You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare adalah defekasi yang sering dalam sehari dengan feses yang lembek
atau cair, hal ini menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Keadaan
ini sangat berbahaya terutama bagi bayi dan anak-anak kecil, karena mereka
memiliki cadangan cairan intrasel yang lebih sedikit sedangkan cairan ekstra-selnya
lebih mudah lepas dari pada orang dewasa.
Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit
untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit
yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. Diare terjadi hampir di
seluruh daerah geografis di dunia dan bisa menyerang seluruh kelompok usia baik
laki – laki maupun perempuan, tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi berat
dengan angka kematian paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita, menurut
data badan Kesehatan Dunia (World Healt Organitation). Tingginya angka kejadian
diare akut dan kronis serta efek samping obat antidiare yang ada saat ini, mendorong
para peneliti untuk terus berusaha dalam menemukan obat sebagai antidiare baru,
terutama yang berasal dari tanaman. Beberapa penelitian telah membuktikan khasiat
tanaman obat tradisional sebagai antidiare, yaitu dengan cara melihat efek biologis
ekstrak tanaman yang mempunyai aktivitas sebagai antispasmodik, penunda transit
intestinal, menekan motilitas usus, merangsang absorpsi air dan mengurangi sekresi
elektrolit. Telah diketahui oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun jambu biji,
lodia, 3 immodium memiliki khasiat sebagai antidiare. Mengingat bahaya-bahaya
yang ditimbulkan oleh diare, maka penentuan obat efek antidiare sangat penting
untuk mengetahui sejauh mana aktivitas obat anti diare dapat menghambat diare yang
disebabkan oleh oleum ricini pada hewan percobaan.

B. Tujuan Percobaan
1. Memahami cara penentuan efek antidiare suatu obat.
2. Mengetahui penentuan efek antidiare dari obat Diapet dan larutan Na CMC 0,5%.

C. Prinsip Percobaan
Pengujian efek antidiare berdasarkan konsistensi feses, bobot feses, frekuensi
defekasi, dan waktu timbul diare pada pemberian obat Diapet yang dapat
memperlambat peristaltik usus, sehingga mengurangi frekuensi defekasi dan
memperbaiki konsistensi feses, dengan metode pemberian induksi oleum ricini
terlebih dahulu.
BAB V
KESIMPULAN

1. Penentuan efek antidiare pada praktikum ini dilakukan dengan cara menginduksi
oleum ricini pada mencit, kemudian diberikan obat sesuai dengan perlakuannya.
2. Pemberian obat Diapet lebih efektif dalam memperlambat proses peristaltik usus
dibandingkan dengan obat Na CMC 0,5%.
3. Pada mencit yang diberi norit didapatkan panjang ratio sebesar.......

You might also like