You are on page 1of 15

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“ANATOMI SISTEM INTEGUMEN”

Disusun Oleh :
Anjely J. Makatempuge / 18101105001
Antyka B. E. Kawa / 18101105002
Diana G. Maniagasi / 18101105003
Tasya A. M. P. Santoso / 18101105005
Ni Made Novi Trisnayanti / 18101105006
Chrispawanty C. Ranggatau / 18101105007

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
2019
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Anatomi dan
Fisiologi Sistem Integumen dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah BiomedikII. Dalam
menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan bagi
kami.

Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami mengucapkan banyak
terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 2

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem
integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan
aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus
(untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Sistem integumen terdiri dari organ
terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari
kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan
suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis pertama pertahanan tubuh
terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu untuk memberikan
perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini
memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Rambut adalah
organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar),
walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku
adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.
Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya
akan sulfur.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Sistem Integumen


2. Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah dari dosen.


2. Untuk lebih mendalami ilmu tentang anatomi fisiologis sistem integumen.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Integumen


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan
kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) &
mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh).

B. Anatomi Sistem Integumen pada Manusia

a. Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
 Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering
kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan
75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel
epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel
pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin
sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit
(melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang

2
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin
banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-
bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung
pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan
bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi
warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam.
Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang
terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.

2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang
sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan
demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel
Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau
mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans
mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik.
Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan
adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker
kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya
mencegah kanker.

3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi
dengan sistem neuroendokrin difus.

4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan
berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga
paling dalam sebagai berikut:
a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang
dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin
yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling
melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan
permukaan luar, terutama pada tangan dan kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang
tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
3
b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen,
terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein
eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada
telapak tangan dan kaki.
c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan
granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi
perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta
menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana
sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini
berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai
tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di
dalamnya terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan
filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel
dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang
berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari
selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

 Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling
tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa,
tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Lapisan ini elastis dan tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf,
kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga
merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari
dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan
struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
4
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang
tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.

1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari
pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun
terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf ,
kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat,
disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit
menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah,
saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit.
Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.

2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat
tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan
kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang
memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus. Komponen dari lapisan ini berisi banyak
struktur khusus yang melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :
a) Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)
Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida bertujuan
untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang mengandung banyak lipid.
pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi
minyak, dan bila lapisan kulitnya tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan
kelenjar sehingga terjadi pembengkakan. Pada gambar dibawah terlihat kelenjar sebasea yang
berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat.

b) Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat


Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalamr u a n g a n
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang ya n g
a k t i f jumlahnya lebih banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan
5
sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil
pemecahan protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu
kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.

c) Pembuluh darah
Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang memberi
nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat penting lainnya
untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas mengatur suhu
tubuhmelalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk
kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arterimembentuk anyaman yang
disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan subkutan, tepat di bawah
dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial danke dalam. Fungsi vaskularisasi yang ke
dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak dan folikel rambut.Cabang yang
menembus stratum reticulare, memberi cabangke folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea.

d) S e r a t e l a s t i n d a n k o l a g e n
Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan pekerjaan
ini dilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan kolagen.
Kolagen merupakan komponen jaringan ikat yang utama dan dapat ditemukan pada berbagai jenis
jaringanserta bagian tubuh yang harus diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh
sel-seldalam jaringan ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi dalam
bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk memenuhi berbagai
fungsiya n g s p e s i f i k . Pada kulit serabut kolagen tersusun dengan pola rata yang saling
menyilang.
Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan elastin
yangm e m b e r i k a n e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua tipe serabut ini secara bersama-
samamenentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit. Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen,
adalah serat elastin yang membuat kulit menjadi elastin dan lentur sementara kolagen yang
memperkuat jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itusendiri akan berkurang
produksinya karena penuaan sehingga kulit mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.

6
e) Syaraf nyeri dan reseptor sentuh
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan
permukaanyang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik. Ujung saraf motorik
berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf
sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-
ujung , saraf sensorik inimembentuk bermacam-macam kegiatan u n t u k menerima rangsangan.

 Subkutan atau Hipodermis


Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga
panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan
antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur
tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-
saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai
cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh,
paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin kehilangan kontur.

b. Kelenjar-kelenjar pada kulit

Kelenjar keringat (Glandula Sudorifera) : Ditemukan pada kulit sebagian besar permukaan
tubuh, Terutama terdapat pada telapak tangan dan kaki. Kecuali glans penis, bagian tepi bibir,
telinga luar dan dasar kuku. Terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kelenjar ekrin & apokrin.

(1) Kelenjar Ekrin : Terdapat di semua daerah kulit. Saluranya bermuara langsung ke permukaan
kulit. Melepaskan keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan

7
sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila,
dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri, dll.

(2) Kelenjar Apokrin. : Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan bermuara pada folikel
rambut. Kelenjar ini aktif pada masa pubertas, pada wanita akan membesar dan berkurang pada
siklus haid. Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh
bakteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin
khusus yang disebut Kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).

(3)Kelenjar minyak (Glandula Sebasea) : Kelenjar minyak mensekresi substansi yang berminyak
yang disebut sebum (tersusun atas trigliserida, asam lemak bebas & kolesterol). Terdapat pada
hampir setiap folikel rambut, kecuali pada papila mamae, labia minora, dan sudut mulut. Berfungsi
mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan
melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.

(4)Kelenjar Seruminosa : Merupakan kelenjar apokrin yang khusus, yang hanya terdapat pada
meatus auditorius contoh ternal tempat kelenjar tersebut memproduksi serumen (waxy).

c. Kuku

Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh dari sel
mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran.
Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur. Pada kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler
yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang
dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit.

8
d. Rambut
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama mamalia.
Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan/kaki dan bagian dorsal
dari falang distal jari tangan/ kaki, penis, labia minora dan bibir. Rambut terdiri dari akar (sel tanpa
keratin) dan batang (terdiri sel keratin).

Terdapat 2 jenis rambut :

 Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)


 Rambut velus (pendek, halus dan lembut)

Fungsi rambut :

 Melindungi kulit dari pengaruh buruk: alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) menyaring udara.
 Pengatur suhu.
 Pendorong penguapan keringat.
 Indera peraba yang sensitive.

e. Warna Kulit.

Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan
atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat
menampilkan karakter yang menarik.

Warna kulit terutama ditentukan oleh :

 Oxyhemoglobin yang berwarna merah


 Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
 Melanin yang berwarna coklat
 Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
 Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.

9
Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit adalah
pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor - faktor ras,
individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan dengan oksidasi,
tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu
adanya enzim Tirosinase dan oksigen.

Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di
bawah sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan
variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen
melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit
yangterdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas
tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau /Struktur asesoris kulit dan Warna
Kulit.

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

3.2 Saran

Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga masih
diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan tugas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2018. “Sistem Integumen Pada Manusia”.


https://www.berbagaireviews.com/2018/06/sistem-integumen-pada-manusia-lengkap.html
Elkan, Michael. 2017. “Anatomi Sistem Integumen”.
http://majmili-syarmila.blogspot.com/2017/09/makalah-anatomi-fisiologi-sistem.html

You might also like