You are on page 1of 5

LAPORAN PENDAHULUAN

. 1.. DEFINISI
Sepsis adalah bakteri umum generalisasi yang biasanya terjadi pada bulan pertama
kehidupan . ( muscari 2000)
Sepsis adalah sistemik inflamasi yang berhubungan dengan infeksi yang dapat
menyebabkan kematian .( agenda gawat darurat jilid 3)
Sepsis adalah sindrom yang berkarakteristikan oleh tanda-tanda klinis dan gejala
infeksi yang parah yang berkembang kearah septisma dan syok. ( dongos marilin E. 2002)
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan adanya penyakitsistemik
simptomatik dan adanya bakteri dalam darah (Behrman, 1998)

2. ETIOLOGI
1. Bakteri Gram (-), dengan prosentase 60-70% kasus.
2. Eksotoksi yang dihasilkan brbagai macam kuman , misalnya S.aurens ,E. coli.
3. Kerusakan jaringan , yang dapat menyababkan kegagalan penggunaan oksigen sehingga
menyebabkan MOSF.
4. Pertolongan persalinan yang tidak heginis pada partus lama.

3. TANDA DAN GEJALA


1. Umum : demam , menggigil, leleh ,malaise , dan gelisah .
2. Saluran cerna : distensi abdomen ,anoreksia , muntah dan diare.
3. Saluran nafasa : apsnea ,dipsnea, sianosis .
4. System kardiovaskuler : pucat,hipotensi bradikardi.
5. Hematologi : ikterus, pucat.

. 4. KLASIFIKASI
1. Sepsis onset dini
- Merupakan sepsis yang berhubungan dengan komplikasi obstertik.
- Terjadi mulai dalam uterus dan muncul pada hari-hari pertama kehidupan ( 20 jam
pertama kehidupan)
- Sering terjadi pada bayi prematur, lahir ketuban pecah dini, demam impratu maternal
dan coricomnionitis.
2. Sepsis onset lambat
- Terjadi setelah minggu pertama sampai minggu krtiga kelahiran
- Ditemukan pada bayi cukup bulan
- Infeksi bersifat lambat, ringan dan cenderung bersifat local

5 . KOMPLIKASI
1. Meningitis
2. Hipoglikemi
3. Aasidosis
4. Gagal ginjal
5. Disfungsi miokard
6. Perdarahan intra cranial
7. Icterus
8. Gagal hati
9. Disfungsi system saraf pusat
10. Kematian
11. Sindrom distress pernapasan dewasa (ARDS)

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengobatan terbaru syok sepsis mencakup mengidentifikasi danmengeliminasi
penyebab infeksi yaitu dengan cara pemeriksaan- pemeriksaan yang antara lain:
1. Kultur (luka, sputum, urin, darah) yaitu untuk mengidentifikasi organisme penyebab
sepsis. Sensitifitas menentukan pilihan obat yang paling efektif.
2. SDP : Ht Mungkin meningkat pada status hipovolemik karena hemokonsentrasi.
Leucopenia (penurunan SDB) terjadi sebalumnya, diikuti oleh pengulangan leukositosis
(1500-30000) dengan peningkatan pita (berpindah kekiri) yang mengindikasikan
produksi SDP tak matur dalam jumlah besar.
3. Elektrolit serum: Berbagai ketidakseimbangan mungkin terjadi dan menyebabkan
asidosis, perpindahan cairan dan perubahan fungsi ginjal.
4. Trombosit : penurunan kadar dapat terjadi karena agegrasi trombosit
5. PT/PTT : mungkin memanjang mengindikasikan koagulopati yangdiasosiasikan dengan
hati/ sirkulasi toksin/ status syok.
6. Laktat serum : Meningkat dalam asidosis metabolik, disfungsi hati, syok
7. Glukosa Serum : hiperglikenmio yang terjadi menunjukkan glikoneogenesis dan
glikonolisis di dalam hati sebagai respon dari puasa/ perubahan seluler dalam
metabolisme
8. BUN/Kreatinin : peningkatan kadar diasosiasikan dengan dehidrasi, ketidakseimbangan
atau kegagalan ginjal, dan disfungsi atau kegagalan hati.
9. .GDA : Alkalosis respiratosi dan hipoksemia dapat terjadi sebelumnya. Dalam tahap
lanjut hipoksemia, asidosis respiratorik dan asidosis metabolik terjadi karena kegagalan
mekanisme kompensasi
10. EKG : dapat menunjukkan segmen ST dan gelombang T dan distritmia menyerupai
infark miokard
7. PENCEGAHAN
1. Hindarkan trauma pada permukaan mukosa yang biasanya dihuni bakteri Gram-negatif
2. Berikan semprotan ( spray) polimiksin pada faring posterior untuk mencegah pneumonia
Gram–negatif ,nasokomial
3. Lingkungan yang protektif pasien beresiko kurang berhasil karena sebagian besar infeksi
berasal dari dalam ( endogen )
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan prforasi jaringan b/d reproduksi aliran darah terganggu
2. Pemenuhan O2 kurang dari kebutuhan b/d penurunan perfusi jaringan.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d terganggunya system pencernaan.

INTERVENSI
Dx 1
1. Bhsp
R/ Menjalin hubungan yang terapiutik
2. Tirah baring
R/ Untuk mempantu memperlancar aliran darah
3. Pantau frekuensi dan irama jantung
R/ Mengetahui k/u px
4. Perhatikan kualitas / kekuatan otot denyut perifer
5. Kolaborasi dengan tim medis
R/ Memper cepat proses kesembuhan

Dx 2
1. Bhsp
R/ Menjalin hubungan yang terapiutik
2. Observasi ttv
R/ Mengetahui k/u dan perkembanagan px
3. Berikan posisi yang nyaman
R/ Membantu mengurangi sesak
4. Pemberian O2 sesuai dengan kebutuhan
R/ Membantu pemenuhan O2
5. Kolaborasi dengan tim medis
R/ Memper cepat proses kesembuhan

Dx 3
1. Bhsp
R/ Menjalin hubungan yang terapiutik
2. Observasi ttv
R/ Mengetahui k/u dan perkembanagan px
3. Anjurkan oral hygene sebelum dan sesudah makan
R/ Meningkatkan nafsu makan px
4. Berikan makanan sedikit tapi sering
R/ Memenuhi kebutuhan nutrisi px
5. Kaji intak dan output
R/ Mengetehui kebutuhan nutrisi px
6. Kolaborasi dengan tim medis
R/ Menentukan diit yang tepat
DAFTAR PUSTAKA

 Setyohadi ,Bambang dkk.(2006), Buku ajar penyakit dalam .Jakarta . Fakultas


Kedokteran UI.
 Prof Dr. H.Rab.tabirin .(1998), Agenda Gawat Draurat ,Bandung. PT Alumni.
 http ://www.total kesehatannanda.com/sepsis.htlm.

You might also like