Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seluruh dunia adalah sebesar 8-10% pada anak dan 3-5% pada dewasa, dan
bahwa asma saat ini mengenai lebih dari 22,2 juta orang Amerika atau 7,9%
dari populasi, termasuk lebih dari 6,7 juta anak-anak yang berusia kurang
dari 18 tahun. Selain itu 7,3% orang Amerika dewasa ini menderita asma,
dan 9,3% orang-orang berusia 15 tahun atau lebih muda (Plottel, 2010).
seluruh dunia adalah sebesar 8-10% pada anak dan 3-5% pada orang dewasa dan
dalam 10 tahun terakhir ini meningkat sebesar 50%. Setiap tahun mortalitas asma
bronchiale meningkat di seluruh dunia dari 0,8% per 100.000 pada tahun 2011,
menjadi 1,2% per 100.000 pada tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi 2,1% per
100.000 pada tahun 2013. Selain itu WHO juga memperkirakan saat ini 100-150
juta penduduk di dunia terkena asma bronchiale dan diperkirakan akan terus
Kematian Bayi (AKB) 33% per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan target
bayi dan balita 32% per 1000 kelahiran hidup, dan target Nasional 2014 angka
2003, prevalensi serangan asma yang terjadi pada anak usia 0-17 tahun sebanyak
5,7% dari jumlah total anak sekitar 4,2 juta jiwa dan pada orang dewasa diatas 18
tahun diperkirakan sekitar 3,8% dari jumlah orang dewasa sekitar 7,8 juta jiwa.
Pada masa anak anak, penyakit asma bronkial lebih banyak diderita oleh anak
laki-laki, namun seiring perkembangan usia penyakit asma lebih banyak diderita
anak wanita. Seiring berkembangnya usia, asma yang diderita oleh pria juga akan
Dengan demikian pada saat dewasa, jumlah penderita asma pada wanita lebih
anak dengan asma bronchiale sebesar 0,021%. Pada tahun 2012, angka kematian
anak dengan asma bronchiale sebesar 0,012%. Pada tahun 2013, angka kematian
anak dengan asma bronchiale sebesar 0,018%. Pada tahun 2014, angka kematian
anak dengan asma bronchiale sebesar 0,021%. Dari data diatas dapat dilihat
bahwa kasus asma bronchiale tiap tahunnya meningkat (Profil Kesehatan Propinsi
Bengkulu, 2015).
penderita penyakit asma pada tahun 2012 tertinggi pertama berada pada
Puskesmas Ratu Agung sebanyak 192 orang, kedua puskesmas Nusa Indah
sebanyak 181 orang, dan ketiga Puskesmas Pasar Ikan sebanyak 143 orang.
Tahun 2013 tertinggi pertama berada pada Puskesmas Pasar Ikan sebanyak 341
orang, kedua masih tetap puskesmas Nusa Indah sebanyak 185 orang, dan ketiga
Puskesmas Suka Merindu sebanyak 157 orang. Sedangkan pada tahun 2014
tertinggi pertama berada pada Puskesmas Suka Merindu sebanyak 146 orang,
kedua puskesmas Pasar Ikan sebanyak 136 orang, dan ketiga Puskesmas Beringin
penyakit asma meningkat dari 4,2% pada tahun 1995 menjadi 5,4% pada
tahun 2003. DKI Jakarta memiliki prevalensi asma yang lebih besar yaitu
7,5% pada tahun 2007. Penyakit asma berasal dari keturunan sebesar 30%
menderita asma. Angka kejadian asma pada anak dan bayi sekitar 10 -85%
dan lebih tinggi dibandingkan oleh orang dewasa (10-45%). Pada anak,
asma antara lain sisa pembakaran, zat kimia seperti obat nyamuk
semprol/bakar dan lainnya, bau cat yang tajam, bahan kimia lain seperti
parfum, hairspray, debu, bulu dan tungau dari sofa, karpet, gordin juga dapat
lesi pada organ lain seperti hati, otak dan mata (Ratih, 2010).
Wheezing, sesak nafas, dada sesak dan batuk, khusus pada malam dan dini
hari, dan sifatnya kronis. Gambaran histopatologi asma didapatkan adanya
edema saluran pernapasan, aktivasi sel mast, dan infiltrasi sel-sel radang
seperti neutrofil, eosinofil dan limfosit khususnya limfosit T. pada otot polos
Rumah Tangga tahun 2005 mencatat 225.000 orang meninggal karena asma
bronkial. Prevalensi asma bronkial di Indonesia untuk daerah pedesaan 4,3% dan
berkala. Kekambuhan asma bronkial masih sering terjadi meskipun telah dikelola
kondisi ini adalah untuk mengembalikan fungsi paru-paru agar bekerja optimal
dihubungkan dengan kemiskinan dan deprivasi sosial, serta status sosial ekonomi
yang buruk dapat berkontribusi untuk etiologi dan pengelolaan penyakit asma
menghasilkan IgE yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel mast. Sel
mast ini disebut sel mast tersensitisasi. Bila alergen serupa masuk ke dalam tubuh,
alergen tersebut akan menempel pada sel mast tersensitisasi yang kemudian
mukus dan kontraksi otot polos secara langsung atau melalui persarafan simpatis
(Mansjoer, 2012).
melonjak dari 4,2% menjadi 5,4%. Selama 20 tahun terakhir, penyakit ini
asma bronchiale di Puskesmas Pasar Ikan Bengkulu pada tahun 2012 terdapat 127
orang kunjungan, pada tahun 2013 terdapat 117 orang kunjungan dan pada tahun
asap rokok akan menyebabkan timbulnya serangan asma yang sudah ada karena
pasien memiliki riwayat allergi dan 3 orang lainnya mengatakan tidak memiliki
riwayat allergi. Sedangkan 10 orang penderita asma yang tidak berobat ke
menyebabkan timbulnya serangan asma yang sudah ada karena pasien memiliki
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “apakah ada hubungan antara allergen dengan
2016.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademik
puskesmas dalam meningkatkan pelayanan yang baik dan benar terutama pada
Dapat dijadikan bahan awal dan tambahan informasi atau sumber data