You are on page 1of 9

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN

BERKUNJUNG
(Studi pada Pengunjung Taman Rekreasi Sengkaling)

Januarista Poppy Mercelina Suratman


Wilopo
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email: poppymercelina@gmail.com

ABSTRACT
Travel destinations today is being a public concern because of its benefits for the state and for every
individual. Sustainability and success of tourism destinations don’t forget to be supported by a marketing mix
to maintain the existence of tourism itself. Taman Rekreasi Sengkaling is one of the destinations that exist in
Malang with a variety of rides and facilities available. In connection with the marketing mix, then the
application of the marketing mix will be able to attract visitors to make a visit to Taman Rekreasi Sengkaling.
This type of research is explanatory research with quantitative approach. The independent variables are
Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Process (X6), and Physical Evidence (X7)
while the dependent variable is the Decision of Visiting (Y). Data analysis used descriptive analysis and
multiple linear regression analysis. Based on the multiple linear regression analysis showed that variables
significantly influence marketing mix together and partially to the decision to visit. The test results showed a
significant effect of the variable product, place, promotion, and physical evidence to be dominated by variable
promotion. While other variables that place, people, and the process does not significantly influence the
decision to visit.

Kеywords: Tourism Marketing, Marketing Mix, Mix Marketing Services, Purchasing Decisions, Decision
of Visiting

АBSTRАK
Destinasi wisata saat ini menjadi perhatian publik karena manfaatnya bagi negara dan tiap-tiap individu.
Keberlangsungan dan keberhasilan tujuan pariwisata tidak lupa didukung oleh bauran pemasaran untuk
mempertahankan eksistensi pariwisata itu sendiri. Taman Rekreasi Sengkaling merupakan salah satu destinasi
yang berada di Malang dengan berbagai wahana dan fasilitas yang tersedia. Berkaitan dengan bauran
pemasaran, maka penerapan bauran pemasaran jasa diharapkan mampu untuk menarik minat pengunjung
dalam melakukan kunjungan ke Taman Rekreasi Sengkaling. Jenis penelitian ini adalah explanatory research
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Product (X1), Price (X2), Place
(X3), Promotion (X4), People (X5), Process (X6), dan Physical Evidence (X7) sedangkan variabel terikat
adalah Keputusan Berkunjung (Y). Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi
linier berganda. Berdasarkan analisis regresi linier berganda menunjukkan variabel bauran pemasaran jasa
berpengaruh signifikan secara bersama-sama dan parsial terhadap keputusan berkunjung. Hasil pengujian
menunjukkan adanya pengaruh secara signifikan dari variabel product, place, promotion, dan physical
evidence dengan didominasi oleh variabel promotion. Sedangkan variabel lainnya yakni place, people, dan
process tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berkunjung.

Kаtа Kunci: Pemasaran Pariwisata, Bauran Pemasaran, Bauran Pemasaran Jasa, Keputusan
Pembelian, Keputusan Berkunjung

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 2 April 2018| 12


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN adalah sumber devisa terbesar keempat setelah
Seiring perkembangan zaman, era globalisasi migas, batu bara, dan kelapa sawit
menuntut individu untuk berkembang, sehingga (www.republika.co.id, 2014). Undang-Undang RI
timbul kesibukan-kesibukan yang dapat menyita No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
waktu dan menimbulkan rasa lelah. Individu masa menjelaskan bahwa pariwisata adalah berbagai
kini memerlukan suatu hal baru yang lebih macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
berkesan dari pada sekedar istirahat di rumah saat fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
pulang kerja atau hari libur. Melihat perkembangan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
era globalisasi tersebut, pariwisata menjadi suatu pemerintah daerah. Pencapaian peningkatan
kebutuhan bagi individu untuk melepas penat atau kesejahteraan Indonesia melalui pariwisata
rasa jenuh dari segala aktivitasnya sehari-hari. merupakan hasil dukungan dari pihak-pihak yang
Yoeti (1982:103) menyatakan pariwisata terdiri terkait dalam penyedia fasilitas pariwisata seperti
dari dua suku kata, yaitu “pari” dan “wisata”, pari masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
memiliki arti banyak; berkali-kali; atau berputar- pemerintah daerah. Keterlibatan masyarakat
putar lengkap, wisata berarti perjalanan atau merupakan bentuk partisipasi atas kebijakan dan
berpergian. Oleh karena itu, pariwisata diartikan pembangunan pariwisata oleh pemerintah atau
sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali, pihak swasta. Kotribusi pariwisata di Indonesia
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pariwisata sendiri meliputi pengadaan lapangan kerja,
sendiri merupakan salah satu alternatif untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan lain
menangkal kejenuhan individu tersebut dari sebagainya. Keberhasilan suatu obyek wisata tidak
kesibukannya. Berbagai kegiatan wisata dapat lepas dari pengaruh bauran pemasaran. Bauran
dilakukan mulai dari diving, mendaki gunung, pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran
menikmati kuliner khas daerah, atau sekedar yang digunakan perusahaan secara terus-menerus
mengunjungi suatu obyek wisata, dan lain untuk mencapai tujuan pemasran (Kotler,
sebagainya sesuai minat masing-masing individu. 2002:431). Pariwisata memiliki sifat dasar
Dann dalam Ross (1998:31) menyatakan intangibly, heterogeneity, perishability, dan
bahwa ada dua faktor atau tahap dalam keputusan inseparability (Holloway dan Robinson dalam
untuk melakukan perjalanan, yaitu faktor Purnomo, 2009:100), sehingga masuk dalam
pendorong (faktor yang menyebabkan individu cakupan bauran pemasaran jasa yang meliputi
ingin melakukan perjalanan) dan faktor penarik product (produk), price (harga), promotion
(faktor yang mempengaruhi tujuan seseorang (promosi), place (tempat), physical evidence
dalam menentukan perjalanannya setelah memiliki (kondisi fisik), process (proses), dan people
keinginan untuk berpergian). Setelah memiliki (orang) (Payne, 2001:32). Baik wisata alam
keinginan untuk berwisata, seseorang akan ataupun buatan adalah jenis wisata yang banyak
menentukan perjalanannya untuk berpergian. Hal diminati oleh wisatawan asing dan domestik. Hal
tersebut didasari oleh rasa ingin kemudian ini merupakan peluang bagi para pihak penyedia
didorong oleh faktor lain seperti obyek wisata yang jasa pariwisata untuk membuka lapangan kerja
menarik dari segi atraksi, kuliner, suasana, dan lain serta peluang bagi masyarakat untuk melakukan
sebagainya sehingga orang tersebut memiliki interaksi dengan wisatawan. Perkembangan
keinginan untuk mengunjungi atau melakukan pariwsata di Indonesia memiliki pengaruh besar
perjalanan wisata di suatu obyek wisata. Adanya pada tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
faktor pendorong dan penarik seseorang Berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan
melakukan kegiatan wisata merupakan peluang pariwisata pun tersedia, seperti karyawan atau
dalam industri pariwisata agar dapat memenuhi teknisi suatu obyek wisata, pengrajin souvenir,
harapan dan kepuasan wisatawan. Tidak dapat guide, pramusaji, dan lain sebagainya, sehingga
dipungkiri bahwa penyedia jasa wisata seperti dapat mengurangi jumlah angka pengangguran.
travel agent dan obyek wisata baik wisata alam Malang merupakan daerah yang memiliki
atau buatan memiliki angka permintaan yang potensi dalam bidang pariwisata. Potensi tersebut
tinggi. antara lain meliputi wisata alam, minat khusus, dan
Salah satu negara yang menjadi sorotan buatan. Keberadaan industri pariwisata di Malang
penjuru dunia untuk berwisata adalah Indonesia. didukung dengan adanya beberapa obyek wisata
Indonesia merupakan negara yang melibatkan yang sering dikunjungi oleh wisatawan. Salah satu
kontribusi pariwisata dalam peningkatan obyek wisata yang menjadi pilihan wisatawan saat
devisanya. Hal tersebut dikarenakan pariwisata berada di Malang adalah Taman Rekreasi
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 13
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sengkaling yang terletak di Dusun Mulyoagung, membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat
Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Pihak dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan.
pengelola Taman Rekreasi Sengkaling pada Juli
2014 meluncurkan produk baru, yaitu Sengkaling b. Price (Harga)
Kuliner, berupa pasar wisata kuliner yang berada di Harga menurut Swastha (2002:215) adalah
kawasan Taman Rekreasi Sengkaling. Hal tersebut sejumlah uang yang dibutuhkan untuk
merupakan inovasi dari Taman Rekreasi mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
Sengkaling untuk menarik minat pengunjung. beserta pelayanannya. Harga merupakan bagian
Keberadaan Sengkaling Kuliner merupakan salah yang vital dalam bauran pemasaran jasa, sebab
satu upaya untuk memenuhi keinginan dan harga merupakan salah satu elemen bauran
kebutuhan pengunjung. Hal tersebut diduga pemasaran yang paling fleksibel. Sedangkan
dengan memberikan jasa yang sesuai dengan menurut Kotler dan Amstrong (2012:349 harga
harapan konsumen dan menerapkan bauran merupaan sejumlah uang yang dibebankan atas
pemasaran jasa, diperkirakan Taman Rekreasi suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang
Sengkaling dapat meningkatkan angka kunjungan. ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
Ditinjau dari salah satu upaya penerapan bauran memiliki atau menggunakan produk atau jasa
pemasaran jasa yang dilakukan oleh Taman tersebut. Dengan kata lain, harga yang ditetapkan
Rekreasi Sengkaling dalam variabel product, maka merupakan kesesuaian nilai tukar dengan produk
diduga akan berpengaruh terhadap keputusan atau jasa yang ditawarkan dan dapat dijangkau oleh
berkunjung yang dilakukan oleh pengunjung. Hal konsumen agar dapat merasakan manfaat dari
ini menimbulkan kemungkinan adanya variabel- penggunaan produk atau jasa tersebut. Kotler
variabel lain dalam bauran pemasaran jasa seperti (2002:519) memaparkan bahwa harga dapat diubah
price, place, promotion, people, dan physical dengan cepat, tidak seperti ciri khas produk dan
evidence yang mempengaruhi keputusan perjanjian distribusi. Keputusan penetapan harga
berkunjung wisatawan. sangat signifikan dalam menentukan nilai bagi
pelanggan dan memainkan peran penting dalam
KAJIAN PUSTAKA pembentukan citra bagi jasa tersebut.
Bauran Pemasaran Jasa c. Place (Tempat)
Mc. Carthy dalam Tjiptono (2006:30) Lupiyoadi (2006:61) memaparkan bahwa unsur
menjelaskan bahwa bauran pemasaran jasa terdiri place dalam jasa merupakan gabungan antara
dari empat variabel, yaitu product, price, lokasi dan kepuasan saluran distribusi, dalam hal
promotion, dan place. Namun sejumlah penelitian ini berhubungan dengan cara penyampaian jasa
menunjukkan bahwa penerapan 4P terlalu terbatas kepada konsumen dan dimana lokasi yang
untuk bisnis jasa, sehingga hal tersebut mendorong strategis, sedangkan menurut Tjiptono (2006:31)
beberapa pakar pemasaran untuk mendefinisikan place merupakan keputusan distribusi yang
ulang bauran pemasaran yang lebih sesuai untuk menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
sektor jasa. Hasilnya, 4P tersebut diperluas dan para pelanggan potensial. Berdasarkan uraian
ditambahkan dengan unsur lainnya, yaitu people, tersebut dapat disimpulkan bahwa place
process, dan phisycal evidence, sehingga unsur- merupakan faktor penting untuk dikembangkan
unsur tersebut memiliki kaitan satu sama lain. dalam perusahaan jasa karena place menyangkut
a. Product (Produk) kemudahan akses pelanggan untuk mendapatkan
Kotler dalam Hurriyati (2005:50) jasa tersebut.
mengemukakan bahwa produk adalah segala d. Promotion (Promosi)
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk Alma dalam Hurriyati (2005:57) menyatakan
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, bahwa pengertian promosi adalah suatu bentuk
atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas
kebutuhan atau keinginan pasar yang pemasaran yang menyebarkan informasi,
bersangkutan. Hurriyati (2005:50) menambahkan, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan
produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat bersedia menerima, membeli dan loyal pada
dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih produk yang ditawarkan oleh produsen atau
dapat berpartisipasi aktif dalam proses perusahaan.
mengkonsumsi jasa tersebut. Pelanggan tidak

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 14


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
e. People (Orang) a. Keputusan tentang jenis produk
People menurut Hurriyati dalam Naninda Konsumen dapat membuat keputusan
(2015:5) adalah semua pelaku yang memainkan menggunakan uangnya untuk membeli sesuatu
peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat barang atau untuk tujuan tertentu.
mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen b. Keputusan tentang bentuk produk
dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen, Konsumen dapat membuat keputusan untuk
dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua membelu bentuk produk tertentu. Keputusan
tindakan karyawan bahkan cara berpakaian dan tersebut menyangkut pola, ukuran, mutu, suara,
penampilan karyawan mempunyai pengaruh corak dan lainnya. Perusahaan harus bisa
terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan melakukan riset pemasaran untuk mengetahui
penyampaian jasa (service encounter). kesuksesan konsumen agar dapat
Lupiyoadi (2006:63) memapaparkan bahwa memaksimalkan daya tarik produknya.
dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka c. Kepuasan tentang merek
people yang berfungsi sebagai service provider Konsumen dapat membuat keputusan tentang
sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. merek yang akan dibeli, dalam hal ini
Pencapaian kualitas yang terbaik menyebabkan perusahaan harus mengetahui bagaimana
para pegawai harus dilatih agar menyadari betapa konsumen memilih suatu merk.
pentingnya pekerjaan tersebut dengan memberikan d. Keputusan tentang penjualannya
kepuasan kepada konsumen dalam memenuhi Konsumen dapat membuat keputusan tentang
kebutuhannya. suatu produk yang akan dibeli, dalam hal ini
f. Process (Proses) produsen, pedagang besar, dan mengecer garus
Proses menurut Arief (2007:99) merupakan mengetahui bagaimana konsumen memilih
gabungan semua aktivitas yang terdiri dari penjualan tertentu.
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, e. Keputusan tentang jumlah produk
dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan Konsumen dapat membuat keputusan tentang
disampaikan kepada konsumen. Pentingnya seberapa banyak produk yang akan dibeli,
elemen proses dalam suatu perusahaan jasa dalam hal ini perusahaan harus empersiapkan
disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak dapat banyaknya produk sesuai dengan keinginan
disimpan. yang berbeda-beda dari pembeli.
g. Physical Evidence (Bukti Fisik) f. Keputusan tentang waktu pembelian
Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:63) Konsumen dapat membuat keputusan
menjelaskan bahwa bukti fisik merupakan suatu tentang kapan seharusnya melakukan
hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk pembelian. Masalah ini menyangkut
membeli dan menggunakan produk jasa yang tersedianya uang, oleh karena itu pemasaran
ditawarkan, sehingga bukti fisik dapat diartikan harus mengetahui faktor-faktor yang
suatu yang secara nyata turut mempengaruhi mempengaruhi keputusan konsumen dalam
keputusan konsumen untuk membeli dan menentukan waktu pembelian.
menggunakan produk jasa yang ditawarkan. g. Keputusan tentang cara pembelian
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong Konsumen dapat membuat keputusan tentang
(2012:62), bukti fisik merupakan hal nyata yang metode atau cara pembayaran produk yang
turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk dibeli, antara secara menggunakan tunai atau
membeli dan menggunakan produk atau jasa yang kredit, dalam hal ini perusahaan harus
ditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana mengetahui keinginan pembeli terhdap cara
fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, pembayarannya.
peralatan, perlengkapan, logo, warna, dan bahan-
bahan lainnya. Hipotеsis
H1: Terdapat pengaruh yang signifikan dari
Struktur Keputusan Pembelian Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari
Swastha dan Handoko (2000:102) product (X1), price (X2), place (X3),
memaparkan bahwa keputusan untuk promotion (X4), people (X5), physical
membeli merupakan kumpulan dari sejumlah evidence (X6), dan process (X7) berpengaruh
keputusan pembelian yang terhadap Struktur Keputusan Berkunjung (Y)
memiliki tujuh komponen, antar lain sebagai secara bersama-sama.
berikut.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 15
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
H2: Terdapat pengaruh yang signifikan dari sama. Sejalan dengan penelitian terdahulu oleh
Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Satit, Tat, Rasli, Chin, dan Sukati (2012) yang
product (X1), price (X2), place (X3), menyatakan bahwa unsur bauran pemasaran secara
promotion (X4), people (X5), physical bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
evidence (X6), dan process (X7) berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Putra, Yulianto,
terhadap Struktur Keputusan Berkunjung (Y) dan Sunarti (2015:2) memaparkan bahwa bauran
secara parsial. pemasaran jasa merupakan nilai-nilai pemasaran
yang saling terkait, dibaurkan, diorganisasi, dan
MЕTODE PЕNЕLITIAN digunakan dengan tepat sehingga perusahaan dapat
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian mencapai tujuan pemasaran yang efektif sekaligus
pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di Penerapan bauran pemasaran jasa yang
Taman Rekreasi Sengkaling, Malang. Didapat dilakukan oleh Taman Rekreasi Sengkaling
sampеl 116 orang rеspondеn dеngan pеngumpulan dipaparkan dalam tujuan jangka panjang
data mеnggunakan kuеsionеr yang dianalisis perusahaan, yaitu antara lain sebagai berikut.
mеnggunakan rеgrеsi liniеr bеrganda. 1. Produk, yaitu dengan melakukan perbaikan dan
penambahan fasilitas sesuai dengan
HASIL DAN PЕMBAHASAN perkembangan pariwisata.
Tabеl 1. Persamaan Regresi 2. Harga, yaitu dengan menetapkan harga yang
Unstandardized Standardized bersaing dipasaran dengan fasilitas yang
Variabel Coefficients Coefficients
bebas
t Sig. memuaskan.
B Std. Error Beta 3. Promosi, yaitu dengan berkerjasama dengan
(Constant) 0.011 1.664 0.007 0.995 biro perjalanan wisata untuk memperkenalkan
X1 0.238 0.111 0.205 2.148 0.034 destinasi wisata yang ada di Malang Raya.
X2 0.043 0.228 0.017 0.189 0.850 4. Lokasi, yaitu dengan mempertahankan lokasi
X3 0.313 0.137 0.178 2.277 0.025
yang ada dan menggunakan potensi lahan
semaksimal mungkin.
X4 0.652 0.257 0.238 2.535 0.013
X5 0.069 0.144 0.064 0.481 0.631
Ditinjau dari hal tersebut, maka penerapan
X6 0.086 0.284 0.027 0.303 0.762 bauran pemasaran dirasa kurang karena Taman
X7 0.348 0.139 0.230 2.500 0.014 Rekreasi Sengkaling seharusnya menerapkan unsur
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017 7P dalam bauran pemasaran, mengingat bahwa
Taman Rekreasi Sengkaling merupakan
Tabel 2. Koefisien Korelasi dan Determinasi perusahaan yang menjual jasa.
R R Square Adjusted R Square Holloway dan Robinson (dalam Purnomo,
2009:100) memaparkan bahwa produk pariwisata
0.780 0.608 0.582
adalah berupa jasa atau layanan. Konsumen akan
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017
mengkonsumsi produk dengan memperoleh
pengalaman dari perjalanan yang dilakukan. Sifat
Tabel 3. Hasil Uji F
dasar produk pariwisata adalah intangibly,
Sum of Mean heterogeneity, perishability, dan inseparability.
Model Df F Sig.
Squares Square Berkaitan dengan hal tersebut, maka bauran
Regression 1145.793 7 163.685 23.897 0.000 pemasaran yang terapkan oleh Taman Rekreasi
Residual 739.759 108 6.850 Sengkaling seharusnya meliputi unsur 7P, yaitu
Total 1885.552 115 product, price, place, promotion, people, process,
Sumbеr : Data Primеr diolah, 2017 physical evidence. Meskipun demikian, peneliti
mendapati tiga unsur bauran pemasaran lainnya,
Pengaruh Variabel dalam Bauran Pemasaran yaitu people, process, dan physical evidence dalam
Jasa terhadap Keputusan Berkunjung secara penerapan bauran pemasaran yang dilakukan
Bersama-sama Taman Rekreasi Sengkaling walaupun tidak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya terdapat pada data tertulis milik perusahaan. Unsur
pengaruh antara variabel Bauran Pemasaran Jasa tersebut didapatkan peneliti dari hasil pengamatan
terhadap Keputusan Berkunjung secara bersama- yang dilakukan pada saat proses penelitian.
Variabel people dalam penelitian ini diteliti
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 16
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
berdasarkan keramahan dan kesopanan karyawan, Muala dan Qurneh (2012), hasil penelitian tersebut
penampilan karyawan, dan daya tanggap memaparkan bahwa variabel produk, tempat,
karyawan. Hal tersebut merupakan indikator harga, tenaga, dan proses berdampak signifikan
people seperti yang dijelaskan oleh Hurriyati dalam terhadap kepuasan wisatawan. Sedangkan hasil uji
Naninda (2015:5). Kemudian varibel process t dari penelitian ini didapatkan bahwa variabel
didapatkan oleh peneliti dengan teori proses yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
menurut Arief (2007:99) dengan indikator proses keputusan berkunjung adalah variabel produk,
penyampaian jasa, dan variabel physical evidence tempat, promosi, dan bukti fisik.
didapatkan peneliti dengan hasil pemaparan dari Dalam tujuan jangka panjang perusahaan
Nirwana dalam Nugroho dan Japarianto (2013:3) yang berisikan tentang bauran pemasaran yang
dengan indikator bangunan fisik. dilakukan, yaitu bauran pemasaran dengan unsur
Variabel bauran pemasaran jasa dalam 4P, variabel price tidak memiliki pengaruh yang
penelitian ini berpengaruh pada keputusan signifikan terhadap keputusan berkunjung. Hal
berkunjung berdasarkan karakteristik responden tersebut dapat diamati melalui indikator dan item
ditinjau dari usia, jenis kelamin, pendidikan dari penelitian ini. Indikator keterjangkauan harga
terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan, dan berdasarkan pemaparan Kotler dan Amstrong
tujuan rekreasi, dimana dalam hal ini responden (2012:93) dengan item harga tiket Taman Rekreasi
adalah orang yang mengambil keputusan untuk Sengkaling terjangkau dan harga tiket yang
berkunjung ke Taman Rekreasi Sengkaling. ditawarkan sesuai dengan jenis paket yang
Berdasarkan tabel dalam sub bab gambaran umum ditawarkan hasilnya tidak memiliki pengaruh yang
responden, dapat diketahui bahwa responden yang signifikan. Harga tiket masuk Taman Rekreasi
mendominasi adalah responden dengan usia 18-25 Sengkaling adalah sebesar harga Rp 25.000,- per
tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan tiket, sedangkan untuk tiket rombongan (minimal
terakhir sarjana, penghasilan > 1.000.000 s/d ≤ 30 orang) mendapatkan potongan harga menjadi
5.000.000 per bulan, dengan tujuan utamanya Rp 22.000,- dan tiket terusan yang dapat digunakan
berkunjung adalah rekreasi. untuk memasuki wahana-wahana yang sudah
Hasil uji F dalam penelitian ini adalah nilai tertera pada tiket tanpa dipungut biaya lagi dengan
F hitung sebesar 23,897 dan F tabel sebesar 2,096. harga Rp 45.000,- per tiket dengan fasilitas yang
Karena F hitung > F tabel yaitu 23,897>2,096 atau tertera pada sub bab kebijakan harga jual (halaman
nilai Sig. F (0,000) <α = 0.05, maka model analisis 82).
regresi adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak Variabel product berdasarkan pemaparan
dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa Hidayat (2010:48) dinyatakan berpengaruh secara
variabel terikat (Keputusan Berkunjung) dapat signifikan terhadap keputusan berkunjung dalam
dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas penilitian ini dengan indikator pertama yaitu
(Bauran Pemasaran Jasa), yaitu Product (X1), Price kualitas Taman Rekreasi Sengkaling dengan item
(X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Taman Rekreasi Sengkaling adalah tempat rekreasi
Process (X6), Physical Evidence (X7). yang menyenangkan; Taman Rekreasi Sengkaling
Sedangkan Hasil analisis regresi adalah tempat rekreasi yang aman; dan kondisi
menunjukkan bahwa variabel bebas (Bauran Taman Rekreasi Sengkaling asri. Kemudian
Pemasaran Jasa) memiliki pengaruh sebesar 0,582. indikator kedua yaitu fitur Taman Rekreasi
Artinya bahwa 58,2% variabel Keputusan Sengkaling dengan item Taman Rekreasi
Berkunjung akan dipengaruhi oleh variabel Bauran Sengkaling memiliki banyak pilihan wahana yang
Pemasaran Jasa, sedangkan sisanya 41,8% variabel menarik dan Taman Rekreasi Sengkaling
Keputusan Berkunjung dipengaruhi oleh variabel- melakukan inovasi dan tambahan wahana di setiap
variabel yang lain yang tidak dibahas dalam tahunnya. Dengan meningkatkan nilai dari variabel
penelitian ini. product, maka keputusan berkunjung akan
mengalami peningkatan secara nyata. Taman
Pengaruh Variabel dalam Bauran Pemasaran Rekreasi Sengkaling memiliki dua jenis wahana,
Jasa terhadap Keputusan Berkunjung secara itu wahana air yang terdiri dari delapan wahana dan
Parsial wahana permainan yang terdiri dari 10 wahana.
Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji Variabel place berdasarkan pemaparan
adanya pengaruh antara variabel bauran Pemasaran Tjiptono (2006:31) dinyatakan berpengaruh secara
Jasa terhadap Keputusan Berkunjung secara signifikan terhadap keputusan berkunjung dalam
parsial. Pada acuan penelitian terdahulu oleh Al penelitian ini dengan indikator kemudahan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 17
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
aksesbilitas Taman Rekreasi Sengkaling dengan dibedakan berdasarkan status pekerjaan dan
item letak lokasi Taman Rekreasi Sengkaling tanggung jawabnya.
strategis; Aksesbilitas menuju Taman Rekreasi Variabel process berdasarkan pemaparan
Sengkaling mudah; dan Taman Rekreasi Arief (2007:99) dinyatakan berpengaruh secara
Sengkaling menyediakan lahan parkir yang luas. tidak signifikan terhadap keputusan berkunjung
Dengan meningkatkan nilai dari variabel place, dalam penelitian ini dengan indikator proses
maka keputusan berkunjung akan mengalami penyampaian jasa dengan item transaksi di Taman
peningkatan secara nyata. Taman Rekreasi Rekreasi Sengkaling mudah dan transaksi di
Sengkaling merupakan salah satu tempat wisata di Taman Rekreasi Sengkaling cepat. Dengan
Kabupaten Malang yang bertempat di Dusun indikator tersebut didapatkan bahwa variabel
Mulyoagung, Kecamatan Dau. Lokasi tersebut process tidak berpengaruh secara signifikan
cukup strategis karena dilewati oleh berbagai terhadap keputusan berkunjung. Hal tersebut bias
angkutan umum dari arah Batu dan Malang. jadi disebabkan karena proses transaksi yang
Variabel promotion berdasarkan kurang mudah dan cepat. Transaksi pembayaran
pemaparan Sethi (2001:77) dinyatakan tiket yang diaplikasikan oleh Taman Rekreasi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan Sengkaling adalah secara manual dengan berdiri
berkunjung dalam penelitian ini dengan indikator dan mengantre di depan loket.
periklanan dengan item Taman Rekreasi Variabel physical evidence berdasarkan
Sengkaling memiliki brosur yang menarik dan pemaparan Nirwana dalam Nugroho dan
Taman Rekreasi Sengkaling memberikan diskon Japarianto (2013:3) dinyatakan berpengaruh secara
yang menarik. Dengan meningkatkan nilai dari signifikan terhadap keputusan berkunjung daalm
variabel promotion, maka keputusan berkunjung penelitian ini dengan indikator wujud fisik
akan mengalami peningkatan secara nyata. Dalam bangunan dengan item kebersihan Taman Rekreasi
pelaksanaannya, periklanan yang dilakukan oleh Sengkaling sangat terjaga; fasilitas di Taman
Taman Rekreasi Sengkaling adalah dengan Rekreasi Sengkaling terawat; dan toilet/kamar
memiliki brosur menarik yang berisikan tentang mandi mudah dijangkau dari sekitar wahana.
informasi wahana di Taman Rekreasi Sengkaling. Dengan meningkatkan nilai dari variabel physical
Kemudian pihak Marketing di Taman Rekreasi evidence, maka keputusan berkunjung akan
Sengkaling juga telah memperluas jangkauan mengalami peningkatan secara nyata.
periklanan yang dilakukan sejak November 2016 di Berdasarkan hasil uji t pada variabel bauran
daerah Blitar dan Tulungagung, serta memberikan pemasaran jasa tersebut diketahui bahwa variabel
diskon pada pembelian tiket dengan jumlah yang promotion memiliki pengaruh yang paling
telah ditentukan oleh Pihak Taman Rekreasi dominan secara signifikan terhadap keputusan
Sengkaling. berkunjung karena memiliki koefisien beta dan t
Variabel people berdasarkan pemaparan hitung paling besar. Pada hasil penelitian yang
Hurriyati dalam Naninda (2015:5) dinyatakan telah dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap unsur di luar tujuan jangka panjang perusahaan
keputusan berkunjung dalam penelitian ini dengan (yang merupakan bauran pemasaran yang
indikator pertama yaitu keramahan dan kesopanan diterapkan), seperti physical evidence juga
karyawan dengan item karyawan Taman rekreasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Sengkaling menyapa pengunjung dengan ramah keputusan berkunjung. Sedangkan unsur price
dan karyawan Taman Rekreasi Sengkaling yang tercantum pada tujuan jangka panjang
melayani pengunjung dengan sopan. Indikator perusahaan tidak memiliki pengaruh yang
kedua yaitu penampilan karyawan dengan item signifikan terhadap keputusan berkunjung.
karyawan Taman Rekreasi Sengkaling Penelitian ini telah menunjukkan bahwa nilai
berpenampilan dengan baik dan karyawan Taman koefisien determinasi dan koefisien kolerasi
Rekreasi Sengkaling berseragam dengan rapi. variabel bauran pemasaran jasa, yang terdiri dari
Indikator ketiga yaitu daya tanggap karyawan Product (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion
dengan item karyawan Taman Rekreasi Sengkaling (X4), People (X5), Process (X6), Physical Evidence
sigapp dalam melayani pembelian tiket di loket dan (X7) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
karyawan Taman Rekreasi Sengkaling tanggap keputusan berkunjung oleh pengunjung Taman
terhadap keluhan pengunjung. Karyawan Taman Rekreasi Sengkaling.
Rekreasi Sengkaling terdiri dari 117 orang yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KЕSIMPULAN DAN SARAN mempengaruhi Keputusan Berkunjung, maka
Kеsimpulan perlu ditingkatkan kualitas dari masing-masing
1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap variabel baik yang berpengaruh secara
variabel bebas terhadap Keputusan Berkunjung signifikan, maupun tidak signifikan.
dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai
analisis regresi linier berganda diperoleh sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
variabel bebas mempunyai pengaruh yang mengembangkan penelitian ini dengan
signifikan secara simultan terhadap Keputusan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang
Berkunjung. Sehingga dapat disimpulkan merupakan variabel lain diluar variabel yang
bahwa pengujian terhadap hipotesis yang sudah masuk dalam penelitian ini.
menyatakan bahwa adanya pengaruh secara
bersama-sama (simultan) variabel bebas DAFTAR PUSTAKA
terhadap variabel Keputusan Berkunjungdapat Achmad, Zein. 2009. Aplikasi Pemasaran dan
diterima. Salesmanship. Jakarta: Mitra Wacana Media.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara individu
(parsial) variabel bebas Product (X1), Price Amirullah. 2002. Pengantar Bisnis Edisi Pertama.
(X2), Place (X3), Promotion (X4), People (X5), Yogyakarta: Graha Ilmu.
Process (X6), Physical Evidence (X7) terhadap Arief. 2007. Pemasaran Jasa & Kualitas
variabel terikat yaitu Keputusan Berkunjung Pelayanan. Malang: Banyumedia
(Y) dilakukan dengan pengujian t-test. Publishing.
Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa
terdapat empat variabel yang mempunyai Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan
pengaruh signifikan terhadap Keputusan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Berkunjung yaitu Product (X1), Place (X3), Kotler, Philip. 2002. Manajmen Pemasaran:
Promotion (X4), dan Physical Evidence (X7) Analisis Perencanaan, Implementasi, dan
3. Berdasarkan pada hasil uji t, didapatkan bahwa Kontrol. Jakarta: PT. Perhallindo.
variabel Promotion mempunyai nilai t hitung
dan koefisien beta yang paling besar. Sehingga ___________. 2003. Manajemen Pemasaran.
variabel Promotion mempunyai pengaruh yang Edisi Kesebelas. Jakarta: Indeks Kelompok
paling kuat dibandingkan dengan variabel yang Gramedia.
lainnya. Maka dari itu variabel Promotion Kotler, Philip dan Armstrong Gary. 2012. Prinsip-
mempunyai pengaruh yang dominan terhadap Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Keputusan Berkunjung.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2007.
Saran
Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat
mempertahankan serta meningkatkan Lupiyoadi, Rambat. 2006. Manajemen Pemasaran
pelayanan terhadap Promotion, karena variabel Jasa Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.
Promotion mempunyai pengaruh yang Lovelock, Christopher. 2002. Service Marketing
dominan dalam mempengaruhi Keputusan and Management. New York: Prentice-Hall
Berkunjung, diantaranya yaitu dengan International.
memperluas jangkauan periklanan yang sejak
November 2016 telah dilakukan di daerah Payne, Adrian. 2001. The Essence of Service
Blitar dan Tulungagung; melakukan kerjasama Marketing. Diterjemahkan oleh Fandy
dengan berbagai pihak yang dapat memberikan Tjiptono. Yogyakarta: Andi.
nilai promosi dari Taman Rekreasi Sengkaling, Ratnasari, Ririn Tri dan Aksa, Mastuti H. 2011.
seperti menjadi sponsorship dalam sebuah Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor: Ghalia
event atau bekerjasama dengan biro perjalanan; Indonesia.
memasang baliho atau spanduk pada papan
iklan di lokasi strategis yang ramai dan Ross, Glen F. 1998. Psikologi Pariwisata. Jakarta:
memmungkinkan untuk dilihat oleh banyak Yayasan Obor Indonesia.
orang, sehingga Keputusan Berkunjung akan Sinaga, Supriono. 2010. Potensi dan
meningkat. Pengembangan Objek Wisata di Kabupaten
2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
merupakan hal yang sangat penting dalam
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 19
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Tapanuli Tengah. Universitas Sumatera Naninda, Wahyu Dwi. 2015. Pengaruh Bauran
Utara: Program DIII Pariwisata. Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen
Memilih Rumah Makan Rawon Nguling
Stanton, William J. 2005. Prinsip Pemasaran.
Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Jakarta: Erlangga.
vol. 4 no. 2, hal. 1-15.
Swastha, Basu D. 2002. Manajemen Barang dalam
Purnomo, Cahya. 2009. Strategi Pemasaran
Pemasaran. Cetakan Kedua. Yogyakarta:
Produk Wisata Minat Khusus Goa Cerme,
BPEE.
Imogiri, Bantul.Jurnal Karisma vol. 3 no. 2,
Swastha, Basu D. dan Handoko, T. 2000. hal. 99-112.
Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku
Putra, Arfian Bimantara, et al. 2015. Pengaruh
Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Bauran pemasaran Jasa terhadap Keputusan
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Edisi Pembelian (Survey pada
Pertama. Malang: Bayumedia Publishing.
Satit, Rezky Purna, et al. 2012. The Relationship
_____________. 2007. Strategi Bisnis Pemasaran. between Marketiing Mix and Customer
Yogyakarta: Andi. Decision-Making Over Travel Agents: An
Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Empirical Study. International Journal of
Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Academic Research in Business and Social
Pustaka Utama. Sciences vol. 2 no. 6, hal. 522-530.

_____________. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Sethi, Rajesh, et al. 2001. Cross-Functional
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama. Product Development Teams, Creativity, and
The Innovativeness of New Customer
Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2009 tentang Product. Journal of Marketing Research vol.
Kepariwisataan. 38, hal 73-85.
Yoeti, A, Oka. 1982. Pengantar Ilmu Pariwisata.
Bandung: Angkasa.
___________. 2006. Perencanaan dan
Pembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya
Paramita.
. 2008. Ekonomi Pariwisata Introduksi,
Informasi, dan Implementasi. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Jurnal
Al Dmour, et al. 2013. The Effect of Services
Marketing Mix Elements on Customer-Based
Brand Equity: An Empirical Study on Mobile
Telecom Service Recipients in Jordan.
International Journal of Business and
Management vol. 8 no. 11, hal. 13-26.
Al Muala, Ayed dan Al Qumeh. 2012. Assessing
the Relationship between Marketing Mix and
Loyalty through Satisfaction in Jordan
Curative Tourism. American Academic
Scholarly Research Journal vol. 4 no. 2, hal.
1-14.
Hidayat, Nanang Choirul. 2010. Bauran
Pemasaran Jasa sebagai Alat untuk
Meningkatka Potensi Pariwisata di
Kabupaten Banyuwangi.. Jurnal Ilmiah
Progresif vol. 7 n0. 19, hal. 41-53.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No. 1 April 2018| 20


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like