You are on page 1of 16

Harga Diri Rendah (HDR)

A. Definisi
Keperawatan adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan prilaku yang mengkontribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien atau sistem
klien dapat berupa individu, keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American
Nurses Association) mendefinisikan keperawatan mental dan psikiatrik sebagai : “Suatu bidang
spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai ilmunya dan
penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya”.
Gangguan harga diri sendiri sebagi evaluasi diri dan perasaan-prasaan tentang diri atau
kemampuan diri negatif, yang dapat di eksperikan secara langsung maupun tidak langsung.
Klien gangguan jiwa kronis mempunyai harga diri yang rendah khususnya dalam hal
identitas dan prilaku. Klien menganggap dirinya tidak mampu untuk mengatasi kekurangnnya,
tidak ingin melakukan sesuatu untuk menghindari kegagalan (takut gagal) dan tidak berani
mencapai sukses.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh prilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri/cita-cita/harapan langsung
menghasilkan perasaan berharga. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri, hilang kepercayaan diri, merasa gagl mencapai keinginan.

B. Gangguan Harga Diri Rendah


Gangguan harga diri yang disebut dengan harga diri rendah dapat terjadi secara :
1. Situasional, yaitu terjadinya trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan,
dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu
terjadi(korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara dan lain-lain).
Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena :
a) Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang sembarangan,
pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis, pemasangan kateter,
pemeriksaan perineal).
b) Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/sakit/penyakit.
c) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya : berbagai
pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan.
2. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu sebelum
sakit/dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit daan
dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
C. Karakteristik Prilaku
1. Perasaan negatif terhadap diri sendiri
2. Menyatakan diri tidak berharga, tidak berguna dan tidak mampu
3. Mengatakan hal-hal negatif terhadap keadaan
4. Mengeluh tidak mampu melakukan peran dan fungsi sebagaimana mestinya
5. Menarik diri dari kehidupan sosial
6. Kritik terhadap diri sendiri dan/atau orang lain
7. Pembicaraan kacau
8. Mempersepsikan adanya ketegangan peran
9. Mudah tersinggung/mudah marah
10. Produktifitas menurun
11. Pandangan hidup yang ekstrim
12. Penolakan terhadap diri sendiri
13. Menarik diri dari relitas
14. Mengatakan pesimis dalam menghadapi kehidupan
15. Merasa diri tidak adekuat
16. Keluhan fisik
17. Penyalahgunaan zat

D. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Timbul


1. Isolasi sosial
2. Distress spiritual
3. Perubahan proses berfikir ; curiga
4. Perubahan interaksi sosial : menarik diri
5. Potensial amuk
6. Perubahan pola seksualitas ; menurunnya gairah seksual
7. Gangguan harga diri ; harga diri rendah situasional/atau kronik
8. Keputusaan
9. Isolasi sosial ; menarik diri
10. Risiko prilaku kekerasan

E. Tujuan Keperawatan
1. Pasien mampu melakukan interaksi dengan lingkungannya
2. Pasien tidak mengalami ditress
3. Pasien tidak memperlihatkan perasaan curiga terhadap lingkungannya
4. Pasien mampu melakukan hubungan interpersonal yang baik
5. Pasien mampu mengontrol prilaku marah
6. Pasien mampu mengembalikan gairah seksualnya
7. Pasien tidak lagi putus ada
8. Pasien tidak melakukan prilakukekrasan
F. Sebab-Sebab Gangguan Jiwa
Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguan jiwa adalah komplek.
Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu atau bebrapa faktor dan bisanya berdiri sendiri.
Mengetahui sebab-sebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya,
umumnya sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas :
1. Sebab-sebab jasmaniah (Biologis)
a) Keturunan
b) Konstitusi: Jasmaniah , Temperamen, Penyakit dan cedera tubuh

2. Sebab-sebab kejiwaan/psikologis
Bermacam pengalaman, frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan
mewarnai sikap, kebiasaan dan sifat-sifatnya di kemudian hari.

3. Sebab-sebab budaya/kultural
Kebudayaan secara tehnis adalah ide atau tingkah laku yang dapat di lihat maupun
tidak dapat terlihat. Faktor budaya menentukan “warna” gejala-gejala, disamping
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang misalnya melalui
aturan-aturan, kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaan itu.

Beberapa faktor-faktor kebudayaan tersebut :


 Cara-cara membesarkan anak
Cara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter, hubungan orang tuaanak
menjadi kaku dan tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat
sangat agresif atau pendiam dan tidak suka bergaul atau justru menjadi penurut
yang berlebihan.
4. Sistem Nilai
Perbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaan satu dengan yang lain : antara
masa lalu dengan sekarang sering menimbuklan masalah-masalah kejiwaan.
5. Kepincangan antara keinginan dengan kenyataan yang ada
6. Iklan-iklan di radio, televisi, surat kabar, film dan lain-lain menimbulkan nayangan-
bayangan yang menyilaukan tentang kehidupan modern yang mungkin jauh dari
kenyataan hidup sehari-hari.
7. Ketegangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologi
Dalam masyarakat modern kebutuhan makin meningkat dan persaingan makin meningkat
dan makin ketat untuk meningkatkan ekonomi.
8. Perpindahan-perpindahan kesatuan keluarga
Khusus untuk anak-anak yang sedang berkembang, kepribadiannya,perubahan-perubahan
lingkungan, (kebudayaan dan pergaulan), hal ini cukup mengganggu.
9. Masalah golongan minoritas
10. Tekanan-tekanan perasaan yang dialami golongan ini dari lingkungan dapat
mengakibatkan rasa pemberontakan yang selanjutnya akan tampil dalam bentuk sikap
acuh atau melakukan tindakan-tindakan yang akan merugikan orang banyak.
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S


DENGAN HARGA IRI RENDAH
DI KLINIK JIWA NUR ILAHI

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : belum bekerja
Status : Belum nikah
Alamat : Jl. Mawar mekar No 17 Kec.Panyileukan Kab. Bandung
Tanggal Masuk : 23 April 2019
Tanggal Pengkajian : 23 April 2019
No.RM : 009657
Diagnosa Medis : bipolar

B. Identitas Penggung Jawab


Nama : Ny. L
Umur :
Jenis Kelamin : perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Mawar mekar No 17 Kec.Panyileukan Kab. Bandung
Hubungan dgn klien : Kakak Tiri

II. Alasan Masuk


Menurut penuturan klien. Klien mengatakan bahwa klien dibawa ke klinik jiwa Nur ilahi
oleh keluarganya dengan keluhan klien suka mondar mandir, berdiam diri, sering melamun dan
klien suka berbicara sendiri. Setelah dibawa ke RSJ oleh dokter klien dinyatakan harus dirawat.
Pada saat 23 April 2019 klien tampak gelisah, menyangkal bahwa dirinya sehat tidak sakit. Klien
tampak ketakutan karna takut mati, ingin kawin lagi, dan ingin pulang. Kontak mata kurang,
klien tampak menangis.
Masalah keperawatan : Skizoid.
III. Faktor Prediposisi
Sebelumnya klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

Menurut penuturan klien sejak SMA klien sering mengalami pengucilan oleh teman
temannya karena tidak mampu melamar kerja. Klien juga mengatakan mengalami penganiyaan
psikologis dari orang tuanya karna belum bekerja dan tidak mendapatkan pekerjaan. Persitiwa
tersebut terjadi sejak klien lulus SMA.
Masalah keperawatan : Penganiayaan Psikologis.

IV. Pemeriksaan Fisik


Tekanan Darah : 120/80 MmHg
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36c

V. Psikososial
a. Genogram

Keterangan :
Penjelasan :
- Klien adalah anak ke-4 dari 5 bersaudara
- Klien tinggal satu rumah dengan kedua orang tuanya beserta kaka tirinya
- Orang yang paling dekat dengan klien adalah kakak tirinya.

b. Konsep diri
1. Citra tubuh
Pada saat dikaji klien memangatakan menyukai bagian tubuhnya yaitu rambutnya.
2. Identitas diri
Pada saat dikaji klien mengatakan dirinya adalah perempuan.
3. Peran.
Klien mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai anak dari ke-4 orang tuanya dan adik
sekaligus kakak dari saudara kandungnya.
4. Ideal diri
Pada saat dikaji klien mengatakan sudah sembuh dan ingin pulang di jemput orang tuanya
dan keluarganya yang lain
5. Harga diri
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak ada yang salah pada dirinya.
Masalah keperawatan : Gangguan Kepribadian Skizoid.

c. Hubungan sosial
Pada saat dikaji klien mengatakan tiak mau bergaul dengan teman-teman sekamarnya karena
klien merasa tidak nyaman.Klien lebih senabg menyendiri.
Masalah keperawatan : Gangguan Kepribadian Skizoid

d. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam klien mengatakan percaya adanya Allah SWT

2. Kegiatan ibadah
Klien tahu shalat dalam sehari itu ada berapa kali dan berapa rakaat dan klien suka
melakukannya
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
VI. Status Mental

a. Penampilan
Pada saat dikaji klien terlihat rapih, dapat menggunakan pakaian dengan baik tanpa bantuan
orang lain

b. Pembicaraan
Dalam pembicaraan klien terputus-putus dan tampak ketakutan
Masalah keperawatan : Gangguan komunikai verbal

c. Akhuitas motorik
Pada saat dikaji klien kelihatan lemas, duduk diam di tempat tidur dan tampak kurang bergairah
Masalah keperawatan : Intoleransi aktifitas motorik

d. Alam perasaan
Pada saat dikaji ekspresi wajah Tidak tampak sedih, padahal klien mengatakan ingin segera
pulang dan berkumpul dengan kedua orang tuanya dan kakak serta adiknya
Masalah keperawatan : Gangguan kepribadian Skizoid.

e. Apek
Klien memiliki apek yang datar ketika ada stimulus yang menyenangkan ataupun menyedihkan.
Masalah keperawatan : Gangguan kepribadian Skizoid

f. Interaksi selama wawancara


Pada saat dikaji, kontak mata kurang
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

g. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara-suara dan bayangan-bayangan yang tak
berwujud
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

h. Proses fikir
Klien mengalami gangguan proses pikir Sirkumstansial, terbukti dari pembicaraan klien yang
berbelit-belit sampai pada tujuan/sasaran
Masalah keperawatan : gangguan proses pikir Sirkumstansial

i. Isi pikir
Pada saat melakukan pertemuan dengan klien ditemukan bahwa klien malu apabila ketemu
dengan orang lain
j. Tingkat kesadaran
1. Orientasi waktu
Klien bisa menyebutkan hari dengan baik.
2. Orientasi tempat
Klien bisa menyebutkan bahwa ia sedang berada di klinik dan sedang dirawat inap
3. Orientasi orang
Klien bisa menyebutkan nama anggota keluarganya seperti nama Ibu, kakak dan adiknya

k. Memory
Pada saat dikaji klien bisa menceritakan kembali peristiwa yang menimpa pada dirinya, baik
yang telah terjadi 1 bulan, seminggu yang lalu, serta kejadian saat ini.
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Pada saat dikaji klien dapat menjawab hitungan sederhana (Misalnya 4,6 dan lain-lain) dan
dapat menyebutkan kembali siapa saja yang berkenalan dengannya
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

m. Kemampuan penilaian
Klien dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan klien baik,
terbukti klien dapat menilai dan membedakan warna baju antara klien dengan perawat
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

n. Daya tilik diri


Klien menyadari dirinya berada di klinik Nur Ilahi dan klien tidak mengaku dirinya sedang
sakit dan memerlukan perawatan “tapi dalam hubungan sosial klien merasa sudah sembuh”
Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Nutrisi
1. Makan
Frekuensi makan klien 3 x/hari, sebelum makan berdo’a dahulu, porsi makan habis, makan
memakai sendok dan tidak lupa cuci tangan dulu, lalu berdo’a sesudah makan
2. Minum
Setelah makan klien mampu menyuapkan minum memakai gelas tanpa bantuan orang lain dan
dapat membersihkan alat makan yang sudah diapakai

b. Eliminasi
BAK/BAB
Klien mampu BAK/BAB secara mandiri, di WC kemudian setelah selesai dibersihkan sendiri
dan klien mampu merapihkan pakaiannya kembali

c. Personal hygiene
Klien dapat menjaga kebersihan dirinya seperti klien mandi 2 x/hari, memakai sabun, gosok
gigi memakai pasta gigi, klien mandi sendiri tanpa bantuan orang lain

d. Berpakaian
Pakaian klien bersih dan rapih, klien dapat menggunakan pakaian tanpa bantuan dari orang
lain

e. Istirahat dan tidur


Klien mengatakan tidak punya masalah dalam istirqahat tidur dan klien mengatakan tidurnya
nyenyak dan merasa segar bila bangun tidur, setelah bangun tidur bisa merapihkan tempat tidur
dan kemudian mandi

f. Penggunaan obat
Klien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang hanya mampu minum obat sendiri
dari dokter.

g. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan bahwa setelah pulang ia akan melakukan perawatan lanjutan.

h. Aktifitas didalam rumah


Klien mengatakan setelah klien pulang ke rumah klien akan melakukan kegiatan sehari-hari
dengan baik.
i. Aktifitas diluar rumah
Klien mengatakan akan melaksanakan apa yang di perintahkan orang tuanya dengan baik.

VIII. Aspek Medis

Diagnosa medik : bipolar


Therapy medis : Stelazine 5 mg 3 x 1 tablet
Tryhexsipindile (THD) 2 mg 3 x 1 tablet
CP2 (Clopamizine) 100 mg 1 x 1 tablet
IX. Daftar Maslaah

1. Gangguan Kepribadian Skizoid.

X. ANALISA DATA

No Data
1 DS : Gangguan konsep diri (HDR)
- Klien mengatakan dirinya tidak bias apa-
apa, tidak bias bekerja
DO :
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak cemas dan ketakutan dirinya
akan mati
- Klien terlihat jarang berkomunikasi dengan
orang lain
2 DS : Gangguan alam perasaan sedih
- Klien mengatakan ingin segera pulang dan
berkumpul dengan kedua orang tuanya,
kakak dan adiknya
DO :
- Ekpresi wajah klien tampak sedih, kadang-
kaang nangis
- Klien sering melamun

3 DS : Intolersansi aktifitas motorik


- Klien mengatakan badannya terasa lemas
DO :
- Klien tampak duduk ditempat tidur
- Klien tampak diam
- Klien tampak kurang bergairah
4. DS : Kerusakan komunikasi verbal
- Klien mengatakan lebih suka diam
daripada mengobrol
DO :
- Klien jarang berkomunikasi dengan
temannya
- Klien lebih banyak tidur
PROSES KEPERAWATAN

Nama : Ny. S
No CM : 009657

DIAGNOSA PERENCANAAN
No. KRITERIA RASIONALISASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
HASIL
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Gangguah konsep Tujuan umum: Dalam 2 x Membina hubungan Dengan terbinanya Membina hubungan S : Klien
diri (HDR) Klien mampu pertemuan klien saling percaya hubungan saling saling percaya : menceritakan
DS : membina mau meneirma Salam terapeutik percaya merupakan Salam terapeutik tentang dirinya,
Klien mengatakan hubungan kehadiran perawat Perkenalkan diri langkah utama ”Assalamualaikum, klien mengatakan
tidak mau bergaul dengan orang berjabat dengan sopan untuk melakukan selamat siang bu” namanya Siti Lilis
dngan teman lain tangan/bersalaman Tanyakan nam terapeutik dan klien
sekamarnya karena o Klien mau lengkap Perkenalkan nama mengungkapkan
ia merasa sudah menyebut kan Tanyakan nama saya septevani, panggil masalah yang
sembuh Tujuan khusus: nama, mau panggilan yang saja septe saya salah dihadapinya
Klien mengatakan Klien dapat menjawab salam disukainya satu mahasiswa dari O : - Klien
dirinya tidak bisa membina Klien mau Jelaskan tujuan Stikes Dharma Husada menjawab salam
apa apa hubungan saling mengutarakan pertemuan Bandung - klien mau
percaya perasaannya Buat kontrak Boleh saya tahu nama berjabat tangan
DO : walaupun sedikit Dengarkan nona siapa ? biasa A : hubungan
Klien tampak gelisah Klien dapat ungkapan klien dipanggil apa ? saling percaya
Klien tampak sering mengidentifikasi sudah terbina
menyendiri di kemampuan dan Menyebutkan tujuan P : lanjutkan
tempat tidur aspek positif : saya kesini untuk tujuan khusus ke II
Klien lebih banyak yang dimilki membantu ibu dalaam
diam o memecahkan masalah
Klien tampak
banyak tidur siang Membuat kontrak :
saya dinas diruangan
ini selama 1 minggu
dari jam 08.00-12.00

Mendengarkan
ungkapan klien
bahwa klien tidak mau
bergaul dengan teman-
teman sekiamarnya
karena ia merasa sudah
sembuh
Klien dapat Setelah 2 x Diskusikan o Dengan o Mendiskusikan S : klien
mengidentifikasi pertemuan klien kemampuan dan diketahuinya kemampuan dan mengatakan bisa
kemampuan dan dapat aspek yang dimiliki kemampuan dan aspek positif yang menyulam
aspek positif mengidentifikasi aspek yang dimiliki dimilki “kehiatan apa O : klien tampak
yang dimiliki kemampuan dan klien akan lebih saja yang ibu lakukan antusias menjawab
aspek positif yang percaya diri untuk mengisi waktu pertanyaan dari
dimiliki : luang ? perawat
Aspek intelektual o A : klien dapat
Aspek sosial Setiap bertemu Dengan Menghindarkan mengidentifikasi
budaya dengan klien menghindarkan penilaian negatif aspek yang
hindarkan penilaian penilaian negatifo dimilikinya
yang negatif diharapkan klien P : lanjutkan Tuk
merasa punya selanjutnya
kemampuan yang
lebih

Utamakan Dengan Memberikan pujian


pujian/pemberian memberikan pujian yang realistis “ oh
pujian yang ralistis klien merasa benar- ternyata ibu pintar
benar dihargai dan menyulam dan
klien akan merasa membereskan tempat
diperhatikan tidur, dan itu bisa
diterapkan
dikehidupan sehari
hari dan merupakan
aktifitas yang baik
Klien dapat Setelah 3 x Rencanakan o
Dengan menyusuno Merencanakan aktifitas S : Klien
melakukan pertemuan klien bersama klien
rencana aktifitas sehari-hari “Ibu coba mengatakan setuju
kegiatan sesuai dapat membuat aktifitas yang dapat
sehari-hari ceriatakan kegiatan dengan rencana
dengan kondisi rencana kegitan dilakukannya setiapdihapakan klien apa saja yang dapat yang dibuat
dan harian hari sesuai dengan dapat mengatur ibu lakukan setiap hari O : klien mulai
kemampuannya kemampuannya waktu dengan baik ?” melakukan
o o kegiatan
Tingkatkan kegiatan Dengan Meningkatkan menyulam
sesuai dengan meningkatkan kegiatan sesuai dengan A : klien dapat
kondisi klien kegiatan sesuai kondisi dan mealkuakn
o dengan kondisi kemampuan klien kegiatan
klien diharapkan “Bagaimana kalau ibu menyulam sesuai
klien tidak merasa jalan-jalan keluar agar dengan kondisi
jenuh tidak jenuh disini, sakitnya
sambil berolahraga P : lanjutkan ke
Tuk selanjutnya
Beri contoh cara Dengan Memberikan contoh
pelaksanaan memberikan cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh contoh klien tidak kegiatan yang boleh
dilakukan bingung lagi untuk dilakukan “bagaimana
beraktifitas kalau hari ini kita
lakukan menyulam
sambil ngobrol tentang
maslaah ibu ?”
Klien dapat Setelah 4x Beri penkes pada Dengan Keluargaa klien S : Klien
memanfaatkan pertemuan klien keluarga tentang memberikan menjenguk tapi tidak mengatakan
sistem dapat cara merawat klien penkes pada bertemu jadi untuk keluarganya
pendukung yang memanfaatkan dengan HDR keluarga TUK 4 tidak dapat datang menjenguk
ada sistem pendukung diharapkan dilaksanakan tapi tidak ketemu
Bantu keluarga keluarga dapat O : Keluarganya
memberi dukungan merawat klien datang tapi tidak
selama klien diraat dirumah denagan bertemu klien
baik A : Tujuan belum
tercapai
Dengan membantu P:
klien untuk
membina/memberi
dukungan pada
klien diharapkan
klien akan merasa
diperhatikan dan
mendapat dikungan
baik dari keluarga
ataupun dari
perawat
Klien dapat Klien dapato Jelaskan jenis obat Dengan Menjelaskan janis obat
menggunakan menyebutkan obat- yang diminum oleh menjelaskan jenis yang diminumnya
obat dengan obatan yang klien, kegunaan obat yang diminum “Bu, coba ibu lihat
benar sesuai diminum dan serta efek lie diharapkan klien obat yang putih
dprogram kegunaannya serta sampingnya dapat memahami namanya
pengobatan efek samping yang dan mengetahui trihexsipinidle supaya
mungkin timbul obat apa yang ibu tidak gemetaran,
diminumnya dosinya 2 mg 3 x
sehari 1 tablet dan
kalau diminum bisa
membuat mulut ibu
kering, pusing mual
dan susah kencing,
kalu yang oranye
namanya omazine
dosisnya 100 mg, 1 x
sehari 1 tablet gunanya
supaya tidak muntah
dan bisa tidur dengan
nyenyak, yang satu
lagi warna biru
namanya stelazine
dosisinya 5 mg 3 x
sehari 1 tablet gunanya
agar ibu tisdak gelisah,
tidak bingung dan
tidak cemas”
o

Diskusikan Dengan Menjelaskna kepada


kerugiannya jika menjelaskan klien bahwa jika ibu
berhenti minum kerugian jika berhenti minum obat
obat berhenti minum maka akan
obat diharapkan menghambat proses
klien terus penyembuhan ibu
meminum obatnya sendiri,
selama masiho
dianjurkan

Jelaskan pinsip- Dengan Menjelaskan prinsip-


prinsip minum obat menjelaskan prinsip benar minum
prinsip-prinsip obat
minum obat yang “Bu minum obat yang
benar diharapkan benar itu adalah benar
klien tidsak salah dosisnya, waktunya,
dalam penggunaan nama obatnya cara
obat meminumnya supaya
tidak terjadi kesalahan/
penyalah gunaan.”

You might also like