Professional Documents
Culture Documents
Hari : Rabu
Tanggal : 02 Mei 2018
Jam : 06.00 WIB
A. Keluhan Utama
Seluruh badan terasa kaku,sakit uluh hati mual
B. Diagnosis medis
CKD
C. Diagnosis keperawatan
Kelebihan volume cairan b/d gangguan mekanisme regulasi
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS : Badan terasa lemas, terasa sesak
DO: -pasien tampak lemah
-klien tampak gelisah
E. Prinsip tindakan keperawatan
a. Pengertian
Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilah phlebotomy yang
berarti proses mengeluarkan darah. Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3
macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture),
tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara
yang paling umum dilakukan, oleh karena itu istilah phlebotomy sering dikaitkan
dengan venipuncture.
i. Pengambilan Darah Vena
Pada pengambilan darah vena (venipuncture), contoh darah umumnya diambil
dari vena median cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku). Vena
ini terletak dekat dengan permukaan kulit, cukup besar, dan tidak ada pasokan
saraf besar. Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica atau vena basilica
bisa menjadi pilihan berikutnya. Venipuncture pada vena basilica harus
dilakukan dengan hati-hati karena letaknya berdekatan dengan arteri brachialis
dan syaraf mediana.
ii. Tujuan
1. Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat
untuk dilakukan pemeriksaan.
2. Untuk menurunkan resiko kontaminasi dengan darah (infeksi, needle stick
injury) akibat vena punctie bagi petugas maupun penderita.
3. Untuk petunjuk bagi setiap petugas yang melakukan pengambilan darah
(phlebotomy)
2. Torniquet
3. Kapas alkohol
4. Plesterin
6. Vacuum tube
7. Bak injeksi
v. Prosedur Kerja
vii. Sikap
1. Sistematis.
2. Hati-hati.
3. Berkomunikasi.
4. Mandiri.
5. Teliti.
7. Rapih.
8. Menjaga privacy.
9. Sopan.
F. Analisis tindakan
Manfaat untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat
untuk dilakukan pemeriksaan..
G. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Lakukan skal nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor prespitasi
2. Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
3. Dorong klien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan tepat
4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik
H. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S : Pasien mengatakan sedikit demi sedikit bisa mengunyah dan menelan
O: ku GCS : E4V5M6 TD:120/90mmHg
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
I. Evaluasi diri
Tindakan sudah dilakukan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)
Daftar pustaka
Hari : Sabtu
Tanggal : 12-05-2018
Jam : 10.00
A. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri di bagian telapak kaki kanan dan kesemutan.
B. Diagnosis medis
Diabetes Melitus
C. Diagnosis keperawatan
Kerusakan integritas kulit b/d terputusnya jaringan
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS: Pasien mengatakan ada luka di daerah kaki kanan sejak 3 bulan yang lalu.
DO: ada luka ditelapak kaki kanan, luka ulkus dengan diameter 15 cm kedalaman
kurang lebih 2-3 cm, terdapat jaringan nekrotik warna kehitaman,
E. Dasar pemikiran
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mengalirkan atau mengalihkan”
(siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu. Penyakit
diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan volume urine yang banyak
dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang
ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas
sel terhadap insulin (Corwin, 2009).
Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai
kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer dkk,
2007)
PERAWATAN LUKA
O : tampak masih ada luka, pusnya berkurang dan terpasang tampon kassa
K. Evaluasi diri
Perlu lebih lagi memperhatikan kestrerilan tindakan untuk mengurangi infeksi pada
klien, selain itu perlu penjelasan prosedur yang jelas kepada klien sebelum dilakukan
perawatan luka karena tindakan tersebut memungkinkan adanya rasa
ketidaknyamanan selama perawatan luka.
L. Daftar pustaka/referensi
Brunner & Suddarth. (2007). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol. 2. Jakarta
: EGC.
Hari : Senin
Tanggal : 28-05-2018
M. Keluhan utama
Pasien mengatakan pusing dan mual
N. Diagnosis medis
Cidera Kepala Sedang (CKS)
O. Diagnosis keperawatan
Nyeri akut b.d agen cidera fisik (trauma)
Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS: pasien mengatakan pusing jika miring ke kiri, kekanan, duduk dan berdiri.
P: Kecelakaan lalu lintas
Q: berputar-putar
R: kepala
S: 7
T: saat duduk, berdiri, miring
DO:
Pasien tampak lemas, ekspresi wajah pasien meringis kesakitan, pasien tampak pucat
TD : 140/90mmhg
N : 80 x/menit
S : 36.4 c
RR : 22x/mnt
P. Dasar pemikiran (secara teori)
a. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia.
b. Kelainan-kelainan otot jantung.
c. Pengaruh/efek obat-obat jantung.
d. Ganguan -gangguan elektrolit.
e. Perikarditis.
f. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan ventrikel.
g. Menilai fungsi pacu jantung.
Q. tindakan keperawatan yang dilakukan
Tindakan keperawatan yang dilakukan adalah EKG, EKG ini dilakukan
terutama untuk mengetahui sejauh mana iskemik atau infark yang dialami.
Pemeriksaan EKG 12 lead
a. Sandapan I : merekam beda potensial antara tangan kanan dengan tangan
kiri, dimana kanan bermuatan (-) dan tangan kiri bermuatan (+).
b. Sandapan II : merekam beda potensial antara tangan kanan kaki kiri,
dimana tangan kanan bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatan (+).
c. Sandapan III : merekam beda potensial antara tangan kiri dengan kaki kiri,
dimana tangan kiri bermuatan (-) dan kaki kiri bermuatran (+).
d. Sandapan a VR : merekam potensial listrik pada tangan kanan, dimana
tangan kanan (+) tangan kiri dan kaki membentuk elektroda indeferen.
e. Sandapan a VL : merekam potensial listrik pada tangan kiri, dimana
tangan kiri (+) tangan kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indiferen.
f. Sandapan a VF : merekam potensial listrik pada kaki kiri, dimana kaki kiri
(+), tangan kanan dan tangan kiri membentuk elektroda indiferen
R. Prinsip tindakan keperawatan
a. Bersih
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi
d. prosedur pemeriksaan EKG:
1) persiapan alat
a) sandapan EKG
b) mesin print EKG
c) kertas rekaman hasil EKG
d) Gelly/alkohol
e) Kassa
2) Prosedur tindakan
a) Jaga privasi klien
b) Pastikan alat tidak rusak, sehingga dapat mempengaruhi kualitas
gambaran EKG
c) Jelaskan pada pasien tujuan EKG dan alasan klien harus di EKG
d) Pastikan penempatan elektroda tepat
e) Pastikan elektroda dan kulit kontak dengan baik, sehingga tidak terlepas
ketika ditengah-tengah perekaman EKG, gunakan gel
f) Minta klien untuk tidak berbicara dan bergerak ketika perekaman EKG
g) Tanyakan dan observasi adanya penggunaan bahan logam pada klien
selama perekaman EKG
h) Anjurkan untuk melepas bahan-bahan yang terbuat dari logam, seperti
jam, cincin, anting, dsb.
S. Analisis tindakan
Pemeriksaan EKG dapat memberikan gambaran irama jantung dan mengetahui
kelainan atau masalah yang terjadi pada jantung.
Prosedur tindakan pemeriksaan EKG telah sesuai dengan prinsip dan prosedur.
Perawat melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan menggunakan 12 lead EKG.
Sebelum dilakukan pemeriksaan, perawat menganjurkan klien untuk tidak berbicara
selama pemeriksaan dan anggota tubuh klien tidak menyentuh benda yang dapat
menimbulkan medan listrik karena juga akan mempengaruhi hasil EKG.
T. Bahaya dilakukannya tindakan
a. Bahaya yang dapat terjadi jika tindakan tidak dilakukan:
Pemasangan sandapan yang tidak tepat dapat mempengaruhi hasil rekaman EKG.
Posisi klien harus nyaman dan jangan sampai anggota tubuh klien menyentuh
benda yang dapat menimbulkan medan listrik karena juga akan mempengaruhi
hasil EKG. Penjelasan yang kurang adekuat pada klien dapat menimbulkan
kecemasan dan ketakutan pada klien, sehingga klien dapat mengalami takikardi.
Hal ini dapat mempengaruhi hasil EKG.
U. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
1. Mandiri:
Observasi KU klien secara periodik
2. Kolaboratif:
Pemeriksaan laboratorium kimia klien (serum)
V. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan
S: pasien mengatakan nyeri dibagian perut, pusing, mual dan sakit saat BAK
O: pasien terlihat meringis kesakitan dan memegangi daerah perut
A: masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
W. Evaluasi diri
Proses pemeriksaan EKG dilakukan secara mandiri dengan lancar mulai dari
persiapan alat hingga pembacaan hasil pengukuran. Pemantauan KU dan tanda-tanda
hiperglikemi atau hipoglikemidan perbaikan kondisi harus terus diperhatikan untuk
pengukuran ulang/lebih lanjut.
X. Daftar pustaka/referensi
Brunner & Suddarth. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8. Jakarta :
EGC.
Kusyati, Eni dkk . 2008 . Ketrampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar . Semarang:
Kilat Press.