitian ini merupakan penelitian A pre-
experimental design: the pretest-post-test control and experimental group design dengan desain
embedded experimental design. Analisis kualitatif dari analisis karakter metakognisi, sedangkan
analisis kuantitatif hanya berasal dari hasil belajar. Hasilnya, terlihat perbedaan karakter
metakognisi dan hasil belajar, yang mengalami peningkatan dari persentase 14% menjadi 84,4.
Kata Kunci: jenis masalah, model problem based learning, dinamika metakognisi.
22
Edu-Sains Volume 2 No. 2 Juli 2013
23
Pamela dkk., Pengaruh jenis masalah …….
kompleks, dan abstrak. Dia juga sendiri dan bahan pelajaran yang akan
membedakan antara masalah well- dipelajari, serta usaha sadarnya untuk
structure dan ill-structure. Masalah well- terlibat dalam proses berprilaku dan
structure telah diketahui solusi yang berpikir yang akan meningkatkan proses
dibutuhkan untuk penerapan sejumlah belajar dan memorinya. Flavell dalam
konsep tetap, aturan-aturan, dan prinsip- Jonassen (2011) membedakan dua
prinsip. Masalah ill-structure memiliki karakteristik metakognisi, yaitu:
beberapa solusi, unsur yang tidak pengetahuan tentang kognisi dan regulasi
diketahui, hubungan yang tidak konsisten kognisi. Pengetahuan tentang kognisi
antara konsep, aturan, dan prinsip- mencakup pengetahuan tentang variabel
prinsip. Masalah well-structure termasuk tugas, strategi, dan pribadi. Artinya,
masalah logika dan bercerita, sementara pengetahuan metakognisi meliputi
situasi kasus ill-structure termasuk pengetahuan dari keterampilan yang
masalah desain (misalnya, membangun dibutuhkan olehtugas yang berbeda,
sebuah jembatan ekspansi) dan dilema pengetahuan strategis (pengetahuan
(misalnya, bagaimana menarik diri dari tentang strategi pembelajaran alternatif
negara di akhir perang). dan kapan harus menggunakannya) dan
pengetahuan diri (pengetahuan tentang
Jenis masalah yang hadir dalam proses kemampuan seseorang dankemampuan
pembelajaran memiliki ciri yang khas orang lain). Regulasi kognisi mencakup
dalam pembelajaran berbasis masalah. kemampuan untuk memonitor
Contoh masalah well-structure dalam pemahaman seseorang dan
pembelajaran kimia yaitu masalah cerita, mengendalikan kegiatan belajar
soal berupa pertanyaan yang bercerita seseorang.
mereaksikan suatu logam, atau
pembuatan larutan. Contoh ill-structure Tan (2004) menyatakan proses
dalam pembelajaran kimia yaitu masalah pembelajaran berbasis masalah
desain, untuk mengetahui persentase mencakup penggunaan metakognisi dan
senyawa yang belum diketahui namun regulasi diri. Problem based learning
terdapat berat seyawa lain sebagai diakui sebagai pendekatan pembelajaran
indicator untuk menyelesaikan masalah aktif dan berpusat pada peserta didik
ini. Tingkat kesulitan dalam progresif dimana masalah yang tidak
menyelesaikan well-structure dan ill- terstruktur (masalah dunia nyata
structure berbeda. Dengan perbedaan atausimulasi masalah yang kompleks)
langkah penyelesaian maka akan berbeda yang digunakan sebagai titik awal dan
pula karakter metakognisi siswa yang jangkar untuk proses pembelajaran.
akan dihasilkan. Semakin baik karakter
metakognisi siswa maka akan semakin SMA Negeri 3 kota Jambi memiliki nilai
baik pula siswa dalam menyelesaikan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 75.
jenis-jenis masalah. Dengan tingginya nilai KKM ini
menunjukan bahwa SMA Negeri 3 kota
John Flavell awalnya menciptakan istilah Jambi memiliki siswa yang tingkat
metakognisi pada akhir tahun 1970 kecerdasan yang baik. Dengan
berarti "Kognisi tentang fenomena kecerdasan yang baik diharapkan siswa
kognitif," atau lebih sederhana "berpikir dapat menggunakan kemampuan
tentang berpikir" (Lai, 2011). Selanjutnya metakognisi untuk menyelesaikan jenis
Ormrod (2008) menyatakan metakognisi masalah kimia. Salah satu materi kimia
mencakup pemahaman dan keyakinan yang sering diangap sulit oleh siswa
pembelajar mengenai proses kognitifnya kelas X adalah stoikiometri. Untuk
24
Edu-Sains Volume 2 No. 2 Juli 2013
25
Pamela dkk., Pengaruh jenis masalah …….
Karakter Karakter
PTK PD PTK PD
metakognisi metakognisi
Before Intervention After Intervention
50 64 PD 56 58 PD
Kelas
57 62 PD 54 60 PD
Kontrol
50 64 PD 52 62 PD
Kelas 61 62 PD 71 68 PTK
eksperimen
Cerita 66 68 PD 78 76 PTK
Strategi 58 62 PD 67 72 PD
Kinerja 59 58 PTK 56 63 PD
60 58 PTK 76 76 PTK-PD
Desain
57 63 PD 73 73 PTK-PD
Keterangan:
Bagian yang digaris-bawahi adalah siswa yang mengalamai dinamika metakognisi
PTK : Pengetahuan Tentang Kognisi
PD : Pengaturan Diri
Selama proses pembelajaran setiap
Berdasarkan nilai rata-rata (Tabel 2) hasil pertemuan pembelajaran stoikiometri
tes yang diberikan terlihat bahwa terdapat pada kelas eksperimen, dilakukan
perbedaan, antara kelas eksperimen monitoring dari karakter metakogisi
dengan kelas control. Kelas eksperimen siswa. Berdasarkan hasil observasi dalam
setelah diajarkan dengan model problem proses pembelajaran pada kelas
based learning yang berbeda jenis eksperimen, terlihat bahwa karakter
masalahnya memiliki hasil belajar yang metakognisi siswa yang mendapatkan
lebih tinggi dibandingkan kelas control masalah bercerita seperti siswa A sangat
yang diajarkan dengan metode ceramah. cendrung ke pengetahuan tentang
kognisi. Dengan karakter metakognisi
Tabel 2. Rata-rata Hasil Pre-Test dan Post-Test pengetahuan tentang kognisi, siswa
Stoikimetri tersebut mampu mengerjakan masalah
dengan baik. Karena mereka mengertahui
Nilai Nilai
∆ batasan kemampuan mereka dalam
Pre-Test Post-Test
Kelas mengerjakan masalah. Begitu juga
12.77 75.30 62.53 dengan siswa J. Sedangkan AD yang
kontrol
Kelas
14.40 84.47 70.07
berada pada kelompok strategi kinerja
Eksperimen memiliki karakter pengaturan diri yang
cukup kuat. G juga memiliki karakter
26
Edu-Sains Volume 2 No. 2 Juli 2013
27
Pamela dkk., Pengaruh jenis masalah …….
28
Edu-Sains Volume 2 No. 2 Juli 2013
29
Pamela dkk., Pengaruh jenis masalah …….
siswa I, AC, dan M adalah 75, 73, dan cocok adalah pengetahuan tentang
70. kognisi.
30
Edu-Sains Volume 2 No. 2 Juli 2013
X Negeri 3 Kota Jambi pada konsep Jonassen, David. 2011. Learning to Solve
stoikiometri. Jenis masalah terlihat Problems A Handbook for
memberikan dinamika karakter Designing Problem-Solving
metakognisi. Learning Environments. New
York: Routledge
Dari hasil penelitian yang sudah
diperoleh, maka penulis mengemukakan Lai, Emily R. 2011. Metacognition: A
beberapa saran berikut. Pembelajaran Literature Review. Person: New
dengan model problem based learning York.
dapat dijadikan sebagai inovasi
pembelajaran. Mengingat guru tak hanya Ormrod, Jeanne Ellis. 2008.Psikologi
dapat menerapkan metode ceramah saja Pendidikan, edisi keenam,
dalam proses pembelajaran, namun juga Terjemahan Indianti, Erlangga,
mengacu pada cara berpikir siswa dalam Jakarta.
memecahkan masalah sehingga siswa
lebih mandiri dan aktif.Penelitian Richey, Rita. 2011. The Instructional
lanjutandiharapkan dengan materi kimia Knowledge Base. New York:
lainnya yang banyak menuntut siswa Routledge
dalam pemecahan masalah.
Savin-Baden dan Major. 2004.
DAFTAR PUSTAKA Foundations of Problem-based
Learning. New York: Open
Arends, Richard. I., 2008. Belajar untuk University Press
Mengajar, edisi ketujuh,
Terjemahan Soetjipto, Pustaka Tan, Oon-Seng. 2003. Problem Based
Belajar, Yogyakarta. Learning Innovation. Cengage
Learning: Singapore.
Cohen,Louis. 2007. Research Methods In
Education. Routledge: Tan, Oon-Seng. 2004. Cognition,
London&New York. Metacognition, andProblem-
based Learning, dalam Tan
Gilberg, J.K. 2002, Chemistry And Enhancing Thinking Through
Chemical Education, dalam Problem-Based Learning
Gilbert, dkk, Chemical Approaches:International
Education: Towards Research- Perspectives: hal.1-16 division
Based Practice, hal.3-5, Forum of, Singapore
For Scholarship In Science And
Technology Education, USA.
31