You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Institusi Penerima Wajib Lapor atau IPWL merupakan sistem kelembagaan yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan
Wajib Lapor Bagi Pecandu Narkotika. Intitusi atau lembaga ini merupakan implementasi
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika khususnya pasal 55.

Wajib Lapor diartikan sebagai kegiatan melaporkan diri yang dilakukan oleh
pecandu narkotika yang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali
dari pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada institusi penerima wajib lapor
untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.

Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) adalah pusat kesehatan masyarakat, rumah
sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk
oleh Pemerintah. Rehabilitasi Sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan
untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dalam kehidupan masyarakat (Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009).

MANFAAT Melakukan Lapor Diri (Memiliki Kartu Lapor Diri) :

1. Bilamana klien bersangkutan tersangkut masalah hukum, maka klien dapat


menunjukan kartu lapor diri kepada pihak yang berwajib agar segera dilakukan rujukan
kembali kepada Lembaga / Institusi yang mengeluarkan kartu lapor diri tersebut
2. Catatan Penting : Kartu lapor diri ini hanya berlaku untuk 2x tertangkap.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Institusi Penerima Wajib Lapor


(IPWL) dan cara melakukan E- klaim terhadap korban

2. Tujuan khusus

1. Memahami konsep dan kegiatan e-klaim Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
2. Memahami pentingnya peran Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)

You might also like