You are on page 1of 12

STABILISASI

1. Prinsip Stabilisasi
Stabilisasi yang digunakan untuk crude oil atau kondensat adalah suatu proses untuk
menghilangkan hidrokarbon yang mempunyai tekanan uap tinggi dari suatu aliran
cairan yang berasal dari sumur. Sehingga cairan yang tertinggal mempunyai RVP
lebih kecil dari batas yang ditentukan.
Ada dua cara untuk menghilangkan komponen ringan agar menghasilkan kondensat
yang stabil :
a. Pengurangan tekanan
b. Stabilisator tipe distilasi

2. Stabilisasi dengan Pengurangan Tekanan


Penghilangan komponen ringan dari kondensat dengan cara pengurangan tekanan
dapat diterangkan dengan menggunakan suatu contoh. Misalnya, kita mempunyai
suatu kelompok sumur minyak dengan perbandingan rata-rata gas minyak 355 m3
gas/ m3 minyak (2000 cuft/bbl). Minyak yang akan dihasilkan sebanyak 1000 m3/hari
(6300 barel/hari).
Komponen %
C1 57,0
C2 8,8
C3 6,2
iC4 0,8
nC4 2,2
Gasoline 10,0
Fuel oil 15,0
Jumlah 100,0
Hidrokarbon ringan C1 sampai dengan nC4 berbentuk gas pada suhu normal dan
tekanan atmosfir.
Jadi komponen di dalam aliran dapat dibagi ke dalam 3 grup :
Komponen %
Gas 75
Gasoline 10
Fuel Oil 15
Jumlah 100
Gambar 1. Sistem Separasi Satu Tingkat
Gambar 2. Sistem Separasi Dua Tingkat
Kita bermaksud untuk memisahkan gas dari gasoline dan fuel oil. Gas akan masuk ke
saluran pemipaan yang beroperasi pada tekanan 5500 kPa (800 psi). RVP yang
diinginkan untuk minyak mentah adalah 70 kPa (10 psi). Hampir semua gas yang
dikandung di dalam aliran akan berubah menjadi uap hanya dengan mengurangi
tekanan seperti yang ditunjukkan pada halaman berikut.
Pada gambar aliran tekanan wellhead akan berkurang pada choke ke tekanan
separator gas dari separator harus ditekan sampai sama dengan tekanan aliran.
Apabila tekanan wellhead diturunkan menjadi sama dengan separator, maka 2,5%
gasoline hidrokarbon akan menguap dan tercampur dalam aliran gas yang dijual.
(lihat gambar 1).
Jumlah gasoline yang menguap dapat dikurangi dengan penambahan jumlah tingkat
pemisahan. Pemisahan dua tingkat dapat dilihat pada gambar 2.
Pada sistem pemisahan 2 tingkat, separator tekanan tinggi beroperasi pada tekanan
pipa aliran, sehingga tidak dibutuhkan penambahan tekanan untuk gas. Yang mengalir
padanya. Pengaruh penambahan separator kedua adalah untuk menaikkan produksi
minyak sebesar 0,6% dan mengurangi daya kompressor sebanyak 80%. Penggunaan
kompressor yang lebih sedikit dan gas yang dapat terjual menjadi bertambah.
Penambahan separator tingkat ketiga akan mengurangi jumlah gasoline hidrokarbon
pada fasa gas seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.
Sistem 4 tingkat adalah sistem 3 tingkat dengan penambahan sebuah separator tingkat
tinggi pada ujung muka. Gas dari separator tingkat pertama mengalir melewati turbin
yang menggerakkan kompressor gas dari separator tingkat 3 dan 4 (lihat gambar 4).
Tabel Pengaruh Penambahan Tingkat Separator pada Sistem Stabilisasi Minyak
atau Kondensat
Satuan SI
Jumlah Minyak mentah Hasil gas Tenaga
Separator (m3/hari) (m3/hari) Kompressor (kW)
1 1000 343.000 1700
2 1006 357.200 310
3 1012,6 358.000 195
4 1014 360.000 120
Gambar 3. Sistem Separasi Tiga Tingkat
Gambar 4. Sistem Separasi Empat Tingkat
Satuan Inggris
Jumlah Minyak mentah Hasil gas Tenaga
Separator (bbl/hari) (MMcf/hari) Kompressor (HP)
1 6300 12,200 2300
2 6338 12,70 415
3 6380 12,74 260
4 6390 12,80 160

Dengan penggunaan pemisahan 4 tingkat dengan jumlah gasoline hidrokarbon pada


gas akan sebesar  1% dari jumlah hasil minyak. Dari segi pertimbangan keuangan,
penambahan separator ke-5 tidak akan banyak pengaruh terhadap berkurangnya
kandungan-kandungan gasoline pada gas yang dihasilkan.
Jumlah tingkat pemisahan biasanya tergantung pada perbandingan gas-minyak (GOR)
dari aliran. Tabel di bawah dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan
jumlah tingkat pemisahan yang akan membentuk produksi minyak secara maksimal
dan dengan penggunaan daya kompressor yang minimum.
Jumlah Tingkat Pemisahan untuk Berbagai Perbandingan Gas Minyak
SI Satuan Inggris
GOR GOR Jumlah Tingkat
(m3 gas/m3 minyak) (cuft gas/bbl minyak) Pemisahan
Kurang dari 18 Kurang dari 100 1
18 – 45 100 – 250 2
45 – 180 250 – 1000 3
Di atas 180 Di atas 1000 4

3. Stabilisasi Tipe Destiliasi


Cairan yang dihasilkan oleh gas dari sumur seringkali disebut kondensat. Kondensat
mempunyai komposisi yang berbeda dengan minyak mentah, dimana kondensat
sebagian besar berisi hidrokarbon ringan dan gasoline dengan sedikit minyak bakar.
Bila kondensat ini diolah dalam beberapa tingkat pemisahan seperti yang telah
dibicarakan  25% hidrokarbon yang membentuk gasoline akan menguap di dalam
separator dan terikut pada aliran gas, bukannya tetap tinggal dalam cairan. Komponen
ringan akan terpisahkan dari kondensat di dalam alat stabilisasi seperti yang
ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 5. Stabilisasi Kondensat
3.1 Deskripsi Aliran
Aliran dari satu sumur gas atau lebih akan menuju separator produksi dimana gas dan
kondensat dipisahkan. Bila aliran dari sumur tersebut mengandung air maka di dlaam
separator akan dipisahkan juga, atau cairan separator mengalir ke bejana kedua
dimana air dipisahkan dan kondensat mengalir ke stabilizer.
Debit aliran dikontrol oleh level controller di dalam separator. Kondensat dilewatkan
ke pemanas pendahuluan dimana dipanaskan dengan cairan panas dari dasar dan
masuk ke menara di dekat bagian tengahnya.
Bagian cairan dari bahan yang masuk mengalir melintasi tray-tray di bagian lebih
rendah dari menara. Bagian yang ringan dari cairan akan mendidih dan menguap
meninggalkan cairan yang turun ke bawah.
Cairan yang mengalir melintasi tray paling bawah akan tumpah ke dalam bagian dari
dasar menara yang terpisahkan dari bagian lain. Cairan tersebut akan mengalir ke
suatu pemanas dimana sebagian dari cairan tersebut akan menguap. Campuran antara
uap/cairan dari pemanas mengalir kembali ke bagian lain dari stabilizer.
Bagian uap mengalir ke atas menara dan memberikan panas untuk mendidihkan
komponen ringan dari cairan pada tray. Cairan yang keluar dari pemanas akan masuk
ke bagian dasar menara stabilisasi kemudian keluar lagi dari dasar menara melewati
pemanas pendahuluan, dimana sejumlah panas dipindahkan ke aliran yang masuk
menara dan mengalir ke tangki penampung lewat pendingin.
Debit aliran diatur oleh sistem pengontrol level gas dari feed yang masuk ke menara
mengalir ke atas. Komponen berat di dalam gas diserap oleh cairan di dalam tray-tray.
Gas mengalir keluar lewat puncak menara dan melewati kondensor dimana
didinginkan sampai kurang lebih sama dengan temperatur kamar. Sejumlah gas akan
mencair pada waktu didinginkan. Aliran yang keluar dari kondenser masuk ke dalam
penampung reflux dimana bagian cairan jatuh ke dasar dan dipompakan kembali ke
tray paling atas. Aliran dari cairan yang dipompakan kembali diatur oleh pengatur
level yang ada di penampung reflux. Gas akan meninggalkan penampung reflux
sebagai bahan bakar atau sistem pembuangan gas yang lain. Aliran dari gas yang
meninggalkan penampung reflux diatur oleh sebuah pengontrol tekanan.
3.2 Deskripsi Peralatan
Peralatan yang ada di dalam sistem stabilisasi adalah :
a. Menara stabilisasi
Menara stabilisasi adalah suatu menara fraksinasi khusus dimana komponen
ringan sebagai hasil puncak terpisah ari komponen berat yang mengalir keluar
dari dasar. Menara ini mempunyai tray 12 – 20 buah yang umumnya dari tipe
bubble cap, meskupun tray dari tipe kerangan bisa juga digunakan. Menara
terbuat dari besi karbon dan dibuat agar bersifat sangat keras (tidak rapuh).
Bila kondensat yang masuk ke menara mengandung substansi yang korosif seperti
H2S atau CO2, maka menara harus dilapisi dengan bahan tahan karat, seperti
monel, stainless steel atau diberi cat pelindung.
Bila diameter menara lebih dari 60 cm (24 in) maka dilengkapi dengan lubang
masuk untuk inspeksi di bagian dasar, puncak atau kedua-duanya. Menara
dilengkapi dengan relief valve atau rupture disc di bagian puncak untuk mencegah
kenaikan tekanan yang berlebihan.
b. Ketel pemanas
c. Pencair reflux
Pencair reflux akan mendinginkan aliran gas dari puncak stabilizer sampai
mendekati temperatur kamar. Sejumlah gas akan mencair bila suhu lebih rendah.
Kondensor dapat berupa kipas angin bila digunakan pendinginan dengan udara,
atau berbentuk shell dan tube bila digunakan pendinginan air.
d. Pendingin kondensat/minyak
Pendingin minyak digunakan untuk menurunkan suhu kondensat stabil dari dasar
menara sampai mendekati temperatur udara sekeliling. Pendinginan biasanya
mempunyai tipe yang sama dengan pencair reflux, berbentuk kipas angin bila
tidak ada pendingin air atau tipe shell dan tube bila pendingin air tersedia. Bila
pendingin minyak dan kondenser untuk reflux keduanya berbentuk kipas angin,
biasanya mereka terpasang pada suatu frame tunggal dan digunakan kipas angin
yang sama untuk kedua unit.
e. Pemanas pendahuluan untuk reflux (pre-heater)
Pre-heater adalah suatu penukar panas, panas yang dikandung di dalam produk
bawah (kondensat yang sudah stabil) sebagian dipindahkan ke aliran yang masuk.
Biasanya mempunyai tipe shell dan tube atau “U” terbuat dari besi karbon dengan
pipa baja.
f. Penampung reflux
Penampung reflux biasanya berupa separator vertikal yang memisahkan aliran
yang meninggalkan kondensor reflux ke dalam gas dan cairan. Cairan jatuh ke
dasar dan dipompakan kembali ke menara untuk reflux. Aliran cairnya
meninggalkan accumulator diatur oleh level controller.
Gas mengalir keluar dari puncak bejana ke sistem bahan bakar atau pembuangan
yang lain. Debit aliran diatur dengan pressure controller.
Accumulator terbuat dari besi karbon. Seringkali terdapat sebuah mist pad pada
puncak bejana yang digunakan untuk memisahkan partikel cairan di dalam aliran.
Bila terdapat cukup banyak air yang terembunkan di accumulator, maka fasilitas
pengontrol level akan mengatur pembuangan air ke sistem pembuangan.
g. Pompa reflux
Cairan hidrokarbon yang jatuh ke reflux accumulator dipompakan kembali ke
stabilizer dengan menggunakan pompa reflux.

3.3 Penggunaan Stabilizer


Stabilizer digunakan untuk menghilangkan komponen ringan dari kondensat yang
dihasilkan dari sumur gas atau dari minyak mentah yang mempunyai densitas relatif
kurang dari 0,80 (API gravity lebih dari 45o). Volume cairan hidrokarbon yang
dihasilkan stabilizer akan lebih besar daripada pemisahan bertingkan dengan
separator. Salah satu kerugian pemisahan bertingkat adalah separator tingkat terakhir
biasanya beroperasi mendekati tekanan atmosfer. Sehingga gas yang dihasilkan dari
bejana ini harus ditekan sebelum dapat digunakan untuk bahan bakar atau keperluan
lain. Stabilizer beroperasi pada tekanan yang cukup tinggi sehingga gas dari stabilizer
dapat mengalir langsung ke sistem bahan bakar tanpa penekanan.
Pemilihan dari stabilizer atau pemisahan bertingkat didasarkan pada perbandingan
biaya dan hasil dari kedua sistem. Stabilizer biasanya mahal tetapi akan menaikkan
hasil.

You might also like