You are on page 1of 67

PEDOMAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG
Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara
menyeluruh,berjenjang dan terpadu.
Puskesmas mempunyai fungsi :
1. Pusat penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( mencakup pelayanan kesehatan perorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat )
Adapun profil Puskesmas Jileale adalah suatu gambaran atau keadaan akan pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat yang dilakukan oleh para tenaga kesehatan yang tergabung di
Puskesmas Jileale.Dimana didalam profil Puskesmas Jileale ini memuat tentang data situasi dan
kondisi pelayanan kesehatan di puskesmas Jileale memuat tentang data,informasi mengenai
situasi kesehatan baik kependudukan fasilitas kesehatan,pencapaian program-program kesehatan
dan kondisi pelayanan kesehatan di puskesmas Jileale yang dianalisis sederhana dan ditampilkan
dalam bentuk tabel,peta dan grafik.
Profil Puskesmas Jileale tahun 2017 ini diharapkan dapat memberikan data yang benar
dan akurat sehingga profil Puskesmas Jileale ini dapat menjadi tolak ukur akan keberhasilan

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


dalan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Sehingga dengan adanya profil puskesmas Jileale
ini dapat direncanakan program-program yang lebih berkualitas dan inovatif kedepannya.Dimana
dibutuhkan kerjasama sebagai tim dilingkungan puskesmas Jileale dan kerjasama dengan
berbagai lintas sektor diluar lingkungan puskesmas Jileale.Dimana pelayanan kesehatan di
puskesmas Jileale lebih mengutamakan pemeliharaan kesehatan (promotif) dan pencegahan
penyakit (preventif) tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan
kesehatan (rehabilitative).
B TUJUAN
Tujuan disusunnya profil Puskesmas Jileale tahun 2017 ini adalah :
1 Tujuan umum
a) Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja puskesmas
Jileale,distrik Kuala Kencana.
b) Agar masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah kerja
puskesmas Jileale secara keseluruhan baik berupa organisasi maupun program
puskesmas

2 Tujuan Khusus
a) Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan
kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta manajemen puskesmas
pada akhir tahun
b) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat diwilayah kerja puskesmas
Jileale,distrik Kuala kencana
c) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayan kesehatan tahun
selanjutnya.
C SISTEMATIKA
Sistematika profil kesehatan puskesmas Jileale adalah sebagai berikut :
a) Bab I – Pendahuluan

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


1. Bab ini menyajikan maksud dan tuuan diterbitkannya profil
kesehatan puskesmas Jileale serta sistematika penyajian diuraikan
secara ringkas
b) Bab II – Gambaran umum dan wilayah kerja puskesmas
1. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja
puskesmas Jileale yang meliputi keadaan geografi,batas
wilayah,keadaan kependudukan dan tingkat pendidikan masyarakat
yang ada.
c) Bab III – Situasi derajat kesehatan
1. Bab ini berisi uraian tentang indicator angka kematian,angka
kesakitan dan angka status gizi masyarakat.
d) Bab IV – Situasi upaya kesehatan
1. Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan
puskesmas Jileale yang meliputi promosi kesehatan,kesehatan ibu
dan anak,perbaikan gizi masyarakat,imunisasi,kesehatan usia
lanjut,keluarga berencana,pelayanan kesehatan masyarakat
miskin,kesehatan lingkungan serta pencegahan dan
penanggulanagn penyakit menular.
e) Bab V – Situasi sumber daya kesehatan
1. Bab ini menguraikan tentang susunan komposisi tenaga
kesehatan,pembiayaan kesehatan,program-program yang ada di
puskesmas Jileale dan jenis-jenis pelayanan kesehatan di
puskesmas Jileale.
f) Bab VI – Kesimpulan
1. Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari profil kesehatan puskesmas Jileale tahun
2017 serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwilayah kerja
puskesmas Jileale.
g) Lampiran

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


BAB II
GAMBARAN UMUM DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS JILEALE

A. VISI DAN MISI


1. Visi Puskesmas Jileale
Puskesmas Jileale dalam melaksanakan fungsinya mempunyai visi sebagai berikut :
“ Menjadi puskesmas yang berkualitas, profesional dan terpercaya demi
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal “
2. Misi Puskesmas Jileale
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan prima yang tepat,cepat dan berkualitas.

b) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan semangat cinta kasih dan

kebersamaan kepada sesama

c) Meningkatkan profesionalisme petugas medis,paramedis dan petugas penunjang

untuk memberikan pelayanan yang berkualitas

d) Menyelenggarakan tata kelola pelayanan kesehatan yang efektif,efisien dan

akuntabel

e) Mendorong kemandirian masyarakat dalam menerapkan hidup sehat dan bersih

B. KEADAAN GEOGRAFI

Dasar dari pembentukan puskesmas Jileale adalah karena alasan keamanan.Adapun

wilayah kerja puskesmas Jileale didiami oleh berbagai suku dimana wilayah kerja puskesmas

Jileale yang lama didiami oleh mayoritas masyarakat suku dani dan wilayah kerja puskesmas

Kwamki Narama yang merupakan puskesmas yang berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas

Jileale yang lama didiami oleh mayoritas masyarakat suku damal sehingga terkadang terjadi

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


konflik antara kedua suku yang menyebabkan perang suku sehingga masyarakat dari kampung

Tunas matoa dan kampung Bintang lima tidak dapat pergi ke puskesmas Kwamki narama untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan.Masalah ini sudah terjadi dari tahun ke tahun sejak suku ini

mendiami distrik Kwamki narama.Maka demi keamanan dan kenyamanan bersama dan agar

masyarakat dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkualitas maka pada

tahun 2014 pemerintah kabupaten Mimika mengambil keputusan menjadikan pustu Sukacita

menjadi “ Puskesmas Jileale “ secara resmi berdasarkan SK bupati Mimika seperti terlampir.

Puskesmas Jileale terletak dikelurahan Karang senang,distrik Kuala kencana yang

mempunyai wilayah kerja disebagian besar Distrik Kuala kencana yang membawahi 2 ( dua)

kelurahan dan 4 (empat) kampung dimana 2 (dua) kampung diantaranya terletak diantara dua

distrik yaitu distrik Kuala kencana dan distrik Kwamki narama.Dengan kondisi geografi terdapat

di dataran rendah dan merupakan tanah pertanian,rawa,dan pekarangan sehingga mudah

dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua ataupun bisa dengan berjalan kaki.Bila

menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat dapat ditempuh dengan waktu 20 – 30 menit

dari arah kota Timika baik lewat kampung Harapan,distrik Kwamki narama maupun lewat

kampung Timika jaya,distrik Mimika baru.

Batas wilayah kerja puskesmas Jileale yaitu :

1) Sebelah utara : berbatasan dengan kampung Banti,Distrik Tembagapura

2) Sebelah selatan : berbatasan dengan jalur 4,Distrik Kwamki narama

3) Sebelah timur : berbatasan dengan kampung Harapan,Distrik Kwamki narama

4) Sebelah barat : berbatasan dengan kampung Mulya kencana,Distrik

Iwaka

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


Adapun luas bangunan induk puskesmas Jileale adalah sebesar 690 meter persegi ( lebar 23

meter x panjang 30 meter) pada lahan seluas 1.575 meter persegi (lebar 35 meter dan panjang 45

meter) dengan kondisi bangunan yang baik karena merupakan bangunan yang baru dibangun

pada tahun 2016 mempunyai ruangan pelayanan yang masih terbatas tetapi kegiatan pelayanan

tetap diusahakan seoptimal mungkin.Bangunan pustu Inamco seluas 128,25 meter persegi atau

panjang 9,5 meter dan lebar 13,5 meter dengan kondisi bangunan rusak ringan dimana pelayanan

kesehatan berjalan dengan baik serta bangunan pustu Sukacita seluas 128,25 meter persegi atau

panjang 9,5 meter dan lebar 13,5 meter dengan kondisi bangunan rusak berat karena dijarah pada

saat konflik sosial di kampung bintang Lima pada bulan Juni tahun 2016 sehingga kegiatan

pelayanan kesehatan dilakukan dibalai kampung,kampung Tunas Matoa.Bangunan pustu 32

dalam kondisi rusak berat karena pembangunannya belum selesai dan lama tidak ditempati dan

kegiatan pelayanan kesehatan di pustu 32 ini belum berjalan.Puskesmas Jileale juga mempunyai

1 (satu) poskesdes yaitu poskesdes Beringin yang kegiatan pelayanan kesehatannya dilakukan

dikantor gereja Kingmi yang dipinjamkan oleh pihak gereja di kampung Beringin.

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


Gambar 2.1

Peta wilayah kerja Puskesmas Jileale

Pedoman Mutu & Keselamatan Pasien Puskesmas Jileale


C. DEMOGRAFI KEPENDUDUKAN

Wilayah kerja puskesmas Jileale terdiri dari 2 (dua) kelurahan dan 4 (empat)

kampung dengan jumlah penduduk sebesar 12.076 orang yang terdiri dari 7374 orang

laki-laki ( 61 %) dan 4702 orang perempuan ( 39 %) yang merupakan hasil pendataan

puskesmas Jileale pada tahun 2017.Dengan jumlah kepala keluarga ( KK ) sebanyak

2143 KK.

Grafik 2.1

Grafik Piramida penduduk diwilayah kerja Puskesmas Jileale berdasarkan jenis kelamin

laki-laki/perempuan tahun 2017

8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
10-14 15-45 46-70 > 70
0-1 tahun 1-4 tahun 5-9 tahun Total
tahun tahun tahun tahun
Laki-laki 119 465 650 519 3350 557 32 7374
Perempuan 129 478 635 505 2496 447 12 4702

Distribusi penduduk diwilayah kerja puskesmas Jileale dengan jaminan

kesehatanan dapat dilihat pada grafik 2.2.

Grafik 2.2.

8
Distribusi penduduk dengan Jaminan Kesehatan ( Per Jiwa )

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
TIDAK ADA
KIS/BPJS KPS JAMKESDA KARTU TOTAL
JAMINAN
JUMLAH 3066 1841 0 7169 12076

Dari tabel 2.2. dapat diketahui bahwa sebanyak 41 % penduduk di wilayah kerja

puskesmas Jileale mempunyai jamanin kesehatan berupa Kartu Indonesia sehat (KIS)/

Kartu BPJS,Kartu Papua sehat ( KPS ).Dan sebesar 59 % belum mempunyai Kartu

Jaminan kesehatan.

9
BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. ANGKA KEMATIAN

I. Angka kematian ibu maternal ( AKI )

Pada tahun 2017 belum ada laporan bahwa ada kematian ibu.Berikut ini disajikan

kecenderungan kasus kematian ibu di wilayah kerja puskesmas Jileale.

Grafik 3.1

Grafik kecenderungan kasus kematian ibu di puskesmas Jileale tahun 2016-2017

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2016 2017 Total
Jumlah 0 0 0

Dari grafik diatas dapat dipetik informasi bahwa tidak ada kasus kematian ibu yang terjadi di

wilayah kerja puskesmas JIleale pada tahun 2016 dan tahun 2017.

II. Angka kematian bayi ( AKB )

Tahun 2016 dan tahun 2017 dilaporkan tidak ada kematian bayi dan neonatus yang

terjadi.Dibawah ini ditampilkan kecenderungan kematian bayi tahun 2016 dan tahun 2017.

10
Grafik 3.2

Grafik kecenderungan jumlah kematian bayi dan neonatus tahun 2016 dan tahun 2017

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Neonatus Bayi Total
2016 0 0 0
2017 0 0 0

III. Angka kematian balita ( AKABA )

Pada tahun 2016 dan 2017 dilaporkan tidak ada kasus kematian balita di wilayah kerja

puskesmas Jileale.Berikut ini disajikan grafik kecenderungan kematian balita tahun 2016

dan tahun 2017.

Grafik 3.3

Grafik kecenderungan kematian balita diwilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016 dan

tahun 2017

11
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Balita Total
2016 0 0
2017 0 0

Dari grafik diatas dipetik informasi bahwa kematian balita tidak ada di wilayah kerja

puskesmas Jileale.

B. ANGKA KESAKITAN

a. Malaria

Pada tahun 2016 dilaporkan bahwa ditemukannya kasus malaria positif sebanyak 900

kasus atau 43 % dari 2094 pasien yang diperiksa malaria.Dan tahun 2017 ditemukan

kasus malaria positif sebanyak 3324 kasus atau 44 % dari 7418 pasien yang diperiksa

malaria.Distribusi angka kesakitan karena malaria dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 3.4

Distribusi kasus Malaria diwilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

12
8000

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
Jumlah yang
Positif Malaria Positif Malaria Positif Malaria
diperiksa Negatif
Tropika Tersiana Mix
malaria
2106 2094 508 272 120 1195
2017 7418 1312 1921 91 4011

Berdasarkan grafik diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penemuan kasus malaria

terbanyak pada tahun 2016 adalah pada malaria Tropika sebanyak 508 kasus atau 56,4 %

dibandingkan dengan malaria Tersiana sebanyak 272 kasus atau 30,2 % dan malaria Mix

sebanyak 120 kasus atau 13,3 %.Dan tahun 2017 kasus malaria terbanyak adalah pada kasus

malaria tersiana sebanyak 1921 kasus atau 58 % dibandingkan dengan malaria tropika sebanyak

1312 kasus atau 39 % dan malaria mix sebanyak 91 kasus atau 3 % saja.

b. Tuberculosis ( TB )

Tahun 2016 dilaporkan tidak ditemukannya kasus BTA positif (+).Dan tahun 2017

dilaporkan 11 positif TB paru dan juga bahwa telah dilakukan penjaringan pasien

suspek TB paru dengan kegiatan seperti kunjungan ke rumah-rumah warga ( kegiatan

Toki Pintu )di kelurahan kuala kencana dan kelurahan Karang senang.Dari 414 kepala

keluarga yang diperiksa dikelurahan Kuala kencana,kelurahan Karang senang

ditemukan 17 orang terduga TB paru.Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan

13
semuanya dinyatakan negative menderita TB paru.Adapun distribusi kasus TB di

wilayah kerja puskesmas Jileale dapat dilihat dari grafik dibawah ini :

Grafik 3.5

Grafik distribusi kasus Tuberculosis diwilayah kerja puskesmas Jileale tahun

2016 dan tahun 2017

70

60

50

40

30

20

10

0
2016 2017
Jumlah yang positif TB paru 0 11
Jumlah yang diperiksa 0 58
Jumlah yang diterapi 0 11
Jumlah yang dinyatakan sembuh 0 3

Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2016 tidak ditemukan adanya pasien

positif menderita tuberculosis dan tahun 2017 ditemukan 11 orang pasien positif TB paru.

c. Diare

Tahun 2016 dilaporkan 243 kasus diare dan tahun 2017 telah dilaporkan kasus diare

sebanyak 615 kasus.Kasus diare di wilayah kerja puskesmas Jileale dapat dilihat pada

grafik 3.6 dibawah ini :

Grafik 3.6.
Distribusi penemuan kasus diare tahun 2016 dan tahun 2017 di wilayah kerja puskesmas Jileale

14
700

600

500

400

300

200

100

0
2016 2017
Jumlah 243 615

Dan semua pasien diare yang ditemukan sudah mendapatkan penanganan yang sesuai prosedur

yang ada.Juga telah diberikan penyuluhan tentang penyakit diare dan penyebabnya dan juga

sudah dilakukan penyuluhan tentang pencegahan penyakit diare dan juga telah dilakukan

promosi langkah cuci tangan yang benar baik di posyandu maupun di sekolah.

d. Status gizi balita

Angka status gizi ditunjukan dengan angka gizi buruk.Hasil pemantuan gizi balita di

wilayah kerja puskesmas Jileale pada tahun 2016 dilaporkan tidak ditemukannya

balita gizi buruk dari 1408 bayi/balita yang datang timbang dan hanya ditemukannya

5 orang atau 0,3 % balita yang berat badannya dibawah garis merah (BGM) yang

mana dapat dilihat dari grafik dibawah ini pada grafik 3.7.

Grafik 3.7

Grafik angka gizi buruk dan angka gizi kurang ( BGM = bawah garis merah

)tahun 2016

15
6

0
Gizi buruk 0
Bawah garis merah 5
Total 5

e. Sepuluh besar penyakit

Data sepuluh besar penyakit pasien rawat jalan di wilayah puskesmas Jileale tahun

2016 dapat dilihat dari grafik 3.8 dibawah ini :

Grafik 3.8.

Grafik sepuluh besar penyakit berdasarkan kunjungan di puskesmas Jileale tahun 2016

16
3500

3000

2500

2000

1500

1000

500

0
Infeksi Penyaki
Ruda
saluran t sistem Penyaki Penyaki
paksa Penyaki
pernafa otot Osteoar Chepalg t kulit t kulit
Malaria dan t usus Anemia TOTAL
san dan tritis ia karena karena
kecelak lainnya
bagian jaringa jamur infeksi
aan
atas nnya
2016 932 545 437 327 191 101 100 93 78 69 2873

Dari data diatas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi adalah Infeksi saluran pernafasan

bagian atas ( ISPA ) diikuti oleh penyakit malaria,rudapaksa/kecelakaan dan penyakit

otot/jaringannya.Sehingga diperlukan perhatian khusus terhadap penyakit-penyakit tersebut yang

masuk dalam sepuluh besar penyakit selama tahun 2016.Berikut disajikan juga grafik sepuluh

besar penyakit tahun 2017.

Grafik 3.9.

Grafik sepuluh besar penyakit berdasarkan kunjungan di puskesmas Jileale tahun 2017

17
14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
Infeksi Penyak
Ruda
saluran it Penyak Penyak
paksa Remato
pernafa sistem it kulit it Gastriti Chepal
Malaria dan Diare id TOTAL
san muscul karena rongga s gia
kecelak artritis
bagian oskelet infeksi mulut
aan
atas al
2017 4154 3946 1126 715 517 465 379 350 330 326 12308

Dan secara keseluruhan maka pencapaian ditahun 2016 kami sajikan dalam bentuk tabel seperti

yang dibawah ini :

NO DATA TAHUN 2016


1 Jumlah ibu hami K1 21 org
2 Jumlah ibu hamil K4 9 org
3 Jumlah ibu hamil dengan resiko tinggi 0 org
4 Jumlah persalinan olen tenaga kesehatan 9 org
5 Jumlah ibu nifas 9 org
6 Jumlah ibu menyusui 9 org
7 Penanganan neonates komplikasi 0 org
8 Pelayanan KB 89 org
9 Jumlah kunjungan bayi/balita ke posyandu 951 org
10 Jumlah semua bayi/balita yang ditimbang 1408 org
11 Jumlah bayi/balita gizi buruk 0 org

12 Jumlah bayi/balita dengan berat badan 5 org


dibawah garis merah ( BGM )
13 Jumlah bayi/balita yang menerima MP-ASI 1461 org
14 Jumlah bayi yang lulus imunisasi dasar 18 org
15 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan imunisasi 8 org

18
TT
16 Jumlah anak sekolah yang mendapatkan 8 org
imunisasi (BIAS)
17 Jumlah anak yang mendapatkan imunisasi 16 org
campak ( Crass program campak)
18 Jumlah anak yang mendapatkan imunisasi 221 org
polio (PIN POLIO)
19 Jumlah penderita malaria postif 900 org
20 Jumlah penderita HIV positif 3 org
21 Jumlah penderita IMS positif 8 org
22 Jumlah penyuluhan kesehatan 16 kali

Dan secara keseluruhan maka pencapaian ditahun 2017 kami sajikan dalam bentuk tabel seperti

yang dibawah ini :

NO DATA TAHUN 2017


1 Jumlah ibu hami K1 380 orang
2 Jumlah ibu hamil K4 235 orang
3 Jumlah ibu hamil dengan resiko tinggi 190 orang
4 Jumlah persalinan olen tenaga kesehatan 18 orang
5 Jumlah ibu nifas 18 orang
6 Jumlah ibu menyusui 18 orang
7 Penanganan neonates komplikasi 0 orang
8 Pelayanan KB 667 orang
9 Jumlah kunjungan bayi/balita ke posyandu 6190 orang
10 Jumlah semua bayi/balita yang ditimbang 6265 orang
11 Jumlah bayi/balita gizi buruk 0 orang

12 Jumlah bayi/balita dengan berat badan 1 orang


dibawah garis merah ( BGM )
13 Jumlah bayi/balita yang menerima MP-ASI 130 orang
14 Jumlah bayi yang lulus imunisasi dasar 155 orang
15 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan imunisasi 62 orang
TT
16 Jumlah anak sekolah yang mendapatkan 457 orang
imunisasi (BIAS)

19
17 Jumlah anak yang mendapatkan imunisasi 0 orang
campak ( Crass program campak)
18 Jumlah anak yang mendapatkan imunisasi 0 orang
polio (PIN POLIO)
19 Jumlah penderita malaria postif 3324 orang
20 Jumlah penderita HIV positif 9 orang
21 Jumlah penderita IMS positif 26 orang
22 Jumlah penyuluhan kesehatan 81 orang

20
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A PELAYANAN KESEHATAN

1. Kesehatan Ibu

Pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu meliputi pemeriksaan ibu hamil

K1,K2,persalinan ditolong tenaga kesehatan,pemberian tablet Fe1 dan Fe3 untuk ibu

hamil.Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun 2016 dilaporkan sebesar 21 orang atau

44 % dari target sebesar 48 orang atau 95 % per tahun.

Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 tahun 2017 dilaporkan sebesar 380 orang

atau 109 % dari target sebesar 349 orang atau 95 % per tahun.Berikut disajikan grafik

kecenderungan pemeriksaan ibu hamil K1 di wilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016 dan

tahun 2017.

Grafik 4.1.

Grafik kecenderungan pemeriksaan ibu hamil K1 di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun

2017

21
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2016 2017
Persen 44% 109%

Cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 tahun 2016 dilaporkan sebesar 9 0rang atau

19 % dari total target sebesar 48 orang atau 95% per tahun.Kemudian cakupan pemeriksaan

ibu hamil K4 tahun 2017 sebesar 235 orang atau 67% dari total target sebesar 349 orang atau

95% per tahun.Berikut disajikan grafik kecenderungan cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 di

wilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.2.

Grafik kecenderungan pemeriksaan ibu hamil K4 di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun

2017

22
80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
2016 2017
Persen 19% 67%

Adapun pencapaian cakupan deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil oleh tenaga

kesehatan tahun 2016 sebesar 0 orang atau 0 % dan menunjukan peningkatan pada tahun

2017 sebesar 190 orang atau 253% menunjukan bahwa kinerja tenaga kesehatan dalam

deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil semakin baik dari tahun sebelumnya.Dan hasil

tersebut ditunjukan dalam grafik yang disajikan dibawah ini.

Grafik 4.3.

Grafik kecenderungan hasil deteksi resiko tinggi pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas

Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

23
300%

250%

200%

150%

100%

50%

0%
2016 2017
Persen 0% 253%

Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil di kabupaten Mimika

dilaksanakan program pemberian Fe kepada ibu hamil sebanyak tiga kali selama kehamilannya

tanpa terkecuali.Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi sampai F3 lengkap tahun 2016 sebesar

9 orang atau 19 % dari target 48 orang atau 95 % per tahun dan ibu hamil yang mendapatkan

tablet besi sampai Fe3 lengkap tahun 2017 sebesar 82 orang atau 23% dari target sebesar 349

orang atau 95 % per tahun.Berikut disajikan grafik kecenderungan pemberian tablet Fe3 pada ibu

hamil pada tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.4.

Grafik cakupan pemberian tablet Fe3 ibu hamil di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

24
25%

20%

15%

10%

5%

0%
2016 2017
Persen 19% 23%

Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2016 dilaporkan sebesar 9

orang atau 20 % dari target 46 orang atau 90 % per tahun dan persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan tahun 2017 sebesar 18 orang atau 5% dari target 337 orang atau 90 % per

tahun.Cakupan pertolongan ibu melahirkan yang masih rendah disebabkan oleh karena status

puskesmas Jileale adalah puskesmas rawat jalan.Berikut disajikan grafik kecenderang cakupan

persalinan oleh tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.5.

Grafik cakupan pertolongan ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan di puskesmas Jileale tahun

2016 dan tahun 2017

25
25%

20%

15%

10%

5%

0%
2016 2017
Persen 20% 5%

Pada ibu nifas juga diberikan vitamin A pasca melahirkan sebesar 200.000 unit

selama dua kali pemberian yaitu hari pertama dan hari kedua pasca

melahirkan.Berikutnya disajikan grafik kecenderungan pembagian vitamin A pada

ibu hamil di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.6.

Grafik cakupan pemberian vitamin A 200.000 unit pada ibu nifas dipuskesmas

Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

26
25%

20%

15%

10%

5%

0%
2016 2017
Persen 20% 5%

3. Kesehatan Anak

Dalam upaya pelayanan gizi tahun 2016 sudah berjalan dengan baik dimana

kegiatan yang dilaksanakan seperti pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita di

posyandu,pemberian makanan tambahan berupa MP-ASI dan makanan tambahan

yang diolah sendiri,pemberian vitamin A dosis tinggi pada bayi-balita mulai usia 6

bulan-59 bulan pada periode bulan februari dan bulan agustus yang merupakan bulan

vitamin A nasional yang juga diikutkan pembagian obat cacing.Walaupun masih

banyak kekurangan dikarenakan situasi dan kondisi yang biasa terjadi di lingkungan

puskesmas yang mempengaruhi pencapaian sasaran upaya kesehatan anak.Adapun

Kunjungan bayi di posyandu,puskesmas Jileale tahun 2016 untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan dilaporkan sudah mencapai 100 %.Jumlah balita yang terdapat

diwilayah kerja puskesmas Jileale pada tahun 2016 adalah 2531 orang.Dan yang

datang timbang di posyandu adalah berjumlah 1408 orang.Sedangkan tahun 2017

jumlah bayi berjumlah 1566 orang dan yang datang timbang berjumlah 6265

orang.Dari hasil penimbangan pada tahun 2016 maka tidak didapatkannya balita

dengan status gizi buruk tetapi didapatkan balita dengan berat badan dibawah garis
27
merah ( BGM ) berjumlah 5 orang dan tahun 2017 tidak ditemukannya balita gizi

buruk tetapi balita dengan berat badan dibawah garis merah sebanyak 1 orang dan

sudah ditangani sesuai dengan prosedur yang ada.Berikut disajikan grafik

kecenderungan cakupan kunjungan bayi-balita diposyandu puskesmas Jileale tahun

2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.7.

Grafik cakupan kunjungan bayi-balita diposyandu,puskesmas Jileale tahun 2016 dan

tahun 2017.

7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
2016 2017
Balita yang berkunjung ke
951 1566
Posyandu
Balita yang ditimbang 1408 6265

28
Grafik 4.8.

Grafik cakupan penimbangan bayi-balita ( K/S,D/S,N/S,N/S,A/D )di puskesmas Jileale

tahun 2016 dan tahun 2017

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2016 2017
Liputan program 100% 100%
Kelangsungan program 0 43%
Pencapaian program 55.60% 83%
Keberhasilan program 55.60% 83%
Dibawah garis merah (BGM) 0 0.1%

29
Grafik 4.9.

Grafik cakupan Penimbangan bayi-balita di poyandu puskesmas Jileale tahun 2016 dan

tahun 2017

7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
2016 2017
Jumlah semua balita 2531 1566
Jumlah semua balita yang
2531 1566
mempunyai KMS
Jumlah semua balita yang
1408 6265
ditimbang
Jumlah semua balita yang BB
996 3816
naik

Grafik 4.10.

30
Grafik cakupan program perbaikan gizi pada bayi-balita dipuskesmas Jileale tahun 2016

dan tahun 2017

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2016 2017
Pemberian vitamin A bulan
95% 42%
februari
Pemberian vitamin A bulan
43% 54%
Agustus
Pemberian obat cacing 95% 29%
Pemberian MP_ASI bayi-
100% 8%
balita usia 6-24 bulan

4. Imunisasi

Kegiatan pelayanan imunisasi pada bayi dan balita serta ibu hamil berjalan secara

rutin setiap kali kegiatan posyandu dilaksanakan setiap bulannya dengan tujuan untuk

memberikan kekebalan kepada bayi/balita dan ibu hamil dalam mencegah beberapa

penyakit tertentu yang dapat berakibat fatal bila tidak mendapatkan imunisasi sebagai

kekebalan.Pencapaian program imunisasi lengkap diwilayah kerja puskesmas Jileale

tahun 2016 adalah 42 % pada bayi dan pada ibu hamil mencapai 17 % sedangkan

tahun 2017 pencapaian imunisasi pada bayi baru mencapai 51 % dan pada ibu hamil

mencapai 19 %.Berikut disajikan grafik kecenderungan pencapaian imunisasi pada

bayi dan ibu hamil di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.11.

31
Grafik cakupan imunisasi pada bayi dan ibu hamil di puskesmas Jileale tahun

2016 dan tahun 2017

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
2016 2017
Imunisasi pada Bayi 42% 51%
Imunisasi pada Ibu hamil 17% 19%

5. Kesehatan usia lanjut ( Usila )

Kelompok usia lanjut pada tahun 2016 dilaporkan baru 4 % dan tahun 2017

mencapai 137 % yang dilayani kesehatannya pada kegiatan posyandu dalam program

kesehatan usia lanjut di wilayah kerja puskesmas Jileale.Berikut disajikan grafik

kecenderungan pencapaian pelayanan kesehatan pada usia lanjut diwilayah puskemas

Jileale tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.12.

Grafik cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut diposyandu lansia puskesmas

Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

32
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2016 2017
Lanjut usia yang datang ke
4% 34%
posyandu
Lanjut usia yang datang ke
32% 103%
puskesmas

6. Keluarga Berencana

Peserta KB aktif tahun 2016 dipuskesmas Jileale dilaporkan sebanyak 89 orang

atau 29 % dari sasaran sebanyak 303 orang dan tahun 2017 peserta KB aktif

dilaporkan sebanyak 667 orang atau 33 % dari sasaran sebanyak 2016 orang.Berikut

ditampilkan grafik kecenderungan pelayanan KB diwilayah kerja puskesmas Jileale.

Grafik 4.13.

Grafik cakupan pencapaian pelayanan KB di puskesmas Jileale tahun 2016 dan 2017

33
34%

33%

32%

31%

30%

29%

28%

27%
2016 2017
Pelayanan KB 29% 33%

Adapun peserta KB yang mendapatkan pelayanan KB banyak menggunakan alat kontrasepsi

dengan metode suntik dan pil.Pada tahun 2016 dilaporkan yang menggunakan alat kontrasepsi

suntik sebanyak 68 orang dan yang menggunakan alat kontrasepsi pil sebanyak 21 orang dan

tahun 2017 yang menggunakan alat kontrasepsi suntik dilaporkan sebanyak 606 orang dan yang

menggunakan alat kontrasepsi pil sebanyak 117 orang.Berikut ditampilkan grafik kecenderungan

pemakaian alat kontrasepsi di puskesmas Jileale.

Grafik 4.13.

Grafik cakupan pemakaian alat kontrasepsi di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

2016 2017
Yang menggunakan alat
68 606
kontrasepsi suntik
Yang menggunakan alat
21 117
kontrasepsi Pil

34
7. Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin

Tahun 2016 diwilayah puskesmas Jileale dilaporkan terdapat 1682 jiwa penduduk

miskin dan semuanya bila berobat secara gratis karena dijaminkan oleh

KPS,jamkesda dan BPJS.Sedangkan tahun 2017 dilaporkan terdapat 1907 keluarga

miskin dimana sebagian memanfaatkan jaminan kesehatan melalui kartu papua

sehat,jaminan kesehatan daerah,BPJS kesehatan tetapi masih ada juga yang belum

mempunyai jaminan kesehatan sebanyak 216 kepala keluarga.

B PROMOSI KESEHATAN

1. Penyuluhan kesehatan

Puskesmas Jileale dalam menjalankan kegiatan promosi kesehatan bekerjasama

dengan stakeholder yang ada seperti para kader posyandu,tokoh masyarakat,tokoh

agama dan pihak sekolah.Dimana kegiatan promosi kesehatan dilaksanakan diluar

gedung seperti diposyandu dan sekolah.Dan untuk promosi kesehatan secara

perorangan dilaksanakan didalam gedung pada saat pasien berkunjung ke

puskesmas.Adapun hasil pencapaian kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan

oleh petugas promkes tahun 2016 dan 2017 disajikan dalam grafik 4.14 dan 4.15

dibawah ini.

35
Grafik 4.14.

Grafik pencapaian kegiatan Promkes tahun 2016 diwilayah kerja puskesmas Jileale

3.5

2.5

1.5

0.5

0
2016
Cara sikat gigi yang benar 2
Gizi 3
HIV 2
Cara cuci tangan benar 1
Malaria 1
Cara cuci rambut 1
TB 1
KB 2
ISPA 1
Asi ekslusif 1

Grafik 4.15.

Grafik pencapaian kegiatan Promkes tahun 2017 diwilayah kerja puskesmas Jileale

36
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
2017
Cara sikat gigi yang benar 1
Kesehatan lingkungan 10
HIV 4
Cara cuci rambut yang benar 1
Malaria 11
Diare 15
TB 5
KB 10
Imunisasi 11
Asi ekslusif 4
Kesehatan ibu hamil 1
Anemia 1
KIA 6
TOTAL 81

37
C KESEHATAN LINGKUNGAN

Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya pada tahun 2016

dilaporkan sebanyak 89 rumah dimana 65 % dilaporkan dalam kondisi rumah sehat.Berikut

disajikan grafik pmeriksaan rumah diwilayah puskesmas jileale tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.16.

Grafik rumah sehat/rumah tidak sehat diwilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016 dan

tahun 2017

100%

90%

80%

70%

60%

50% Rumah sehat


Rumah tidak sehat
40%

30%

20%

10%

0%
2016 2017

Dan hasil pemeriksaan air bersih di wilayah kerja puskesmas Jileale tahun 2016

dilaporkan 50 % yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat adalah sebesar 50 %

dan tahun 2017 dilaporkan bahwa kondisi air bersih yang memenuhi syarat adalah sebesar 83 %

dan yang tidak memenuhi syarat sebesar 17 %.Berikut disajikan grafik air bersih yang memenuhi

syarat dan yang tidak memenuhi syarat pada grafik 4.17.

38
Grafik 4.17.

Grafik air besih yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat di wilayah kerja

puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
2016 2017
Air bersih yang memenuhi
50% 83%
syarat
Air bersih yang tidak
50% 17%
memenuhi syarat

Untuk tempat-tempat umum juga dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya,hasil

pemeriksaannya adalah sebagai berikut : Tahun 2016 untuk tempat-tempat umum seperti gereja 5

buah,sekolah 3 buah,sarana yankes lainnya 1 buah dan kantor 3 buah dinyatakan belum ada yang

memenuhi syarat dan tahun 2017 tempat-tempat umum yang sudah memenuhi syarat sebanyak

80 tempat umum atau 75 %.Berikut disajikan grafik pemeriksaan tempat-tempat umum yang

memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.18.

Grafik tempat-tempat umum yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat tahun 2016 dan

tahun 2017

39
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2016 2017
TTU yang memenuhi syarat 0% 75%
TTU yang tidak memenuhi
100% 25%
syarat

Untuk TPM ( tempat pengolahan makanan ) menurut status higienis sanitasi tahun 2016

dilaporkan dari 5 yang diperiksa belum ada yang memenuhi syarat higienis sanitasi sedangkan

tahun 2017 dilaporkan dari 46 tempat pengolahan makanan yang diperiksa maka yang memenuhi

syarat higienis sanitasi adalah 46 tempat pengolahan makanan atau 100 %.Berikut disajikan

grafik tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat higienis sanitasi dan tidak memenuhi

syarat higienis sanitasi tahun 2016 dan tahun 2017.

Grafik 4.19.

Grafik tempat pengolahan makanan yang memenuhi syarat higienis sanitasi dan tidak memenuhi

syarat higienis sanitasi tahun 2016 dan tahun 2017

40
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
2016 2017
TPM yang memenuhi syarat
0% 100%
higienis sanitasi
TPM yang tidak memenuhi
100% 0%
syarat higienis sanitasi

41
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. KETENAGAAN

Situasi ketenagaan di puskesmas Jileale berubah dari tahun ke tahun.Berikut data

ketenagaan di puskesmas Jileale per 31 Desember 2016 dan data kepegawaian per 31

Desember 2017

Tabel 5.1.

Jenis ketenagaan di puskesmas Jileale per 31 Desember 2016 dan per 31 Desember 2017

NO JENIS KETENAGAAN PER 31 PER 31


DESEMBER DESEMBER
2016 2017
1. Kepala Puskesmas 1 1
2. Kepala tata usaha 1 0
3. Dokter umum 1 1
4. Dokter gigi 0 1
5. Perawat kesehatan 17 35
6. Bidan kesehatan 10 26
7. Gizi 1 1
8. Farmasi 1 1
9. Sanitarian 1 2
10. Analis 1 2
11. Epidemiologi 1 1
12. Kesmas Gizi 0 0
13. Asisten perawat 1 3
14. Tenaga umum 3 3
Total 39 77
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan SDM dipuskesmas tahun 2016

berjumlah 39 orang dan meningkat menjadi 77 orang pada Desember 2017 dan sudah dinyatakan

cukup untuk menjalankan kegiatan pelayanan di puskesmas Jileale.

42
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN KUNJUNGAN PUSKESMAS

1. Pembiayaan Kesehatan

Tahun 2016 dilaporkan puskesmas Jileale mempunyai alokasi dana anggaran

berupa dana operasional bersumber dari APBD sebesar Rp 180.000.000.-,dana BOK

DAK bersumber dari APBN sebesar Rp 145.000.000.-,dana BOK Otsus bersumber dari

dana Otsus Papua sebesar Rp 150.000.000.- dan dana kapitasi 30 % JKN sebesar Rp

54.250.000.- Selengkapnya sumber pembiayaan kesehatan puskesmas Jileale disajikan

dalam diagram lingkaran berikut ini.

Grafik 5.1.

Pembiayaan kesehatan puskesmas Jileale menurut sumber dana tahun 2016

10%
Dana Operasional bersumber
35% APBD
28% Dana BOK DAK bersumber
dari APBN
Dana BOK OTSUS bersumber
dari OTSUS Papua
27%
Dana Kapitasi 30 %
bersumber dari JKN

43
Dan pada tahun 2017 dilaporkan puskesmas Jileale mempunyai alokasi dana anggaran

berupa dana operasional bersumber dari APBD sebesar Rp 200.000.000.-,dana BOK DAK

bersumber dari APBN sebesar Rp 215.269.981.-,dana BOK Otsus bersumber dari dana Otsus

Papua sebesar Rp 65.000.000.- dan dana kapitasi 30 % JKN Rp 108.000.000.- Dimana ada dana

yang meningkat dari tahun 2016 tetapi ada juga yang mengalami penurunan dari tahun

2016.Selengkapnya sumber pembiayaan kesehatan puskesmas Jileale disajikan dalam diagram

lingkaran berikut ini.

Grafik 5.2.

Pembiayaan kesehatan puskesmas Jileale menurut sumber dana tahun 2017

18% Dana Operasional bersumber


34% APBD
11% Dana BOK DAK bersumber
dari APBN
Dana BOK OTSUS bersumber
dari OTSUS Papua
37%
Dana Kapitasi 30 %
bersumber dari JKN

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sumber anggaran terbesar tahun 2016 berasal

dari dana operasional bersumber dari dana APBD sebesar 35 % dan pada tahun 2017 sumber

anggaran terbesar tahun 2017 berasal dari dana BOK DAK bersumber dari APBN sebesar 37%.

Dimana dana tersebut seperti dana BOK DAK dan dana BOK OTSUS digunakan untuk kegiatan

44
promotif dan preventif dan UKBM ( upaya kesehatan berbasis masyarakat )untuk meningkatkan

pencapaian cakupan SPM (standar pelayanan minimal) diwilayah kerja puskesmas Jileale.

2. Kunjungan pasien puskesmas Jileale

Kunjungan pasien dipuskesmas Jileale tahun 2016 sebanyak 5363 pasien.Dan

tahun 2017 dilaporkan kunjungan pasien sebanyak 18.093 pasien.Kunjungan pasien dari

tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 5.3.

Grafik kecenderungan kunjungan pasien puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

20000

18000

16000

14000

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
2016 2017
Kunjungan Pasien 5363 18093

Grafik 5.4.

45
Komposisi kunjungan pasien tahun 2017 menurut jenis pembiayaan

2017

17%

10%
KIS/JKN
0%
KPS
Jamkesda
73%
Umum

3. Utilisasi kesehatan

Tahun 2017 kunjungan penduduk ke puskesmas Jileale sebesar 18.093 kunjungan

dari total jumlah penduduk sebesar 12.076 jiwa.Jika dihitung cakupannya sebesar 150 %

dibandingkan tahun 2016 sebesar 2.812 %.Dapat disebabkan karena tahun 2017 ini sudah

banyak pasien yang berobat ke puskesmas Jileale.

Kunjungan pasien BPJS sebesar 3.066 orang dari jumlah peserta BPJS sebanyak

1682 peserta karena puskesmas Jileale yang merupakan puskesmas pemekaran masih

mengikuti ke puskesmas kwamki narama sebagai puskesmas induk dimana banyak pasien

yang merupakan peserta BPJS/KIS dari fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya yang

datang berobat ke puskesmas Jileale.Utilisasinya sebesar 17%.Kunjungan peserta KPS

sebesar 1841 kunjungan dari jumlah peserta 1903 orang,utilisasinya sebesar 97%.Dan

kunjungan peserta Jamkesda sebesar o kunjungan dari jumlah peserta 5300 orang.

C. JENIS PELAYANAN PUSKESMAS

46
1.Pelayanan puskesmas Jileale

Puskesmas Jileale merupakan puskesmas rawat jalan yang jenis pelayanannya

meliputi :

1) Poli umum

2) Poli gigi

3) Poli KIA/KB

4) Poli anak

5) Ruang bersalin

6) Laboratorium

7) Farmasi

8) Gizi

2.Program / kegiatan pelayanan kesehatan

Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat

telah dibangun pusat kesehatan masyarakat atau lazim disebut Puskesmas yang

merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten di bidang pelayanan dasar

atau pelayanan tingkat pertama yang berfungsi sebagai :

1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2) Pusat pemberdayaan masyarakat

3) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama secara keseluruhan,terpadu dan

berkesinambungan yang terdiri dari pelayanan kesehatan perorangan dan

pelayanan kesehatan masyarakat.Puskesmas Jileale bertanggungjawab atas

wilayah kerja yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari :

1) Upaya kesehatan wajib,meliputi :

47
1) Upaya promosi kesehatan

2) Upaya kesehatan lingkungan

3) Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana

4) Upaya perbaikan gizi masyarakat

5) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6) Upaya pengobatan

2) Upaya kesehatan pengembangan,meliputi :

1) Upaya kesehatan gigi dan mulut

2) Upaya kesehatan sekolah

3) Upaya kesehatan lanjut usia ( Usila )

4) Upaya surveilens ( ST2TP )

Upaya kesehatan pengembangan dapat bersifat upaya inovasi yakni upaya lain diluar

upaya puskesmas tersebut diatas yang sesuai dengan kebutuhan.Pengembangan dan

pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat visi-misi puskesmas

Jileale.Upaya laboratorium medis dan upaya pencatatan dan pelaporan tidak termasuk

pilihan karena upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan

upaya pengembangan puskesmas.Apabila perawatan kesehatan masyarakat menjadi

masalah yang spesifik didaerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya

kesehatan pengembangan.Disamping upaya laboratorium medis dan upaya pencatatan

dan pelaporan,pelayanan penunjang yang lain adalah bagian kepegawaian dan tata

usaha,ST2TP,inventarisasi aset,keuangan,laboratorium dan farmasi.

a) Upaya kesehatan wajib

48
1) Upaya promosi kesehatan

Programer promosi kesehatan di puskesmas Jileale dipegang oleh seorang

perawat dan bidan umum.Hal ini dikarenakan belum adanya petugas fungsional

promkes.Adapun hasil kegiatan dari tim promkes adalah :

a) Pelaksanaan penyuluhan di posyandu,di komunitas masyarakat dan di

sekolah.

b) Penyuluhan dan konseling secara pribadi bagi pasien yang berkunjung ke

puskesmas Jileale.

2) Upaya kesehatan lingkungan

Hasil kegiatan upaya kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut :

a) Pemantauan sumber air minum berkualitas yang layak untuk di

konsumsi masyarakat

b) Pemantauan dan pemeriksaan status higienis sanitasi terhadap tempat-

tempat pengolahan makanan berupa rumah makan,warung,kios.

c) Pemantauan tempat-tempat umum

d) Melakukan pengolahan sampah medis dan non medis di puskesmas yang

bekerja sama dengan PHMC.

3) Upaya kesehatan ibu dan anak dan keluarga berencana.

a) Upaya kesehatan ibu dan anak

Hasil kegiatan KIA/KB tahun 2017 dapat dilihat pd tabel dibawah ini :

Tabel 5.2.

Hasil kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak tahun 2017

No Jenis kegiatan Tahun 2017


1. Jumlah ibu hamil K1 380 orang

49
2. Jumlah ibu hamil K4 235 orang
3. Deteksi ibu hamil resiko tinggi 190 orang
4. Jumlah ibu bersalin oleh tenaga kesehatan 18 orang
5. Jumlah penanganan neonates komplikasi 0 orang
6. Jumlah ibu nifas 18 orang
7. Jumlah ibu menyusui 18 orang
8. Jumlah kunjungan bayi 195 orang
9. Kematian bayi 0 orang
10. Kematian balita 0 orang
11. Kematian neonates 0 orng
12. Pemberian F3 ibu hamil 82 orang
13. Pemberian vitamin A ibu nifas 18 orang
14. Pencapaian KB 667 orang

b) Upaya wajib program keluarga berencana

Hasil kegiatan program keluarga berencana tahun 2017 dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini.

Tabel 5.3.

Jumlah peserta KB di puskesmas Jileale tahun 2017

No Jenis KB Aktif
1. Suntik 3 bulan 449 orang
2. Suntik 1 bulan 157 orang
3. PIL 117 orang

4) Upaya kesehatan wajib bina gizi masyarakat

Hasil kegiatan upaya bina gizi masyarakat tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini:

50
Tabel 5.4.

Hasil kegiatan upaya bina gizi masyarakat di puskesmas Jileale tahun 2017

No Jenis kegiatan Hasil


1. Jumlah balita 1566 org
2. Jumlah balita ditimbang 6265 org
3. Jumlah balita yang mempunyai KMS 1566 org
4. Jumlah balita naik berat badannya 3816 org
5. Jumlah BGM 1 org
6. Liputan program 100%
7. Kelangsungan program 43%
8. Pencapaian program 83%
9. Keberhasilan program 83%
10. Dibawah garis merah 0.1%
11. Balita dapat vitamin A 1649 org
12. Balita dapat obat cacing 498 org
13. PMT bagi anak usia 6-24 bulan 130 org
14. Ibu nifas dapat vitamin A 18 org

5) Upaya pencegahan penyakit

a) Upaya pencegahan penyakit malaria

Kegiatan upaya pencegahan penyakit malaria yang telah dilaksanakan di

puskesmas Jileale antara lain :

1. Melakukan penyuluhan tentang penyakit malaria dan pencegahannya

kepada masyarakat

2. Melakukan pemberantasan Vektor

3. Melakukan pembagian kelambu

4. Melakukan pembagian leaflet tentang malaria

51
5. Melakukan penemuan kasus secara dini dengan cara melakukan

pemeriksaan malaria ke komunitas tertentu tanpa adanya gejala malaria

6. Melakukan pemeriksaan laboratorium malaria baik kepada ibu hamil dan

pasien

7. Melakukan pengobatan malaria kepada penderita yang terdiagnosa malaria

b) Upaya pencegahan penyakit TB

Tujuan :

1. Menemukan pasien terduga TB lebih awal

2. Menemukan pasien TB BTA positif sesuai target.

3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TB dengan cara

memutuskan mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi

merupakan masalah kesehatan masyarakat.

4. Menetapkan angka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita

BTA positif yang diobat.

Hasil kegiatan upaya penemuan,pencegahan dan pengobatan TB :

Tabel 5.5.

Hasil kegiatan upaya penemuan,pencegahan dan pengobatan TB tahun 2017

No Uraian Tahun 2017


1. Suspek TB 58 org
2. BTA Positif 11 org
3. BTA negative/Rongten positif 47 org / 0 org
4. Pasien TB yang dirujuk dari fasyankes lainnya 0 org

Informasi dari data diatas adalah bahwa puskesmas Jileale menemukan 58 orang suspek TB pada

saat dilakukan penjaringan pasien suspek TB paru pada 414 kepala keluarga melalui kegiatan

52
toki pintu pada tahun 2017 dan sudah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan dinyatakan bahwa

tidak menderita penyakit TB paru.

c) Upaya P2-ISPA ( infeksi saluran pernafasan akut )

Hasil kegiatan P2-ISPA tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat pada grafik

dibawah ini.

Grafik 5.5

Kasus ISPA di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

728

632
604

418 415
386

304 306
249
220 216 203 198
155 166
120 128
96 80
77 67 72
49
16
Jan Feb Maret Aprl Mei Juni Juli Agsts Sep Okt Nov Des

Grafik diatas adalah perbandingan kasus ISPA dari tahun 2016 dan tahun 2017.Berdasarkan

grafik diatas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi yang terjadi pada tahun 2017

sebanyak 728 kasus pada bulan agustus 2017 dan yang terendah terjadi pada bulan Januari 2017

yaitu sebanyak 16 kasus.

d) Upaya P2-Diare

53
Hasil kegiatan P2-Diare tahun 2016 dan tahun 2017 dapat dilihat pada grafik

dibawah ini.

Grafik 5.6.

Kasus Diare di puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017

110

94

71

55 53
47 46
41 41
34
28 29 29
24 23 22
19 18 18 19 20
15
5
2
Jan Feb Mrt Apr Mei Juni Juli Agsts Sept Okt Nov Des

Grafik diatas adalah perbandingan kasus diare dari tahun 2016 dan tahun 2017.Berdasarkan

grafik diatas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi terjadi pada bulan September 2017

sebanyak 110 kasus dan yang terendah terjadi pada bulan november 2016 yaitu sebanyak 2

kasus.

e) Upaya P2-Kusta

Pada tahun 2016 maupun tahun 2017 ditemukan kasus kusta sebanyak 2 orang

dan rujukan dari fasilitas kesehatan lainnya sebanyak 2 orang untuk

melanjutkan pengobatan di puskesmas Jileale dan semuanya sudah sementara

dalam tahap pengobatan.Tetapi kegiatan penyuluhan dan penjaringan kasus

54
kusta tetap dilakukan di komintas tertentu sepert posyandu dan sekolah-

sekolah.

f) Program Imunisasi

Tabel 5.6.

Hasil kegiatan program imunisasi tahun 2016 dan tahun 2017

No Pelayanan imunisasi Sasaran Hasil Cakupan


2016 2017 2016 2017 2016 2017
1. BCG 43 302 20 87 47 % 29%
2. DPT 1 43 302 28 156 65 % 52%
3. DPT 2 43 302 17 173 40 % 57%
4. DPT 3 43 302 19 189 44 % 63%
5. Polio 1 43 302 14 93 33 % 31%
6. Polio 2 43 302 11 152 26 % 50%
7. Polio 3 43 302 19 160 44 % 53%
8. Polio 4 43 302 12 158 28 % 52%
9. Campak 43 302 18 155 42 % 51%
10. TT 1 48 329 8 104 17 % 32%
11. TT 2 48 329 8 62 17 % 19%
f. Upaya pengobatan

a. Upaya pengobatan rawat jalan

i. Visi

Puskesmas Jileale dengan kemampuan terbaik disertai cinta kasih mampu

menangani masalah kesehatan tingkat primer dengan tepat,cepat dan

berkualitas.

ii. Misi

1. Pelayanan kesehatan dan penanganan kasus/permasalahan rawat

jalan dilakukan dengan tepat,cepat dan berkualitas.

2. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan semangat cinta kasih kepada

sesama

55
3. Mengoptimalkan peran dan tugas petugas medis,paramedis dan

petugas penunjang untuk memberikan pelayanan yang berkualitas

iii. Hasil kegiatan

Selama rentang waktu tahun 2017 sudah dilaksanakan pengobatan tingkat

primer baik didalam gedung maupun diluar gedung.Hasil kegiatan ini dapat

dilihat pada kunjungan dan laporan LB bulanan puskesmas.

b. Upaya pengobatan gawat darurat

i.Visi

Puskesmas Jileale dengan kemampuan terbaik disertai cinta kasih mampu

menangani kasus emergency tingkat primer dengan tepat,cepat dan

berkualitas.

ii. Misi

1. Pelayanan kesehatan dan penanganan kasus emergency

dilakukan dengan tepat,cepat dan berkualitas.

2. Pelayanan kasus emegency dilakukan dengan semangat cinta

kasih kepada sesama

3. Menyelamatkan nyawa penderita dengan penanganan tepat

serta cepat dan berkualitas baik dalam penanganan pra rujukan

dan rujukan

56
Di puskesmas Jileale upaya pengobatan gawat darurat selalu siap menangani pasien

sampai dengan jam 18.00 sore.Tapi kejadian gawat darurat tidak terlalu tinggi,ini

kemungkinan jika ada kejadian pasien langsung ke rumah sakit karena diwilayah

puskesmas Jileale ini dekat dengan banyak sarana kesehatan lain seperti rumah

sakit,klinik swasta dan puskesmas lain.

b. Upaya kesehatan pengembangan

1. Upaya kesehatan gigi dan mulut

Tujuannya :

a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut

b) Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal

Hasil kegiatan kesehatan gigi dan mulut tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Grafik 5.7.

Kunjungan pasien gigi menurut diagnosa dipuskesmas Jileale tahun 2017

120

100 97
80

60 59 61
51
40
34
26
20 21

0
Pulpitis Caries GR PMK Abses Persistensi Pulpitis
irreversibel Rever

2. Upaya kesehatan sekolah.

Hasil kegiatan upaya kesehatan sekolah ( UKS )ditampilkan dalam tabel dibawah

ini :

57
Tabel 5.7

Hasil kegiatan upaya kesehatan sekolah ( UKS ) tahun 2017

No Jenis kegiatan Sat Jumlah


1. Penjaringan siswa SD untuk deteksi dini kusta Siswa 31
2. Penjaringan siswa SMP untuk pemeriksaan HIV Siswa 12
3. Pemeriksaan gigi dan mulut di TK Siswa 279
4. Pemeriksaan gigi dan mulut di SD Siswa 273

3. Upaya kesehatan lanjut usia

Hasil kegiatan dalam upaya kesehatan lanjut usia adalah :

a) Pemeriksaan kesehatan lansia

Dimana jumlah lanjut usia yang datang berkunjung ke puskesmas tahun

2017 berjumlah 1037 orang ( 103 % )dan lansia yang berkunjung ke

posyandu sebanyak 292 orang ( 29% ).

b) Penyuluhan pola hidup sehat bagi lansia

c) Pelaporan status kesehatan lansia

4. Upaya surveilens

Hasil kegiatan upaya surveilens tahun 2017 adalah kegiatan rutin surveilens

penyakit di puskesmas Jileale yaitu :

a) Pengumpulan data dan pelaporan w2 mingguan

b) Pengumpulan,pengolahan analisis data STP dan pelaporan data ke

kabupaten

c) Pengumpulan data C1 ( Campak ) bila kasus campak ditemukan

c. Upaya kesehatan penunjang

1. Upaya laboratorium

58
Kemampuan laboratorium puskesmas Jileale adalah melakukan pemeriksaan

darah,urine.

No Jenis pemeriksaan Media Metode


1. Hemoglobin Darah Stik
2. Malaria Darah Mikroskopis
3. Malaria Darah RDT
4. HBS ag Darah Imunokromatrografi
5. HIV Darah Imunokromatrografi
5. Shipilis Darah Stik
6. Glokusa darah Darah Stik
7. Asam urat Darah Stik
8. Cholesterol Darah Stik
9. PP test Urine Stik
10. BTA TB Sputum Ziehl Nielson
11. BTA kusta Kerokan kulit Ziehl Nielson

Laboratorium TB puskesmas Jileale diklasifikasikan sebagai puskesmas mandiri dalam

pembuatan slide sampai pemeriksaan BTA secara mikroskopis oleh tenaga analis laboratorium

puskesmas Jileale.Untuk pemeriksaan IgM campak harus dikirim ke balai laboratorium

kesehatan daerah di Surabaya.Berikut dibawa ini adalah jumlah pemeriksaan yang dilakukan di

laboratorium puskesmas Jileale.

Tabel 5.8.

Jumlah pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium puskesmas Jileale tahun 2017

No Jenis pemeriksaan 2017


Total yang diperiksa
1. Hemoglobin 186
2. Malaria ( slide ) 5430

59
3. Malaria ( RDT ) 1988
4. HBS ag 135
5. HIV 518
5. Shipilis 337
6. Glokusa darah 77
7. Asam urat 41
8. Cholesterol 0
9. PP test 88
10. BTA TB 58
11. BTA kusta 0

2. Upaya kefarmasian

Hasil kegiatan upaya kefarmasian.

Pengelolaan obat di puskesmas Jileale merupakan rangkaian kegiatan yang

meliputi perencanaan,pengadaan,penerimaan,penyimpanan,distribusi hingga

pencatatan dan pelaporan.Setiap bulan petugas obat melakukan penghitungan

jumlah pemakaian obat dalam satu bulan yang kemudian dituangkan dalam

format LPLPO untuk selanjtnya diserahkan ke dinas kesehatan kabupaten.

Obat yang diterima dari gudang farmasi selanjutnya disimpan di gudang

obat puskesmas dan sebagian didistribusikan ke ruang obat dan ke pustu dan

poskesdes.Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan dengan melakukan

kontrol terhadap catatan penerimaan,penyimpanan,pengeluaran obat dan

pemakaian obat.

Tabel 5.9.

Ketersediaan obat di puskesmas Jileale tahun 2017

No Puskesmas Obat yang Item obat yang tersedia Obat generik


dibutuhkan

tersedia

Jumlah % Jumlah %
60
1. Jileale 262 133 51 133 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa belum semua obat yang dibutuhkan telah tersedia dan

100 % ketersediaan obat generik di puskesmas Jileale.Sedangkan pemakaian obat tertinggi

selama 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.10.

No Nama obat Satuan Pemakaian


1. Paracetamol tablet 500 mg Tablet 159.683
2. GG Tablet 94.733
3. Klorfeniramine maleat ( CTM ) 4 mg Tablet 92.584
4. Antasida 500 mg Tablet 77.372
5. Amoxicillin 500 mg Tablet 76.369
6. Asam mefenamat 500 mg Tablet 67.281
7. Dexamethazone 0,5 mg Tablet 42.826
8. Thiamin ( B1 ) Tablet 16.283
9. Asam ascorbat ( vitamin c ) 50 mg Tablet 49.928
10. Paracetamol syrup 120 mg Botol 8.249

Dari tabel diatas dapat dipetik informasi bahwa penggunaan obat terbanyak selama tahun

2017 adalah paracetamol tablet 500 mg sebanyak 159.683 tablet sedangkan penggunaan

antibiotic amoksisilin 500 mg masih cukup tinggi sebesar 76.369 tablet sehingga perlu adanya

monitoring penggunaan antibiotik.

Pada tahun 2016 dan tahun 2017 puskesmas Jileale telah melakukan monitoring

penggunaan obat terhadap penggunaan obat rasional.Berikut disajikan hasil rekapan monitoring

penggunaan obat rasional selama tahun 2017 :

a) Penggunaan antibiotik terhadap kasus ISPA non pneumonia rata-rata sebesar 73,2 %

b) Penggunaan antibiotic terhadap kasus diare non spesifik rata-rata sebesar 59 %

c) Penggunaan injeksi pada mialgia sebesar 0 %

61
Selanjutnya presentasi penggunaan antibiotic selama tahun 2017 dapat dilihat dalam

grafik dibawah ini :

Grafik 5.9.

Presentase penggunaan antibiotic pada kasus ISPA non pneumonia dan diare non spesifik serta

penggunaan injeksi pada kasus mialgia di puskesmas Jileale tahun 2017

80

70

60

50

40
2017
30

20

10

0
Presentase penggunaan Presentase penggunaan Presentase penggunaan
antibiotik pada ISPA antibiotik pada Diare injeksi pada Mialgia

Dari monitoring penggunaan obat yang sudah dilakukan dapat dipetik informasi bahwa

penggunaan obat di puskesmas Jileale belum rasional.Hal ini terbukti dengan belum tercapainya

target 10 % penggunaan antibiotik pada kasus ISPA dan diare yang ternyata masih diatas 50 %.

Pada awal tahun 2017 dilakukan monitoring terhadap penulisan obat generik dalam

resep.Monitoring dilakukan berdasarkan jenis status pasien yaitu pasien

KIS/BPJS,KPS,Jamkesda dan umum.Dari hasil monitoring dapat dilihat bahwa penulisan resep

oleh dokter puskesmas terhadap obat generik adalah 100 % karena di puskesmas Jileale hanya

tersedia obat generik.

D SARANA KESEHATAN

62
Data fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tercover pada pendataan tahun 2017 adalah

sbb :

No Sarana kesehatan Jumlah


1. Puskesmas induk 1 buah
2. Puskesmas pembantu 2 buah
3. Pos kesehatan desa 1 buah
4. Posyandu balita 12 buah
5. Posyandu lansia 3 buah
6. Klinik kesehatan swasta 4 buah
7. Bidan praktek swasta 1 orang
8. Apotek 1 buah
No Sarana kesehatan Jumlah
1. Tk 10 buah
2. SD 6 buah
3. SMP 3 buah
4. SMA 2 buah

63
Untuk lebih jelasnya sarana kesehatan di wilayah puskesmas Jileale disajikan dalam

gambar 5.1.

Gambar 5.1.

Peta penyebaran sarana kesehatan di wilayah kerja puskesmas Jileale

64
BAB VI

KESIMPULAN

Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di wilayah kerja

puskesmas Jileale tahun 2016 dan tahun 2017 yang dilaporkan,dapat disimpulkan

bahwa indikator kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Jileale adalah :

1. Kematian ibu hamil dan nifas dilaporkan tidak ada

2. Jumlah kematian neonatus dan bayi dilaporkan sebanyak 0 orang

3. Jumlah kematian balita dilaporkan 0 orang

4. Angka kesakitan malaria sebesar 45 % dari 7418 pasien yang diperiksa

malaria

5. Angka kesakitan diare sebesar 615 kasus

6. Angka kesakitan ISPA sebesar 4318 kasus

7. Tidak ditemukannya kasus kusta

8. Tidak ditemukannya kasus gizi buruk tapi ditemukannya ada 1 bayi

dengan berat badan dibawah garis merah

Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di wilayah

puskesmas Jileale sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan yang hasilnya sebagai

berikut :

1. Presentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 adalah 109 %

2. Presentase cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah 67 %

3. Presentase persalinan oleh tenaga kesehatan adalah 5 %

4. Presentase KB aktif 33 %

5. Presentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 51 %

6. Presentase ibu hamil mendapatkan Fe3 sebesar %

65
7. Presentase penduduk miskin tercakup jaminan kesehatan sebesar 97 %orang

8. Besar anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk kegiatan puskesmas

sebesar Rp 588.269.981.-

Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah

dilaksanakan,hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus meningkat dari

tahun ke tahun.Bagaimanapun pembanguna kesehatan harus tetap ditingkatkan untuk

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Profil kesehatna ini dilampiri dengan tabel-tabel dan grafik sesuai pedoman

penyusunan profil kabupaten Mimika dan diterbitkan setiap tahunnya sehingga

diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh dinamika kondisi

kesehatan yang telah dicapai.

Semoga profil ini bermanfaat,kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan penyusunan profil pada edisi yang

akan datang.

66
67

You might also like