You are on page 1of 11

SOAL UTN 2

1. Data evaluasi proses pelayanan bimbingan dan konselingsebagai berikut : belum banyak peserta didik
bermasalah tertangani, belum tersedia data elektronik yang membantu, sebagian peserta didik telah mengasai
keterampilan berkomunikasi, terampil belajar. Kendala masih ditemukan untuk membantu masa depan peserta
didik. Atas data tersebut, perbandingan persentase layanan dasar, perencanaan individual, layanan responsive,
dan dukungan sistem sebagai berikut :
a. 10 – 50 – 30 – 10
b. 20 – 30 – 20 – 30
c. 30 – 20 - - 20 - 30
d. 40 – 10 – 30 – 20
e. 50 – 5 – 40 – 5
2. Identivikasi masalah konseling menunjukan datasebagai berikut.
1. Konseli tidak bisa konsentrasi belajar,
2. setiap kali mengikuti pelajaran kepala terasa pusing,
3. jika harus membaca hanya mampu bertahan 10 menit,
4. pekerjaan pelajaran tidak pernah tuntas dikerjakan.
Atas dasar tersebut yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling adalah :
a. Mengirim konseli ke dokter (Karena masalah konseli menunjukan bahwa konseli perlu ke
dokter untuk mengecek mengapa kelapanya sakit)
b. Meminta orang tua konseli untuk konseling (orangtua konseli tidak perlu di konseling)
c. Memberi saran agar konseli banyak istirahat (sakit kepala konseli terjadi bukan hanya sekali, jadi
solusinya tidak hanya sekedar menyuruhnya beristirahat. Dapat dimungkinakan ada gangguanm
kesehatan yang perlu segera dicaritahu.)
d. Meminta konseli untuk banyak minum air putih (Air putih baik untuk kesehatan akan tetap tidak dapat
menyelesaikan maslah konseli yang kepalanya pusing setiapkali mengikuti pelajaran)
e. Berharap guru mata pelajaran membebaskan dari tugas (Masalah tidak akan terselesaikan jika konseli
hanya menghindari dengan berharap dibebaskan dari tugas.)
5. Pada konteks program bimbingan dan konseling, saat ini sebagai komponen pendidikan yang berbasis
konstruktivistik, maka perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program bimbingan karier di prioritaskan
untuk membantu peserta didik dalam :
a. Menentukan pilihan pendidikan karier yang rasional
b. Melampiaskan potensi yang ada di ketidaksadarannya
c. Memenuhi kebutuhan dan mengembangkan potensi
d. Menyesuaikan dengan tuntutan zaman
e. Menyelesaikan masalah pekerjaan
6. Hasil asesment kebutuhan peserta didik menunjukan sekitar 10% peserta didik mengalami masalah yang harus
segera diselesaikan. Sarana yang mendesak harus segera disiapkan guru bimbingan dan konseling atau
konselor adalah :
a. Alat assessment
b. Ruang konseling
c. Laporan tes psikologi
d. Alat rekam dan sound system
e. Program bimbingan dan konseling
7. Sebagian besar perta didik bermasalah terbantu dengan baik, informasi perkembangan karier mutakhir belum
tersentuh, pilihan program studi setelah lulus masih ngambang, fasilitas layanan tercukupi. Berdasarkan data
tersebut, keputusan yang diambil untuk meningkatkan kinerja adalah perbaikan dalam komponen :
a. Layanan dasar
b. Dukungan system
c. Layanan responsive
d. Perencanaan individual
e. Gabungan keempat komponen
8. Yang bukan termasuk aspek perkembangan sebagai dasar perumusan kebutuhan peserta didik untuk
penyusunan program bimbingan adalah :
a. Kematangan intelektual
b. Kematangan emosional
c. Perkembangan pribadi-sosial
d. Kesadaran tangung jawab
e. Kesadaran gender
9. Dalam tahap persiapan menggunakan alat observasi berupa catatan anekdot yang harus dilakukan oleh
konselor adalah :
a. Menentukan siapa yang melakukan pencatatan
b. Menyiapkan format – format pencatatan
c. Pencatatan oleh pengamat berdasarkan topic pengamatan
d. Pemberian komentar terhadap hasil pencatatan
e. Pembuatan interprestasi
10. Jika guru bimbingan dan konseling atau konselor mencobakan suatu teknik bimbingan untuk mencegah
terjadinya kebiasaan negative, maka jenis penelitian yang bisa dilakukan adalah :
a. Ex post facto dan PTK (
b. Eksperiment dan PTK
c. Deskriptif(menjelaskan suatu kondisi yang ada dengan tanpa menganalisis hubungan antar variabel)
dan eksperiment (bertujuan menguji apakah 2 variabel “independent” dapat berpengaruh terhadap
variabel lain “defenden” dengan ketentuan bahwa variabel independent merupakan variabel yang
dapat dimanipulasi berdasarkan kemampuan peneliti sesuai dengan prosedur teoritis yang telah
ditentukan sebelumnya)
d. Historis dan pengembangan (untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan dalam memberbaiki
praktek pendidikan)
e. Pengembangan dan deskriptif
Korelasi (berupaya menjelaskan hubungan 2 variabel atau lebih )
causal comparatif (untuk menentukan penyebab atau akibat perbedaan yang ada pada kelompok
individu dengan tanpa memberikan perlakuan)

11. Ditemukan data kondisi dimana sebagian besar tujuan bimbingan dan konseling tidak tercapai, banyak
program yang tidak terealisasikan dengan efisien, maka hasil evaluasi yang tepat adalah :
a. Tujuan bimbingan dan konselingtidak masuk akal
b. Kurangi sedemikian rupa jumlah tujuan bimbingan dan konseling
c. Ganti semua program bimbinga dan konseling sesuai teori terkini
d. Harus menambah jumlah guru bimbingan dan konsling di sekolah
e. Kualitas maupun kuantitas program tidak mencukupi untuk mencapai tujuan
12. Pada saat menemukan artikel penelitian, kesulitan pokok guru bimbingan dan konseling dalam memanfaatkan
hasil penelitian tersebut adalah :
a. Tidak memahami penafsiran hasil penelitian
b. Tidak memahami data penelitian
c. Tidak memahami konsep teoritis variable penelitian
d. Tidak dapat menjadikan data penelitian sebagai dasar penyusunan program
e. Tidak memiliki rekan untuk bekerjasama melaksanakan program
13. Sekolah menuntut semua peserta didik disiplin sejalan denga tata tertip sekolah dan sangksinya. Guru
bimbingan konseling atau konselor dalam layanan konseling menghadapi konseli dengan indicator masalah
pelanggaran tata tertib. Tindakan yang tepat yang harus dilakukan konselor adalah
a. Menghukum konseli tersebut untuk efek jera
b. Membiarkan konseli, karena keputusan ada padanya
c. Bekerjasama dengan petugas tatatertib untuk mendisiplinkan
d. Memberi saran agar konseli tidak melanggar tata tertib
e. Meminta konseli untuk memikirkan rencana perilakunya
14. Pelibatan guru mata pelajaran untuk mendapatkan informasi peserta didik pada saat menjalani proses
pembelajaran, membutuhkan anggaran untuk aktivitas :
a. Mengembangakan keahlian staf (untuk mendapatkan informasi peserta didik saat menjalani proses
pembelajaran tidak diperlukan pengembangan kehlian staf).
b. Pelayanan home visit (home visit digunakan untuk menggali informasi dari orangtua ketika siswa
sering tidak berangkat sekolah).
c. Pengadaan alat alat non tes (untuk mendapatkan informasi peserta didik saat menjalani proses
pembelajaran diperlukan pengadaan alat-alat non tes untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan).
d. Mengikuti seminar/lokakarya (tidak diperlukan mengikuti seminar dahulu ketika ingin mengetahui
informasi peserta didik saat menjalani proses pembelajaran).
e. Pengadaan buku buku (buku-buku hanya untuk literasi, tidak dapat digunakan untuk informasi peserta
didik saat menjalani proses pembelajaran).
15. Tujuan suatu layanan bimbingan klasikal di smp adalah peserta didik menghargai nilai – nilai persahabatan.
Tujuan ini sesuai dengan aspek perkembangan :
a. Landasan prilaku etis (
b. Pengembangan diri
c. Kesadaran tanggung jawab sosial
d. Kematangan emosional
e. Kematangan intelektual
16. Untuk mengembangan pernyataan terbuka pada kuesioner, kaidah yang tidak tepat adalah :
a. Menggunakan kata – kata yang netral
b. Mencantumkan kemungkinan alternative jawaban
c. Menggunakan kalimat yang sederhana namun jelas
d. Pertanyaan disesuaikan dengan peserta didik
e. Pertanyaan tidak bersifat memaksa
17. Disamping menguasai tori bimbingan dan konseling, seorang konselor mempunyai keterampilan dalam
melukis. Memanfaatkan kemampuan melukis untuk keperluan pencegahan bahaya narkoba. Media bimbingan
konseling yang tepat dikembangakan konselor adalah :
a. Permainan tradisional
b. Permainan metafora
c. Permainan simulasi
d. Komik flipbook
e. Scribble
18. Laporan penelitian guru bimbingan dan konseling atau konselor dapat dipublikasikan :
a. Sangat terbatas di rak perpustakaan sekolah tempat bertugas
b. Terbatas pada rapat dinas guru di sekolah tempat bertugas
c. Secara luas di berbagai akses informasi public
d. Terbatas pada majala dinding sekolah
e. Secara luas pada berbagai media publikasi ilmiah
19. Pada sekolah kejuruan, aspek perkembangan yang seharusnya mendapat porsi yang lebih banyak
dikembangkan adalah :
a. Pengembangan diri
b. Wawasan dan kesiapan karier
c. Perilaku kewirausahaan
d. Kesadaran tanggung jawab sosial
e. Kematangan intelektual
20. Penyediaan ruang bimbingan dan konseling harus sejalan dengan prinsip – prinsip kerahasiaan yaitu ruang :
a. Konseling kelompok (dalam proses konseling kelompok diperlukan ruangan khusus untuk m,enjaga
kerahasiaannya supaya tidak ada pihak lain diluar kelompok yang dapat mendengar layanan
konseling kelompok tersebut.
b. Kerja bk (ruang kerja BK tidak memerlukan prinsip kerahasiaan, siapa saja yang berkepentingan
diperbolehkan masuk.)
c. Tamu (ruang tamu juga tidak memerlukan prinsip kerahasiaan)
d. Biblioterapy (ruang biblioterapy tidak ,memerlukan prinsip kerahasiaan)
e. Administrasi (Ruang administrasi tidak terbuka untuk umum akan tetapi dapat dilengkapi dengan
kunci/gembok. Jika diperlukan guru mapel dapat melihat dan membukanya)
21. Pemberian informasi kepada ahli terkait kasus yang sedang di tangani namun konseli tidak bersedia ditangani
oleh ahli lain. Konseli telah nyaman dengan konselor ini. Ini merupakan layanan responsif:
a. Konseling individual
b. Kalaborasi dengan ahli
c. Pengembangan professional
d. Pengembangan jejaring dengan ahli
e. Konsultasi denga ahli
22. Pengelolaan biaya program bimbingan dan konseling, tanggungjawab eksekusi anggaran dilakukan oleh :
a. Konselor (karena hanya konselorlah yang mengerti apa saja dan berapa anggaran biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan bimbingan dan konseling)
b. Orangtua (orangtua tidak tahu dan tidak terlibat)
c. Wali kelas (tidak ikut campur dalam pengelolaan biaya program bimbingan dan konseling)
d. Kepala sekolah (kepaka sekolah hanya mengetahui dan menyetujui, namun pengelolaan dan eksekusi tetap
menjadi tanggung jawab konselor.)
e. Komite sekolah (komite sekolah tidak ikut terlibat)
23. Data evaluasi pelayanan bimbingan konseling sebagai berikut : 6 dari 32 peserta didik bermasalah terlayani
dengan konseling individu, 80% peserta didik menyadari perlunya belajar giat, hamper semua peserta didik
telah memilih study lanjutnya, masih diketemukan 60% peserta didik perilaku sosialnya perlu di tingkatkan.
Atas dasar data tersebut dalam perencanaan program selanjutnya, komponen yang ditekankan adalah :
a. Layanan dasar
b. Dukungan system
c. Layanan responsive
d. Layanan peminatan
e. Perencanaan individual
24. Peneliti bermaksud mengajukan pertanyaan bagaimana meningkatkan kesadaran karir peserta didk
menggunakan teknik metafora, maka jenis penelitian yang tepat adalah :
a. Penelitian tindakan (action research)
b. Penelitian evaluasi (evaluasi research)
c. Penelitian korelasional ( correlational research)
d. Penelitian eksperiment (experiment research)
e. Penelitian deskriptif ( descriptive research)
25. Pada suatu wawancara konseli ditemukan kondisi konseli menjadi malas belajar, mengantuk dikelas
disebabkan oleh keadaan dimana konseli mengkomsumsi narkoba. Sesuai kode etik professional konselor,
maka tindakan konselor yang tepat adalah :
a. Melaporkan pada polisi (malaporkan ke polisi bukanlah solusi yang tepat untuk konseli yang
mengkonsumsi narkoba, karena pengguna narkoba lebih tepat untuk di rehabilitasi daripada dihukum
penjara.)
b. Menyadarkan konseli untuk memperoleh bantuan ahli (solusi yang paling tepat, karena hanya atas
dasar kesadaran konseli yang akan membuat konseli mau untuk rehabilitasi dan sembuh dari
ketergantungan narkoba)
c. Melaporkan kepada kepala sekolah (sesuai kode etik BK ada asas kerahasiaan, oleh karena itu alangkah
baiknya konselor untuk merahasiakannya terlebih dahulu. Jika sudah melewati batas baru dila[orkan ke
kepala sekolah)
d. Mengkonsultasikan masalah kepada BNN (jika konselor gagal menyadarkan konseli, baru nanti konselor
konsultasikan kepada BNN)
e. Memberitahukan orantua anaknya kecanduan
26. Salah satu topic yang tepat dalam bidang bimbingan sosial yang berfungsi untuk pencegahan masalah sosial
adalah :
a. Membentuk identitas diri
b. Sikap dan kebiasaan hiidup
c. Menggampai kematangan dan kedewasaan
d. Teknik mencegah pengaruh narkoba
e. Penyesuaian diri dengan norma dan nilai
27. Pelayanan bimbingan bersifat edukatif-psikologis berwujud pada :
a. Peran utama dalam bimbingan adalah peran aktif individu itu sendiri
b. Peran utama dalam bimbingan adalah peran aktif konselor
c. Pelayanan bimbingan bertujuan untuk perencanaan studi dan karier di masa depan
d. Individu yang dibimbing sangat bergantung kepada konselor
e. Pelayanan bimbingan disesuaikan denga tahap – tahap perkembangan individu
28. Menurut catatan seorang guru olah raga suatu SMP, seorang siswa bernama sinta tidak mau mengikuti
pelajaran atletik dil lapangan di bawah sinar matahari. Hari ke – 1 sinta tidak mengikuti atletik dengan alasan
kakinya sakit. Hari ke – 2 sinta mengikuti pelajaran, namun ijin meninggalkan lapanganketika panas matahari
mulai terik. Hari ke – 3 sinta tetap tidak mengikuti pelajaran atletikmeskipun ada pengambilan nilai dan
mengatakan kepada guru bahwa dia tidak ingin kulitnya menjadi hitam. “Hitam itu jelek”, demikian katanya.
Peserta didik ini mengalami masalah :
a. Takut pada panas matahari
b. Minat pada atletik
c. Minat pada olah raga
d. Cidera pada kaki
e. Konsep diri()
29. Seorang peserta didik SMA kelas X memiliki tingkat kecerdasan di atas rerata. Hasil tes pelajaran pada bidang
sosial memperoleh rata – rata kelas. Hasil tes kepribadian (EPPS) untuk dorongan berprestasi (achievement)
tinggi dan ketekunan (endurance) rendah. Beberapa anekdot yang dilakukan oleh guru – guru menunjukan
bahwa peserta didik ini sering tidak mengerjakan tugas di kelas. Hasil assessment ini menunjukan bahwa
peserta didik ini :
a. Pandai, hasil belajar belum optimal karena kurang tekun belajar
b. Pandai, hasil belajar sudah sesuai dengan tingkat kecerdasannya karena dorongan untu berprestasi tingi
c. Pandai, hasil belajar sesuai dengan tingkat kecerdasan meskipun kurang tekun belajar
d. Pandai, hasil belajar baik, dorongan untuk berprestasi cukup baik meskipun kurang tekun belajar
e. Pandai, hasil belajar kurang baik karena malas belajar dan tidak tekun
30. Konselor menggunakan berbagai alat tes dan non tes untuk perencanaan program bimbingan dan konseling
hal ini berarti konselor menerapkan hakekat assesmen yaitu :
a. Dimensi kuantitatif dari berbagai aspek perilaku individu
b. Dimensi kuantitatif dalam aspek – aspek tingkahlaku individu
c. Integrasi antara alat tes dan non tes
d. Kontinu dan berkesinambungan
e. Bermanfaat bagi individu yang di bimbing
31. Pada penelitian tentang tingkat pada pendidikan orangtua dan prestasi belajar anak mereka ditemukan hasil
sebagai berikut. Harga r sebesar 0,561 dengan signifikansi sebesar 0,000. Atas dasar temuan tersebut dapat di
simpulkan bahwa :
a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orangtua dan prestasi belajar anak
mereka
b. Semakin tinggi tingkat pendidika orangtua diikuti semakin tingginya prestasi belajar anak mereka
c. Tinggi-rendahnya tingkat pendidikan orangtua tidak berpengaruh pada prestasi belajar anak mereka
d. Prestasi belajar anakorang berpendidikan dan tidak berpendidikan sama saja, kadang tinggi kadang rendah
e. Orang berpendidikan akan penuh perhatian pada belajar anak dan sangup mengajari anak mereka
32. Sebelum kontak dengan sumber referral, pertam-tama yang harus dilakukan dan disepakati adalah bahwa :
a. Kepala sekolah mengambil posisi tunggal untuk memutuskan referral
b. Konselor berhak untuk memutuskan referral atau tidak
c. Keputusan untuk dilakukan referral ada pada konseli
d. Kontak dulu sumber referral biar konseli tidak kecewa
e. Referral hanya boleh dilakukan seijin orangtua
33. Disuatu sekolah kalaborasi antara konselor dan guru berjalan dengan sangat baik, namun dana untuk program
bimbingan dan konseling sangat terbatas. Guru – guru membutuhkan data untuk pembentukan kelompok –
kelompok belajar yang efektif pada awal smester. Teknik tes dan non tes yang bisa digunakan untukkebutuhan
tersebut adalah :
a. Tes prestasi hasil belajar, anekdota, dan skala penilaian tentang kebiasaan belajar
b. Tes hasil belajar, anekdota, dan wawancara
c. Tes prestasi belajar, anekdota, dan daftar cek masalah
d. Tes prestasi belajar, sosiometri, dan skala penilaian tentang kebiasaan belajar
e. Tes prestasi belajar, anekdota, sosiometri
34. Penyediaan brosur – brosur berbagai perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik SMA/SMK
sangat tepat dilakukan untuk :
a. Mengarahkan peserta didik memasuki perguruan tinggi favorite
b. Bahan pertimbangan dan orientasi karir peserta didik
c. Meningkatkan jumlah peserta didik yang dapat di terima diperguruan tinggi
d. Meningkatkan kesadaran peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tingi
e. Meningkatkan prestasi belajar sebagai bekal memasuki perguruan tinggi idaman
35. Pertimbangan mendasar memilih layanan konseling kelompok daripada bimbingan klasikal adalah :
a. Kesamaan permasalahan individu
b. Jumlah individu dalam kelompok
c. Penggunaan dinamika kelompok
d. Penggunaan model instruksional
e. Rutinitas pertemuan terjadwal
36. Suatu penelitian bermaksud untuk mendeskripsikan hubungan antara dukungan orangtua, kondisi sekolah,
tingkat intelegensi dengan motivasi berprestasi, maka rancangan penelitian yang tepat adalah :
a. Ex post facto
b. Eksperiment
c. Deskriptif
d. Kualitatif
e. PTK
37. Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPLBK), konselor menetapkan suatu topik
berdasarkan need assessment.Prinsip bimbingan yang diterapkan adalah :
a. Bimbingan untuk semua individu
b. Bimbingan bercorak ilmiah
c. Bimbingan merupakan proses
d. Program bimbingan sesuai kebutuhan
e. Program bimbingan harus direncanakan
38. Untuk memberi konseling kelompok terhadap beberapa peserta didikyang sering terlambat hadir di sekolah
agar tingkat keterlambatan mereka berkurang, data penunjang berikut kurang diperlukan :
a. Catatan frekuensi keterlambatan dari guru piket
b. Catatan anekdota dari wali kelas dan guru mata pelajaran
c. Daftar cek masalah
d. Daftar cek tentang menajemen waktu
e. Catatan kesehatan dari UKS
39. Guru bimbingan konseling atau konselor menunjukan kondisi empati saat merespon konseli yang menyatakan
: “ Saya rasa tidak tahan lagi untuk melanjutkan studi. Begitu orang tuaku meninggal, saya harus banting
tulang untuk mencari uang untuk kuliah dan biaya sekolah adik – adikku”. Konselor tersebut menyatakan
sebagai berikut :
a. “Yang sabar ya, memang berat kalau kuliah samba bekerja”
b. “Saya kira sebaiknya kamu mencari pekerjaan yang ringan – ringan saja”
c. “Saya mengerti perasaanmu, memang semua orang akan merasa seperti itu jika mengalaminya”
d. “Janga dipikir, lama – lama juga menjadi biasa dan tidak merasakan lelahnya bekerja sambil kuliah”
e. “biar tidak berat, sebaiknya adik – adikmu juga diminta untuk membantumu bekerja”
40. Hal berikut bukan factor yang mempengaruhi keberhasilan penggunaan teknik non tes wawancara :
a. Tersedianya pedoman wawancara dengan pertanyaan yang mudah dipahami peserta didik
b. Kemampuan intervee menangkap dan memahami inti pertanyaan yang diajukan kepadanya
c. Kemampuan guru BK/konselor menciptakan suasana yang kondusif untuk wawancara
d. Kemampuan intervee dalam membaca dan menuliskan suasana wawancara
e. Kemampuan guru BK/konselor melakukan paraphrase atas jawaban peserta didik
41. Rekomendasi yang tepat untuk kepala sekolah jika diketemukan data sebagai berikut : hukuman tidak
membuat jera peserta didik untuk melangar tatatertib sekolah, peserta didik membolos masih banyak terjadi.
Atas dasar tersebut, rekomendasi yang diusulkan guru bimbingan dan konseling yang paling tepat adalah :
a. Melaporkan kepada orang tua peserta didik dengan baik
b. Menyelenggarakan program konseling sebaya untuk modeling
c. Menggembok pagar sekolah agar peserta didik tidak membolos
d. Memberikan skorsing bagi peserta didik yang melanggar tata tertib sekolah
e. Mengumpulkan semua peserta didik untuk diberi saran-saran
42. Prosedur penyusunan aspek – aspek prilaku yang akan direkam menggunakan skala sama dengan aspek –
aspek perilaku yang dicatatat dengan alat :
a. Daftar cek
b. Alat mekanik
c. Angket
d. Sosiometri
e. Anekdota
43. Pertanyaan evaluasi yan harus dijawab pada evaluasi program bimbingan dan konseling adalah :
a. Seberapa banyak tujuan telah dicapai?
b. Seberapa banyak peserta didik mengalami kemajuan belajar?
c. Apakah semua peserta didik telah mencapai nilai di atas KKM?
d. Apakah peserta didik telah memiliki perencanaan karier yang jelas?
e. Seberapa sesuai tujuan BK dengan kebutuhan peserta didik?
44. Diketahui di antara peserta didik dikelas yang diampu tergolong autis. Berbekal pemahamannya tentang
kesehatan mental dank ode etik konselor, tindakan konselor adalah :
a. Membantun proses penyembuhan autis peserta didik yang bersangkutan
b. Mempelajari sebab, prilaku, dan akibat dari gangguan perilaku autis
c. Meminta orang tua untuk bersabar dan menerima kenyataan bahwa anaknya autis
d. Meminta kepala sekolah untuk meminta peserta didik dan dipindahkan ke SLB
e. Melibatkan shadow untuk memantau perkembangan peserta didik yang bersangkutan
45. Pada kontek bimbingan pribadi, realisasi pengambilan keputusan dalam perkembangan pribadi menyangkut
aktivitas :
a. Penyelarasan pengembangan cipta, rasa, dan karsa
b. Menghormati dan menghargai orang lain
c. Sikap dan kebiasaan belajar yang positif
d. Sikap positif terhadap dunia kerja
e. Berinteraksi sosial yang efektif
46. Proposal penelitian seorang guru bimbingan dan konseling atau konselor dimaksudan untuk menjawab
pertanyaan apakah teknik metafora efektif untuk meningkatkan efikasi diri karier peserta didik SMA. Subjek
penelitian sebanyak 40 orang dan peneliti hendak membedakan mean prates dan postes, maka rancangan
teknik analisisnya adalah :
a. T-tes
b. Diskripsi komparatif
c. Non parametric : chi kuadrat
d. Korelasi produk : moment pearson
e. Non parametric : kosmogorov-smirnov
47. Landasan filosofis dalam pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan suatu pandangan bahwa :
a. Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk
b. Prilaku manusia dipengaruhi oleh pembawaan
c. Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya
d. Manusia dapat mengembangkan dirinya melalui belajar
e. Perilaku manusia diarahkan pada suatu tujuan
48. Guru bimbingan dan konsling atau konselor dalam mengembangkan domain keterampilan peserta didik
mengaplikasikan konsep belajar berupa aktivitas :
a. Penghayatan
b. Mencontoh
c. Membaca
d. Mengkaji
e. Latihan
49. Esensi bimbingan konseling dalam jalur pendidikan informal adalah :
a. Tidak diperlukan layanan BK
b. Praktinya dilakukan oleh orang tua
c. Memilik tenaga konselor professional
d. Ada pendidikan khusus bagi konselor
e. Tenaganya bukan pegawai negeri sipil
50. Tujuan BK yang terkait dengan pengembangan pribadi-sosial yang berbasis budaya tampak pada rumusan :
a. Memahami dan menerima diri secara objektif
b. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
c. Memiliki toleransi terhadap umat beragama lain
d. Memiliki kemampuan mengambil keputusan secara efektif
e. Memiliki kemampuan mengatasi konflik pribadi
51. Tren pengembangan bimbingan dan konseling multicultural pada dasarnya merupakan penerapan landasan
BK :
a. Filosofis
b. Psikologis
c. Sosial-budaya
d. Ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Yuridis
52. Peserat didik memiliki kemampuan memiliki kegiatan ekstrakulikuler sesuai minat dan bakatnya. Hal ini
terkait dengan fungsi BK :
a. Penyesuaian
b. Adaptasi
c. Pemahaman
d. Penyaluran
e. Perbaikan
53. Sejalan dengan misi satuan pendidikan kejuruan (SMK), maka bidang bimbingan karier utamanya
dikonsentrasikan pada :
a. Latihan kerja melalui magang dan karier alternative
b. Perolehan kesadaran akan pekerjaan dan karier
c. Pengambilan keputusan karier di masa depan
d. Pemahaman akan dunia kerja dan syaratnya
e. Penyiapan siswa masuk perguruan tinggi
54. Seorang peserta didik saat konseling bertanya kepada guru bimbingan dan konseling atau konselor mengenai
bagaimana menjalankan ibadah secara benar. Mengahadapi pertanyaan tersebut termasuk pada satuan jenis
pendidikan keagamaan, sikap yang benar adalah :
a. Meminta peserta didik bertanya pada orang lain
b. Melakukan referral kepada ahli agama yang dianut konseli
c. Mencari buku referensi untuk dibaca konseli tersebut agar jelas
d. Menjawab untuk menerangkan tata cara peribadatan yang benar
e. Merancang program yang isinya tata cara beribadat sesuai agama
55. Jika tujuan bimbingan dan konseling di TK berbunyi : “anak mampu berkomunikasi dengan orang lain dengan
cara cooperative yang tepat”, berarti guru bimbingan dan konseling atau konselor hendak mengembangkan
kamampuan anak dalam :
a. Komunikasi efektif
b. Menghargai orang lain
c. Menjalin hubungan efektif
d. Keterampilan kepemimpinan
e. Menerima orang lain apa adanya
56. Konselor yang memperlihatkan kaidah individuasi dalam proses konseling sebagai referral dari guru mata
pelajaran akan melakukan analisis terhadap :
a. Hasil satu pengumpulan data yang bersumber dari pengamatan guru
b. Data tes hasil belajar yang disediakan oleh wali kelas
c. Hasil tes psikologi yang tersedia di sekolah
d. Semua data konseli yang bersangkutan yang tersedia
e. Hasil wawancara yang dilakukan oleh konselor
57. Menikuti cara padang maslow tentang hirarki kebutuhan manusia dan konseling humanistic rogers, maka
rumusan tujuan akhir dari konseling adalah :
a. Konseli mampu mengatasi maslah yang dihadapi
b. Apa yang menjadi keinginan konseli menjadi kenyataan
c. Konseli dapat merealisasikan kecendrungan aktualisasi dirinya
d. Terbebaskannya keinginan- keinginan yang tertekan ke bawah sadar
e. Konseli memiliki perilaku sebagaimana yang dikehendaki orang lain
58. Esensi bimbingan dan konseling pada suatu jalur pendidikan nonformal adalah :
a. Memiliki empat komponen layanan
b. Menekankan pada bimbingan karier
c. Dilaksanakan oleh pamong belajar
d. Berbeda dengan pendidikan formal
e. Tanpa layanan konseling
59. Dalam system pendidikan formal, posisi bimbingan dan konseling dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Target BK adalah prestasi belajar siswa tinggi
b. BK menfasilitasi kelancaran proses pembelajaran
c. BK dan pembelajaran, dua komponen yang sama
d. BK berhubungan komplementer dengan pembelajaran
e. BK dan pembelajaran, dua komponen yang berbeda
60. Ekspetasi kinerja bimbingan dan konseling adalah melayani individu sehat-normal. Jadi jika dilaksanakan
pada satuan jenis pendidikan khusus, esensiny adalah :
a. Tidak diperlukan
b. Fasilitas pendidikan
c. Layanan ahli konseli
d. Menggantikan posisi guru kelas
e. Diperlukan namun tidak mencukupi
61. Penerapan kaidah perilaku sebagai landasan bimbingan dan konseling adalah :
a. Penyusunan program bimbingan berdasarkan kebutuhan peserta didik
b. Pengungkapan perilaku melalui analisis kebutuhan
c. Perilaku manusia mengikuti hukum stimulus-respon
d. Pengembangan materi bimbingan terkait bidang pribadi
e. Pengembangan materi bimbingan terkait bidang sosial
62. Pada dasarnya pendidikan adalah proses mengembangkan manusia sesuai dengan keragaman pribadi setiap
peserta didik. Hal ini sejalan dengan prinsip bimbingan dan konseling :
a. Diperuntukan bagi semua/peserta didik/konseli
b. Sebagai proses individuasi
c. Menekankan hal yang positif tentang peserta didik
d. Berlangsung dalam berbagai setting kehidupan
e. Merupakan usaha kepala sekolah, guru, dan konselor
63. Mengenal cara – cara mengekspresikan emosi secara wajar sejalan dengan perkembangan psikologis adalah
tujuan bimbingan yang terkait dengan aspek :
a. Kematangan emosi
b. Kematangan sosial
c. Kematangan intelektual
d. Pengembangan pribadi
e. Kesadaran gender
64. Kaidah – kaidah kepribadian tercemin dalam rumusan tujuan bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi-
sosial yaitu :
a. Memiliki keterampilan untuk perencanaan pendidikan
b. Memiliki pengetahuan dan informasi tentang dunia kerja
c. Memiliki pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif
e. Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
65. Sejalan dengan misi satuan pendidikan umum (SMA), maka bidang bimbingan karier utamanya
dikonsentrasikan pada :
a. Latihan kerja melalui magang dan karier alternative
b. Perolehan kesadaran akan pekerjaan dan karier
c. Pengambilan keputusan karier di masa depan
d. Pemahaman akan dunia kerja dan syaratnya
e. Penyiapan siswa masuk perguruan tingi
66. Kompetensi kemadirian peserta didik dalam aspek landasan prilaku-etis yang menekankan pada keragaman
dalam kehidupan merupakan implementasi dari prinsip pendidikan :
a. Ke-tuhanan
b. Kemerdekaan
c. Kebangsaan
d. Kemandirian
e. kemanusiaan
67. dalam melaksanakan tugas bimbingan belajar, peran guru bimbingan dan konseling atau konselorpada sekolah
dasar, terutama adalah :
a. mengembangakan motivasi belajar peserta didik
b. membantu guru kelas mengajar saat jam kosong
c. melatih peserta didik untuk beribadah dengan benar
d. membantu peserta didik pandai matematika dan IPA
e. mengawasi saat siswa sedang belajar mandiri di sekolah
68. Terkait dengan kemandirian dalam bersikap hidup kewirausahaan, maka untuk peserta didik SMA yang harus
dicapai adalah :
a. Mengenal prilaku hemat, ulet, sungguh – sungguh, dam kompetitif dalam kehidupan sehari – hari di
lingkungan dekatnya
b. Memahami prilaku hemat, ulet, sungguh – sungguh, dam kompetitif dalam kehidupan sehari – hari di
lingkungan dekatnya
c. Menyadari manfaat perilaku hemat, ulet, sungguh-sunguh, dan kompetitif dalam kehidupan sehari
– hari
d. Menerima nilai – nilai hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif sebagai asset untuk mencapai
hidup mandiri
e. Meyakini nilai-nilai hidup hemat, ulet, sungguh-sungguh, dan kompetitif sebagai asset untuk mencapai
69. Ketika guru bimbingan dan konseling atau konselor hendak membantu konseli memutuskan apakah dirinya
tepat memilih program studi otomotif, maka data bakat utama yang dipakai adalah data percentile point bakat
:
a. Kecepatan = 90
b. Skolastik = 90
c. Mekanik = 85
d. Numerical = 75
e. Abstrak = 75
70. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara positif terhadap perkembangan fisik adalah tujuan
bimbingan yang terkait dengan aspek :
a. Kematangan emosional
b. Kematangan sosial
c. Kematangan intelektual
d. Pengembangan pribadi
e. Kesadaran gender
71. Pemilihan alat pengumpulan data untuk mengungkapkan perilaku peserta didik yang salah suai merupakan
penerapan kaidah perilaku manusia adalah :
a. Landasan bimbingan dan konseling
b. Pengembangan materi
c. Penyusunan program
d. Strategi pelayanan bimbingan
e. Evaluasi program layanan

You might also like