Professional Documents
Culture Documents
Anatomi
a. Kandung Empedu
seperti buah pir, berongga dan menyerupai kantong dengan panjang 7,5
yang dangkal pada permukaan inferior hati oleh jaringan ikat yang
empedu yang terletak antara korpus dan duktus sistika. Empedu yang
empedu.
2010).
sistika yang berasal dari arteri hepatikus kanan. Asal arteri sistika dapat
bervariasi pada tiap tiap orang, namun 95 % berasal dari arteri hepatik
duktus sistika dan masuk ke sebuah nodus atau sekelompok nodus. Dari
nodus ini cairan limfa pada akhinya akan masuk ke nodus pada vena
2. Fisiologi
empedu lebih pekat lima hingga sepuluh kali dari konsentrasi saat
dibentuk oleh hepatosit, sekitar 600 mL per hari, terdiri dari air, elektrolit,
pendaurulangan antara usus halus dan hati ini disebut sebagai sirkulasi
kanan atas abdomen di atas ginjal kanan, kolon, lambung, pankreas, dan
usus serta tepat di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi lobus kiri dan
oleh hati serta saluran empedu dan kandung empedu. Pembentukan dan
tetapi ada juga yang terbentuk primer di dalam saluran empedu. Batu
kantong empedu.
menimbulkan batu. Infeksi tersebut misalnya tifoid atau tifus. Kuman tifus
lokal yang tidak dirasakan pasien, tanpa gejala sakit ataupun demam.
2000 tahun sebelum Masehi. Awal hal ini diketahui melalui mumi
batu empedu pada pria. Pada beberapa negara maju Kolelitiasis terjadi
pada laki-laki 7% dan wanita 15%, dengan rentang usia 18-65 tahun.
perdarahan pada >1/3 orang dengan anemia sel sabit. Menurut Nuhadi,
bahwa “Sampai saat ini di Indonesia belum ada data resmi angka
Meski wanita dengan usia di atas 40 tahun tercatat sebagai faktor risiko
batu empedu, itu tidak berarti bahwa wanita di bawah 40 tahun dan
pria tidak mungkin terkena. Faktor gaya hidup seperti diet, obesitas,
visceral hati.
vena porta. Sejumlah arteri yang sangat kecil dan vena – vena juga
terletak dekat collum vesica fellea. Dari sini, pembuluh limfe berjalan