You are on page 1of 2

3.

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK

a. Anamnesis
Pada anamnesis, dapat ditemui beberapa keluhan yang berbeda, tergantung
dengan stadium penyakit yang diderita pada saat datang. Anamnesis tetap harus
berpedoman pada Sacred Seven dan Fndamental Four. Selain itu, perlu
ditanayakn mengenai riwayat imunisasi pasien apakah sudah lengkap tau
belum. Adapun keluhan-keluhan yang dapat ditemukan saat anamnesis adalah
sebagai berikut :
- Stadium Kataral
Pasien datang dengan keluhan yang tidak spesifik, seperti influenza atau
common cold. Pasien datang dengan keluhan demam, bersin-bersin, batuk,
dan rhinorre
- Stadium Paroxismal
Pasien mengeluhkan batuk terus-menerus, saat batuk muka pasien tampak
kemerahan, sianosis, mata menonjol, distensi vena leher dan lidah menjulur.
Setelah batuk diikuti dengan inspirasi kuat berbunyi seperti “whoop”. Pada
beberapa kasus dapat pula disertai dengan muntah, dan perdarahan
konjungtiva.
- Stadium konvalesen
Pada periode ini, keluhan batuk berangsung-angsur berkurang, namun
batuk dapat muncul kembali.

Pasien perlu ditanya riwayat kontak dengan pasien lain yang memiliki penyakit
atau gejala serupa dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, serta tanyakan riwayat
imunisasi pasien.

Apabila pasien datang sudah dengan komplikasi akibat aspirasi maka dapat
diperoleh keluhan sesak napas.
b. Pemeriksaan Fisik
Hal-hal yang dilakukan dan dinilai dalam pemeriksaan fisik pada pertusi adalah
sebagai berikut :
- Lakukan pengukuran tanda vital, kesadaran, tekanan udara, laju nadi, laju
pernafasan, dan suhu tubuh.
- Apakah dijumpai gejala batuk-batuk, dari ringan sampai menjadi berat
berupa batuk paroksismal?
- Periksa konjungtiva, apakah mengalami perdarahan
- Periksa mata, apakah terdapat eyes roll back
- Periksa wajah, lihat tanda sianosis dan petekie
- Periksa Thoraks apakah terdapat whoop atau suara yang melengking ketika
inspirasi
- Adakah nafas cuping hidung dan retraksi
- Adakah ditemukan penurunan kesadaran

You might also like