You are on page 1of 5

STRATEGI PELAKSANAAN DAN STRATEGI KOMUNIKASI

LATIHAN NAFAS DALAM PADA TN. WN DENGAN


OBS ICTERIC, ACKD DI RUANG RATNA
RSUP SANGLAH DENPASAR

OLEH:
MADE ARYAWA PUTRA
1502115005

PSIK B 2015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


NAFAS DALAM

1. Kondisi Klien

Nama : Tn. WN
TTV :

TD: 120/80 mmHg RR: 18 kali/menit


Nadi: 88 kali/menit Suhu: 36,7oC

Alasan masuk RS :
Klien mengatakan sejak bulan januari 2017 klien merasa perut sebelah kanan
terasa nyeri, klien mengatakan badan dan mata berwarna kuning. 10 hari
kemudian, ketika klien bekerja klien merasa pusing berat di kepala dan
meminum obat anti nyeri yang dibeli di warung. Tanggal 3 maret 2017 klien
dibawa oleh istri ke RS Wangaya untuk menjalani pemeriksaan, seelah 5 hari
perawatan klien dibawa ke RS Sanglah dan di bawa ke ruang ratna tanggal 8
maret untuk menjalani perawatan.

Data Fokus
a. Data Subyektif:
Klien mengatakan nyeri dirasakan 2 bulan yang lalu, nyeri dirasakan seperti
tertusuk tusuk, klien mengatakan nyeri berada di bawah perut kanan, nyeri
angka 3 (skala 0-10), nyeri dirasakan tiba-tiba dan saat bergerak, nyeri
mereda ketika klien berbaring.
b. Data Obyektif
Klien tampak meringis ketika perut kanan bawah di tekan, TD: 120/80 mmHg,
N: 88 kali/menit.

2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri (ACKD) ditandai dengan klien
mengatakan nyeri dirasakan 2 bulan yang lalu, nyeri dirasakan seperti tertusuk
tusuk, klien mengatakan nyeri berada di bawah perut kanan, nyeri angka 3 (skala
0-10), nyeri dirasakan tiba-tiba dan saat bergerak, nyeri mereda ketika klien
berbaring, klien tampak meringis ketika perut kanan bawah di tekan, TD: 120/80
mmHg, N: 88 kali/menit.

3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x20 menit diharapkan nyeri terkontrol,
dengan kriteria hasil:
a. Klien terlihat dapat mengontrol nyeri dengan nafas dalam
b. Klien dapat melakukan tindakan nafas dalam secara mandiri
c. Tanda-tanda vital klien terkontorl
 TD sistole (110-130 mmHg)
 TD diastole (70-90 mmHg)
 Nadi (80-100 kali/menit)

4. Tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan yang digunakan yaitu melatih klien dengan nafas dalam

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN


LATIHAN NAFAS DALAM

1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, perkenalkan saya Putra, Mahasiswa Keperawatan
Universitas Udayana yang bertugas menjadi perawat di ruangan ini”.
b. Evaluasi/Validasi
“Benar dengan Bapak Wayan Narta?” boleh saya lihat gelangnya ya pak?
(Bapak WN, tanggal lahir 31/12/1960, No RM: 17010719). Sebelumnya
bapak senang di panggil dengan bapak siapa?” pak wayan ya?”
c. Kontrak (Topik, waktu dan tempat)
“Baik pak wayan tujuan saya kemari yaitu untuk mengajarkan bapak latihan
nafas dalam, tujuan dari tindakan ini yaitu salah satunya membantu bapak
untuk mengontrol sakit kepala yang bapak alami”. “Jadi tindakan ini
membuutuhkan waktu sekitar 15 menit, apakah bapak bersedia?” baiklah kalo
begitu pak, bagaimana kita lakukan ini dalam posisi setengah atau berbaring
pak?”posisi bapak sudah nyaman sekarang?” baik pak kalo bapak sudah siap
kita lakukan sekarang”

2. KERJA
Tahap kerja sesuai dengan SOP latihan nafas dalam
a. “Baik bapak sekarang posisinya sudah nyaman ya (posisi setengah duduk
dengan satu bantal)”
b. “Bapak coba tekuk kedua kakinya ya pak” bisa pak?
c. “Bagus pak, sekarang letakan tangan bapak di perut ya pak”
d. “Sekarang ikuti saya ya pak, tarif nafas dalam melalui hidung dan mulut
tertutup ya pak” hitung sampai 3 selama dihirup” coba bapak lakukan”
e. “Rileks saja ya pak, santai”. Sekarang setelah bapak menarik nafas lewat
hidung hembuskan udara lewat bibir pak secara perlahan hingga bapak rileks
samapi hitungan 7 ya pak”
f. “Rasakan ya pak, seperti yoga pak” baik pak gunakan latihan nafas dalam ini
secara bertahap ya pak, kurang lebih selama 5-10 menit, emapt kali sehari
ataupun ketika bapak nyeri dalam posisi seperti ini” baik pak?

3. TERMINASI
a. Evaluasi Respon Klien
“Baiklah bapak wayan sekarang sudah selesai tindakan nafas dalam, “bapak
bagaimana sekarang rasanya setelah dilakukan tindakan nafas dalam? Apakah
merasa lebih baik?”
b. Evaluasi
1) Subyektif
“Apakah bapak lebih merasa tenang dan nyeri kepala sudah mulai
berkurang sedikit?”
2) Obyektif
Klien lebih tenang, tidak meringis. “Saya tensi dulu ya pak”, tekanan
darahnya 120/80 mmHg ya pak, nadinya 88x/menit ya pak.
c. Kontrak yang akan datang (Topik, Waktu, Tempat)
Baik pak terima kasih atas kerjasamanya melakukan teknik latihan nafas
dalam, nanti saya akan kesini lagi untuk memberikan obat anti nyeri ya pak,
“untuk latihan nafas dalam lagi kita lakukan besok pagi bagaimana pak? Baik
pak besok pagi saya akan kesini untuk melatih kembali bapak dalam
melakukan nafas dalam”. “Sebelumnya ada yang ingin ditanyakan bapak?”.
"Baik kalo tidak ada pertanyaan tiang permisi dulu ya pak. Selamat sore”

You might also like