Professional Documents
Culture Documents
ASMA BRONKIAL
1. Pengertian Wheezing dan/atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut : timbul secara
episodik dan/atau kronik, cenderung pada malam/dini hari (nokturnal),
musiman, adanya faktor pencetus diantaranya aktifitas fisik, bersifat
reversibel, baik secara spontan maupun dengan pengobatan, serta adanya
riwayat asma atau atopi lain pada pasien/keluarga sedangkan sebab-sebab lain
sudah disingkirkan.
Cara pemberian:
Dosis rumatan:
0,5-1 mg/Kg BB/jam dalam cairan infus Dextrose 5%.
Terapi suportif, pemberian cairan bila ada dehidrasi.
Bila terjadi perbaikan klinis nebulisasi diteruskan tiap 6 jam selama
24 jam. Kortoikosteroid dan aminofilin dapat diberikan peroral.
Pemberian anti biotik bila ada infeksi.
7. Edukasi Hindari faktor risiko
9. Kepustakaan 1. Rahajoe, N dkk: Tata laksana serangan asma, dalam Pedoman Nasional
Asma Anak, UKK Pulmonologi PP IDAI 2004 hal; 25 – 33.
2. Supriyatno B: Tata Laksana Serangan Asma Berat Pada Anak, dalam
Naskah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan LXIV IKA-FKUI,
Jakarta 24-25 Maret 2013, hal 147-155.