You are on page 1of 31

suicidal behavior

Rizka Yunita,M.Kep
Isyarat Bunuh Diri
 Perilaku yang secara tidak langsung untuk
bunuh diri
 Berkata: “Tolong jaga anak-anak saya,
saya akan pergi jauh” atau “Segala sesuatu
akan lebih baik tanpa saya.”
 Pasien mungkin sudah memiliki ide untuk
mengakhiri hidupnya
 Ungkapan perasaan: rasa bersalah, sedih,
marah, putus asa, tidak berdaya.
Ancaman Bunuh Diri
 Umumnya diucapkan oleh pasien
 Berisi keinginan untuk mati
 Disertai rencana cara mengakhiri
hidup, persiapan alat untuk
melaksanakan rencana tersebut.
 Belum mencoba.
Percobaan Bunuh Diri
 Tindakan yang dilakukan untuk
mengakhiri kehidupan.
 Melakukan cara misal: gantung diri,
minum racun, memotong urat nadi,
terjun dari tempat yang tinggi.
 Pasien tidak mati dengan usahanya
tersebut
Self-Protective Response
Continuum

Adaptive
Responses Maladaptative
Responses

Self
enhancemenet Suicide

Growth-
promoting risk Self injury
taking

Indirect self-
destruktive
behavior
Comorbidity of Suicidal
Behavior
 Affective disorders
 Substance abuse
 Schizophrenia
 Panic disorder
 Adolescents who kill
themselves tend to
have depression and
conduct disorders
Suicide Statistics
 About 30,000 people complete
the act of suicide each year,
making it the eighth leading
cause of death in the U.S.
 71% occur among white males
 19% occur among white
females
 Rates increase between ages
15-24, and among people over
65 years old (especially age
75-85)
Suicide Attempts
 Males use guns
most of the time
 Women usually use
medication
overdose or wrist
slashing
 Use of guns is
increasing
Assessment of Behaviors
 Noncompliance
 Denial of seriousness of illness
 Increased anxiety because illness
may signify “getting old”
 Struggle for control
 Self-injury- Causing deliberate harm
to one’s own body (cutting or burning
skin, banging head and limbs, picking
at wounds, or chewing fingers)
Definition of Suicidal Behavior
 Self-directed actions that will lead to death
if not interrupted
 Nurse should ask patient if he has a plan
to hurt himself, and what the plan is –
knowledge will help plan care

“I understand that you are feeling impulses to


harm yourself. I will do whatever is necessary to
protect you and keep you safe. I’d like to talk
with you about how you are feeling when you
are able to share that with me.”
Predisposing Factors
 Genetic and family history
 Psychiatric diagnosis, personality
traits and disorders
 Psychosocial and environmental
factors
 Biochemical factors
Suicide Risk Factors
 Personality Traits  Psychosocial
 Hostility  Hopelessness
 Impulsivity  Caucasian male
 Depression  Advanced age
 History  Living alone
 Prior suicide
 Diagnostic
attempts
 General medical
 Family history of
suicide attempts illness
or substance  Psychosis
abuse  Substance abuse
Medical Diagnosis

 Bipolar disorder
 Major Depressive
 Noncompliance
with treatment
 Schizophrenia
 Substance use
disorders
Tujuan Tindakan
Keperawatan
Tujuan untuk pasien:
 Dapat meningkatkan harga dirinya
 Dapat menggunakan cara penyelesaian
masalah
yang konstruktif.
 Dapat perlindungan dari lingkungannya

Tujuan untuk keluarga:


 Berperan serta melindungi anggota
keluarganya yang berisiko bunuh diri.
Tindakan keperawatan pada
isyarat bunuh diri.
Pasien
 Diskusi cara mengatasi bunuh diri.
 Tingkatkan harga diri.
 Tingkatkan kemampuan
menyelesaikan masalah.
Tindakan keperawatan pada
isyarat bunuh diri.
Keluarga.
 Ajarkan tanda dan gejala bunuh diri.
 Ajarkan cara melindungi perilaku
bunuh diri.
Tindakan keperawatan pada
ancaman bunuh diri.
Pasien.

 Temani pasien terus-menerus sampai dapat


dipindahkan ke tempat aman.
 Jauhkan dari benda berbahaya.
 Pastikan pasien sudah minum obat /bila dapat obat.
 Dapatkan bantuan untuk membawa kerumah sakit.
 Jelaskan kepada pasien bahwa perawat akan
melindungi sampai tidak ada keinginan bunuh diri.
Tindakan keperawatan pada
ancaman bunuh diri.
Keluarga:
 Anjurkan untuk mengawasi pasien
secara ketat.
 Anjurkan keluarga untuk menyingkirkan
benda-benda yang membahayakan.
 Diskusikan siapa yang dapat membawa
ke RS jika perlu.
 Anjurkan kepada keluarga untuk
mendukung pasien minum obat.
Tindakan keperawatan pada
percobaan bunuh diri.
Pasien.
 Jauhkan benda yang berbahaya.
 Temani pasien terus menerus.
 Berikan tempat yang aman.
Tindakan keperawatan pada
ancaman bunuh diri.
Keluarga.
 Ajarkan cara melindungi pasien.
 Anjurkan mencari bantuan.
 Anjurkan mencari rujukan fasilitas
kesehatan.
Evaluasi

Pasien
 Harga diri meningkat
 Mampu menyelesaikan masalah
 Dalam keadaan aman dan selamat

Keluarga
 Berperan serta melindungi anggota
keluarganya yang berisiko bunuh diri.
PENGKAJIAN IPCU
 Bunuh diri merupakan tindakan yang
secara sadar dilakukan oleh pasien
untuk mengakhiri kehidupannya.
Berdasarkan kategori pasien di UPIP
maka tanda dan gejala bunuh diri
dibagi dalam tiga kategori, yaitu:
(Skor: 1-10 Skala RUFA) (Skor: 11-20 Skala RUFA (Skor: 21-30 Skala RUFA

Percobaan Bunuh Diri Ancaman Bunuh Diri Isyarat Bunuh Diri


 Aktif mencoba bunuh diri  Aktif memikirkan rencana  Mungkin sudah memiliki ide
dengan cara: bunuh diri, namun tidak untuk mengakhiri hidupnya,
 gantung diri disertai dengan percobaan namun tidak disertai dengan
 minum racun bunuh diri ancaman dan percobaan
 memotong urat nadi  Mengatakan ingin bunuh bunuh diri
 menjatuhkan diri dari diri namun tanpa rencana  Mengungkapkan perasaan
tempat yang tinggi yang spesifik seperti rasa bersalah / sedih /
 Mengalami depresi  Menarik diri dari pergaulan marah / putus asa / tidak
 Mempunyai rencana bunuh sosial berdaya
diri yang spesifik  Mengungkapkan hal-hal
 Menyiapkan alat untuk negatif tentang diri sendiri
bunuh diri (pistol, pisau, yang menggambarkan harga
silet, dll) diri rendah
 Mengatakan: “Tolong jaga
anak-anak karena saya akan
pergi jauh!” atau “Segala
sesuatu akan lebih baik tanpa
saya.”
Hasil dari pengkajian akan menentukan
tindakan keperawatan yang akan
diberikan terhadap pasien, yang dibagi
dalam 3 kategori yaitu:
 RUFA 01 – 10 mendapatkan
tindakan intensif 1
 RUFA 11 – 20 mendapatkan
tindakan intensif 2
 RUFA 21 – 30 mendapatkan
tindakan intensif 3
Tindakan Intensif I: 24
jam pertama
 Bina hubungan saling percaya dengan pasien
 Identifikasi alasan, cara, dan waktu klien melakukan tindakan bunuh diri
 Identifikasi alternatif penyelesaian masalah selain tindakan bunuh diri:
 ekspresi perasaan kepada orang yang dapat dipercayai (teman atau
keluarga)
 berpikir positif
 melakukan aktivitas positif yang disenangi
 aktivitas spiritual: baca doa, sholat
 Observasi pasien setiap 10 menit sekali, sampai ia dipindahkan ke ruang
intensif II
 Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, ikat
pinggang)
 Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien dengan
menggunakan prinsip lima (5) benar
 Dengan lembut jelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
 Rawat luka atau kondisi akibat tindakan percobaan bunuh diri
Intensif II: 24-72 jam
(skor:11-20 skala RUFA)
Tindakan keperawatan untuk pasien
 Latih pasien melakukan upaya menyelesaikan masalah
dengan positif
 Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien
dengan menggunakan
 prinsip lima (5) benar
 Observasi pasien setiap 30 menit sekali, sampai ia
dipindahkan ke ruang intensif III
 Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau,
silet, gelas, ikat pinggang)
 Lanjutkan perawatan luka atau kondisi akibat tindakan
percobaan bunuh diri (apabila pasien merupakan pasien
pindahan dari ruang intensif I)
 Berikan terapi musik untuk pasien
Intensif III: 72 jam-10 hari
(skor 21-30 skala RUFA)
Tindakan keperawatan untuk pasien
 Membantu pasien untuk meningkatkan harga
dirinya dengan cara:
 Memberi kesempatan pasien mengungkapkan
perasaannya.
 Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan
perasaan yang positif.
 Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
 Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya
disyukuri oleh pasien
References

 Stuart, G. W.(2009).
Principles & practice
of psychiatric
nursing (9th Ed.). St.
Louis: Mosby
31

You might also like