Professional Documents
Culture Documents
Judul :HPLCkukenapaya??
STEP 1
3. HPLC(nasrul) :
salahsatukromatografiuntukzatcairyangdisertaitekanantinggi(arinidancica)
Suatumetodekromatograficairkinerjatinggi yang
digunakandalammetodepemisahan yang
telahditerimadandigunakandalammenganalisasuatubahanobat.(sutri)
4. Efisiensi (sutri) : pemanfaatansesuatudalamsebaikbaiknya.(nasrul)
5. Wakturetensi(arini) : waktu yang
dibutuhkanuntukmencapaihasil.(ridwandannasrul)
6. Resolusi(edwin) : suatu parameter yang
digunakanuntukmenggambarkanhasilkromatogram.
Menunjukkansuatunilaidarihasilkromatogram.hasilpengukuranberdasarkanfisik
nya.(nasria,yusrinadanridwan)
7. Kalibrasi(yusrina) : proses perbaikanalat agar hasilpengukuran valid.(edwin)
Proses penormalanataupemastian.(alfian)
8. Kromatografi (ridwan) : suatuprosesdimanadalam proses
tersebutterdapatfasediamdanfasegerak.(edwin)
Merupakansuatumetodepemisahan yang terdiridarifasediamdanfasegerak.(cica)
STEP 2
1. Jelaskanprinsipkerjadari HPLC?(cica)
2. Keuntungandankerugian HPLC?(risky)
3. Gangguanpada HPLC selain fronting dan tailing?(edwin)
4. Sebutkan parameter yang baik HPLCuntukmasingmasingkomponen?(afif)
5. Factor yang mempengaruhihasildaripemisahankromatogram?(alvian)
6. Bagaimanapenerapan HPLC dalamanalisissenyawacampuran?(nasria)
7. Bagaimanaaplikasi HPLC dalamkehidupanseharihari?(sutri)
8. Apakegunaandari HPLC?(yusrina)
9. Proses terjadinyagangguan fronting dan tailing?(arini)
10. Bagaimanaprosedurdari HPLC?(ridwan)
11. Sebutkankomponen yang diperlukandalam HPLC?(nasrul)
12. Ssebutkanjenisjenis HPLC?(nasria)
13. Bagaimansolusidarigangguan HPLC tersebut?
STEP 3
1. Jelaskanprinsipkerjadari HPLC?(cica)
Memisahkansuatisenyawaberdasarkankepolarannya yang
dimanaterdapatduafaseyaitufasediamdanfasegerak.(ridwan)
Pemisahanbagiandarisuatusampel yang
kemudiandilakukansuatuanalisiskuantitatifdankualitatif.danperhitungan.(nasrul
)
Fasegerakyaitusampeldaneluen yang bercampur
Fasediamyaitu silica gel yang mengandunghiodrokarbon.(alfian)
Analitdidorongdenganpompadarifasediamsampaipada detector.(edwin)
2. Keuntungandankerugian HPLC?(risky)
Keuntungan : cepat,teknologicanggih,memilikidayapemisahan yang
tinggisertamampumemisahkanmolekuldarisuatucampura,kolom yang
sudahdigunakandapatdigunakankembali,kecepatrananalisi dank
epekaansangattinggi,dapatdilakukandengansuhukamar
Kerugian :
mahal,seringtertinggalsisa.digunakanhanyapadaasamorganik.membutuh
kanketelitian yang tinggi,skill yang tinggi,
(nasrul,yusrina,cica,Edwin,afif)
3. Gangguanpada HPLC selain fronting dan tailing?(edwin)
Gangguan system garisdasar : shift,noise
Gangguanbentukpuncak :,membelah,berubahbentuk,tailingdan fronting.
(nasria)
4. Sebutkan parameter yang baik HPLC untukmasingmasingkomponen?(afif)
Jumlah plat teori
Faktorkapasitas
Jaraksetara plat teori (JSPT)
Etensiwaktu
Kromatogram
kolom
(riskydannasrul,ridwan)
5. Factor yang mempengaruhihasildaripemisahankromatogram?(alvian)
Suhu,
Konsentrasi
Pelarut yang digunakanharussesuaidengankomponen yang
akandipisahkan
Kolom yang memadai
Pengatahuandasartentang HPLC
(nasria,edwin)
6. Bagaimanapenerapan HPLC dalamanalisissenyawacampuran?(nasria)
7. Bagaimanaaplikasi HPLC dalamkehidupanseharihari?(sutri)
Digunakandalampemisahanvityanglarutdalam air
Digunakandalamindustrifarmasiuntukmengetahuikadarsuatuobat
Mengetahuikomponensuatusenyawa.
(arini,yusrina,dannasrul)
8. Apakegunaandari HPLC?(yusrina)
Untukpemisahansenyawa organic maupunnonorganik
Analisiskemurniansuatusenyawa
Untukmemisahkanmolekulberdasarkanperbedaanafinitas
(afifdan risky)
9. BagaimanaProses terjadinyagangguan fronting dan tailing?(arini)
Siapkansampel
Masukankedalamkromatografi
Jalankanpompauntukmendoronganalitdarifasediamke detector
Hasidiketahui
(edwin)
11. Sebutkankomponen yang diperlukandalam HPLC?(nasrul)
Injector : tempatmemasukansampel
Kolom : tempatterjadinya proses pemisahan
Fasegerakdanfasediam
Detector
Pompa
Pengolahan data
(yusrina,nasria,danridwan)
12. Ssebutkanjenisjenis HPLC?(nasria)
Adsorbsi : menggunakanfase normal dandiam
Penukar ion
Pasangan ion
Afinitas
Terikat
Eksklusiukuran
(arini,cica,sutri)
13. Bagaimansolusidarigangguan HPLC tersebut?
Menganalisissuatumetode.(nasrul)
STEP 4
Konsep map
STEP 5
LI
STEP 6
Sarching
STEP 7
HPLC sering digunakan antara lain untuk menetapkan kadar senyawa aktif pada obat,
produk hasil samping proses sintesis, atau produk- produk degradasi dalam sediaan
farmasi. Keterbatasan metode HPLC ini adalah untuk identifikasi senyawa, kecuali jika
HPLC dihubungkan dengan spektometer massa (MS). Keterbatasan lainnya adalah
sampel sangat kompleks maka resolusi yang baik sulit diperoleh.
1. Parasetamol
Rumus struktur :
Parasetamol adalah senyawa yang memiliki sifat polar dan gugus kromofor yang
dimilikinya menyebabkan senyawa ini dapat menyerap sinar UV. Karakteristik senyawa
ini memungkinkan analisis dengan teknik HPLC menggunakan kolom nonpolar seperti
C-18 dan fasa gerak polar seperti methanol/ air. Parasetamol diabsorbsi cepat dan
sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi plasma dicapai dalam waktu ½
jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh tubuh. Dalam
plasma, 25% parasetamol terikat protein plasma. Parasetamol digunakan sebagai
analgesic dan antipiretik.
Pengujian kadar parasetamol dalam obat menggunakan teknik HPLC , dalam proses
analisisnya HPLC memiliki beberapa tahapan. Diawali dengan menginjeksikan sampel
uji yaitu larutan obat yang sebelumnya telah disaring dengan membran PTFE ke dalam
kolom HPLC dengan injektor khusus / syringe yang bervolume 20 µL, penyaringan
sebelum penginjeksian ini dilakukan agar tidak terjadi penyumbatan didalam kolom
dan menghilangkan gas dari pelarutnya. Sampel didorong cepat saat melalui kolom
dengan bantuan pompa bertekanan tinggi. Di dalam kolom, komponen- komponen pada
sampel dipisahkan berdasarkan pada perbedaan kekuatan interaksi solut terhadap fasa
diamnya. Solut yang interaksinya kurang kuat akan keluar lebih lambat dari kolom
daripada solut lainnya. Komponen akan keluar dari kolom dengan kecepatan yang
berbeda dan terdeteksi oleh detektor. Detektor yang digunakan adalah detektor UV
karena parasetamol merupakan senyawa organik yang dapat menyerap sinar UV.
Pengujian ini menggunakan panjang gelombang 243 nm dengan mempertimbangkan
panjang gelombang methanol yaitu 205 nm dan air yaitu 190 nm. Teknik yang
dilakukan kali ini merupakan “reverse phase” atau fasa terbalik karena teknik ini
menggunakan pelarut polar sebagai fasa gerak sedangkan fasa diamnya menggunakan
pelarut non- polar. Penggunaan fasa gerak dan fasa diam yang berbeda kepolarannya ini
bertujuan agar sampel uji tidak bereaksi dengan fasa diamnya saat melewati kolom
HPLC. Sampel melewati kolom HPLC tentunya memiliki jangka waktu yang terukur dan
juga menjadi parameter, waktu yang dibutuhkan sampel untuk melewati kolom ini
disebut waktu retensi. Dalam pengujian parasetamol dalam obat, waktu retensi yang
terukur adalah antara 2,19 hingga 2,2. Selanjutnya hasil analisis dengan HPLC ini
menghasilkan suatu citra berupa kromatogram. Kromatogram ini merupakan grafik
antara intensitas komponen yang dibawa oleh fasa gerak terhadap waktu retensi.
Seharusnya tampilan kromatogram ini berupa grafik lurus, lancip, dan simetris. Tetapi
data yang diperoleh pada percobaan ini sedikit melebar dan tidak simetris tentunya. Ini
disebabkan antara lain oleh adanya difusi didalam kolom HPLC, difusi yang terjadi
adalah difusi longitudinal dan difusi transfer massa. Difusi longitudinal itu sendiri
disebabkan oleh penyebaran komponen yang tidak sama sedangkan difusi transfer
massa disebabkan oleh kecepatan komponen yang tidak merata. Terdapat beberapa
parameter pemisahan dalam HPLC, yaitu laju alir eluen yaitu sebesar 0,5 mL/ menit,
ketebalan stasioner kolom C-18 yaitu 15 cm, ukuran partikel analit, dan laju difusi yang
sudah disebutkan diatas. Parameter- parameter ini dapat menyebabkan kejanggalan
dalam pencitraan kromatogram seperti pelebaran pada puncak. Adanya pelebaran
puncak pada kromatogram mengindikasikan terjadinya overlapping analit yang belum
terpisahkan dalam kolom. Semakin tinggi laju difusinya maka komponen dalam sampel
akan semakin sulit dipisahkan secara efisien. Dari grafik luas area terhadap
konsentrasi (ppm) dapat dihitung kadar parasetamol dalam sampel obat. Data yang
diperoleh menunjukkan bahwa dari sampel obat sebanyak 12,5 mg diperoleh kadar
parasetamol sebesar 83,444 % sedangkan dari massa rata-rata tablet obat sebesar
738,2 mg diperoleh massa parasetamol pada tiap tablet obat sebesar 615,9836 mg.
Dapat disimpulkan bahwa kadar parasetamol dalam tablet obat adalah sebesar 615,98
mg per tabletnya.
2. Kafein
Rumus struktur :
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dalam etanol, mudah larut dalam
Kecepatan migrasi solut melalui fase diam ditentukan olehperbandingan distribusinya (D), dan besarnya
D ditentukan oleh afinitasrelatif solut pada kedua fase (fase diam dan fase gerak). Dalam
kontekskromatografi, nilai D didefinisikan sebagai perbandingan konsentrasi solutdalam fase diam (Cs)
dan dalam fase gerak (Cm)
D = Cs/Cm
Jadi semakin besar nilai Dmaka migrasi solut semakin lambat, dan semakinkecil nilai D maka migrasi
solut semakin cepat. Solut akan terelusi menurutperbandingan distribusinya. Jika perbedaan
perbandingan distribusi solutcukup besar maka campuran-campuran solut akan mudah dan cepat
dipisahkan
Puncak Asimetris
Profil konsentrasi solut yang bermigrasi akan simetris jika rasio distribusi solut (D) konstan selama di
kisaran konsentrasi keseluruhan puncak, sebagaimana ditunjukkan oleh isoterm sorpsi yang linier yang
merupakan plot konsentrasi solut dalam fase diam (Cs) terhadap konsentrasi solut dalam fase gerak
(Cm).
meskipun demikian, kurva isoterm akan berubah menjadi 2 jenis puncak asimetris yakni
membentuk puncak yang berekor (tailing) dan adanya puncak pendahulu (fronting) jika ada perubahan
rasio distribusi solut ke arah yang lebih besar.Baik tailing maupun fronting tidak dikehendaki karena
dapat menyebabkan pemisahan kurang baik dan data retensi kurang terprodusibel.Jika keduanya
terjadi, maka pengurangan jumlah solut yang akan dilakukan kromatografi akan memperbaiki bentuk
puncak akan tetapi adanya desorpsi yang lambat masih dapat menyebabkan tailing. Adanya puncak,
yang asimetri dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Ukuran sampel yang dianalisis terlalu besar. Jika sampel terlalu besar maka fase gerak tidak
mampu membawa solut dengan sempurna karenanya akan terjadi pengekoran atau tailing.
2. Interaksi yang kuat antara solut dengan fase diam dapat menyebabkan solut sukar terelusi
sehingga dapat menyebabkan terbentuknya puncakyang mengekor.
3. Adanya kontaminan dalam sampel yang dapat muncul terlebih dahulu sehingga menimbulkan
puncak mendahului (fronting).Untuk menentukan tingkat asimetri puncak dilakukan dengan
menghitung faktor asimetris atau disebut juga dengan tailing factor (TF) yang dinyatakan dengan rasio
antara lebar setengah tinggi puncak.
Selama pemisahan kromatografi, solut individualkan membentuk profil konsentrasi yang simetri
atau dikenal juga dengan profil Gaussian dalam arah aliran fase gerak. Profil, dikenal juga dengan puncak
atau pita, secara perlahan-lahan akan melebar dan sering juga membentuk profil yang asimetrik karena
solut-solut melanjutkan migrasinya ke fase diam. Prinsip yang mendasari alasan-alasan bentuk puncak
dan pelebaran puncak dapat diringkas sebagai berikut :
- Sorpsi dan desorpsi solut yang terus-menerus antara fase diam dan fase gerak, secara inheren akan
menghasilkan profil konsentrasi Gaussian yang akan melebar karena solut bermigrasi lebih lanjut
.- Perjalanan solut melalui partikel fase diam sedikit berbeda, sehingga menyebabkan profil
konsentrasinya melebar secara simetris. Keadaan seperti ini disebut dengan pengaruh lintasan ganda
(multiple-path effect)
- Spesies solut menyebar ke segala arah dengan difusi ketika berada didalam fase gerak. Difusi terjadi
dengan arah yang sama dan berlawanan dengan aliran fase gerak (longitudinal or axial difussion)
karenanya akan berkontribusi terjadinya pelebaran pita secara simetris
.- Sorpsi dan desorpsi, atau transfer massa antara fase diam dan fasegerak, bukanlah suatu proses yang
instan dan terkadang proses tersebut terjadi secara lambat secara kinetika. Karena fase gerak berjalan
secara terus-menerus, maka distribusi kesetimbangan solut yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Profil
konsentrasi dalam fase diam tertinggal sedikit dibanding profil konsentrasi dalam fase gerak yang akan
mengakibatkan adanya pelebaran puncak lebih lanjut. Desorpsi yang lambat dapat juga menghasilkan
puncak yang asimetris atau condong
.- Adanya variasi rasio distribusi solut dengan total konsentrasinya jugaberperan terjadinya puncak yang
asimetris atau condong.
(Day, R.A dan Underwood, A.L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif Edisi
Keenam, Erlangga, Jakarta.)
prinsip kerja dari HPLC adalah pemisahan absoprsi dan desorpsi yang
berulang kali dari komponen yang dipisahkan. Pada saat komponen tersebut
dibawa oleh fase gerak mengalir sepanjang kolom. Pemisahan ini terjadi karena
adanya perbedaan kecepatan migrasi dari masing-masing komponen yang
didasarkan oleh adanya perbedaan koofisien distribusi dari komponen tersebut
antara kedua fasa.
Kelebihan
Kerja lebih mudah dengan automatisasi dalam prosedur analisis dan pengolahan
data
Volume sampel kecil
Daya pisah tinggi
Merupakan metode analitis:
- Cepat
- Peka
- Akurat
- Tepat
- Reproducible
- JugaPreparatif
Dapat digunakan untuk analisis sampel organic dan anorganik, bersifat volatile
dan non-volatil, stabil dan tidak stabil secara thermal.
Pilihan fasa diam dan fasa geraknya luas
Kekurangan
Larutan harus dicari fase diamnya terlebih dahulu
Hanya bisa digunakan untuk asam organic
Harus mengetahui kombinasi yang optimum antara pelarut, analit, dan gradient
elusi
Harganya mahal sehingga penggunaannya dalam lingkup penelitian yang
terbatas
noise (derau),
drift (melayang),
spiking (berpaku),
wander (menyimpang) dan
shift (bergeser)
Puncak negatif.
2. Pompa
Pompa dalam HPLC berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair malalui kolom yang berisi serbuk halus.
Pompa yang dapat digunakan dalam HPLCharus memenuhi persyaratan :
1.Menghasilkan tekanan sampai 600psi.
2.Keluaran bebas pulsa
3.Kecepatan alir berkisar antara 0,1-10 mL/menit.
4.Bahan tahan korosi.
3. Pemasukan cuplikan
Kebanyakan pemasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan band
broadening. Oleh karena itu, cuplikan yang dimasukan harus sekecil mungkin, beberapa puluh
miroliter. Teknik pemasukan cuplikan kedalam sistem HPLC melalui injeksi srynge,
injeksi “stop -flow”, dan kran cuplikan.
4. Kolom
Kolom HPLC biasanya terbuat dari stainless steel walaupun ada jugayang terbuat dari gelas
berdinding tebal. Kolom utma berisi fasa diam, tepat terjadinya pemisahan campuran
menjadi komponen-komponennya. Bergantung keperluannya kolom utama dapat
digunkan untuk analisis atau preparatif. Untuk keperluan preparatif, setiap komponen
yang keluar kolom ditampung pada tabung yang berbeda dan keluaran HPLC
dihubungkan dengan fraction colector.
5. Detektor
Berbagai detektor untuk HPLC telah tersedia, walaupun demikiandetektor harus
memenuhi persyaratan berikut :
1.Cukup sensitif
2.Stabilitas dan ketrulangan tinggi
3.Respon linear terhadap solut
4.Waktu respon pendek sehingga tidak bergantung alir
5.Reliabilitas tinggi dan mudah digunakan
6.Tidak merusak cuplikan.
6. Rekorder
1) HPLC dengan prinsip kromatografi banyak digunakan pada industri farmasi dan
pestisida.
2) Zat- zat dengan kepolaran berbeda yaitu antara sedikit polar sampai polar dapat
dipisahkan dengan HPLC berdasarkan partisi cair-cair.
4) Morfin, heroin dan semacamnya telah dapat dipisahkan dengan rezin Zipax-SAX.
(Ahmad, M., dan Suherman. 1991. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Airlangga University
Press. Surabaya.)
(Ahmad, M., dan Suherman. 1991. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Airlangga University
Press. Surabaya.)
Reagen/Pereaksi
Fase gerak dibuat dengan mencampurkan 150 mikro liter asam perklorat ke dalam 67
ml air deionisasi dan kemudian ditambahkan secara perlahan-lahan 33 ml asetonitril.
Fase gerak tersebut dibebas gaskan sebelum digunakan, dan fase gerak ini akan stabil
dalam waktu 3-4 hari.
Baku Pembanding
Baku pembanding fentanil, bupivakain, klonidin, hidromorfin, morfin dan midazolam
yang diperoleh dari perusahaan farmasi. Kemurnian bahan pembanding tersebut
dianalisis dengan menggunakan dengan spektrofotometri UV dan menghitung
kadarnya.
Peralatan
Seperangkat HPLC dengan spesifikasi:
Panjang gelombang dipantau agar selalu pada kisaran 206-280 nm tergantung pada
senyawa obat yang sedang dianalisis. Dengan kondisi pengujian tersebut, maka akan
diperoleh data sebagai berikut:
Kromatogram Hidromorfin
Kromatogram Fentanil
(A Rapid HPLC Procedure for Analysis of Analgesic Pharmaceutical Mixtures for
Quality Assurance and Drugs Diversion Testing)
2. Pompa
Pompa dalam HPLC berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair malaluikolom yang berisi serbuk
halus. Pompa yang dapat digunakan dalam HPLCharus memenuhi persyaratan :
1.Menghasilkan tekanan sampai 600psi.
2.Keluaran bebas pulsa
3.Kecepatan alir berkisar antara 0,1-10 mL/menit.
4.Bahan tahan korosi.
3. Pemasukan cuplikan
Kebanyakan pemasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan band
broadening. Oleh karena itu, cuplikan yang dimasukan harus sekecil mungkin, beberapa puluh
miroliter. Teknik pemasukan cuplikan kedalam sistem HPLC melalui injeksi srynge,
injeksi “stop -flow”, dan kran cuplikan.
4. Kolom
Kolom HPLC biasanya terbuat dari stainless steel walaupun ada jugayang terbuat dari gelas
berdinding tebal. Kolom utma berisi fasa diam, tepat terjadinya pemisahan campuran
menjadi komponen-komponennya. Bergantung keperluannya kolom utama dapat
digunkan untuk analisis atau preparatif. Untuk keperluan preparatif, setiap komponen
yang keluar kolom ditampung pada tabung yang berbeda dan keluaran HPLC
dihubungkan dengan fraction colector.
Selain kolom utama dikenal pula kolom pengaman (guard kolom).Kolom utama berisi
fasa diam dan jenisnya bervariasi bergantungkeperluan, misalnya dikenal kolom C-18, C-8,
cyanopropyl, penularan ion.Kolom jenis C-18 dan C-8 paling banyak dipakai dalam HPLC. Fasa diam
jenisterikat ini dapat dibuat dengan mereaksikan silika dengan alkilklorosilana
yangdikenal dengan reaksi silanisasi.
Fasa Diam
Dalam kromatografi cair-cair, fasa diam adalah cairan film yang dilapiskan
padamaterial kemasan yang terdiri dari partikel silica berpori 3-10 . fasa diam mungkin
sebagian akan larut dalam fasa gerak. Untuk mencegah hilangnya fasadiam ini, maka fasa diam diikat
secara kovalen pada partikel silica. Ikatan fasadiam diperoleh dengan mereaksikan partikel
silica dengan organochlorosilanedengan bentukumu Si (CH3)2 RCl dimana R adalah alkil atau
alkil yang tersubstitusi.
Untuk mencegah interaksi antara zat terlarut dengan gugus – SiOH,
silicasering direaksikan dengan Si(CH3)3Cl. Sifat dari fasa diam ditentukan oleh sifat
organosilane‟s gugus alkil. Jika R adalah gugus fungsional polar, maka fasadiam akan polar.
Contoh fasa diam polar, dimana R terdiri dari cyano (-C2H4CN), diol (-
C3H6OCH2CHOHCH2OH), atau amino (-C3H6NH2). Karenafasa diam polar, fasa bergerak
adalah nonpolar atau pelarut yang cukup polar.Kombinasi dari fasa diam polar dan fasa gerak
non polar disebut kromatografifasa normal. Dalam kromatografi fasa terbalik, sering
ditemui dalam HPLC, fasadiam non-polar dan fasa gerak polar. Fasa diam non-polar
paling umummenggunakan organochlorosilane dengan R adalah n-octyl (C8) atau n-octyldecyl
(C18) rantai hidrokarbon.
Kolom pengaman disebut juga pra-kolom karena diletakkan sebelumsisem
pemasukan cuplikan. Kolom ini berukuran pendek, 5 cm dengan diameter4,6 mm dan biasanya
dipaking dengan partikel silika berukuran lebih besar dariukuran partikel kolom utama.
Kolom pengaman mempunyai dua fungsi yaituuntuk menyaring kotoran yang terbawa
dalamfasa diam dan untuk menjenuhkanfasa diam dalam rangka menghindarkan
terjadinya erosi fasa diam oleh aliranpelarut. Dengan demikian, kerusakan kolom utama
yang mahal dapatdihindarkan.
5. Detektor
Berbagai detektor untuk HPLC telah tersedia, walaupun demikiandetektor
harus memenuhi persyaratan berikut :
1.Cukup sensitif
2.Stabilitas dan ketrulangan tinggi
3.Respon linear terhadap solut
4.Waktu respon pendek sehingga tidak bergantung alir
5.Reliabilitas tinggi dan mudah digunakan
6.Tidak merusak cuplikan.
6. Rekorder
1. Kromatografi Adsorbsi
Prinsip kromatografi adsorpsi telah diketahui sebagaimana dalam kromatografi kolom
dan kromatografi lapis tipis. Pemisahan kromatografi adsorbsi biasanya menggunakan
fase normal dengan menggunakan fase diam silika gel dan alumina, meskipun demikian
sekitar 90% kromatografi ini memakai silika sebagai fase diamnya. Pada silika dan
alumina terdapat gugus hidroksi yang akan berinteraksi dengan solut. Gugus silanol
pada silika mempunyai reaktifitas yang berbeda, karenanya solut dapat terikat secara
kuat sehingga dapat menyebabkan puncak yang berekor.3)
6. Kromatografi Afinitas
Dalam kasus ini, pemisahan terjadi karena interaksi-interaksi biokimiawi yang sangat
spesifik. Fase diam mengandung gugus-gugus molekul yang hanya dapat menyerap
sampel jika ada kondisi-kondisi yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada
sampel yang sesuai (sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi).
Kromatografi jenis ini dapat digunakan untuk mengisolasi protein (enzim) dari
campuran yang sangat kompleks.2
2.( Meyer, F.R., 2004, Practical High-Performance Liquid Chromatography, 4th Ed.,
John Wiley & Sons, New York.)
3. (Kealey, D and Haines, P.J., 2002, Instant Notes: Analytical Chemistry, BIOS
Scientific Publishers Limited, New York.)