Professional Documents
Culture Documents
OIeh:
DAFTAR ISI
Halaman
I. PERLAKUAN PENDAHULUAN 1
III. EKSTRAKSI 10
----------------------------
I. PERLAKUAN PENDAHULUAN
Minyak atsiri dari hasil penyulingan daun kayu putih dikenal dengan
namaminyak kayu putih. Kandungan utama minyak kayu putih adalah sineol.
Kualitas minyak kayu putih ditentukan oleh kadar sineol minyak, semakin besar
kadar sineolnya maka kualitas minyak kayu putih semakin tingg. Besarnya sineol
yang terkandung dalam minyak kayu putih ditentukan oleh varietas minyak,
seperti minyak kayu putih Ambon dibandingkan dengan minyak kayu putih Jawa
Timur.
b. Perlakuan Pendahuluan
1
2
petrguapan minyak dari daun namun perlakuan ini dapat menyebabkan sebagian
juga untuk mempermudah ploses pengpapan minyak atsiri- Sangat cocok untuk
bahan baku yang memiliki kadar air tinggi. Bila dibandingkan dengan bahan
segar, maka rendemen dari bahan baku yang kering lebih sedikit namun proses
penyulingan lebih cepat. koses peuyimpanan bahan baku sebelum disuling juga
sering terjadi karena kapasitas mesin penyuling yang tidak sebanding dengan
bahan baku yang tersedia. Kondisi penyimpanan bahan baku yang paling ideal
adalah suhu rendah dan tidak ada sirkulasi udara" Penyimpanan daun kayu putih
sekitar 20 cm.
c. Proses penyulingan
air (kohobasi), penyulingan uap dan air (pengukusan), dan penyulingan uap.
memerlukan bahan bakar yang besar, senyawa-seryawa yang memiliki titik didih
tinggi tidak bisa terekstrak. Penyulingan uap dan air atau pengukusan lebih efisien
dan kualitas minyak yang dihasilkan lebih bagus. Penyulingan dengan uap
3. Pengisian daun ddam ketel diatux supaya tidak krlalu padat dan kepadatan
merata
bagian, yaitu minyak dibagian atas dan air dibagian bawah. Pisahkan
minyak terlebih dahulu dari air uotuk sleoghih&g vslume minyak yang
dihasilkan. Amati warna, bau dan kejemihan dari minyak atsiri yang
dihasilkan
1.6. Pembahasan
----------------------------
II. PROSES PENYULINGAN MINYAK ATSIRI
yang berbeda
Destilasi merupakan :
tekanan uap
melarutkan.
Kelemahan dari metode ini adalah ekstaksi berlangsung larna, memerlukan bahan
bakar yang besar, senyawa-senyawa yang memiliki titik didih tinggi tidak bisa
terekstrak. Penyulingan uap dan air atau pengukusan lebih efisien dan kualitas
minyak yang dihasilkan lebih bagus. penyulingan dengan uap merupakan metode
5
6
penyulingan yang paling efisien diantara ketiganya serta kualitas minyak yang
berikut ini:
Kelemahan Keuntungan
diekstrak
Kelemahan Keuntungan
penyulingan singkat.
Keuntungan
bahan)
Efisiensi tinggi
3. Pengisian daun dalam ketel diatur supaya tidak terlalu padat dan kepadatan
merata
bagian, yaitu minyak dibagian atas dan air dibagian bawah. Pisahkan
minyak terleblh dahulu dari air untuk volume minyak yang dihasilkan.
Amati warna, bau dan kejemihan dari mlnyak atsiri yang dihasilkan.
2.6. Pembahasan
pelarut organik
bahkan tak larut. Apabila pelarut X tersebut ditambahkan pada campuran A dan B
sedangkan B tidak. sehingga akan didapatkan campuran baru, yaitu A dan x'
digunakan untuk menghasilkan minyak atsiri yang mudah rusak oleh panas, dalam
hal ini adalah mrnyak bunga-bungaan seperti melati, mawar, atau sedap malam.
Untuk melarutkan minyak atsiri yang terdapat pada bunga-bungaan terssbut, maka
9
10
dibutuhkan pelarut yang biasanya adalah pelarut organik yang bersifat non-polar.
Dalam konsep ikatan kimia, air itu bersifat polar. Jika digunakan pelarut yang
polar juga soperti alkohol rnaka tertunya air yang terkandung dalam bunga akan
Tetapi kalau digunakan pelarut non-polar maka air tidak akan larut ke dalamnya.
Banyak jenis pelarut organik non-polar, tetapi yang pating sering digunakan
dalam memilih pelarut untuk ekstraksi bunga-bungaan selain sifanya yang non-
polar tadi , di antaranya adalah dapat melarutkan zat wangi dalam bunga secara
sempurna, mempunyai titik didih yang rendah dan seragam, bersifat "inert' atau
tidak bereaksi dengan zat wangi dalam bunga yang akan diekstrak, harga serendah
Produk akhir ekstraksi bunga menggunakan pelarut ada dua macam, yaitu
concrete dan absolule. Concrete merupakan minyak atsiri yang masih bercampur
dengan lilin/resin serta sedikit pelarut. Saat proses ekstraksi berlangsung, tidak
hanya minyak atsiri yang terlarut pada pelaruq tehpi juga lilin/resin ikut masuk ke
dalamnya" Concrete berbentuk seini padat seperti lemak atau mentega. Sedangkan
absolute adalah minyak atsiri yang mumi tanpa pengotor seperti lilin/resin
Dalam terminologi ekstraksi pelarut biasanya juga ada konsep lain yang tak
normal. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan titik didih dari pelarut
Misalnya; heksan pada tekanan normal (1 atm) bertitik didih 68 C, pada tekanan
0.7 atm titik didihnya 58 C, daripada tekanan 0.2 atm titik didihnya 25 C. Kondisi
inilah yang diharapkan pada proses ekstraksi minyak atsiri bunga -bungaan agar
diperoleh minyak dengan kualitas yang baik. ArtinSna, kerusakan minyak atsiri
akibat lempenatur tings bisa dihindari. Sedangkqe t{uaa kondisi vakum yang lain
selama 3 jam
evaporator
3.6. Pembahasan
Praktikan dapat mengetahui dan mengukur sifat fisik minyak atsiri yang
tersebut dan adanya bahan-bahan asing yang tercampur dalam minyak tersebut.
Komponen standar mutu dari minyak atsiri ditentukar oleh kualitas minyak
tersebut dan kemurniaaffrya Factor yang menentukan mutu miyak adalah sifat
fisik dan kimia minyak seperti, bilangan asam, putaran optic, dan senyawa utama
tersebut dan ternyata berbeda jauh maka dapat diragukan keaslian minyak
Nilai BJ minyak atsiri pada suhu 15 c/15 c adalah Frbandingan antara berat
minyak pada suhu 15 c dengan berat air dengan volume yang sama pada
13
14
C sedangkan untuk analisis rutin BJ diukur pada suhu ruang. BJ pada suhu
rwurg dihifilng dnngro meugruangi nilai bj tsb dmgim faktor koreksi pada
suhu 15 C
2. utaran optic
khas.
3. IndeksBias
terjadi bila caha5a mdewati memdia kumng padat ke media lebih padat.
dari air, tidak terkella panas dan lembab karena dapat mempengaruhi
4. Kelarutan
minyak atsiri dan umur minyak atsiri. Pemalsuan dg bahan yang tidak larut
kurang baik, cahaya, udara, dan air, kandungan terpen tinggi. Konsentrasi
5. Titik Beku
6. Sisa Penguapan
benda-benda asing seperti resin Untuk benda padat, kamfor, dan menthol
refraktometer
16
5. Praktikan menguji kelanrtan minyak kayu putih dalm alkohol 70% dan
95%
4.6. Pembahasan
SNI minyak kayu putih dan menyimpulkan,tfngk* kemutnim dari minyak kayu
putih tersebut
V. PE1TETAPAN KAI}AR EUGEF{OL MINYAKCENGKEH
dapat memliki batang pohon besar dan berkayu keras. Tinggr tanaman dapat
mengandung minyak, mulai dari akar, batang, daun sampai bunga. Kandungan
namun kadar minyak yang paling tinggi terdapat pada bagian bunga (20%)
17
18
tanaman cengkeh hampir tersebar di semua daerah di Indoncsia mulai dari NAD
sampai Papua dengan luas areal terluas di Jawa dan Sulawesi. Luas areal tanaman
ini mengalami sedikit peningkatan setiap tahunnya atau lebih cenderung stabil.
adalah dengan penyulingan air dan uap dengan larna penyulingan sekiar 7 - 8 jam
untuk daun basah dan 6-7 jam untuk penyulingan daun kering. Penggunaan
tekanan bertahap mulai dari 1 bar sampai 2 bar dapat mempersingkat lama
bening sampai kekuning-kuningan mempunyai rasa yang pedas, keras dan berbau.
aroma cengkeh. Warnanya akan berubah menjadi coklat atau berwama ungu jika
flavor yang pedas dan panas, eugenol termaquk golongan Fenol yang dengan
tidak disabunkan dan tidak larut dalam air, sehingga volume terpen dapat
diketahui. Dengan diketahui volume terpen, maka volume Eugenol pun dapat
diketahui.
19
Reaksi
1. Pipet gondak 15 ml
3. Penangas air
4. Gelas ukur
1. Minyak cengkeh
2. Larutan Na0H 10 N
1. Dipipa 10 mlminyakcengkeh
labu Cassia
20
Contoh Data
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑢𝑔𝑒𝑛𝑜𝑙
Kadar Eugenol = 𝑥 100%
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
8,5 𝑚𝑙
= 10,0 𝑚𝑙 𝑥 100%
= 85%
5.6. Pembahasan
sereh wangi yang paling dikenal adalah varietas Mahapegiri (java citronella oil)
memberikan mutu dan rendemen minyak yang lebih baik dbandingkan varitas
lenabatu.
21
22
Daerah petratraman dan produksi minyak sereh wangi di Indonesia dengan luas
areal pada tahun 2007 sebesw 79.592,25 ha (Tabel 3), terbesar di daerah Jawa,
khususnya Jabar dan Jateng dengan pangsa pasar dan produksi mencapai 95% dari
total produksi Iadonesia. Area lainya adalah NAD dan Sumatera Barat. Daerah
Purbalingga dan Pemalang (Data Sbdit Tanaman Atsiri, Dittansim, 2008). Proses
-1,2 % tergantung jenis sereh wargi serta penanganan dan efektifitas penyulingan.
Komponen terpenting dalarn mioyak sereh wangi adalah sitronellal dan geraniol.
Kedua komponen tersebut menentukan intensitas bau, harum, ssrta nilai harga
minyak atsiri, sehingga kadarnya harus memenuhi syarat ekspor agar dapat
diterima. Minyak ini digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun,
sprays, desinfektans, pestisida nabati, bahan pengilap, peningkat oktan BBM dan
aneka ragam preparasi teknis. Perkiraan pemakaian dunia pada tahun 2007 lebih
dari 2000 ton / tahun. Indonesia adalah produsen ketiga dunia setelah Cnia dan
Vietnam. Beberapa negara yang selalu aktif membeli sereh wang Indonesia antara
lain adalah Singapura, Jepang, AS, Australia, Belanda, Inggns, Perancis, Jerman,
Italia, lndia, dan Taiwan. Dengan pembeli utama adalah AS, Perancis, Italia,
Singapura dan Taiwan. Volume ekspor minyak sereh wangi relatif kecil, yakni
sebesar 115,67 ton dengan nilai US$ 701,0 pada tahun 2004.
Reaksi
1. Neraca
2. Pipet tetes
4. Buret 50 ml
5. Statif
2. Alkkohol netra
3. Indikator BTB
4. KOH-alkohol
24
5. NH2OH. HCl
6.6 Pembahasan
umum.
iaqiikan. Selama ini pengolahan rempah hanya dijual dalam bentuk segar.
Rempah dapat diolah meqiadi berbagai macam produk yang berrnanfaat bagi
manisan, sirup, minyak atsiri, dan serbuk/rempah kering. Minuman instant dari
rempah adalah minuman siap saji dari rempah-rempah contohnya kmyit, jahe, dan
dari larutan rempah dan gula. Kendala yang dihadapi dalam pembuatarmya adalah
terbentuknya cararrel gula yang dapat menyebabkan rasa pahit pada minurnan
25
26
Produk olahan yang cukup menjanjikan adalah minyak atsiri dan oleoresin.
Minyak atsiri dari rempah banyak digunskan untuk berbagai industri yaitu industri
campuran minyak atsiri dan resin/gum yang diperoleh dari pelarut organik.
Penggunaan dari oleoresin lebih disukai karena lebih seragam, aroma lebih tajam,
4. Jahe direbus dalam air gula (gula : jahe = 1:1) selama 30 menit
27
6. irisan jahe diangkat dan dioven sampai kenng dan ditaburi gula
Variasi perlakuan
Jahe instant : perbandingan gula danjahe adalah 1:l dan l:l ll2
Jahe instant: Serbuk (warn4 bentuk kristal) dan mimunan (rasa, aromq dan wama)
7.6. Pembahasan
----------------------------
VIII. ANTIMIKROBIA MINYAK ATSIRI
pertumbuhan mikroorganisme
zat-zat tertentu, keasaman tertentu, dan kondisi lingkungan lain seperti suhu dan
oksigen. Salah satu cara menguji penehamAatar bakteria oleh antibiotik adalah
dengan meletakkan antibiotik di suatu titik terteutu pada agar. Setelah itu agm
ditumbuhni bakteda, Sernalqn jauh jarak pernunbuhan bakteria dari titik yang
pernrmbuhan satu sama lalq. Jika hal ini tgriadi, maka biasanya di antara
keduanya tercipta suatu zona penghambatan, yang merupakan daerah yang tidak
ditumbuhi miselia, atau kadang terjadi bentuk koloni yang tidak sempurna. Jika
29
30
maka tidak t€rjadi tanda -tanda tersebut. Bisa jadi dua jamur tumbuh saling
dengan larutan antibiotik sebagai kontrol dan minyak atsiri, lalu diletakkan
menentukan jenis antibiotika dan minyak atsiri mana yang lebih kuat
8.6. Pembahasan
31
----------------------------