Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS URAGAGUNG
Jalan Raya Cemeng Kalang Sidoarjo Kode Pos 61234
Telp.(031) 8950177
email : pkmurangagung@gmail.com
TE NTAN G
PERIKSA:
RUANG 1. Ruang pelayanan
DAFTAR TUNGGU umum
2. Ruang
Pelayanan
KIA/Kespro
3. Ruang
Pelayanan
Kesehatan Gigi
danMulut
RUJUK/
P PULANG
A
S
I
E
N
LABORATORIUM
RUANG
TINDAKAN
1. RUANG FARMASI
2. ADMINISTRASI
2. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian
3. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
4. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
5. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
6. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu
7. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
8. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan
lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
9. Untuk mencegah pengulangan yang tidak perlu, rekam medis ditulis secara
lengkap
10. Petugas pelayanan kesehatan selalu membuat Rencana Tindakan dan
Pengobatan dalam rangka memberikan Pelayanan Medis pada semua
Penderita/Pasien yang datang berobat.
11. Setiap membuat Rencana Layanan Medis dan Layanan Terpadu, diharuskan
melibatkan peran serta Pasien atau Keluarga Pasien dengan memperhatikan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai budaya pasien,
demi keberhasilan terapi dan tindakan medis.
12. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya
13. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
14. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
15. Rencana Layanan Terpadu dibuat jika diperlukan penanganan oleh tim
kesehatan antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas, terkoordinasi, dan
melibatkan pasien/keluarga.
16. Jika diperlukan dapat dilakukan pelayanan kunjungan rumah oleh tim
interprofesi untuk mencapai pelayanan medis yang lebih komprehensif.
17. Tim interprofesi beranggotakan semua dokter, perawat, bidan, petugas gizi,
dan petugas sanitasi di Puskesmas Sidoarjo dengan koordinator
18. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan
19. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai
20. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas
21. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
22. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien
23. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian mapun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang
24. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan
B. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjut
7. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
8. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan.
9. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
10. Pasien dengan kondisi gawat darurat dan resiko tinggi harus diprioritaskan
dalam pelayanan, tanpa mengikuti prosedur antrian pasien, dan juga
persyaratan kepesertaan jaminan kesehatan yang boleh dipenuhi setelah
kondi gawat daruratnya tertangani.
11. Informed Consent harus selalu dilampirkan dalam setiap tindakan
penanganan kegawatdaruratan dan resiko tinggi.
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal)
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
15. Penyusunan dan pelaksanaan layanan mencakup aspek penyuluhan
kesehatan pasien/keluarga pasien yang bisa menunjang proses terapi untuk
pemulihan pasien serta untuk meningkatkan pengetahuan pasien/ keluarga
pasien mengenai perilaku hidup sehat.
16. Pendidikan dan penyuluhan terhadap pasien yang menunjang proses terapi
dan pemulihan penyakit dicantumkan dalam rekam medis pasien oleh
petugas.
17. Pendidikan dan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan
pasien/ keluarga meliputi bidang perawatan, gizi, kesehatan ibu dan anak,
serta kesehatan lingkungan.
18. Pendidikan dan penyuluhan bagi pasien/ keluarga pasien dapat melalui
proses pendekatan individual berupa bimbingan atau konseling, serta dapat
juga melalui alat bantu dan media lain yang berupa pamflet, leaflet, audio,
maupun video.
19. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti
20. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
21. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian
obat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya
22. Pasien berhak untuk menolak pengobatan dan dipandu dalam suatu prosedur
yang baku
23. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut
24. Penolakan pasien wajib didokumentasikan
25. Bila memungkinkan dan tersedia, pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan.
26. Apabila tidak tersedia, maka pasien dilayani oleh Tenaga Kesehatan yang
ada.
27. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik-
antiseptik.
28. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi di puskesmas dilaksanakan memenuhi
standar di puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta
standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien.
29. Puskesmas Sidoarjo adalah Puskesmas Rawat Jalan, sehingga hanya boleh
melakukan tindakan Lokal Anestesi untuk tindakan Operasi Minor Kasus
Umum, Gigi, dan KB/Persalinan.
30. Obat Sedasi hanya boleh diberikan pada Pasien dengan kondisi kegawat
daruratan Kejang, dengan tujuan stabilisasi menjelang Rujukan.
31. Pelayanan bedah di puskesmas direncanakan dan dilaksanakan memenuhi
standar di puskesmas, standar nasional, undang-undang, dan peraturan serta
standar profesi sesuai dengan kebutuhan pasien.
32. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
33. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten, yaitu Dokter, Dokter gigi, Paramedis /Perawat, dan Bidan sesuai
dengan tindakan yang dilakukan.
34. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan, pasien harus mendapatkan
informed consent
35. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
Ditetapkan di : Sidoarjo
Pada tanggal : Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS
URANGAGUNG,