Professional Documents
Culture Documents
Semester : II (Dua)
(UNIMED)
2019
BAB I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatNya, saya dapat menyelesaikan Critical Book Report (CBR) mata kuliah Schreibfertigkeit
für Forgeschritenne .
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah
Schreibfertigkeit für Forgeschritenne, yaitu mengkritik dan membandingkan 3 buah buku tata
bahasa Jerman, di mana akan dianalisis tentang perbedaan, keunggulan maupun kelemahan dari
ketiga buku tersebut.
Saya berharap makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca dalam menilai
keunggulan maupun kelemahan buku, juga dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan tugas
CBR pada mata kuliah Schreibfertigkeit. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan agar CBR ini menjadi lebih baik. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Penulis
1.1. Latar belakang
Keterampilan Menulis adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Berdasarkan konsep tersebut,
dapat dikatakan bahwa menulis merupakan komunikasi tidak langsung yang berupa
pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan
kosakata dengan menggunakan simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh
simbol-simbol tersebut.
Dalam mata kuliah menulis kita pasti menggunakan sebuah atau beberapa buku
pembelajaran untuk pembelajaran.
Namun dari beberapa buku tersebut, ada masing-masing kelebihan/keunggulan dan
kekurangannya.
Sebagai pembelajar bahasa Jerman, kita harus mampu menilai kelemahan dan kelebihan dari
sebuah buku, agar dapat dijadikan acuan untuk pembelajaran bahasa Jerman.
1.2. Tujuan
2.Memahami dan mengetahui informasi tata bahasa yang ada dalam buku.
3.Melatih cara berpikir kritis dalam mengkritik dan menilai keunggulan maupun kelemahan yang
terdapat dalam buku. .
1.3. Manfaat
BAB II
Ringkasan Isi Buku
IDENTITAS BUKU
- Buku I
1. Judul buku : DEUTSCHE GRAMMATIK
2. Pengarang : ELKE F. GSCHOSSMANN-HENDERSHOT
3. Penerbit : ERLANGGA
4. Tahun terbit : 1996
5. Kota terbit : Jakarta
6. Halaman :1-207
- Buku II
1. Judul buku : METODE PRAKTIS BELAJAR BAHASA JERMAN
2. Pengarang : L. FRANZ SINUOAR JOSEPH
3. Penerbit : PIONIR JAYA
4. Tahun terbit : 1998
5. Kota terbit : Bandung
6. Halaman : 1-139
BAB I
Semua kata benda dalam bahasa jerman huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.
Jenis Kelamin
Sebuah kata benda dapat berjenis kelamin jantan (maskulin), betina (feminin), ataupun netral.
Der menyertai kata benda maskulin, die menyertai kata benda feminin, dan das menyertai kata
benda netral.
Kata benda yang merujuk ke makhluk jantan (orang dan binatang) umumnya berjenis kelamin
maskulin. Sedangkan kata-kata benda yang merujuk ke makhluk betina umumnya feminin.
Maskulin
Feminin
Nama-nama hari
Nama-nama bulan
Nama-nama musim
der Frügling (musim semi)
Nama pohon
Nama bunga
Nama kota
Akhiran Maskulin
Akhiran Feminin
Akhiran Netral
Kata benda akhiran –tum,-ment,-ium, dan –um biasanya netral.
BAB II
Dalam Bahasa Jerman kata benda yang mengikuti suatu preposisi tidak selalu dalam bentuk
nominatif. Beberapa preposisi selalu diikuti oleh kasus akusatif, beberapa lagi diikuti oleh kasus
datif dan yang lainnya diikuti oleh kasus genitif.
Durch-melalui, oleh/dengan
Entlang-sepanjang
Für-untuk, bagi
Innerhalb-(di) dalam
BAB III
Dalam Bahasa Jerman artikel tentu sepeti der, die, das dapat juga berfungsi sebagai kata sifat
penunjuk.
Sebagai kata sifat atributif-didahului oleh artikel tentu atau bentuk “der”
Dieser
Jeder
Jener
Mancher
Solcher
Welcher
Alle
BAB IV
BILANGAN
1 eins
2 zwei
3 drei
4 vier
5 fünf
6 sechs
7 sieben
8 acht
9 neun
10 zehn
KETERANGAN WAKTU
Berikut ini keterangan waktu sebagai jawaban dari pertanyaan: Wieviel Uhr ist es?
BAB V
Infinitif = spielen
Kata kerja kuat mengalami perubahan vocal dalam perbedaan waktu, contoh : singen
Infinitif = singen
WAKTU SEKARANG
Ich denke
Du denkst
Bentuk waktu yang akan dating untuk kata kerja lemah dan kuat dibentuk dengan kata kerba
bantu werden ditambah infinitive. Infinitif selalu diletakkan di belakang kalimat, kecuali dalam
klausa terikat. Contoh : Werden (akan) ditambah suchen (mencari).
Du wirst suchen
Er wird suchen
Stehen
Bestehen
Enstehen
Gestehen
Verstehen
Abfliegen
Anschauen
Aufstehen
Ausbrechen
Eintreten
Fortgehen
BENTUK IMPERATIF
BAB VI
Pernyataan :
Pertanyaan :
Wann?
Warum?
Wie?
Wie lange?
BAB VII
Kata Ingkar
Meskipun demikian nicht di sini menunjukkan juga suatu pengingkaran terhadap (seluruh)
kalimat. Dalam bahasa Jerman kata ingkar nicht dapat disusun dalam berbagai posisi sebagai
berikut.
Subyek, predikat dan obyek langsung (kata benda atau kata ganti)
Di tengah kalimat
Nicht yang disusun di tengah kalimat biasanya mendahului unsur-unsur kalimat kalimat sebagai
berikut:
Infinitif terkait
Wir hören sie lachen. Wir hören sie lachen.
BAB VIII
Kasus Nominatif
Ich : saya
Du : kamu
Er : ia (laki-laki)
sie : ia (perempuan)
es : itu
ihr : kalian
sie : mereka
Kasus Akusatif
Mich = ku
Dich = mu
Ihn = nya
sie = nya
es = itu
uns = kami
euch = kalian
Sie = Anda/Saudara
Kasus Datif
Predikat adalah satu-satunya unsur dalam kalimat Bahasa Jerman yng mempunyai posisi tertentu.
Ada kalanya dalam satu kalimat terhadap tiga posisi kata kerja yang berbeda-beda tergantung
dari tata kalimat khusus yang digunakan.
Subyek = Der Mann Predikat = ist Bagian kalimat lainnya = unser Lehrer
Bila hendak bertanya apakah sesuatu benar atau salah, maka pertanyaan dimulai dengan kata
kerja (bantu/modal). Infinitif, partisip bentuk lampau dan awalan kata kerja yang dapat
dipisahkan disusun di akhir kalimat.
Kalimat persyaratan
Kalimat persyaratan biasanya dimulai dengan wenn, atau dengan kata kerja (bantu/modal).
Bila kata kerja (bantu/modal)disusun di awal kalimat, maka infinitive, partisip bentuk lampau
dan awalan kata kerja yang dapat dipisahkan disusun di akhir kalimat.
BAB I
Dalam gramatika bahasa Jerman, kata kerja (die Verben) bisa dibagi dalam 3 kelompok:
Dalam Bab I ini, hanya akan dibahas mengenai jenis kata kerja yang pertama.
SCHWACHVERBEN
1. Ciri-cirinya
Infinitivnya terdiri dari : Kata Dasar + en (n)
Beispiele :
machen : mach + en = membuat
arbeiten : arbeit + en = bekerja
reden : red + en = berbicara
2. Konjugasinya adalah sebagai berikut :
a. Golongan I
Adalah semua kata kerja yang dibentuk seperti yang terjadi pada kata kerja ‘machen’.
Tunggal :
ich mache
du machst
er macht
sie macht
es macht
Jamak :
wir machen
ihr macht
sie machen
sie machen
Contoh pemakaian :
Mache ich?
Macht sie?
b. Golongan II A
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang mengikuti perubahan bentuk
seperti yang terjadi pada kata ‘arbeiten’ = bekerja.
Arbeiten (Präsens) = bekerja
ich arbeite
du arbeitest
er arbeitet
sie arbeitet
es arbeitet
wir arbeiten
ihr arbeitet
sie arbeiten
Contoh pemakaian :
Arbeite ich?
Arbeitest du?
Arbeitet sie?
c. Golongan II B
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang mengikuti perubahan bentuk kata
seperti yang terjadi pada kata kerja ‘reden’ = berbicara.
ich rede
du redest
er redet
sie redet
wir reden
ihr redet
sie reden
Contoh pemakaian :
Ich rede nicht.
Redest du nicht?
Er redet nicht.
d. Golongan II C
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang berkonjugasi seperti kata ‘arbeiten’
dan ‘reden’.
e. Golongan III
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah kata-kata yang dasar katanya berakhiran –s,-sz,-
sch. ‘Du’ dalam bentuk präsens mendapat akhiran –t, seperti halnya pada kata ‘sitzen’.
ich sitze
du sitzt
er sitzt
sie sitzt
wir sitzen
ihr sitzt
sie sitzen
f. Golongan IV Kata Kerja Refleksiv
Adalah kata kerja yang schwach infinitivnya didahului oleh ‘sich’.
Beispiele :
sich freuen
sich irren
sich erinnern
Imperativ/bentuk perintah :
Setze dich!
Setze euch!
BAB II
Macam-macam Kasus :
NOMINATIV
ich = saya
du = engkau/anda
er = dia (laki-laki)
sie = mereka
es = dia (benda)
wir = kami/kita
sie = mereka
GENETIV
DATIV
AKKUSATIV
mich = saya
dich = engkau
ihm = dia
sie = dia
es = dia
uns = kami/kita
euch = kamu
Sie = tuan
Cotoh pemakaian :
BAB III
MÄNLICH (der)
WEIBLICH
RBENSÄCHLICH (das)
das Haar(rambut)
BAB IV
1.SEIN
Konjugasinya:
Präsens
Ich bin
du bist
er ist
sie ist
wir sind
ihr seid
sie sind
Sie sind
Imperfekt
Ich war
du warst
er war
sie war
wir waren
ihr wart
sie waren
Sie waren
Ich bin Indonesier. Ich wohne auf Jawa. (Saya adalah orang Indonesia. Saya tinggal di Jawa).
BAB V
Kalimat Tanya dalam gramatika Bahasa Jerman ssma dengan kalimat inversi.
KALIMAT BERITA
KALIMAT TANYA
1.Was (apa?)
2.Wer (siapa?)
Contoh :
Contoh :
Wann komst du?
BAB VI
1.Golongan I
2.Golongan IIa
3.Golongan IIb
4.Golongan III
Beberapa ketentuan :
2.Kata “haben” dan “sein” dikenai konjugasi, sedangkan zwites partizip dikenai bentuk berikut.
3.Kata kerja yang terdiri dari dua bagian atau lebih yang tekanannya jatuh pada bagian yang
pertama, maka bentuk perfektnya mendapat “ge”.
4.Kata kerja yang dasar katanya berakhiran “ier” tidak mendapat ‘ge’.
5.Kata kerja yang dimulai dengan: be, ge, er, ent, dan ver, dan yang terdiri dari du bagian, maka
bila tekanannya ada pada bagian yang kedua, juga tidak mendapat “ge”.
BAB VII
Bspl : Das ist eine Schule. Die Schule ist sehr gut.
2.Der Bestimmwörter :
Jen = itu
All = semua
*Kata-kata ini selalu ditempatkan di depan kata benda baik dalam einzahl (tunggal) maupun
mehrzahl (jamak).
BAB VIII
INVERSI
Inversi adalah kalimat di mana verbum infinitum/kata kerja infinitifnya mendahului subyek atau
yang lebih lazim disebut “sebutan mendahului pokok kalimat”.
BAB IX
Beberapa catatan :
Bspl :
*Untuk kata kerja yang terdiri dari dua bagian, harus dipisahkan bila ada keterangan atau
pelengkap.
Bspl :
2.Karena terdiri dari dua bagian, maka kata keterangan ingkar hendaknya ditempatkan di antara
kedua bagian kata kerja itu.
BAB X
A.Bentuk kata benda maupun kata sandang (der-die-das), entah bentuk Einzahl ataupun
Mehrzahl, selalu berlainan bentuk dalam kasusnya.
Setiap kata benda yang berakhiran: -er,-el,-en dan chen dalam einzahl, tidak berubah akhirannya
dalam mehrzahl, hanya saja sering mendapat umlaut.
2.Banyak kata benda Sächlich yang berakhiran “er” dalam mehrzahl sering diberi umlaut.
3.Kata benda Weiblich yang berakhiran “e” dalam einzahl diberi “n” dalam mehrzahlnya.
4.Kata-kata yang berakhiran “ung” selalu weiblich, akhiran mehrzahlnya selalu ditambah “en”.
5.Kata benda Weiblich yang einzahlnya berakhiran “in”, dalam Mehrzahlnya ditambah “nen”.
BAB XI
-dein = punyamu
Mänlich (Maskulin)
Nominativ : ein
Genetiv : eines
Dativ : einem
Akkusativ : einen
Weiblich (Feminin)
Nominativ : eine
Genetiv : einer
Dativ : einer
Akkusativ : eine
Sächlich (Neutral)
Nominativ : ein
Genetiv : eines
Dativ : einem
Akkusativ : ein
BAB XII
DER GENETIVFORMEN
Dalam bahasa Jerman 'milik' atau 'pemilikan' dapat dinyatakan dengan dua cara berikut :
Bentuknya :
ich : mein
du : dein
er : sein
sie : sein
es : sein
wir : unser
ihr : euer
sie : ihr
Sie : Ihr
BENTUK GENETIV
a. Dalam setiap kalimat genetiv selalu mengandung arti "punya" atau "kepunyaan...".
b. Baik yang memiliki maupun yang dimiliki menduduki kasus-kasus tertentu dalam kalimat. Akan
tetapi yang memiliki selalu dan tetap berbentuk genetiv.
EINZAHL
Unbestimm-wörter
Bestimm-wörter
MEHRZAHL
Unbestimm-wörter
Bestimm-wörter
BAB XIII
Ikhtisar pembentukannya:
1. komparativ = Positiv + er
- Akhiran kata keadaan di dalam deklinatienya tergantung dari ada tidaknya kata yang mendahuluinya
yang dikenai deklinatie.
Kata keadaan dalam semua kasus baik einzahl maupun mehrzahl mendapat akhiran "en".
Kecuali :
1. Dalam :
BAB XV
0 = null
1 = eins
2 = zwei
3 = drei
4 = vier
5 = fünf
2. Sampai dengan bilangan ke 19 - ditambah -te, dari bilangan 20 ke atas ditambah -ste, kecuali 'erste',
'dritte', 'achte', unregelmäzig/tidak mengikuti aturan di atas.
vierte = keempat
fünfte = kelima
sechste = keenam
siebente = ketujuh
BAB XVI
A. DIE UHRZEITEN
-Es ist ein Viertel vor drei = Jam tiga kurang seperempat.
B. DIE WOCHE UND DIE TAGE - DER MONAT UND DAS JAHR. (Minggu dan Hari - Bulan dan
Tahun).
a. Ein Jahr hat zwölf Monate (satu tahun = dua belas bulan).
b. Der Januar, der März, der Mai, der Juli, der August, der Oktober, und der Dezember haben
einunddreizig tage (=31 hari)
c. Der Februar hat achtundzwanzig oder neunundzwanzig Tage (Pebruari = 28 atau 29 hari).
d. Der April, der Juni, der September und der November haben dreizig Tage.
-Tanggal 1 Desember 1985 = den ersten Dezember 1985, oder den 1 sten Dezember 1985, oder den 1
Dezember 1985.
- der Frühling
- der Sommer
- der Winter
BAB XVII
Dalam bahasa Jerman, kata depan yang selamanya diikuti oleh Akkusativus adalah:
- ohne = tanpa
- um = sekitar, kira-kira.
z.b : -Wir radeln jeden Morgen durch den Park = Setiap pagi kami bersepeda melintasi taman itu.
- bei = di-
- entgegen = menyongsong
1. Dalam bahasa Jerman ada kata depan yang tidak saja dapat diikuti oleh akkusativus dan dativus
melainkan juga atau oleh akkusativus atau oleh dativus.
- auf = di atas.
- hinter = di belakang.
2. Akan tetapi jika kata kerja dalam kalimat menunjukkan arti "gerak" dan menunjukkan suatu arah dan
menuju ke suatu tempat, maka kata depannya diikuti oleh AKKUSATIV.
b. Sedangkan kata depan lainnya diikuti oleh DATIV, khususnya yang berhubungan dengan pertanyaan
'wann?' (bila, kapan?).
a. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan pertanyaan "sudah adakah?", maka kata depan selalu diikuti
DATIV.
ausserhalb = di luar.
innerhalb = di dalam.
während = walaupun.
wegen = karena.
trotz = walaupun.
BAB XVIII
A. Yang termasuk dalam kata kerja bantu selain 'sein, haben, weden' adalah:
3. können = dapat.
Infinitiv
dürfen.
Präsens.
ich darf
du darfst
er darf
sie darf
wir dürfen
ihr dürft
sie dürfen
Sie dürfen
1.dürfen = boleh.
z.b : Darf ich nach Hause gehen? (Bolehkah saya kembali ke rumah?)
z.b : Ich mag den Jungen gern (Saya sangat menyukai pemuda itu).
3.können = dapat.
z.b : Können Sie mir den nächsten Weg zum Bahnhof zeigen? (Dapatkah tuan menunjukkan jalan yang
terdekat menuju ke stasiun?)
BAB XIX
1. Sein = telah
2. Werden = di
3. Von = oleh
z.b : Das Haus ist gezeichnet worden = Rumah itu telah digambar.
z.b : Der Brief ist von meinem Bruder geschreiben worden = Surat itu telah ditulis oleh saudara saya.
BAB XX
Adalah kalimat langsung yang berisikan kata-kata yang persis berasal dari si pembicara.
z.b : Marie Gonzalves erzählte mir: "Mezack Brumn droht mich mit einem Messer"
B. INDIREKTE REDE
adalah kalimat yang berisi laporan kata-kata atau pikiran pembicara oleh seorang pembicara lain.
z.b : Marie Gonzalves erzählte mir, dasz Mezack Bruhmn hat sich mit einem Messer drohen.
BAB XXI
STARKE ZEITWÖRTER
1. Aturan pembentukannya.
a. Kata kerja yang mempunyai stammvokal "a", dikenai umlaut (termasuk kata: laufen dan stoszen).
b. Kata kerja yang mempunyai stammvokal "e" dikenai "e/i" wecksel. (e/i wecksel adalah perubahan
stammvokal 'e' panjang menjadi 'ie' dan stammvokal 'e' pendek menjadi 'i').
c. Kata kerja yang tidak termasuk dalam kedua golongan di atas aturan pembentukannya sama persis
dengan schwacheverben (kata kerja lemah).
2. Beberapa penyimpangan:
a. Ada beberapa penyimpangan dari aturan pembentukan kata kerja kuat. Penyimpangan-penyimpangan
tersebut nyata dalam daftar berikut ini.
A. Dikenai Umlaut
1. Stammvokal untuk du dan er mendapat umlaut.
2. Stammvokal berakhiran -t atau -d, maka untuk du berakhiran -st sedangkan er tidak ada.
z.b raten.
3. Stammvokal yang berakhiran suara mendesis, maka du dan er mendapat akhiran -t.
2. Stammvokal berakhiran -t atau -d maka untuk du berakhiran -st sedangkan er tidak ada.
z.b. gelten
3. Stammvokal yang berakhiran suara mendesis, maka du dan er mendapat akhiran -t.
BAB XXII
A. Penjelasan Pendahuluan.
Modus konjunktivus atau der Konjunktiv artinya bahwa kata yang ditunjukkan oleh kata kerja adalah
sesuatu yang masih diragukan kebenarannya, yang masih dalam kemungkinan atau hanya berupa
keinginan belaka.
B. Macam-macam Konjunktiv
1. PRÄSENS KONJUNKTIV
1. Untuk semua kata kerja (schwach, stark dan unregelmäszig) dibentuk dengan menambahkan akhiran-
akhiran: -e, -est, -e, -e, -en, -et, -en dan -en kepada stammnya.
Kecuali : sein.
ich sei
du seiest
er sei
sie sei
wir seien
ihr seiet
sie seien
Sie seien
a. Anak kalimat dimulai dengan kata ganti penghubung 'yang' sehingga mengandung pengertian 'yang
diinginkan' atau 'yang diharapkan'.
z.b.: "Wenn nur der Feind uns nicht überrasch, was Gott verhüte. "
b. Anak kalimat konsesif (memberikan suatu harapan yang bertentangan dengan apa yang dinyatakan
dalam induk kalimat).
5.Menyatakan keinginan yang taj terpenuhi karena sangat berbeda dengan kenyataan yang
sebenarnya.
BAB XXIII
A.MATA ANGIN
Nord = Utara
Süd = Selatan
Ost = Timur
West = Barat
B. UKURAN
C. DIE TEMPARATUR
D. ANGGOTA BADAN
F. UCAPAN SELAMAT
Guten........ = selamat........
Dalam buku ketiga ini meruka buku elektronik yang sering disebut “E-Book” . Buku yang
Keunggulan Buku
3.1. Keunggulan
Buku I
Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun rapi dan berkesinambungan dari bab yang satu ke bab
yang selanjutnya.
b.Kemutakhiran buku
Keunggulan dari buku ini yaitu isi dari buku mudah dimengerti dengan bahasa yang
sederhana, dan mudah dimengerti. Metode yang digunakan baik, karena dilengkapi dengan
pengantar dan terjemahan bahasa Indonesia di setiap bab materi, bahkan hampir setiap kalimat
memiliki terjemahan bahasa Indonesia sehingga para pembelajar pemula mampu mengerti setiap
klu dari materi ataupun latihan pada setiap bab.Pada setiap materi juga disajikan dialog yang
tampak sama seperti yang terjadi pada kehidupan nyata sehari-hari.
Materi yang terdapat dalam buku juga sangat sesuai dengan kegiatan yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari sehingga pembaca tidak harus susah untuk berimajinasi tentang materi
dalam buku. Buku ini juga dilengkapi dengan daftar isi, kosakata bahasa Jerman, dan juga
identitas buku.
Buku II
Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun berkesinambungan dari bab yang satu ke bab yang
selanjutnya, namun terdiri dari banyak bab karena setiap satu pokok pembahasan dijadikan
menjadi satu bab.
b.Kemutakhiran buku
Materi yang dijelaskan dalam buku ini lengkap, padat dan jelas, berguna untuk mahasiswa
khususnya untuk mahasiswa semester 1 sehingga pengguna buku tidak bosan dalam mempelajari
buku. Buku ini dilengkapi dengan kata pengantar dan terdapat banyak kosakata bagian kata
benda di dalamnya.
Buku III
Keterkaitan antar bab dalam buku tersusun rapi dan berkesinambungan dari bab yang satu ke bab
yang selanjutnya.
b.Kemutakhiran buku
BAB IV
KELEMAHAN BUKU
Buku I
Adapun kelemahan dari buku ini yaitu buku ini terlalu tebal, sehingga sebelum memulai
untuk membacanya akan timbul rasa malas bagi pembaca untuk membacanya.
Dalam penulisan masih terdapat kesalahan pada huruf yang terdapat umlaut.
Buku II
Terdapat materi yang tingkat kesulitannya bukan untuk tingkat pembelajar pemula bahasa
Jerman.
Terdapat kesalahan penulisan, kata benda seharusnya ditulis dengan awal huruf kapital,
dituliskan dengan huruf kecil.
Buku III
Halaman buku terlalu tebal.
3.3.Kesimpulan
Setelah memaparkan ringkasan isi dari ketiga buku, menuliskan keunggulan dan kelemahan
buku, maka didapatkan kesimpulan bahwa ketiga buku sama-sama memiliki keunggulan dan
kelemahan masing-masing.
Namun setelah saya menganalis kedua buku tersebut, menurut saya buku yang lebih mudah
digunakan dalam pembelajaran adalah buku utama yang berjudul DEUTSCHE GRAMMATIK
karena saya sebagai pembelajar pemula dapat mudah mengerti materi yang dipaparkan di
dalamnya dibandingkan dengan buku pembanding. Kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam
buku juga sederhana, dilengkapi dengan dialog-dialog di setiap materi sehingga setiap materi
yang dipelajari dapat dimengerti dengan mudah pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.
Materi-materi yang tersaji juga tingkat kesulitannya normal bagi pembelajar pemula bahasa
Jerman, dan cara penyajian materinya menarik sehingga pembaca tidak bosan dalam
mempelajarinya.
4.2.Saran
Critical book report ini sangat membantu pembaca untuk memahami isi buku tanpa harus
membaca buku yang asli secara keseluruhan, karena di sini telah terdapat ringkasan-
ringkasan pada setiap babnya. Maka dari itu jika ingin mengetahui gambaran yang jelas
mengenai kedua buku tersebut, pembaca dapat membaca Critical Book Report ini.