You are on page 1of 57

CRITICAL BOOK REPORT

SCHREIBFERTIGKEIT FÜR FORGESCHRITENNE

Nama : Reza Agnesya Millentika Damanik (2182132013)

Kelas : Reguler B 2018

Dosen Pengampu : Ahmad Sahat Pardamean, M.Pd

Semester : II (Dua)

Program Studi : Pendidikan Bahasa Jerman

Fakultas : Bahasa Dan Seni

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(UNIMED)

2019
BAB I

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) mata kuliah Schreibfertigkeit
für Forgeschritenne .

Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah
Schreibfertigkeit für Forgeschritenne, yaitu mengkritik dan membandingkan 3 buah buku tata
bahasa Jerman, di mana akan dianalisis tentang perbedaan, keunggulan maupun kelemahan dari
ketiga buku tersebut.
Saya berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca dalam menilai
keunggulan maupun kelemahan buku, juga dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas
CBR pada mata kuliah Schreibfertigkeit. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan agar CBR ini menjadi lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2019

Penulis
1.1. Latar belakang
Keterampilan Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Berdasarkan konsep tersebut,
dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa
pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan
kosakata dengan menggunakan simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh
simbol-simbol tersebut.
Dalam mata kuliah menulis kita pasti menggunakan sebuah atau beberapa buku
pembelajaran untuk pembelajaran.
Namun dari beberapa buku tersebut, ada masing-masing kelebihan/keunggulan dan
kekurangannya.
Sebagai pembelajar bahasa Jerman, kita harus mampu menilai kelemahan dan kelebihan dari
sebuah buku, agar dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran bahasa Jerman.

1.2. Tujuan

Critical Book Report ini bertujuan untuk :

1.Mengulas isi buku tata bahasa Jerman.

2.Memahami dan mengetahui informasi tata bahasa yang ada dalam buku.

3.Melatih cara berpikir kritis dalam mengkritik dan menilai keunggulan maupun kelemahan yang
terdapat dalam buku. .

1.3. Manfaat

1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Schreibfertigkeit für Forgeschritenne.


2.Untuk menambah pengetahuan tentang tata bahasa dalam bahasa Jerman.

BAB II
Ringkasan Isi Buku

IDENTITAS BUKU

- Buku I
1. Judul buku : DEUTSCHE GRAMMATIK
2. Pengarang : ELKE F. GSCHOSSMANN-HENDERSHOT
3. Penerbit : ERLANGGA
4. Tahun terbit : 1996
5. Kota terbit : Jakarta
6. Halaman :1-207

- Buku II
1. Judul buku : METODE PRAKTIS BELAJAR BAHASA JERMAN
2. Pengarang : L. FRANZ SINUOAR JOSEPH
3. Penerbit : PIONIR JAYA
4. Tahun terbit : 1998
5. Kota terbit : Bandung
6. Halaman : 1-139

- Buku IIIII (E-book)


1. Judul buku : Deutsche Grammatik
2. Pengarang : Fritzi, Huwen, Pinkerton
3. Penerbit : Julius Groos Verlag Heidelberg
4. Tahun terbit : 1996
5. Halaman : 1-445
Ringkasan Buku I

BAB I

KATA BENDA DAN ARTIKEL

Pemakaian Huruf Besar

Semua kata benda dalam bahasa jerman huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.

Contoh : der Herr

Jenis Kelamin

Sebuah kata benda dapat berjenis kelamin jantan (maskulin), betina (feminin), ataupun netral.

Der menyertai kata benda maskulin, die menyertai kata benda feminin, dan das menyertai kata
benda netral.

IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN BERDASARKAN PENGELOMPOKAN KATA BENDA

Kata benda yang merujuk ke makhluk

Kata benda yang merujuk ke makhluk jantan (orang dan binatang) umumnya berjenis kelamin
maskulin. Sedangkan kata-kata benda yang merujuk ke makhluk betina umumnya feminin.

Maskulin

der Vater (ayah)

der Mann (orang/laki-laki, suami)

der Bruder (saudara laki-laki)

Feminin

die Mutter (ibu)

die Frau (nyonya)

die Tochter (putri, anak perempuan)


Kata benda yang merujuk ke orang muda atau anak hewan umumnya berjenis kelamin netral.
Demikian pula semua kata benda berakhiran pengecil seperti -chen atau -lein adalah netral.

das Mädchen (anak gadis, perempuan)

das Fräulein (nona, wanita muda)

das Kätzchen (anak kucing)

das Schwesterlein (saudari muda)

Kata Benda Maskulin

Nama-nama hari

der Montag (Senin)

der Dienstag (Selasa)

der Mittwoch (Rabu)

der Donnerstag (Kamis)

der Freitag (Jumat)

der Samstag (Sabtu)

der Sonntag (Minggu)

Nama-nama bulan

der Januar (Januari)

der Februar (Februari)

der März (Maret)

Nama-nama musim
der Frügling (musim semi)

der Sommer (musim panas)

der Herbst (musim gugur)

der Winter (musim dingin)

Kata Benda Feminin

Nama pohon

die Banane (pisang)

Nama bunga

die Lilie (bunga bakung)

Kata Benda Netral

Nama kota

das historische München (Kota Münich yang bersejarah)

IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN BERDASARKAN AKHIRAN KATA BENDA

Akhiran Maskulin

Kata benda berakhiran –el,-en,-er,-ig,-ich dan –ling biasanya maskulin.

der Schlüssel (anak kunci)

der Wagen (kereta, mobil, kendaraan)

der Teller (piring)

der Honig (madu)


der Teppich (permadani)

der Lehrling (magang)

Akhiran Feminin

Kata benda berakhiran –age,-e,-ei,-heit,-keit,-schaft,-ie,-ik,-in,-ion,-tät,-ung, dan –ur hampir


selalu berjenis kelamin feminin.

die Courage (keberanian)

die Liebe (cinta, kasih)

die Partei (partai)

die Krankheit (penyakit)

die Freundlichkeit (keramahan)

die Freundschaft (persahabatan)

die Familie (famili)

die Politik (politik)

die Köchin (koki wanita)

die Nation (bangsa)

die Universität (universitas)

die Wohnung (tempat tinggal)

die Literatur (literatur)

Akhiran Netral
Kata benda akhiran –tum,-ment,-ium, dan –um biasanya netral.

das Christentum (agama Kristen)

das Instrument (instrument)

das Gymnasium (sekolah menengah di Jerman)

das Museum (museum)

BAB II

Kata Depan atau Preposisi

Dalam Bahasa Jerman kata benda yang mengikuti suatu preposisi tidak selalu dalam bentuk
nominatif. Beberapa preposisi selalu diikuti oleh kasus akusatif, beberapa lagi diikuti oleh kasus
datif dan yang lainnya diikuti oleh kasus genitif.

PREPOSISI YANG MENGUASAI KASUS AKUSATIF

Durch-melalui, oleh/dengan

Er läuft durch das Haus.

Entlang-sepanjang

Wir gehen die Strasse entlang.

Für-untuk, bagi

Warum kaufe er nichts für seinen Freund?

Gegen-melawan, menuju/ke arah, kira-kira


Ich gehe gegen die Tür.

PREPOSISI YANG MENGUASAI KASUS GENITIF

(an) statt-sebagai ganti, menggantikan

(An) statt seiner Schwester ist seine Tante gekommen.

Innerhalb-(di) dalam

Innerhalb dieser Mauern stehen die Ruinen.

BAB III

Kata Sifat dan Kata Keterangan

KATA SIFAT PENUNJUK

Dalam Bahasa Jerman artikel tentu sepeti der, die, das dapat juga berfungsi sebagai kata sifat
penunjuk.

Die Jacke hier ist teuer.

Sie kam aus dem Haus dort.

Helfen Sie dem Jungen da!

KATA SIFAT DESKRIPTIF

Sebagai kata sifat predikatif

Der Kaffee war bitter.


Sein Haar wird schön grau.

Sebagai kata sifat atributif-didahului oleh artikel tentu atau bentuk “der”

Dieser

Jeder

Jener

Mancher

Solcher

Welcher

Alle

BENTUK PERBANDINGAN DARI KATA SIFAT DAN KATA KETERANGAN

Tingkst pertama = klein (kecil)

Tingkat kedua atau komparatif = kleiner (lebih kecil/pendek)

Tingkat kedua atau superlative = am kleisten (terkecil, terpendek)

BAB IV

Kata Bilangan, Tanggal, Keterangan Waktu

BILANGAN

Bilangan pokok atau numeralia pokok


0 nul

1 eins

2 zwei

3 drei

4 vier

5 fünf

6 sechs

7 sieben

8 acht

9 neun

10 zehn

Bilangan di atas 1.000.000

1.000.000 eine Million

1.000.000.000 zwei Milliarde

Ukuran dan Harga

2,3 zwei komma drei

6,01 DM sechs Mark eins

KETERANGAN WAKTU
Berikut ini keterangan waktu sebagai jawaban dari pertanyaan: Wieviel Uhr ist es?

Es ist eins (ein Uhr) 1.00

Es ist halb vier. 3.30

Keterangan waktu dalam kasus akusatif

Ich gehe jeden Tag zur arbeit.

Wir bleiben ein ganzes Jahr.

Diesen Monat ist er zu Hause.

Keterangan waktu dalam kasus genitif

Eines Abends brachte er das Auto.

Keterangan waktu dalam kasus datif

Wir gehen am Morgen.

Sie fahren am Montag ab.

BAB V

Kata Kerja atau Verba

KATA KERJA LEMAH DAN KUAT


Kata kerja lemah tidak mengalami perubahan vocal dalam perbedaan waktu, contoh : spielen.

Infinitif = spielen

Waktu lampau = spielte

Partisip bentuk lampau = gespielt

Kata kerja kuat mengalami perubahan vocal dalam perbedaan waktu, contoh : singen

Infinitif = singen

Waktu lampau = sang

Partisip bentuk lampau = gesungen

WAKTU SEKARANG

Kata kerja lemah dan kuat

Ich denke

Du denkst

Er, sie,es denkt

WAKTU YANG AKAN DATANG

Kata kerja lemah dan kuat

Bentuk waktu yang akan dating untuk kata kerja lemah dan kuat dibentuk dengan kata kerba
bantu werden ditambah infinitive. Infinitif selalu diletakkan di belakang kalimat, kecuali dalam
klausa terikat. Contoh : Werden (akan) ditambah suchen (mencari).

Ich werde suchen

Du wirst suchen
Er wird suchen

Wir warden suchen.

KATA KERJA DENGAN AWALAN TIDAK DIPISAHKAN

Stehen

Bestehen

Enstehen

Gestehen

Verstehen

KATA KERJA DENGAN AWALAN YANG DIPISAHKAN

Abfliegen

Anschauen

Aufstehen

Ausbrechen

Eintreten

Fortgehen

BENTUK IMPERATIF

Kata kerja lemah dan kuat

Bentuk imperative resmi (tunggal dan jamak)

Bitte parken Sie hier!

Bentuk imperatif tidak resmi


Macht die Aufgaben!

BAB VI

Kata Tanya dan Susunannya

BENTUK TANYA DENGAN INVERSI

Bentuk waktu tunggal

Pernyataan :

Robert reparierte das Auto.

Pertanyaan :

Reparierte Robert das Auto?

Bentuk waktu gabungan dan infinitif terikat

Pernyataan : Er würde helfen.

Pertanyaan : Wurde er helfen?

Pernyataan : Robert, du hast es gesehen.

Pertanyaan : Robert, hast du es gesehen?

Pemakaian doch sebagai jawaban kalimat Tanya negatif

Hast du kein Buch?

Doch, naturlich habe ich ein Buch.


KATA KETERANGAN TANYA DAN SUSUNAN ADVERBIAL

Wann?

Warum?

Wie?

Wie lange?

KATA GANTI TANYA

Nominatif Wer? Siapa?

Akusatif Wen? (untuk) siapa?

Datif Wem? (kepada) siapa?

Genitif Wessen? (kepunyaan) siapa?

BAB VII

Kata Ingkar

KATA INGKAR nicht

Kata kerja dapat dibuat pengingkaran dengan menggunakan nicht (tidak).

Meskipun demikian nicht di sini menunjukkan juga suatu pengingkaran terhadap (seluruh)
kalimat. Dalam bahasa Jerman kata ingkar nicht dapat disusun dalam berbagai posisi sebagai
berikut.

Posisi di akhir kalimat


Bila dalam kalimat terdapat suatu kata kerja (kecuali sein) dalam waktu sekarang atau waktu
imperfektum, maka nicht berada di akhir kalimat.

Subyek dan predikat

Sie liest. Sie liest nicht.

Anton fragte. Anton fragte nicht.

Subyek, predikat dan obyek langsung (kata benda atau kata ganti)

Wir besuchten die Dame. Wir besuchten die Dame nicht.

Gisela holte es. Gisela holte es nicht.

Di tengah kalimat

Nicht yang disusun di tengah kalimat biasanya mendahului unsur-unsur kalimat kalimat sebagai
berikut:

Mendahului kata sifat predikatif dan kata benda predikatif

Er ist krank. Er ist nicht krank.

Das sind meine Kinder. Das sind nicht meine Kinder.

Awalan kata kerja yang dipisahkan

Das Flugzeug flog ab. Das Flugzeug flog nicht ab.

Partisip bentuk lampau

Sie sind gefahren.

Infinitif terkait
Wir hören sie lachen. Wir hören sie lachen.

BAB VIII

Kata Ganti atau Pronomina

KATA GANTI ORANG

Kasus Nominatif

Ich : saya

Du : kamu

Er : ia (laki-laki)

sie : ia (perempuan)

es : itu

wir : kami, kita

ihr : kalian

sie : mereka

Sie : Anda, saudara

Kasus Akusatif

Mich = ku

Dich = mu
Ihn = nya

sie = nya

es = itu

uns = kami

euch = kalian

sie = mereka atau nya

Sie = Anda/Saudara

Kasus Datif

mir = (kepada/untuk) –ku

dir = (kepada/untuk) –mu

ihm= (kepada/untuk) –nya

ihr = (kepada/untuk) –nya

ihm = (kepada/untuk) –itu

uns = (kepada/untuk) kami

euch = (kepada/untuk) kalian

ihnen = (kepada/untuk) mereka

Ihnen = (kepada/untuk) Anda/Saudara


BAB IX

Urutan Kata Kerja dan Kata Penghubung

POSISI KATA KERJA

Predikat adalah satu-satunya unsur dalam kalimat Bahasa Jerman yng mempunyai posisi tertentu.
Ada kalanya dalam satu kalimat terhadap tiga posisi kata kerja yang berbeda-beda tergantung
dari tata kalimat khusus yang digunakan.

Urutan kata kerja beraturan: Kata kerja dalam posisi kedua

Bentuk waktu tunggal

Subyek = Der Mann Predikat = ist Bagian kalimat lainnya = unser Lehrer

Pertanyaan yang dijawab dengan ja atau nein

Bila hendak bertanya apakah sesuatu benar atau salah, maka pertanyaan dimulai dengan kata
kerja (bantu/modal). Infinitif, partisip bentuk lampau dan awalan kata kerja yang dapat
dipisahkan disusun di akhir kalimat.

Kalimat persyaratan

Kalimat persyaratan biasanya dimulai dengan wenn, atau dengan kata kerja (bantu/modal).

Bila kata kerja (bantu/modal)disusun di awal kalimat, maka infinitive, partisip bentuk lampau
dan awalan kata kerja yang dapat dipisahkan disusun di akhir kalimat.

Wenn er nach Hause käme, wäre ich froh


Ringkasan Buku II

BAB I

DIE VERBEN (Kata Kerja)

Dalam gramatika bahasa Jerman, kata kerja (die Verben) bisa dibagi dalam 3 kelompok:

1. Schwachverben (kata kerja lemah)


2. Starkverben (kata kerja kuat)
3. Unregelmäszigverben (kata kerja tak beraturan)

Dalam Bab I ini, hanya akan dibahas mengenai jenis kata kerja yang pertama.

SCHWACHVERBEN

1. Ciri-cirinya
Infinitivnya terdiri dari : Kata Dasar + en (n)
Beispiele :
machen : mach + en = membuat
arbeiten : arbeit + en = bekerja
reden : red + en = berbicara
2. Konjugasinya adalah sebagai berikut :
a. Golongan I
Adalah semua kata kerja yang dibentuk seperti yang terjadi pada kata kerja ‘machen’.
Tunggal :
ich mache
du machst
er macht
sie macht
es macht
Jamak :
wir machen
ihr macht
sie machen
sie machen
Contoh pemakaian :
Mache ich?
Macht sie?

b. Golongan II A
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang mengikuti perubahan bentuk
seperti yang terjadi pada kata ‘arbeiten’ = bekerja.
Arbeiten (Präsens) = bekerja
ich arbeite
du arbeitest
er arbeitet
sie arbeitet
es arbeitet
wir arbeiten
ihr arbeitet
sie arbeiten
Contoh pemakaian :
Arbeite ich?
Arbeitest du?
Arbeitet sie?

c. Golongan II B
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang mengikuti perubahan bentuk kata
seperti yang terjadi pada kata kerja ‘reden’ = berbicara.
ich rede
du redest
er redet
sie redet
wir reden
ihr redet
sie reden
Contoh pemakaian :
Ich rede nicht.
Redest du nicht?
Er redet nicht.
d. Golongan II C
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang berkonjugasi seperti kata ‘arbeiten’
dan ‘reden’.
e. Golongan III
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang dasar katanya berakhiran –s,-sz,-
sch. ‘Du’ dalam bentuk präsens mendapat akhiran –t, seperti halnya pada kata ‘sitzen’.
ich sitze
du sitzt
er sitzt
sie sitzt
wir sitzen
ihr sitzt
sie sitzen
f. Golongan IV Kata Kerja Refleksiv
Adalah kata kerja yang schwach infinitivnya didahului oleh ‘sich’.
Beispiele :
sich freuen
sich irren
sich erinnern
Imperativ/bentuk perintah :
Setze dich!
Setze euch!

BAB II

Die Persönalichen Fϋrwörter (Kata Ganti Orang)

Macam-macam Kasus :

1. Kasus Nominativ = pokok kalimat/subjek.


2. Kasus Genetiv= Menyatakan kepunyaan.
3. Kasus Dativ = Pelengkap penyerta (dapat disalin dengan ‘ke’ atau ‘kepada’.
4. Kasus Akusativ= Pelengkap penderita atau obyek.

NOMINATIV

ich = saya

du = engkau/anda

er = dia (laki-laki)

sie = mereka

es = dia (benda)
wir = kami/kita

ihr = kamu sekalian

sie = mereka

Sie = tuan-tuan, nyonya-nyonya

GENETIV

Mein : Kepunyaan saya

Dein : Kepunyaan anda

Sein : Kepunyaan dia (laki-laki)

Ihr : Kepunyaan dia (perempuan)

Sein : Kepunyaan dia (benda)

Unser : Kepunyaan kami

Euer : Kepunyaan kamu

Ihr : Kepunyaan mereka

Ihr : Kepunyaan tuan-tuan

DATIV

mir : pada/kepada saya

dir : pada/kepada kamu

uns : pada/kepada kami

AKKUSATIV

mich = saya

dich = engkau
ihm = dia

sie = dia

es = dia

uns = kami/kita

euch = kamu

Sie = tuan

Cotoh pemakaian :

Ich rühme dich = Saya memuji engkau.

Ich = Bentuk nominativ

Rühme = kata kerja (rühmen) untuk orang ke 1 tunggal.

dich = bentuk akkusativ

BAB III

DIE SUBSTANTIVE (Kata Benda)

1.Maskulin/Mänlich (der) = Jantan dan segala sesuatu yang bersifat jantan.

2.Feminin/Weiblich (die) = betina dan segala sesuatu yang bersifat betina.

3.Neutral/Sächlich (das) = netral dan segala sesuatu yang bersifat netral.

MÄNLICH (der)

der Vater = ayah


der König = raja

der Staat= negara

WEIBLICH

die Mutter = ibu

die Insel = pulau

die Welt = dunia

RBENSÄCHLICH (das)

das Kind (anak)

das Gold (emas)

das Haar(rambut)

BAB IV

DIE VERBEN “SEIN”, “HAVEN”, “WERDEN”

1.SEIN

Konjugasinya:

Präsens

Ich bin

du bist
er ist

sie ist

wir sind

ihr seid

sie sind

Sie sind

Imperfekt

Ich war

du warst

er war

sie war

wir waren

ihr wart

sie waren

Sie waren

2.Arti dan pemakaiannya dalam kalimat

a.Sein=ada ( Paman ada di dalam kebun)

Der Onkel ist in dem Garten.


b.Sein=adalah

Ich bin Indonesier. Ich wohne auf Jawa. (Saya adalah orang Indonesia. Saya tinggal di Jawa).

BAB V

DER FRAGESATZ (KALIMAT TANYA)

Susunan Kalimat Tanya

Kalimat Tanya dalam gramatika Bahasa Jerman ssma dengan kalimat inversi.

Kata kerja selalu ditempatkan sebagai awal dari kalimat.

KALIMAT BERITA

Der Vater spielt.

KALIMAT TANYA

Spielt der Vater?

Kalimat Tanya dengan Kata-kata Tanya

1.Was (apa?)

Contoh : Was ist das?

2.Wer (siapa?)

Contoh :

Wer kommt heute abend?

3.Wann (bila,bilamana, kapan?)

Contoh :
Wann komst du?

BAB VI

DAS IMPERFEKT (WAKTU LAMPAU)

1.Golongan I

Contoh : Ich machte mein Examen.

2.Golongan IIa

Contoh : Herr Sutarman arbeite in die Schule.

3.Golongan IIb

Contoh : Gestern redete ich in die Schule.

4.Golongan III

Contoh : Wo setzte die Katze sich?

DAS PEERPEKT (Lampau selesai)

Beberapa ketentuan :

1.Struktur bentuk kata kerja perfekt :

SUBYEK + HABEN/SEIN + ZWEITES PARTIZIP

2.Kata “haben” dan “sein” dikenai konjugasi, sedangkan zwites partizip dikenai bentuk berikut.

GE + KATA DASAR + E (t)


Bspl : -holen : ge + hol + t = geholt (zp).

3.Kata kerja yang terdiri dari dua bagian atau lebih yang tekanannya jatuh pada bagian yang
pertama, maka bentuk perfektnya mendapat “ge”.

Bspl : -abholen : abgeholen

4.Kata kerja yang dasar katanya berakhiran “ier” tidak mendapat ‘ge’.

Bspl : -marschieren = marschiert

5.Kata kerja yang dimulai dengan: be, ge, er, ent, dan ver, dan yang terdiri dari du bagian, maka
bila tekanannya ada pada bagian yang kedua, juga tidak mendapat “ge”.

BAB VII

DER ARTIKEL (Kata Sandang)

A.DER UNBESTIMMTE ARTIKEL (Kata Sandang Tak Tentu)

1. Ein : Untuk maskulinum/jantan dan banci.

2. Eine : untuk femininum/betina.

Bspl : Ein Hund ist ein kluges Tier.

B.DER BESTIMMTE ARTIKEL (Kata Sandang Tentu)

1.Der Bestimmte Artikel: DER – DIE – DAS

Bspl : Das ist eine Schule. Die Schule ist sehr gut.

2.Der Bestimmwörter :

*Adalah : dies = ini


Jedd = tiap

Jen = itu

All = semua

*Kata-kata ini selalu ditempatkan di depan kata benda baik dalam einzahl (tunggal) maupun
mehrzahl (jamak).

Bspl : -Diese Kind ist klug.

BAB VIII

INVERSI

Inversi adalah kalimat di mana verbum infinitum/kata kerja infinitifnya mendahului subyek atau
yang lebih lazim disebut “sebutan mendahului pokok kalimat”.

Bspl. –Kauft Sastrawardaya ein Buch?

a.Kalimat Tanya (fragesatz)

Bspl : -Hat des Mädchen das Fenster gemacht?

b.Kalimat yang dimulai oleh suatu keterangan atau pelengkap.

Bspl. –Gestern kaufte der Schüler ein Buch.

BAB IX

DER NEGATION (KALIMAT INGKAR)


A.Kalimat ingkar dalam Bahasa Jerman selalu ditandai oleh kata keterangan “nicht” yang bisa
berarti ”tidak” atau “bukan”.

Bspl : tidak membeli = nicht kaufen

B.Kalimat ingkar dalam: Präsens – Perfekt – Futurum.

a. Kalimat ingkar dalam präsens.

Beberapa catatan :

*Keterangan ingkar tetap bertempat di belakang kata kerja pokok.

Bspl :

-Saya tidsk bermain. (Ich spiele nicht)

*Untuk kata kerja yang terdiri dari dua bagian, harus dipisahkan bila ada keterangan atau
pelengkap.

Bspl :

-Ich zünde die Lampe nicht an (nicht anzünden).

b.Kalimat ingkar dalam perfekt.

1.Kata kerja dalam kalimat perfekt terdiri dari dua bagian :

-Kata kerja bantu (sein, haben)

-Kata kerja pokok.

2.Karena terdiri dari dua bagian, maka kata keterangan ingkar hendaknya ditempatkan di antara
kedua bagian kata kerja itu.

Bspl : Ich habe nicht gemacht.

c.Kalimat Ingkar dalam Futurum.


Semua susunan kata dalam kalimat ingkar sama seperti pada präsens dan perfekt.

z.b : Ich werde nicht machen.

BAB X

ENZAHL UN MEHRZAHL (TUNGGAL-JAMAK)

A.Bentuk kata benda maupun kata sandang (der-die-das), entah bentuk Einzahl ataupun
Mehrzahl, selalu berlainan bentuk dalam kasusnya.

z.b : Der Mann geht achnell nach Hause (einzahl)

B.Beberapa petunjuk umum

1.Mänlich und Sächlich.

Setiap kata benda yang berakhiran: -er,-el,-en dan chen dalam einzahl, tidak berubah akhirannya
dalam mehrzahl, hanya saja sering mendapat umlaut.

z.b : -der Ofen = die Öfen

-der Lehrer = die Lehrer

2.Banyak kata benda Sächlich yang berakhiran “er” dalam mehrzahl sering diberi umlaut.

z.b : das Kind + die Kinder

3.Kata benda Weiblich yang berakhiran “e” dalam einzahl diberi “n” dalam mehrzahlnya.

z.b : -die Schule = die Schulen

4.Kata-kata yang berakhiran “ung” selalu weiblich, akhiran mehrzahlnya selalu ditambah “en”.

z.b : die Übung = die Übungen

5.Kata benda Weiblich yang einzahlnya berakhiran “in”, dalam Mehrzahlnya ditambah “nen”.
BAB XI

DEKLINASI SEPERTI "EIN" dan "DER"

Kata-kata yang mengalami deklinatie sweetie "EIN" adalah :

-kein = bukan, tiada

-mein = punya saya

-dein = punyamu

-sein = punya dia (laki-laki)

-ihr = punya mereka

-Ihr = punya tuan, tuan-tuan, punya nyonya, nyonya-nyonya

Deklinatienya dalam EINZAHL :

Mänlich (Maskulin)

Nominativ : ein

Genetiv : eines

Dativ : einem

Akkusativ : einen

Weiblich (Feminin)

Nominativ : eine
Genetiv : einer

Dativ : einer

Akkusativ : eine

Sächlich (Neutral)

Nominativ : ein

Genetiv : eines

Dativ : einem

Akkusativ : ein

BAB XII

DER GENETIVFORMEN

Dalam bahasa Jerman 'milik' atau 'pemilikan' dapat dinyatakan dengan dua cara berikut :

1. Kata Ganti Punya/Possesiv.

2. Bentuk Genetiv/Bentuk Kepunyaan.

1. DIE POSSESSIV-PRONOMEN (Kata Ganti Punya)

Bentuknya :

ich : mein

du : dein

er : sein
sie : sein

es : sein

wir : unser

ihr : euer

sie : ihr

Sie : Ihr

BENTUK GENETIV

1. Kedudukan Kata Benda dalam Genetiv.

a. Dalam setiap kalimat genetiv selalu mengandung arti "punya" atau "kepunyaan...".

b. Baik yang memiliki maupun yang dimiliki menduduki kasus-kasus tertentu dalam kalimat. Akan
tetapi yang memiliki selalu dan tetap berbentuk genetiv.

c. Perubahan/kasusnya adalah sebagai berikut :

EINZAHL

Unbestimm-wörter

Mänlich : eines Vaters

Weiblich : einer Mutter

Sächlich : eines Mädchen

Bestimm-wörter

Mänlich : dieses Vaters

Weiblich : dieser Mutter


Sächlich : dieses Kinders

MEHRZAHL

Unbestimm-wörter

Mänlich : der Söhne

Weiblich : der Frauen

Sächlich : der Messer

Bestimm-wörter

Mänlich : dieser Männer

Weiblich : dieser Frauen

Sächlich : dieser Kindern

BAB XIII

KOMPARATIV UND SUPERLATIV (TINGKAT PERBANDINGAN)

Tingkat-tingkat perbandingan dalam bahasa Jerman terdiri dari :

1. Positiv = bentuk biasa : sebagai titik tolak diperbandingkan sesuatu.

2. Komparativ = bentuk lebih : memakai kata "lebih".

3. Superlativ = bentuk paling : memakai kata "ter".

Ikhtisar pembentukannya:

1. komparativ = Positiv + er

2. Superlativ = Positiv + st (est)

z.b. -Klein -Kleiner -Kleinst = kecil - lebih... paling...


BAB XIV

DAS ADJEKTIV (Kata Sifat/Keadaan)

A. - Kata keadaan tidak merupakan bagian dari sebutan dalam kalimat.

- Ditempatkan di depan Kata Benda dan dikenai deklinatie.

- Akhiran kata keadaan di dalam deklinatienya tergantung dari ada tidaknya kata yang mendahuluinya
yang dikenai deklinatie.

B. Deklinatie Kata Keadaan/Adjektiv adalah sebagai berikut :

DEKLANATIE KATA BENDA

A. Didahului kata yang dikenai deklinatie

Kata keadaan dalam semua kasus baik einzahl maupun mehrzahl mendapat akhiran "en".

Kecuali :

1. Dalam :

a. Nom : einz. Mänlich

b. Nom : einz. Weiblich

c. Nom : einz. Sächlich

d. Akk : einz. Weiblich

e. Akk : einz. Sächlich

Semuanya mendapat akhiran "e".

B. Tidak didahului kata yang dikenai deklanatie.


Kata keadaan yang dikenai deklanatie seperti: "der, die, das, kecuali dalam :

1. Gen : einzahl Mänlich

2. Gen : einzahl Sächlich

Keduanya mendapat akhiran "en".

BAB XV

DAS ZAHLWORT (Kata Bilangan)

A. KARDINALZAHL (Bilangan Pokok)

Bilangan pokok/asli dalam bahasa Jerman :

0 = null

1 = eins

2 = zwei

3 = drei

4 = vier

5 = fünf

B. ORDINALZAHL (Bilangan Tingkat)

1. Dibentuk dengan menambah: -te atau -ste pada bilangan kardinal.

2. Sampai dengan bilangan ke 19 - ditambah -te, dari bilangan 20 ke atas ditambah -ste, kecuali 'erste',
'dritte', 'achte', unregelmäzig/tidak mengikuti aturan di atas.

3. Yang termasuk dalam Ordinalzahl adalah:


zweite = kedua

vierte = keempat

fünfte = kelima

sechste = keenam

siebente = ketujuh

C. BRUCHZAHL (Bilangan Pecahan).

Dibentuk dengan menambahkan 'I' pada bilangan Ordinale:

z.b. : -sepertiga = ein Drittel

-setengah = die Hälfte (bukan einzweitel).

-seperdelapan = ein Achtel

-seperseratus = ein Hunderstel

BAB XVI

DAS ZEITEN (Temporal)

A. DIE UHRZEITEN

-Wie spät ist es? oder: Wieviel Uhr ist es?

= Jam berapakah ini?

-Es ist..... = Jam.....

z.b. : -Wieviel Uhr ist es?

= Es ist zwei Uhr oder : 2.00 Uhr (jam 02.00).

-Von... bis... = dari... sampai jam...


-Vor... nach.... = kurang... lebih...

z.b. : -Wie spät ist es?

-Es ist ein Viertel vor drei = Jam tiga kurang seperempat.

B. DIE WOCHE UND DIE TAGE - DER MONAT UND DAS JAHR. (Minggu dan Hari - Bulan dan
Tahun).

1. DIE WOCHE UND DIE TAGE:

a. Ein woche hat sieben Tage (satu minggu = 7 hari).

b. Ein Tag hat vierundzwanzig Stunden (satu hari = 24 jam).

c. Ein Tag hat sechs Tagenszeiten.

2. DER MONAT UND DAS JAHR :

a. Ein Jahr hat zwölf Monate (satu tahun = dua belas bulan).

b. Der Januar, der März, der Mai, der Juli, der August, der Oktober, und der Dezember haben
einunddreizig tage (=31 hari)

c. Der Februar hat achtundzwanzig oder neunundzwanzig Tage (Pebruari = 28 atau 29 hari).

d. Der April, der Juni, der September und der November haben dreizig Tage.

3. CARA MENULISKAN TANGGAL, BULAN DAN TAHUN.

-Tanggal 1 Desember 1985 = den ersten Dezember 1985, oder den 1 sten Dezember 1985, oder den 1
Dezember 1985.

4. DIE JAHREZEIT (Musim)

a. Die Jahrezeiten in Indonesien:

- die Regenzeit = Musim hujan.

- die Trockenzeit = Musim kemarau/panas.


b. Die Jahrezeiten in Deutschland:

- der Frühling

- der Sommer

- der Winter

BAB XVII

DIE PRÄPOSITIONEN (Kata Depan)

Dalam bahasa Jerman, kata depan yang selamanya diikuti oleh Akkusativus adalah:

- durch = melintasi, karena.

- für = untuk, demi (kepentingan).

- gegen = bertentangan dengan, terhadap.

- ohne = tanpa

- um = sekitar, kira-kira.

z.b : -Wir radeln jeden Morgen durch den Park = Setiap pagi kami bersepeda melintasi taman itu.

2. Keterangan waktu yang tidak didahului präpositionen selamanya berbentuk akkusativus.

B. PRÄPOSITIONEN MIT DEM DATIV

1. Kata depan yang selamanya diikuti oleh Dativus adalah :

- aus = keluar dari

- auszer = di luar, selain dari...

- bei = di-
- entgegen = menyongsong

- gegenüber = berhadapan dengan

- gemäsz = sesuai dengan, menurut...

z.b : - Die Soldaten kehrten aus dem Kriege züruck.

C. PRÄPOSITIONEN MIT DEM DATIV oder MIT DEM AKKUSATIV.

1. Dalam bahasa Jerman ada kata depan yang tidak saja dapat diikuti oleh akkusativus dan dativus
melainkan juga atau oleh akkusativus atau oleh dativus.

Kata depan-kata depan seperti itu adalah:

- an = di, di dekat, di tepi.

- auf = di atas.

- hinter = di belakang.

2. Akan tetapi jika kata kerja dalam kalimat menunjukkan arti "gerak" dan menunjukkan suatu arah dan
menuju ke suatu tempat, maka kata depannya diikuti oleh AKKUSATIV.

3. Untuk menentukan waktu.

a. Auf dan Über biasanya diikuti oleh AKKUSATIV.

b. Sedangkan kata depan lainnya diikuti oleh DATIV, khususnya yang berhubungan dengan pertanyaan
'wann?' (bila, kapan?).

4. Dalam arti kiasan

a. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan "sudah adakah?", maka kata depan selalu diikuti
DATIV.

b. Bis an, bis auf, dan bis in selalu diikuti AKKUSATIV.

D. PRÄPOSITIONEN MIT DEM GENETIV


-Maksudnya ialah bahwa kata benda yang ada di belakang kata depan berbentuk genetiv.

-Präpositionen yang diikuti genetiv adalah:

ausserhalb = di luar.

innerhalb = di dalam.

-infolge = karena, sebagai akibat dari...

statt = sebagai gantinya... bukannya.... tetapi...

während = walaupun.

wegen = karena.

trotz = walaupun.

mittels = dengan, dengan memakai.

BAB XVIII

DAS HILFZEITWORT (Kata Kerja Bantu)

A. Yang termasuk dalam kata kerja bantu selain 'sein, haben, weden' adalah:

1. dürfen = boleh, bisa.

2. mögen = ingin, suka akan, kira-kira, barangkali.

3. können = dapat.

4. müssen = harus (karena keadaan).

5. sollen = harus, patut (karena diinginkan oleh orang lain).


6. wollen = mau, hendak.

7. wissen = tahu, paham.

B. Konjugatienya adalah sebagai berikut:

Infinitiv

dürfen.

Präsens.

ich darf

du darfst

er darf

sie darf

wir dürfen

ihr dürft

sie dürfen

Sie dürfen

C. Pemakaiannya dalam kalimat:

1.dürfen = boleh.

z.b : Darf ich nach Hause gehen? (Bolehkah saya kembali ke rumah?)

2.mögen = ingin, suka, mau.

z.b : Ich mag den Jungen gern (Saya sangat menyukai pemuda itu).
3.können = dapat.

z.b : Können Sie mir den nächsten Weg zum Bahnhof zeigen? (Dapatkah tuan menunjukkan jalan yang
terdekat menuju ke stasiun?)

BAB XIX

DAS PASSIVUM (Bentuk Pasif)

A. Kata-kata penunjuk bentuk pasif:

1. Sein = telah

2. Werden = di

3. Von = oleh

B. Struktur bentuk pasif.

1. ...... werden + z.w. partizip

z.b : Das Haus wird gezeichnet = Rumah itu digambar.

2. ...... sein + z.w.p. + worden

z.b : Das Haus ist gezeichnet worden = Rumah itu telah digambar.

3. ...... sein + von + pelengkap pelaku + z.w.p + worden

z.b : Der Brief ist von meinem Bruder geschreiben worden = Surat itu telah ditulis oleh saudara saya.

BAB XX

DIREKTE UND INDIREKTE REDE (Kalimat Langsung dan Tak Langsung)


A. DIREKTE REDE

Adalah kalimat langsung yang berisikan kata-kata yang persis berasal dari si pembicara.

z.b : Marie Gonzalves erzählte mir: "Mezack Brumn droht mich mit einem Messer"

B. INDIREKTE REDE

adalah kalimat yang berisi laporan kata-kata atau pikiran pembicara oleh seorang pembicara lain.

z.b : Marie Gonzalves erzählte mir, dasz Mezack Bruhmn hat sich mit einem Messer drohen.

BAB XXI

STARKE ZEITWÖRTER

A. Bentuk präsens dari starkeverben (kata kerja kuat) :

1. Aturan pembentukannya.

a. Kata kerja yang mempunyai stammvokal "a", dikenai umlaut (termasuk kata: laufen dan stoszen).

b. Kata kerja yang mempunyai stammvokal "e" dikenai "e/i" wecksel. (e/i wecksel adalah perubahan
stammvokal 'e' panjang menjadi 'ie' dan stammvokal 'e' pendek menjadi 'i').

c. Kata kerja yang tidak termasuk dalam kedua golongan di atas aturan pembentukannya sama persis
dengan schwacheverben (kata kerja lemah).

2. Beberapa penyimpangan:

a. Ada beberapa penyimpangan dari aturan pembentukan kata kerja kuat. Penyimpangan-penyimpangan
tersebut nyata dalam daftar berikut ini.

A. Dikenai Umlaut
1. Stammvokal untuk du dan er mendapat umlaut.

z.b fangen dan laufen.

2. Stammvokal berakhiran -t atau -d, maka untuk du berakhiran -st sedangkan er tidak ada.

z.b raten.

3. Stammvokal yang berakhiran suara mendesis, maka du dan er mendapat akhiran -t.

B. Dikenai e/i wecksel

1. Stammvokal untuk du dan er dikenai e/i wecksel.

z.b. sehen dan sprechen.

2. Stammvokal berakhiran -t atau -d maka untuk du berakhiran -st sedangkan er tidak ada.

z.b. gelten

3. Stammvokal yang berakhiran suara mendesis, maka du dan er mendapat akhiran -t.

BAB XXII

DER KONJUNKTIF (bentuk Andai)

A. Penjelasan Pendahuluan.

Modus konjunktivus atau der Konjunktiv artinya bahwa kata yang ditunjukkan oleh kata kerja adalah
sesuatu yang masih diragukan kebenarannya, yang masih dalam kemungkinan atau hanya berupa
keinginan belaka.

B. Macam-macam Konjunktiv

1. PRÄSENS KONJUNKTIV
1. Untuk semua kata kerja (schwach, stark dan unregelmäszig) dibentuk dengan menambahkan akhiran-
akhiran: -e, -est, -e, -e, -en, -et, -en dan -en kepada stammnya.

Kecuali : sein.

ich sei

du seiest

er sei

sie sei

wir seien

ihr seiet

sie seien

Sie seien

2. Dipakai untuk menyatakan: keinginan, hasrat, harapan, nasihat serta permohonan.

z.b: Er lebe hoch (semoga ia panjang usia).

3. Dapat dipakai dalam anak kalimat apabila:

a. Anak kalimat dimulai dengan kata ganti penghubung 'yang' sehingga mengandung pengertian 'yang
diinginkan' atau 'yang diharapkan'.

z.b.: "Wenn nur der Feind uns nicht überrasch, was Gott verhüte. "

b. Anak kalimat konsesif (memberikan suatu harapan yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan
dalam induk kalimat).

z.b.: "Was er auch behaupte, ich glaube ihm nicht. "

II. IMPERFEKT KONJUNKTIV

1. Untuk schwache zeitwörter bentuknya sama persis dengan imperfekt indikativ.


2. Sedangkan starke zeitwörter, pembentukannya dengan menambahkan akhiran-akhiran: -e, -est, -e, -e, -
en, -et, -en, -en pada imperfektstammnya.

3. Pemakaian Imperfekt Konjunktiv dalam kalimat.

Dalam induk kalimat.

1.Untuk menyatakan keinginan/harapan yang keras tapi masih diragukan pelaksanaannya.

2.Menyatakan kemungkinan bersyarat.

3.Dalam kalimat tanya yang mengandung suatu perasaan ragu.

4.Menyatakan usul atau nasihat yang sopan.

5.Menyatakan keinginan yang taj terpenuhi karena sangat berbeda dengan kenyataan yang
sebenarnya.

BAB XXIII

BEBERAPA PELAJARAN TAMBAHAN

A.MATA ANGIN

Nord = Utara

Süd = Selatan

Ost = Timur

West = Barat

Südwest = Barat daya

B. UKURAN

Meter = meter (M)


Kilometer = kilometer (KM)

Quadratkilometer (Km²) = kilometer kuadrat

C. DIE TEMPARATUR

Das Thermometer = Termometer

Die Medizin = Obat

Das Medikament = Obat

38Φ (38 Grad) = 38 derajat

D. ANGGOTA BADAN

der Kopf = kepala

das Ohr = telinga

das Auge = mata

das Haar = rambut

E. WAKTU, MAKANAN DAN PERALATAN MAKAN

am Sonntag = pada hari Minggu

die Nacht von Dienstag zum Mittwoch = malam Rabu

der Ruhetag = hari istirahat

Guten Morgen! = selamat pagi!

Guten Tag! = selamat siang!

der Tee = teh

der Zucker = gula


der Teller = piring

die Gabel = garpu

die Glass = gelas

F. UCAPAN SELAMAT

Guten........ = selamat........

RIngkasan Buku III

Dalam buku ketiga ini meruka buku elektronik yang sering disebut “E-Book” . Buku yang

berjudul “ Deutsche Grammatik” ini terdapat 8 Bab, yaitu :

Bab 1 : Allgemeines und Grundsätzliches


Bab 2 : Der Text
Bab 3 : Der Satz
Bab 4 : Das Verb
Bab 5 : Der nominale Bereich
Bab 6 : Partikeln
Bab 7 : Ebenenübegreifende Phänomene.
Bab 8 : Interpunktion
BAB III

Keunggulan Buku

3.1. Keunggulan

Buku I

a.Keterkaitan antar bab

Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun rapi dan berkesinambungan dari bab yang satu ke bab
yang selanjutnya.

b.Kemutakhiran buku

Segi isi, metode, materi, tingkat kesulitan

Keunggulan dari buku ini yaitu isi dari buku mudah dimengerti dengan bahasa yang
sederhana, dan mudah dimengerti. Metode yang digunakan baik, karena dilengkapi dengan
pengantar dan terjemahan bahasa Indonesia di setiap bab materi, bahkan hampir setiap kalimat
memiliki terjemahan bahasa Indonesia sehingga para pembelajar pemula mampu mengerti setiap
klu dari materi ataupun latihan pada setiap bab.Pada setiap materi juga disajikan dialog yang
tampak sama seperti yang terjadi pada kehidupan nyata sehari-hari.

Materi yang terdapat dalam buku juga sangat sesuai dengan kegiatan yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari sehingga pembaca tidak harus susah untuk berimajinasi tentang materi
dalam buku. Buku ini juga dilengkapi dengan daftar isi, kosakata bahasa Jerman, dan juga
identitas buku.

Buku II

a.Keterkaitan antar bab

Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun berkesinambungan dari bab yang satu ke bab yang
selanjutnya, namun terdiri dari banyak bab karena setiap satu pokok pembahasan dijadikan
menjadi satu bab.

b.Kemutakhiran buku

Materi yang dijelaskan dalam buku ini lengkap, padat dan jelas, berguna untuk mahasiswa
khususnya untuk mahasiswa semester 1 sehingga pengguna buku tidak bosan dalam mempelajari
buku. Buku ini dilengkapi dengan kata pengantar dan terdapat banyak kosakata bagian kata
benda di dalamnya.

Buku III

a.Keterkaitan antar bab

Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun rapi dan berkesinambungan dari bab yang satu ke bab
yang selanjutnya.

b.Kemutakhiran buku

Materi tersaji lengkap.


Dapat dibaca di mana saja.

BAB IV

KELEMAHAN BUKU

Buku I

Adapun kelemahan dari buku ini yaitu buku ini terlalu tebal, sehingga sebelum memulai
untuk membacanya akan timbul rasa malas bagi pembaca untuk membacanya.

Dalam penulisan masih terdapat kesalahan pada huruf yang terdapat umlaut.

Terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital.

Buku II

Adapun kelemahan dari buku II yaitu

Terjemahan bahasa Indonesianya juga kurang teratur dibanding buku I.

Terdapat materi yang tingkat kesulitannya bukan untuk tingkat pembelajar pemula bahasa
Jerman.

Pembagian bab terlalu banyak.

Terdapat kesalahan penulisan, kata benda seharusnya ditulis dengan awal huruf kapital,
dituliskan dengan huruf kecil.

Terdapat kesalahan penulisan tanda baca.

Buku III
Halaman buku terlalu tebal.

Isi sulit dipahami.

Kurang efektif dari cara membacanya.

3.3.Kesimpulan

Setelah memaparkan ringkasan isi dari ketiga buku, menuliskan keunggulan dan kelemahan
buku, maka didapatkan kesimpulan bahwa ketiga buku sama-sama memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing.

Namun setelah saya menganalis kedua buku tersebut, menurut saya buku yang lebih mudah
digunakan dalam pembelajaran adalah buku utama yang berjudul DEUTSCHE GRAMMATIK
karena saya sebagai pembelajar pemula dapat mudah mengerti materi yang dipaparkan di
dalamnya dibandingkan dengan buku pembanding. Kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam
buku juga sederhana, dilengkapi dengan dialog-dialog di setiap materi sehingga setiap materi
yang dipelajari dapat dimengerti dengan mudah pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Materi-materi yang tersaji juga tingkat kesulitannya normal bagi pembelajar pemula bahasa
Jerman, dan cara penyajian materinya menarik sehingga pembaca tidak bosan dalam
mempelajarinya.

4.2.Saran
Critical book report ini sangat membantu pembaca untuk memahami isi buku tanpa harus
membaca buku yang asli secara keseluruhan, karena di sini telah terdapat ringkasan-
ringkasan pada setiap babnya. Maka dari itu jika ingin mengetahui gambaran yang jelas
mengenai kedua buku tersebut, pembaca dapat membaca Critical Book Report ini.

You might also like