Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Beban Traksi
1. Dewasa = 5 - 7 Kg
2. Anak = 1/13 x BB (Barbara, 1998).
a) Traksi Sekeletal
2
Adalah traksi yang digunakan untuk meluruskan tulang yang cedera dan
sendi panjang untuk mempertahankan traksi, memutuskan pins (kawat) ke
dalam.Traksi ini menunjukkan tahanan dorongan yang diaplikasikan langsung
kesekeleton melalui pin, wire
atau baut yang telah dimasukkan kedalam tulang(Taylor, 1987; Styrcula, 1994a
dan Osmond, 1999). Untuk melakukan ini beratyang besar dapat digunakan.
Traksi skeletal digunakan untuk fraktur yang tidak stabil, untuk mengontrol rotasi
dimana berat lebih besar dari 25 kg dibutuhkandan fraktur membutuhkan traksi
jangka panjang (Styrcula, 1994a and Osmond,1999).
b) Traksi kulit (skin traksi)
Skin traksi adalah menarik bagian tulang yang fraktur dengan
menempelkan plester langsung pada kulit untuk mempertahankan bentuk,
membantumenimbulkan spasme otot pada bagian yang cedera dan biasanya
digunakan untuk jangka pendek (48-72 jam). Traksi kulit menunjukkan dimana
dorongan tahanan diaplikasikan kepada bagian tubuh yang terkena melalui
jaringan lunak (Taylor,1987; Styrcula, 1994a and Osmond, 1999). Hal ini bisa
dilakukan dalam carayang bervariasi : ekstensi adhesive dan non adhesive kulit,
splint, sling, sling pelvis, dan halter cervical (Taylor, 1987; Styrcula, 1994a and
Osmond, 1999).Dikarenakan traksi kulit diaplikasikan kekulit kurang aman, batasi
kekuatantahanan traksi. Dengan kata lain sejumlah berat dapat digunakan (Taylor,
1987;Styrcula, 1994a and Osmond, 1999). Berat harus tidak melebihi (3-4 kg)
(Taylor,1987; Osmond, 1999 dan Redemann, 2002). Traksi kulit digunakan untuk
periodeyang pendek dan lebih sering untuk manajemen temporer fraktur femur
dandislokasi serta untuk mengurangi spasme otot dan nyeri sebelum
pembedahan(Taylor, 1987; Styrcula, 1994a and Dave, 1995).
c) Traksi Manual
Merupakan lanjutan dari traksi, kekuatan lanjutan dapat diberikan secara
langsung pada tulang dengan kawat atau pins. Traksi ini menunjukkan tahanan
dorongan yang diaplikasikan terhadap seseorang di bagian tubuh yang terkena
melaluitangan mereka. Dorongan ini harus constant. Traksi manual digunakan
untuk mengurangi fraktur sederhana sebelum aplikasi plesrer atau selama
3
pembedahan.Hal ini juga digunakan selama pemasangan traksi dan jika ada
kebutuhan secara temporal melepaskan berat traksi (Taylor, 1987; Styrcula, 1994a
and Osmond,1999).
b) Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan traksi/
imobilisasi
b. Nutisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah.
c. Ansietas b/d adanya ancaman terhadap konsep diri/citra diri.
d. Resiko konstipasi berhubungan dengan imobilisasi
c) Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
4
1 Gangguan rasa nyaman : nyeri hilang Kaji tipe atau Menguatkan
nyeri berhubungan dengan atau terkontrol lukasi nyeri. indikasi
traksi/ imobilisasi Perhatikan ketidaknyaman
intensitas pada an, terjadinya
skala 0-10. komplikasi dan
Perhatikan evaluasi
respon terhadap keevektivan
obat. intervensi.
Motivasi Meningkat-kan
penggunaan relaksasi, mem-
tehnik fokuskan
menejemen kembali
stres, contoh perhatian, dan
napas dalam dapat
dan visualisasi. meningkat-kan
kemampuan
koping, meng-
hilangkan nyeri.
Mungkin
dibutuhkan
untuk
penghilang-an
Kolaborasi; nyeri/ ketidak-
pemberian obat nyamanan.
analgesik
5
2 Nutisi kurang dari Makanan Berikan makan memberikan
kebutuhan tubuh b.d mual, masuk, BB dalam porsi asupan nutrisi
muntah pasien naik, sedikit tapi yang cukup
Mual, muntah sering. bagi pasien.
hilang Menghindari
Sajikan menu kebosanan
yang menarik. pasien, untuh
menambah
ketertarikan
dalam mencoba
makan yang
disajikan.
Mengawasi
kebutuhan
Pantau asupan nutrisi
pemasukan pada pasien.
makanan. kerjasama
dalam
pengawasan
Kolaborasi kebutuhan
pemberian nutrisi pasien
suplemen selama dirawat
penambah nafsu di rumah sakit
makan
6
diri/citra diri ansietas ketakutan/ pengaruh
menurun marah. pilihan
sampai dapat intervensi.
ditangani. Memberikan
Akui kenyataan dukungan
atau normalitas emosi yang
perasaan, dapat
termasuk membantu klien
marah. melalui
penilaian awal
juga selama
pemulihan.
Berikan Memberikan
informasi akurat informasi yang
tentang jujur tentang
perkembang-an apa yang
kesehatan. diharapkan
membantu
klien/orang
terdekat
menerima
situasi lebih
evektif.
Dorong Membantu
penggunaan memfokus-kan
menejemen kembali
stres, contoh : perhatian,
napas dalam, meningkat-kan
bimbingan relaksasi, dan
imajinasi, meningkat-kan
7
visualisasi. penigkatan
kemampuan
koping.
8
6-10 gelas
perhari
d) Implementasi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
1 Gangguan rasa nyaman : nyeri Mengkaji tipe atau lukasi nyeri.
berhubungan dengan traksi/ Perhatikan intensitas pada skala 0-10.
imobilisasi Perhatikan respon terhadap obat.
Memotivasi penggunaan tehnik
menejemen stres, contoh napas dalam
dan visualisasi.
Kolaborasi; memberian obat analgesic
2 Nutisi kurang dari kebutuhan tubuh Memberikan makan dalam porsi sedikit
b.d mual, muntah tapi sering.
Menyajikan menu yang menarik.
Memantau pemasukan makanan.
Kolaborasi pemberian suplemen
penambah nafsu makan
3 Ansietas b/d adanya ancaman Mendorong ekspresi ketakutan/ marah.
terhadap konsep diri/citra diri Mengakui kenyataan atau normalitas
perasaan, termasuk marah.
Memberikan informasi akurat tentang
perkembangan kesehatan.
Mendorong penggunaan menejemen
stres, contoh : napas dalam, bimbingan
imajinasi, visualisasi.
4 Resiko konstipasi berhubungan Mengkaji pola defekasi
dengan imobilisasi Menjelaskan pentingnya diet tinggi serat
9
Mengajarkan bowel training
Merubah posisi sesering mungkin
Mendorong intake cairan peroral ± 6-10
gelas perhari
e) Evaluasi
a. Nyeri hilang atau teratasi
b. Mual dan muntah hilang
c. Klien Tampak relaks dan melaporkan ansietas menurun sampai
dapat ditangani.
d. Konstipasi teratasi
e. Pola makan teratur
f. Berat badan bertambah
10
segera ditangani dengan tindakan Operasi, agar pertumbuhan sel
kankernya tidak menjalar ke sel-sel yang normal. Karena pihak
keluarga S menginginkan S untuk segera sembuh.
11
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah memahami pengertian dari traksi, maka dapat disimpulkan
bahwa traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk
menangani kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari
traksi adalah untuk menangani fraktur, dislokasi atau spasme otot dalam
usaha untuk memperbaiki deformitas dan mempercepat penyembuhan.
Ada dua tipe utama dari traksi : traksi skeletal dan traksi kulit, dimana di
dalamnya terdapat sejumlah penanganan. Prinsip Traksi adalah menarik
tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh, tungkai, pelvis atau tulang
belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada arah
yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi.
4.2 Saran
Dengan memahami pembahasan mengenai traksi, diharapkan
pembaca dapat mengerti dan mengimplikasikan traksi dengan baik dan
benar.
12
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidajat R dan de Jong, Wim (Editor). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2.
Jakarta: EGC.2005
http://keranjangkosong.blogspot.com/2011/02/asuhan-keperawatan-klien-dengan-
traksi.html
http://www.scribd.com/doc/37546784/Bab-II-Traksi