Professional Documents
Culture Documents
2.2.1 ANAMNESA
1. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan alasan mengapa pasien melakukan pemeriksaan mata dan
memerlukan bantuan tenaga medis. Pada pasien dengan gangguan sistem penglihatan dapat
- Abnormal Vision: perubahan penglihatan yang tak normal, seperti kelainan refraksi,
kekeruhan pada kornea, lensa, rongga aqueous/vitreous, malfungsi retina, saraf optikus.
- abnormal Appereance: tampilan organ mata tak normal seperti, mata merah (iritasi),
perdarahan sub conjunctiva, infeksi, alergi, trauma dan keadaan lain : lesi, edema,
abnormal posisi.
- Abnormal Sensation: sensari tak nyaman pada mata. Nyeri mata : Sulit ditentukan
lokasinya, seperti ditarik, ditekan, sakit kepala. Mata gatal : reaksi alergi. Mata berair :
Berpusat pada pada kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh tentang keluhan utama.
Hal- hal yang perluditanyakan pada anatara lain : kapan timbulnya keluhan, mendadak,
hilang timbul atau progresif. Tanyakan faktor eksternya terjadinya keluhan, misal akibat
terkena debu. Perlu ditanyakan juga apakah keluhan timbul denga gejala lain seperti:
Riwayat penyakit dahulu meliputi kondisi kesehatan pasien secara umum dan apa bila ada
penyakit sistemik yang penting. Gangguan yang biasanya menyertai manifestasi mata, seperti
diabetes dan hipertensi harus ditanyakan secara spesifik. Riwayat medic umum juga harus
diperhatikan, seperti penggunaan obat – obat mata yang sedang di pakai dan obat-obat sistemik
4. Riwayat Keluarga
Berhubungan dengan sejumlah ganguan mata, seperti strabismus, amblyopia, glaucoma, atau
katarak, serta kelainan retina seperti ablation retina atau degenerasi makula.
2.2.2 pemeriksaan umum mata
Tujuan pemeriksaan fisik mata adalah untuk menilai fungsi maupun anatomi kedua mata. Fungsi
disini mencakup fungsi penglihtana dan bukan penglihatan, sepeti gerak mata dan kesejajaran.
Sera anatomis masalah pada mata dapt dibagi menjadi tiga daerah yaitu, masalah pada adneksa
(palpebra dan jaringan periokular), bola mata, dan orbita.
1. pemeriksaan eksternal mata
Apakah bulu mata lentik, kebawah atau tidak ada. Fungsi alis dan bulu mata untuk
mencegah mauknya benda asing (debu) untuk mencegah iritasi atau mata kemerahan.
- Amati kedudukan bola mata kanan kiri simetris atau tidak, bola mata keluar
- Palpebra
Penderita melihat lurus ke depan maka pinggir palpebra atas akan menutupi limbus
atropi otot, atau hiperaktivitas palpebral yang menyebabkan kelopak mata terus berkedip
tak terkontrol.
Minta klien memandang lurus ke depan lalu perhatikan kedudukan kelopak mata
terhadap pupil dan iris. Normal jika simetris, adanya kelainan jika celah mata menyempit
Pemeriksaan konjungtiva, dengan menarik palpebral inferior dan meminta klien melihat
keatas, amati warna, anemis atau tidak, apakah ada benda asing atau tidak. pemeriksaan
sclera yaitu dengan cara menarik palpebral superior dan meminta klien melihat ke bawah.
Perhatikan apakah ada kemerahan pada sclera, icterus, atau produksi air mata berlebih.
- Kornea
Pemeriksaan dilakukan dengan cara menyinari kornea dari depan dengan menggunakan
senter. Perhatikan reflek cahaya pada kornea, normal kornea berwarna jenih.
- Iris
Pemeriksaan dilaukan dengan cara menyinari iris dari depan dengan menggunakan
senter. Perhatiakan kripta dan warnanya jernih atau keruh. Iris normal memiliki cekungan
- Pupil
Normalnya pupil mata kiri dan kanan sama lebarnya dan letaknya simetris di tengah.Leba
r pupil + 3 mm.Pemeriksaan ada 2 cara yaitu , refleks pupil langsung dan refleks pupil
ketika diberikan cahaya yang terang , pupil akan konstriksi ( mengecil ). Refleks pupil
tidak langsung ( consensual) Dinilai bila cahaya diberikan padasalah satu mata ,
- Lensa
Sinari mata dari depan atau dari samping dan perhatikan warna lensa jernih atau keruh.
- Kaji sistem lakrimasi mata dengan menggunakan kertas lakmus untuk mendapatkan data
apakah mata kering atau basah yang artinya lakrimasi berfungsi baik ( Schime test).
- Kaji sistem pembuangan air mata dengan uji anel test, yaitu dengan menggunakan spuit