Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PRAKTIKUM
KELOMPOK 2
oleh
Amaliah Nasution
Dicky Restu Fauzi
Eko Sumarno
Heru Rakhmat Jatnika
Mastialan
Tien Suhartini
House TPB Politeknik Negeri Jember, pada hari Rabu 11 November 2015.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum perbanyakan agensia
hayati yaitu :
1. Aplikasi Beauvaria bassiana lebih efektif dilakukan pada waktu sore hari atau pagi
hari, guna menghindari sengatan sinar matahari yang dapat membunuh spora
cendawan tersebut. Residu Beauveria akan hilang/terurai dalam waktu beberapa hari
(sekitar 4 hari), oleh karena itu disarankan aplikasi dilakukan berulang kali agar dapat
meningkatkan efektivitas serta kontrol yang memadai. Jamur beauveria mudah tercuci
oleh hujan sehingga dianjurkan untuk menggunakan perekat dan perata. B. Bassiana
lebih efektif mengendalikan hama/serangga pada tahap muda dari pada tahap yang
lebih dewasa. Beauveria lebih efektif diaplikasikan dalam kondisi kelembaban relatif
tinggi, dan suhu rendah sampai moderat.
2. Jangan mencampur tangki dengan fungisida berbahan tembaga sulfat/alkalis.
Penyemprotan fungisida kimia setelah aplikasi B. Bassiana juga dapat mengurangi
kemanjurannya, sebaiknya jika terpaksa untuk aplikasi fungisida kimia dapat
dilakukan setelah hari ke 4 dari aplikasi Beauveria bassiana. Berdasarkan hasil kajian
jamur ini efektif mengendalikan 175 jenis serangga seperti hama walang sangit
(Leptocorisa oratorius) dan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada tanaman
padi serta hama kutu (Aphis sp.) pada tanaman sayuran, tungau, ulat daun, jangkrik.
3. B.bassiana dapat menyerang hampir semua jenis serangga, sehingga cendawan ini
digolongkan ke dalam non-selektif pestisida, pada tanaman yang pembuahannya
dibantu oleh serangga (lebah dan sejenisnya) penggunaan beauveria tidak dianjurkan.
Meskipun Beauveria bassiana bukan parasit bagi manusia dan invertebrata lain,
namun bagi individu yang peka apabila terjadi kontak terbuka dengan spora beauveria
dapat menyebabkan alergi kulit.
Penggunaan agens hayati beauveria mampu menekan hingga 78% populasi WBC
di pertanaman padi. Selain WBC beauveria juga sebagai pengendali hayati untuk
hama walang sangit, belalang oxya, jangkrik, Aphis.SP, ulat, dan semut merah.
Dengan melihat hal tersebut berarti hampir semua hama dipertanaman padi utamanya
dapat dikendalikan dengan jamur entomopatogen Beauveria bassiana. Yang paling
penting adalah jamur ini aman dan bukan parasit bagi manusia dan hewan invertebrata
yang lain, akan tetapi bila terjadi kontak dengan sepora yang terbuka bisa
menyebabkan alergi kulit(bagi yang peka).
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Agens Hayati adalah setiap organisme baik makro maupun mikro yang meliputi
species atau sub species yang dalam tahapan kehidupannya dapat digunakan untuk
mengendalikan Organime Pengganngu Tanaman.
Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat
menimbulkan penyakit pada serangga. Beauveria bassiana secara alami terdapat di dalam
tanah sebagai jamur saprofit. Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh
kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembapan, kebiasaan makan
serangga, adanya pestisida sintetis, dan waktu aplikasi.