You are on page 1of 16

‫‪Materi Daurah Ta’rifiyah‬‬

‫العبادة‬

‫الخضوع‬

‫الطاعة‬ ‫لغة‬

‫التذلل‬ ‫تعر يف العبادة‬


‫اسم جامع لكل مايحبه هلل ويرضاه من األ قوال واألفعال الظاهرة والباطنة‬ ‫اصطالحا‬

‫العبادة حق هللا علي عباده‬

‫عدم تعلق القلب بغير هللا‬ ‫افتقارنا إليه سبحانه‬

‫حرية الذل مما سوى هللا‬ ‫العبودية هلل عين الحرية‬ ‫حقيقة العبادة‬
‫حرية الخضوع مما سوى هللا‬
‫العبادة غذاء الروح‬

‫العبادة ابتالء الهى‬

‫عدم الشرك‬
‫تحقيق شهادة‬
‫أن ال اله إالهلل‬ ‫اإلخالص‬
‫طلب مرضاة هللا‬
‫شروط قبول العبادة‬

‫تحقيق شهادة أن محمدا رسول هللا‬ ‫المتابعة‬

‫العبادة‬
‫‪Materi Daurah Ta’rifiyah‬‬

‫الفرائض‬
‫العبادة المحضة‬
‫النوافل‬
‫األخالق واآلداب‬

‫السياسة‬

‫االقتصاد‬ ‫نواحي الحياة‬


‫والدين كله‬

‫التعليم‬

‫العسكرية‬

‫بالفكر‬

‫بالقلب‬

‫باللسان‬ ‫كيان اإلنسان‬ ‫شمولية العبادة‬

‫باليد‬

‫بالمال‬

‫الفرد‬

‫األسرة‬ ‫محاورالحياة‬

‫المجتمع‬

‫الدولة‬

‫العبادة‬
‫‪Materi Daurah Ta’rifiyah‬‬

‫العبادة‬

‫الخضوع‬

‫الطاعة‬ ‫لغة‬

‫التذلل‬ ‫تعر يف العبادة‬


‫اسم جامع لكل مايحبه هلل ويرضاه من األ قوال واألفعال الظاهرة والباطنة‬ ‫اصطالحا‬

‫العبادة حق هللا علي عباده‬

‫عدم تعلق القلب بغير هللا‬ ‫افتقارنا إليه سبحانه‬

‫حرية الذل مما سوى هللا‬ ‫العبودية هلل عين الحرية‬ ‫حقيقة العبادة‬
‫حرية الخضوع مما سوى هللا‬
‫العبادة غذاء الروح‬

‫العبادة ابتالء الهى‬

‫عدم الشرك‬
‫تحقيق شهادة‬
‫أن ال اله إالهلل‬ ‫اإلخالص‬
‫طلب مرضاة هللا‬
‫شروط قبول العبادة‬

‫تحقيق شهادة أن محمدا رسول هللا‬ ‫المتابعة‬

‫العبادة‬
‫‪Materi Daurah Ta’rifiyah‬‬

‫الفرائض‬
‫العبادة المحضة‬
‫النوافل‬
‫األخالق واآلداب‬

‫السياسة‬

‫االقتصاد‬ ‫نواحي الحياة‬


‫والدين كله‬

‫التعليم‬

‫العسكرية‬

‫بالفكر‬

‫بالقلب‬

‫باللسان‬ ‫كيان اإلنسان‬ ‫شمولية العبادة‬

‫باليد‬

‫بالمال‬

‫الفرد‬

‫األسرة‬ ‫محاورالحياة‬

‫المجتمع‬

‫الدولة‬

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

 TUJUAN MATERI
1. Agar peserta tarbiyah memahami hakikat makna ibadah
2. Untuk memberikan gambaran akan keluasan pengetian ibadah
3. Agar peserta tarbiyah menjadikan seluruh aktivitasnya dalam koridor ibadah
4. Agar peserta tarbiyah senantiasa menjaga keikhlasan dan menyesuaikan amalannya dengan syariat

 Pengertian 'ibadah
QS. 2 : 138
       
    
“Shibghah Allah[*]. dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah
Kami menyembah.”
[*] Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah: celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak
disertai dengan kemusyrikan.

 Bahasa:
- Tunduk
- Ta'at
- Merendahkan diri

 Ishthilah (syar'i):
" Nama segala sesuatu yang dicintai oleh Allah dan dirhidhai-Nya dalam bentuk perbuatan dan
amalan baik yang zhahir maupun yang bathin (Ibnu Taimiyah)

Contoh :
 Main bola, itu termasuk ibadah jikalau niatnya ibadah dan wasilahnya diridhoi oleh Allah yaitu
dengan niat bahwa dia main bola demi kesehatan sehingga memprmudah dalam beribadah
kepada Allah. Namun jika dalam permainan bola tersebut sudah terdapat kecurangan maka itu
bukan termasuk ibadah.
 Pekerjaan di Bank, itu bukan termasuk ibadah karena wasilah yang dipergunakan tidak diridhoi
oleh Allah.

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

 Hakikat Ibadah
1. Kebutuhan kita kepada Allah
QS 35 [Fathir]:15
    
      

“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.”

Dalam hadits disebutkan bahwasanya ”Seandainya seluruh Jin dan Manusia bertakwa kepada Allah
walaupun dari awal maka hal tersebut tidaklah juga menambah kerajaan Allah karena ketakwaan Jin
dan manusia dan sebaliknya seandainya seluruh Jin dan manusia ingkar kepada Allah maka hal itu
tidaklah juga tidak mengurangi kerajaaan Allah”. Karena manusialah yang butuh dengan Allah bukan
sebaliknya.

2. Ibadah adalah hak Allah terhadap hambaNya


QS. 2 [al Baqarah]: 22
    
   
    
      
   
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia
menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan
sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[*],
Padahal kamu mengetahui.”

[*] Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-
dewa, dan sebagainya.

Disebutkan dalam hadits Imam At Tirmidzi dari Muadz bin Jabal bahwasanya ”Tahukah kamu apakah
Hak Allah terhadap hamba_Nya, yaitu agar ia menyembah dan beribadah kepada Allah”.

3. Ibadah kepada Allah adalah bentuk kemerdekaan, karena:


 Hati tidak terpaut kepada selain Allah

Sehingga seseorang yang terpau hatinya hanya kepada Allah akan merasa tentram hidupnya.
Tidak takut mati, tidak takut ditinggalkan hartanya dan tidak takut ditinggalkan istrinya, etc.

QS. 13 [ar Ra’d]:28


   
      
 
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

 Bebas dari kehinaan selain Allah


Beribadah kepada Allah akan membebaskan diri kita dari kehinaan dan kenistaan selain Allah
hatta ia disandingkan dgn makhluk lainnya.

 Bebas dari ketundukan selain Allah


QS. 40 [al Mu’min]:66
      
     
    
   
“Katakanlah (ya Muhammad): "Sesungguhnya aku dilarang menyembah sembahan yang kamu
sembah selain Allah setelah datang kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan aku
diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam.”

4. Ibadah adalah santapan rohani


Kita tahu bahwasanya manusia pada hakekatnya terdiri dari jazadiyah dan rohaniyah sehingga jikalau
rohaniyah tidak terisi dengan ibadah maka rohaniyah akan kering.

QS. 13 [ar Ra’d] : 28-29


   
      
   
   
  
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang
baik.”

5. Ibadah adalah ujian dari Allah


QS.67 [al Mulk] : 1-2
    
      
  
     
 
“Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,
yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

QS.3 [al Ali Imran] : 142


     
    
  
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum nyata bagi Allah orang-orang
yang berjihad[*] diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.”

[*] Jihad dapat berarti: 1. berperang untuk menegakkan Islam dan melindungi orang-orang Islam; 2. memerangi
hawa nafsu; 3. mendermakan harta benda untuk kebaikan Islam dan umat Islam; 4. Memberantas yang batil
dan menegakkan yang hak.

 Syarat Diterimanya Ibadah


QS.18 [al Kahfi]: 110
     
      
    
    
  
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa
Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

 Ikhlas, yang bermakna:


- Tidak syirik
bersih dari segala bentuk kesyirikan karena segala amalnya tidak akan diterima jika dia
melakukan syirik.
QS. 10 [ Yunus] : 105
   
    
     
“mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia[*], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak
Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.”
[*] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.

- Semata-mata mencari ridha Allah


Dan inilah bentuk pengejawantahan syahadat Laa Ilaha illallah
QS. 2 [ al Baqarah] : 264

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

   


  
   
    
    
   
     
      
   
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan
hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu
ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah). mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang kafir[*].”
[*] Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala
di akhirat.

 Mutaba'ah (mencontoh Rasululllah)


Dalam artian mengikuti syari’at dan Ini adalah bentuk pengejawantahan Syahadat Muhammadan
Rasulullah

QS. 7 [al A’raf]: 59


     
      
     
 
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku
sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya." Sesungguhnya (kalau kamu tidak
menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat).”

QS. 18 [al Kahfi] : 103-*


   
     
   
    
   
   
    
    
   
 
103. Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling
merugi perbuatannya?"
104. Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan
mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

105. mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur
terhadap) perjumpaan dengan Dia[*], Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak
Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.
*. Demikianlah Balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan
mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.

[*] Maksudnya: tidak beriman kepada pembangkitan di hari kiamat, hisab dan pembalasan.

Dan ini adalah bentuk pengejawantahan Syahadat Muhammadan Rasulullah.

 Syumuliyah Al ibadah / Kesempurnaan Ibadah


 Untuk kehidupan dan Dien secara menyeluruh
QS 2 [al Baqarah] : 21
   
    
  
“ Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu,
agar kamu bertakwa,”

QS. 51 [adz Dzariyaat ]: 56


    
 
“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

QS. 2 [al Baqarah] : 208


   
     
      
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu
turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

 Ibadah mahdah:
- Fardhu
- Nafilah
 Akhlak dan adab
 Politik
 Ekonomi
 Ta'lim/pendidikan
 Militer

 Eksistensi manusia
‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

o Dengan fikiran,
QS. 3 [Ali Imran] : 191
   
   
    
     
  
“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.”

misalnya:
- Perenungan diri dan alam semesta
- Tafakkur pada makhluk-Nya
QS.16 [an Nahl] : 12
   
   
     
   
“dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang
itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya),”

- Tadabbur terhadap ayat-ayat-Nya:


* Ayat kauniyah
QS. 32 [as Sajadah]: 15
    
    
      
“Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami adalah mereka yang
apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud[*] seraya bertasbih dan
memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong.”

[*] Maksudnya mereka sujud kepada Allah serta khusyuk. Disunahkan mengerjakan sujud tilawah
apabila membaca atau mendengar ayat-ayat sajdah yang seperti ini.

* Ayat tanziliyah (Al quran)


QS. 3 [Ali Imran]: 7
    
    
    
   
   

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

 
    
     
    
      
  
“Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat[*], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat)
mutasyaabihaat[**]. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan,
Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk
menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui
ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami
beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan
tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.”

[*] Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan
mudah.
[**] Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa
pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara
mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang
berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka
dan lain-lain.

QS. 39 [Az Zumar] : 23


    
   
    
   
      
      
    
“Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang [*], gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut
kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat
Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan
Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.”

[*] Maksud berulang-ulang di sini ialah hukum-hukum, pelajaran dan kisah-kisah itu diulang-ulang
menyebutnya dalam Al Quran supaya lebih kuat pengaruhnya dan lebih meresap. sebahagian ahli
tafsir mengatakan bahwa Maksudnya itu ialah bahwa ayat-ayat Al Quran itu diulang-ulang
membacanya seperti tersebut dalam mukaddimah surat Al Faatihah.

o Dengan hati
QS. 5 : 41
     
    
   
    
‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

    


     
    
    
     
      
     
      
     
   
“hari rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera
(memperlihatkan) kekafirannya, Yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut
mereka:"Kami telah beriman", Padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-
orang Yahudi. (orang-orang Yahudi itu) Amat suka mendengar (berita-berita) bohong[*] dan Amat
suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu[**];
mereka merobah[***] perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. mereka
mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, Maka
terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini Maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah
menghendaki kesesatannya, Maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang
datang) daripada Allah. mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati
mereka. mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.”

[*] Maksudnya Ialah: orang Yahudi Amat suka mendengar perkataan-perkataam pendeta mereka yang
bohong, atau Amat suka mendengar perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w untuk disampaikan
kepada pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur.
[**] Maksudnya: mereka Amat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang
bohong yang belum pernah bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. karena sangat benci kepada beliau,
atau Amat suka mendengarkan perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w. untuk disampaikan secara
tidak jujur kepada kawan-kawannya tersebut.
[***] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.

QS. 22 [al Hajj] : 46


     
    
     
   
   
“Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu
mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?
karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam
dada.”

- Cinta dan takut kepada Allah


QS.2 [al Baqarah] : 165
      
    
     
‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

     


    
    
“dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[*]
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
[*] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.

-
Pengharapan
QS. 32:16,
   
    
  
16. lambung mereka jauh dari tempat tidurnya[1193] dan mereka selalu berdoa kepada
Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang
Kami berikan.
[1193] Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur untuk mengerjakan shalat malam.

Ridha -
QS.2:156
    
     
156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa
innaa ilaihi raaji'uun"[101].
[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini
dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa
marabahaya baik besar maupun kecil.

-
Shabar
QS. 22:35
     
   
   
 
35. (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang
yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang
dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada
mereka.
- Malu
- Tawakkal
- Ikhlas

o Dengan lisan

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

QS. 33:41
   
   
41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya.

misalnya:
- dzikir
QS. 8:2 :
    
    
   
   
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama
Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

[594] Maksudnya: orang yang sempurna imannya.


[595] Dimaksud dengan disebut nama Allah Ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan
memuliakannya.

* Dzikir pujian
* Dzikir do'a
- Tilawah
- Do'a
- Dll

o
Dengan tangan
QS. 24 : 24,
   
   
 
24. pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan.

QS. 7 : 179
    
     
     
      
     
   

‫العبادة‬
Materi Daurah Ta’rifiyah

179. dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-
orang yang lalai.

o Mengeluarkan harta (Ibadah maliyah)


QS. 2 : 272
     
      
     
     
     
 
272. bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. dan apa saja harta yang baik yang
kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun
tidak akan dianiaya (dirugikan).

 Ruang lingkup kehidupan:


a. Pribadi
b. Rumah tangga
c. Masyarakat
d. Negara

MARAJI':
1. Kitab tauhid/ Dr. Shaleh Alfauzan
2. Al ibadah/ Ibnu Taimiyah
3.Al ibadah/ Dr. Yusuf Al qardawi

‫العبادة‬

You might also like