You are on page 1of 2

DEPARTEMENT OF NUTRITION SCIENCE

FACULTY OF HEALTH SCIENCE


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BACHELOR THESIS

ABSTRACT

NAZIELA ELDIANA HUSNA AZ, J310140122


ANALYSIS OF TOTAL IRON (Fe) and ACCEPTABILITY OF TARO (Colocasia Esculenta
(L.) Schott) FLAKES WITH SPINACH PUREE (Amaranthus Sp.) SUBSTITUTION

Abstract
Anemia is a condition where the hemoglobin level in the blood is under normal. WHO
estimates that the number of anemia sufferers throughout the world is close to two billions
with at least 50% of this amount is related to iron deficiency. This iron deficiency, anemia,
can be prevented by fulfilling iron (Fe). Spinach is one of the food that contains high iron (Fe)
as much as 8.3 mg / 100 g. However, spinach has a very short storability. One way to
extend the life of spinach is to develop it into a processed product such as adding spinach to
taro flakes. The study design used was a randomized outcome in experimental studies, with
a variety of spinach substitution percentage of 0%; 10%; 20% and 30%. The analysis of iron
content data was carried out by using One Way Annova, while the acceptability test used
Kruskall Wallis and Duncan's analysis. The hight iron test result was shown on taro flakes
with 30% spinach substitution with an average value of 34.25 mg / kg. The acceptibility test
showed that the highest level of preference on color, aroma, taste, texture, and all parts of
taro flakes was the one with 0% spinach. THere was a significant influence on color and
texture with significant values of p = 0,000 p <0, while there was no effect on aroma (p =
0,343), taste (p = 0,950), texture (p = 0,885), and overall (p = 0.950) taro flakes.

Keyword: Spinach, substitution, iron (Fe), acceptibility, taro flakes.


PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI

ABSTRAK

NAZIELA ELDIANA HUSNA AZ, J310140122


ANALISIS KADAR ZAT BESI (Fe)DAN DAYA TERIMA FLAKES UMBI TALAS
(Colocasia Esculenta (L.) Schott) DENGAN SUBSTITUSI BUBUR BAYAM (Amaranth
Sp.)
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb (Hemoglobin) dalam darah kurang dari
normal. WHO memperkirakan jumlah penderita anemia di seluruh dunia mendekati angka
dua milyar dengan sedikitnya 50% dari jumlah tersebut berhubungan dengan defisiensi
besi. Anemia defisiensi besi ini dapat dicegah dengan pemenuhan zat gizi besi (Fe) melalui
makanan terutama pada saat sarapan. Bayam merupakan salah satu sumber bahan pangan
yang mengandung tinggi zat besi (Fe) yaitu sebesar 8,3 mg/100 g. Akan tetapi bayam
memiliki daya simpan yang singkat daya simpan sangat singkat. Salah satu cara untuk
memperpanjang umur simpan dari bayam adalah dengan melakukan pengembangan olahan
produk pangan seperti penambahan bayam pada produk flakes talas. Rancangan penelitian
berupa rancangan acak lengkap dalam penelitian eksperimental, dengan berbagai substitusi
bayam dengan persentase 0%; 10% ; 20% dan 30%. Analisis data kadar besi dianalisis
dengan One Way Annova, sedangkan uji daya terima menggunakan ujii Kruskal Wallis,
kemudian apabila terdapat pengaruh dilanjutkan uji Duncan. Hasil uji kadar besiflakes talas
yang tertinggi pada flakes talasdengan substitusi bayam 30% dengan rata-rata 34.25 mg/kg.
Penilaian daya terima didapatkan hasil bahwa tingkat kesukaan tertinggi terhadap warna,
aroma, rasa, tekstur, dan keseluruhan terdapat pada flakes talas dengan bayam 0%. Terdapat
pengaruh yang signifikan pada warna dan tekstur dengan nilai signifikansi berturut turut
p=0,000 p<0, sedangkan tidak terdapat pengaruh pada daya terima untuk aroma (p= 0,343),
rasa (p= 0,950), tekstur (p=0,885), dan keseluruhan (p=0,950) flakes talas.

Kata Kunci : Bayam, substitusi, zat besi, daya terima, flakes talas.

You might also like