You are on page 1of 4

KELOMPOK SISTEM RANGKA

1. Bagaimana proses penyembuhan cedera patah tulang dan tulang dan terjadinya
tulang keropos ?
Jawab :
Proses penyembuhan patah tulang atau faktur dibedakan atas 5 fase,
yaitu :
1. Fase hematon (inflamasi)
Tahap Inflamasi. Tahap inflamasi berlangsung beberapa hari dan
hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri. Terjadi perdarahan
dalam jaringan yang cidera dan pembentukan hematoma di tempat patah
tulang. Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya
pasokan darah. Tempat cidera kemudian akan diinvasi oleh magrofag (sel
darah putih besar), yang akan membersihkan daerah tersebut. Terjadi
inflamasi, pembengkakan dan nyeri.
2. Fase proliferasi
Tahap Proliferasi Sel. Kira-kira 5 hari hematom akan mengalami
organisasi, terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah,
membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan
osteoblast. Fibroblast dan osteoblast (berkembang dari osteosit, sel
endotel, dan sel periosteum) akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan
sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat
fibrus dan tulang rawan (osteoid). Dari periosteum, tampak pertumbuhan
melingkar. Kalus tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro
minimal pada tempat patah tulang. Tetapi gerakan yang berlebihan akan
merusak sruktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan
potensial elektronegatif.
3. Fase kalus
Tahap Pembentukan Kalus. Pertumbuhan jaringan berlanjut dan
lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah
terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan
fibrus, tulang rawan, dan tulang serat matur. Bentuk kalus dan volume
dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara langsung berhubungan
dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu tiga sampai
empat minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau
jaringan fibrus. Secara klinis fargmen tulang tidak bisa lagi digerakkan.
4. Osifikasi
Tahap Penulangan Kalus (Osifikasi). Pembentukan kalus mulai
mengalami penulangan dalam dua sampai tiga minggu patah tulang,
melalui proses penulangan endokondral. Patah tulang panjang orang
dewasa normal, penulangan memerlukan waktu tiga sampai empat bulan.
Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benar telah bersatu
dengan keras. Permukaan kalus tetap bersifat elektronegatif.
5. Remodeling
Tahap Menjadi Tulang Dewasa (Remodeling). Tahap akhir perbaikan
patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang
baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling memerlukan waktu
berbulan-bulan sampai bertahun – tahun tergantung beratnya modifikasi
tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan
tulang kompak dan kanselus – stres fungsional pada tulang. Tulang
kanselus mengalami penyembuhan dan remodeling lebih cepat daripada
tulang kortikal kompak, khususnya pada titik kontak langsung.
Terjadinya tulang keropos atau Osteoporosis
Wanita yang telah mengalami monpause, secara berangsur-angsur
tubuhnya tidak mampu memproduksi hormone esterogen lagi. Sedangkan
hormone esterogen mempunyai fungsi merangsang osteoblas yaitu sel0sel
yang membentuk tulang. Osteoblas bekerja membentuk kolagen yang
membuat tulang menjadi kuat dan sehat. Selain osteoblas yang membentuk
tulang, ada juga osteoklas yang menghancurkan tulang yang sudah tua.
Tulang-tulang yang sudah tua dirusak atau dihancurkan oleh osteoklas,
selanjutnya dibentuk kembali oleh osteoblas.
Setelah menopause kadar esterogen semakin menipis, akibatnya osteoblas
juga juga semakin sedikit di produksi, hal ini menyebabkan
ketidakseimbangannya antara kerusakan tulang dan pembentukan tulang.
Kondisi seperti ini menjadikan osteoklas menjadi lebih dominan, dalam artian
kerusakan tulang tidak lagi bisa diimbangi dengan pembentukan tulang. Perlu
diketahui bahwa osteoklas merusak tulang selama 3 minggu, sedangkan
pembentukan tulang membutuhkan waktu 3 bulan. Dengan demikian seiring
bertambahnya usia, tulang-tulang semakin keropos dan muncullah yang
namanya penyakit osteoporosis.
2. Bagaimana prosedur orang yang jatuh tulang ekornya retak sehingga
mengalami kelumpuhan ?
Jawab :
Tulang ekor atau biasa disebut juga dengan tulang sulbi merupakan bagian
paling ujung dari bagian tulang belakang. Fungsi utama dari tulang ekor ini
adalah menjaga keseimbangan saat sedang duduk. Salah satu bahaya yang
sering terjadi pada tulang ekor adalah terjadinya benturan atau retakan pada
tulang ekor. Pada saat terjatuh pada posisi duduk, vertebra segmen tulang ekot
dapat mengalami retakan atau bergeser yang menyebabkan cedera pada
sumsum tulang belakang. Cedera inilah yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
Terdapat sekumpulan saraf yang berada dibagian tengah tubuh belakang
kita, mulai dari kepala hingga punggung bagian bawah. Tulang belakang
terdiri dari tulang leher, tulang dada, tulang lumbal, tulang sacral dan tulang
ekor. Tugasnya sangat penting yaitu membawa sinyal ke dan dari otak ke
tubuh. Jika terjadi cedera pada tulang belakang sinya tersebut tentunya akan
terganggu atau terputus sehingga muncul gejala kelumpuhan.
3. Bagaimana proses penyerapan kalsium untuk pemebentukan tulang pada janin
dalam kandungan serta kebutuhan kalsium pada ibu hamil ?
Jawab :
Penyerapan kalsium untuk pembentukan pada bayi
Kalsium merupakan mineral untuk membangun tulang yang kuat. Selama
hamil, kebutuhan kalsium ibu bertambah karena kalsium diperlukan untuk
membangun tulang janin dalam kandungan. Kalsium tidak dapat dihasilkan
oleh tubuh sehingga kebutuhan kalsium harus dipenuhi dari luar, yaitu dari
makanan dan suplemen. Cara janin mendapatkan makanan selama dalam
kandungan terutama suplai kalsium, semuanya dialirkan melalui darah ibu.
Didalam plasenta atau ari-ari, darah ibu mengalir melalui pembuluh darah
kapiler. Melalui suplai darah ibu, makanan janin disalurkan. Kalsium yang aa
didalam darah ibu akan diserap oleh jaringan pembuluh darah yang
mengandung suplai darah bayi. Darah berisi kalsium ini kemudian akan
mengalir melalui plasenta ke tubuh bayi untuk pembentukan tulangnya.
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil
Kebutuhan kalsium untuk ibu hamil bertambah sebanyak 200 mg dari
kebutuhan biasanya. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013, kebutuhan
ibu hamil berbeda-beda dari usia ibu hamil.
- Ibu hamil yang berusia 18 tahun ke bawah membutuhkan kalsium
sebanyak 1400 mg/hari
- Ibu hamil yang berusia 19-29 tahun membutuhkan kalsium sebanyak 1300
mg/hari
- Ibu hamil yang berusia 30-49 tahum membutuhkan kalsium sebanyak
1200 mg/hari
Kebutuhan kalsium wanita hamil yang masih muda lebih banyak
dibandingkan ibu hamil yang lebih tua. Hal ini karena wanita hamil yang
muda juga harus memenuhi kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan tulangnya
sendiri yang masih berjalan, selain memenuhi kebutuhan kalsium untuk
janinnya.

You might also like