You are on page 1of 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS FAKTOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN


NUNUKAN

Mata Kuliah: Teknik Analisa Kuantitatif


Dosen Pengampu: Achmad Ghozali, S.T., M.T. dan Mega Ulimaz, S.T., M.T.

Disusun Oleh:

Dina Oktavia Prihantara (08161023)


Raynaldi Sumbung (08161065)
Tefani Ajeng Pramesty (08161083)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
BALIKPAPAN
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................................................... 3
2.1 Deskripsi Data....................................................................................................................... 3
2.2 Proses dan Hasil .................................................................................................................. 1
2.2.1 Proses Olah Data ............................................................................................................. 1
2.2.2 Interpretasi Hasil............................................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 15

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan manusia berarti pertumbuhan yang positif dan perubahan dalam tingkat
kesejahteraan. Hal ini harus terjadi pada semua aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial,
politik, budaya, dan lingkungan. Oleh karena itu, fokus utama pembangunan manusia
adalah pada manusia dan kesejahteraannya. Keberhasilan pembangunan khususnya
pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial dengan melihat seberapa besar
permasalahan yang paling mendasar pada masyarakat tersebut dapat teratasi.
Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran,
pendidikan, ketahanan pangan, dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah
capaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek
pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspek pembangunan lainnya gagal. Dewasa
ini persoalan mengenai capaian pembangunan manusia telah menjadi perhatian para
penyelenggara pemerintahan.
Konsep pembangunan manusia memang terdengar berbeda dibanding konsep klasik
pembangunan yang memberikan perhatian utama pada pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan manusia menekankan pada perluasan pilihan masyarakat untuk hidup penuh
dengan kebebasan dan bermartabat. Tidak hanya itu, pembangunan manusia juga
berbicara tentang perluasan kapabilitas individu dan komunitas untuk memperluas
jangkauan pilihan mereka dalam upaya memenuhi aspirasinya.
Pendekatan pembangunan manusia menggabungkan aspek produksi dan distribusi
komoditas, serta peningkatan dan pemanfaatan kemampuan manusia. Pembangunan
manusia melihat secara bersamaan semua isu dalam masyarakat – pertumbuhan ekonomi,
perdagangan, ketenagakerjaan, kebebasan politik ataupun nilai-nilai kultural – dari sudut
pandang manusia. Pembangunan manusia juga mencakup isu penting lainnya, yaitu
gender. Dengan demikian, pembangunan manusia tidak hanya memperhatikan sektor
sosial, tetapi merupakan pendekatan yang komprehensif dari semua sektor
Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian
pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran
kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut
mencakup:
1. Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life);
2. Pengetahuan (knowledge); dan
3. Standar hidup layak (decent standard of living).

1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam percobaan ini yaitu untuk mengetahui kelompok yang
terbentuk dengan menggunakan data publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks
Pembangunan Manusia Kabupaten Nunukan Tahun 2017, maka dilakukan kegiatan analisis
data menggunakan analisis faktor yang terdiri dari 6 variabel yaitu Jumlah sekolah,
jumlah murid, jumlah sarana kesehatan, rumah tangga dengan akses listrik variabel
rasio guru – siswa SMP dan kepadatan penduduk.

2
BAB II
PROSES DAN HASIL ANALISIS

2.1 Deskripsi Data


Dalam melakukan praktikum ini langkah pertama yang harus dilakukan
adalah mengumpulakan data. Pada makalah praktikum ini, pengumpulan dilakukan
dengan survei sekunder yang bersumber dari Indek Pembangunan Manusia
Kabupaten Nunukan Tahun 2016”. Berikut adalah tabel data yang digunakan untuk
melakukan uji regresi

3
Tabel 2.1 Data Uji Regresi

kraya sebati
n seba nun nunuk se k sebati
Kecam selata kray lumbis sebakung kun sebu tulin sei uka an sebatik bat sebatik tenga k
atan n an ogong lumbis atulai g ku onsoi menggaris n selatan barat ik timur h utara
Rasio
guru -
siswa
SMP/M 20. 10.
Ts 5.12 7.37 12.54 20.5 12.25 8 8.86 21.54 14.57 84 15.99 13.82 67 0 18.33 22.18
jumlah
sekolah 3.00 4 3 2 1 5 3 2 2 7 5 2 3 0 2 1
jumlah 254 35
murid 128.00 442 163 574 98 312 257 603 335 2 1391 456 2 0 440 732
Jumlah
sarana
kesehat
an 7.00 20 15 12 10 15 13 13 20 36 27 15 9 12 10 8
Rumah
tangga
dengan
akses 185 18
listrik 405.00 1130 1455 1912 767 1840 3330 3211 3292 65 4925 2661 32 3944 2081 2166
Kepada
tan
pendud 106 93.
uk 1.14 3.62 1.57 17.04 9.43 3.47 7.88 5.51 11.35 .21 123.73 86.58 73 329.44 158.44 12.95

Sumber : Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Nunukan 2016

1
2.2 Proses dan Hasil
Adapun proses dari praktikum ini yaitu terdiri dari proses olah data, dan
interpretasi hasil. Berikut adalah pemaparan yang lebih mendalam mengenai
langkah – langkah pengerjaan

2.2.1 Proses Olah Data

1. Masuklah ke SPSS dengan data yang sudah siapkan seperti gambar diatas.

1
2. Pilih Analyze- Dimension
Reduction- Factor seperrti gambar
disamping

2
a b

d c

e f

2. Berikut ini adalah langkah-langkah mengerjakan analisis factor :


a. Kemudian masukan variabel yang mempengaruhi pada kolom variables,
b. Pilih Descriptives, maka akan tampil menu descriptives. Untuk Statistics isi dengan
memilih intial solution, dan Correlation Matrix isi dengan memilih KMO and Bartlett’s
test of sphericity dan Anti-image kemudian continue,

3
c. Pilih Extraction, maka akan tampil menu tersebut. Untuk Analyze pilih correlations
matrix, Display dengan Unrotated solution, serta Extract dengan Based on
Eigervalue kemudian continue,
d. Pilih Rotation, maka akan tampil menu tersebut. Untuk Method pilih varimax, dan
Display dengan Rotated solution kemudian continue,
e. Pilih Factor Scores dengan mengaktifkan Save as variables, Untuk Method pilih
Regression kemudian continue,
f. Setelah semua telah dilalukan maka tekan akan kembali ke menu Factor Analysis
kemudian klik ok.

5. Dari hasil perhitungan didapatkan KMO 0,557 dan Sig. 0,000. Tetapi dalam Anti-
Image Matrices nilai rasio guru-siswa SMP/MTs dan Kepadatan Penduduk dibawah
o,5 maka kedua variabel tersebut akan difactorkan ulang agar dapat diketahui
apakah kedua factor tersebut terdapat di satu kelompok yang sama atau terpisah.
Sebelum melakuakn hal tersebut berikut adalah hasil perhitungan factor yang telah
dilakukan

4
5
6. kemudian lakukan pemfactoran kedua dengan memilih Analyze- Dimension Reduction- Factor,
kemudian isi kolom variabels dengan variabel rasio guru-siswa SMP/MTs dan Kepadatan
Penduduk lalu lakukan langkah-langkah seperti 3b-3f

6
7. Dari hasil factor kedua terlihat bahwa variables variabel rasio guru-siswa SMP/MTs dan
Kepadatan Penduduk termasuk dalam satu kelompok karena memiliki hasil anti-image
o,500.Berikut kelanjutan dari hasil pemfactoran kedua.

7
8
2.2.2 Interpretasi Hasil

Tabel 2. 1 KMO and Bartlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,557
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 69,544

df 15

Sig. ,000

Sumber : Analisis Penulis, 2018


Dapat dilihat bahwa nilai KMO sebesar 0,557. Nilai tersebut mendekati 1 sehingga dapat
dilakukan analisis faktor karena tedapat minimal 2 variabel yang memiliki hubungan dan
memungkinkan akan terjadi pembentukkan kelompok. Terlihat pula nilai signifikan sebesar
0. Nilai tersebut dibawah nilai selang kepercayaan sebesar 0,05 yang artinya variabel yang
dimasukkan minimal terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan yang kuat.

Tabel 2. 2 Anti-image Matrices

Rumah
Rasio
Jumlah tangga
guru - jumlah jumlah Kepadatan
sarana dengan
siswa sekolah murid penduduk
kesehatan akses
SMP/MTs
listrik

Anti-image Rasio guru - siswa


,212 ,132 -,084 ,032 ,063 ,188
Covariance SMP/MTs

jumlah sekolah ,132 ,176 -,060 -,048 ,044 ,176

jumlah murid -,084 -,060 ,050 -,024 -,055 -,062


Jumlah sarana
,032 -,048 -,024 ,215 -,034 -,001
kesehatan

Rumah tangga
dengan akses ,063 ,044 -,055 -,034 ,130 -,006
listrik

Kepadatan
,188 ,176 -,062 -,001 -,006 ,423
penduduk
Anti-image Rasio guru - siswa a
,256 ,681 -,816 ,150 ,377 ,626
Correlation SMP/MTs
a
jumlah sekolah ,681 ,509 -,646 -,248 ,294 ,646
a
jumlah murid -,816 -,646 ,563 -,233 -,685 -,431

Jumlah sarana a
,150 -,248 -,233 ,917 -,201 -,002
kesehatan

9
Rumah tangga
a
dengan akses ,377 ,294 -,685 -,201 ,732 -,026
listrik

Kepadatan a
,626 ,646 -,431 -,002 -,026 ,175
penduduk

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Sumber : Analisis Penulis, 2018


Dapat dilihat pada tabel anti-image corralation terdapat nilai MSA yang menunjukan
korelasi. Terdapat 4 variabel yang miliki nilai korelasi mendekati 1 yaitu terdiri dari
jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah sarana kesehatan, rumah tangga dengan
akses listrik. Kemudian terdapat 2 variabel yang nilainya mendekati 0 hal tersebut
menjelaskan bahwa perlu adanya analisis faktor ulang 21 variabel untuk
menentukan kelompoknya.

Tabel 2. 3 Communalities

Initial Extraction

Rasio guru - siswa SMP/MTs 1,000 ,592


jumlah sekolah 1,000 ,649
jumlah murid 1,000 ,944
Jumlah sarana kesehatan 1,000 ,857
Rumah tangga dengan akses listrik 1,000 ,891
Kepadatan penduduk 1,000 ,838

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Sumber : Analisis Penulis, 2018


Dapat dilihat bahwa nilai extraction jumlah sekolah sebesar 0,649 yang menjelaskan bahwa
variansi jumlah sekola mempengaruhi sebesar 64,9% variasi variabel laten, begitu juga
seterusnya.
Tabel 2. 4 Total Variance Explained

Extraction Sums of Squared Rotation Sums of Squared


Initial Eigenvalues Loadings Loadings

% of Cumulative % of Cumulative % of Cumulative


Component Total Variance % Total Variance % Total Variance %

1 3,481 58,012 58,012 3,481 58,012 58,012 3,443 57,379 57,379


2 1,292 21,528 79,539 1,292 21,528 79,539 1,330 22,161 79,539
3 ,875 14,581 94,120
4 ,167 2,785 96,905
5 ,153 2,549 99,454
6 ,033 ,546 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

10
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Dapat dilihat bahwa nilai total yaitu nilai eigentvalue nya terdiri dari 3.481 san 1.292. Nilai
tersebut lebih dari1 yaitu sebagai syarat terbentuknya kelompok. Sehingga dapat diketahui
bahwa kan terbentuk 2 kelompok

Gambar Scree Plot


Sumber : Analisis Penulis, 2018
Dapat dilihat di scree plot bahwa apabila 1 kelompok maka nilai eigenvaluenya lebih dari 3,
apabila 2 kelompok nilai eigenvaluenya lebih dari 1, dan apabila lebih dari 3 kelompok
makan nilai eigenvaluenya dibawah 1

Tabel 2. 5 Component Matrixa


Component

1 2

Rasio guru - siswa SMP/MTs ,464 -,613


jumlah sekolah ,800 -,098
jumlah murid ,971 -,030
Jumlah sarana kesehatan ,916 ,135
Rumah tangga dengan akses listrik ,916 ,230
Kepadatan penduduk ,064 ,913

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a. 2 components extracted.

Sumber : Analisis Penulis, 2018


Dapat dilihat bahwa kelompok yang pasti terbentuk adalah lebih dari 1 kelompok yang terdiri
dari Jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah sarana kesehatan, rumah tangga dengan akses
listrik. Untuk variabel rasio guru – siswa SMP dan kepadatan penduduk perlu dilakukan uji
faktor ulang.

Tabel 2. 6 Rotated Component Matrixa


Component

1 2

11
Rasio guru - siswa SMP/MTs ,379 ,669
jumlah sekolah ,780 ,202
jumlah murid ,959 ,157
Jumlah sarana kesehatan ,926 -,013
Rumah tangga dengan akses listrik ,938 -,107
Kepadatan penduduk ,183 -,897

Extraction Method: Principal Component Analysis.


a
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber : Analisis Penulis, 2018
Dilakukan rotasi untuk memvalidasi hasil pembetukan kelompok dan didapatkan hasil yang
sama sepeti hasil component matrix yaitu kelompok yang pasti terbentuk adalah lebih dari 1
kelompok yang terdiri dari Jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah sarana kesehatan, rumah
tangga dengan akses listrik. Untuk variabel rasio guru – siswa SMP dan kepadatan
penduduk perlu dilakukan uji faktor ulang.
Tabel 2. 7 Component Transformation Matrix
Component 1 2

1 ,991 ,132
2 ,132 -,991

Extraction Method: Principal Component Analysis.


Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa hubungan kelompok 1 dan kelompok lainnya yaitu
0,132. Nilai tersebut menunjukan hungan antar kelompok sangat kecil, artinya kelompok 1
dan 2 sangat terpisah sehingga kedekatannya jauh dan dapat dipisahkan/dibedakan antara
kelompok 1 dan kelompok lainnya Sehingga terdapat variabel laten yang pasti terbentuk
yaitu kelompok 1 yang terdiri dari Jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah sarana kesehatan,
rumah tangga dengan akses listrik yang menjelaskan bahwa variabel laten kelompok 1 yaitu
Prasarana dan sarana. Dan berikut adalah hasil analisis faktor untuk 2 variabel yang
memiliki nilai korelasi yang rendah (variabel rasio guru – siswa SMP dan kepadatan
penduduk)

Tabel 2. 8 Total Variance Explained


Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 1,283 64,171 64,171 1,283 64,171 64,171


2 ,717 35,829 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

12
Sumber : Analisis Penulis, 2018

Dari hasil analisis yang dilakukan dengan 2variabel tersebut, diketahui bahwa kedua variabel
tersebut menjadi 1 kelompok yang sama. Sehingga dapat diketahui pada analsis faktor ini
terbentuk 2 kelompok yaitu kelompok 1 yang terdiri dari variabel Jumlah sekolah, jumlah
murid, jumlah sarana kesehatan, rumah tangga dengan akses listrik dan kelompok 2 yaitu
variabel rasio guru – siswa SMP dan kepadatan penduduk. Dari kedua variabel tersebut
dapat variabel latennya yaitu kelompok 1 adalah sarana dan parasarana dan kelompok 2
yaitu kependudukan

13
BAB III
PENUTUP

Setelah melakukan proses analisis cluster non hirarki dan analisis faktor terhadap
data diperoleh kesimpulan yaitu pada analsis faktor ini terbentuk 2 kelompok yaitu kelompok
1 yang terdiri dari variabel Jumlah sekolah, jumlah murid, jumlah sarana kesehatan, rumah
tangga dengan akses listrik dan kelompok 2 yaitu variabel rasio guru – siswa SMP dan
kepadatan penduduk. Dari kedua variabel tersebut dapat variabel latennya yaitu kelompok 1
adalah sarana dan parasarana dan kelompok 2 yaitu kependudukan

14
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. 2010. Statistik Perumahan Indonesia (Hasil Sensus


Penduduk 2010). Jakarta: Badan Pusat Statistik

15

You might also like