Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes,2013) Adapun Fungsi dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menurut Kementrian Kesehatan
RI adalah sebagai berikut :
Asuransi kesehatan mengurangi risiko masyarakat menanggung biaya kesehatan
dari kantong sendiri out of pocket, dalam jumlah yang sulit diprediksi dan kadang- kadang memerlukan biaya yang sangat besar Tidak memberatkan secara orang per orang. Memberikan manfaat yang komprehensif dengan premi terjangkau. asuransi kesehatan sosial menerapkan prinsip kendali biaya dan mutu. Itu berarti peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya yang wajar dan terkendali, bukan “terserah dokter” atau terserah “rumah sakit”. asuransi kesehatan sosial menjamin sustainabilitas (kepastian pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan). asuransi kesehatan sosial memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia 2. Standar Pelayanan Dokter Keluarga (Anggraini,2015) a. Standar pelayanan paripurna ( Standar of comprehensive of care ) Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan medis strata pertama untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitu termasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit dan proteksi khusus (preventive and specific protection), pemulihan kesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disablitu limitation) dan rehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan medikolegal etika kedokteran b. Standar pelayanan Medis - Anamnesis Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran serta harapan pasien mengenai keluhannya tersebut, serta memperoleh informasi untuk dapat menegakkan diagnosis. - Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan penunjang Untuk memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjang diagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluarga melakukan pemeriksaan fisik secara holustik, dan bila perlu menganjurkan pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan efisien demi kepentingan pasien semata. - Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakan diagnosis kerja dan beberapa diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan diagnostic holistic. - Prognosis Pada setiap penegakan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkan prognosis pasien berdassarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, serta tanda bukti terkini (evidence based) - Konseling Untuk membantu pasien dan keluarga menentukan pilihan terbaik penatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konseling dengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien pada keadaan saat itu. - Konsultasi Dokter keluarga melakukan konsultasi dengan dokter lain yang dianggap lebih berpengalaman. Dokter keluarga dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter sepsialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata. - Rujukan Dokter keluarga melakukan rujukan ke dokter lain yang dianggap lebih berpengalaman. Rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokter sepsialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasien semata. - Tindak lanjut Dokter keluarga menganjurkan untuk dapat dilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik, maupun di tempat pasien. - Tindakan Dokter keluarga memberikan tindakan medis yang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik di strata pertama, dan demi kepentingan pasien. - Pengobatan Rasional Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya dengan rasional, berdasarkan tanda bukti (Evidenve Based) yang terkini, demi kepentingan pasien. c. Standar pelayanan menyeluruh (standard of holistic of care ) Yaitu peduli bahwa pasien adalah manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik, mental, sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dan sosialnya. - Pasien adalah manusia seutuhnya Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien sebagai manusia seutuhnya. - Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memandang pasien sebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien. - Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnya Pelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidupan pasien dan keluarganya. d. Standar pelayanan terpadu (standard of integration of care) - Coordinator penatalaksanaan pasien Yaitu coordinator dalam penatalaksanaanpasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar dokter-pasien-spesialis/rumah sakit. - Mitra dokter-pasien Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara dokter dan pasien pada penatalaksanaan medis. - Mitra lintas sektoral medic Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan kesehatan dan berbagai sector pelayanan kesehatan formal di sekitarnya. - Mitra lintas sektoral alternative dan komplimenter medic Pelayanan dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhan dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunkan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya. e. Standar pelayanan bersinambung (standard of continuum care ) - Pelayanan proaktif Pelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secara proaktif - Rekam medic bersinambung Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saat datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan. - Pelayanan efeltif efisien Pelayan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar biaya. - Pendampingan Pada saat dilakukan konsultasi dan atau rujukan, pelayanan dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan pasien demi kepentingan pasien. 3. Standar perilaku dengan mitra kerja di klinik (standard of partner relationship in practice ) Pelayanan doker keluarga mempunyai seorang dokter keluarga sebagai pimpinan manajemen untuk mengelola klinik secara professional (Anggraini,2015) - Hubungan professional dalam klinik Dokter keluarga melaksanakan praktik dengan bantuan satu atau beberapa tenaga kesehatan dan tenaga lainnya berdasarkan hubungan kerja yang professional dalam suasana kekeluargaan. - Bekerja dalam tim Pada saat menyelenggarakan penatalaksanaan dalam peningkatan derajat kesehatan pasien dan keluarga, pelayanan dokter keluarga merupakan sebuah tim. - Pemimpin klinik Pelayanan dokter keluarga dipimpin oleh seorang dokter keluarga atau apabila terdiri dari beberapa dokter keluarga dapat dibagi untuk memimpin bidang manajemen yang berbeda dibawah tanggung jawab pimpinan. 4. Manajemen dokter keluarga di klinik Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan pada suatu tempat pelayanan yang disebut klinik dengan manajemen yang professional (Prasetyawati,2015) - Pembagian kerja Semua anggota mengerti dengan jelas pembagian kerjanya masing-masing. - Program pelatihan Untuk personil yang baru mulai bekerja di klinik di adakan pelatihan kerja (job training) terlebih dahulu. - Program kesehatan dan keselmatan kerja (K3) Seluruh personi yang bekerja di klinik mengikuti prosedur K3 untuk pusat pelayanan kesehatan. - Pembahasan administrasi klinik Pimpinan dan staf klinik secara teratur membahas pelaksanaan administrasi klinik.
5. Fungsi Dokter Keluarga (Prasetyawati,2015)
Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, efektif dan efisien, sesuai ketentuan yang berlaku Meningkatkan peranserta keluarga dan masyarakat peserta agar berperilaku hidup sehat Menjalin kerjasama dengan semua fasilitas kesehatan dalam rangka rujukan Menjaga agar sumberdaya yang terbatas digunakan seefisien mungkin Menjaga hubungan baik dan terbuka dengan para pelaku jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat lainnya 6. Peran Dokter Keluarga Pengaplikasi ilmu kedokteran klinik dan ilmu perilaku, dilengkapi ilmu kedokteran mutakhir Memantapkan pelayanan kesehatan primer dan sistem rujukan Pengendali biaya: a. Efektifitas pelayanan kesehatan b. Efektifitas sumber daya kesehatan c. Edukasi kesehatan d. Pelayanan kesehatan yang bermutu Mengembalikan pelayanan kesehatan yang rasional dan manusiawi Peran dokter keluarga menurut The Philippine Academy of Family Physicians adalah: - Health Care Provider (penyelenggara pelayanan kesehatan) - Educator (teacher) - Counselor - Reseacher (life long learner) - Community Leader (Social Mobilizer)
Sistem kapitasi Maksud dari sistem kapitasi adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap orang untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan yang tidak ditentukan oleh frekwensi penggunaan pelayanan kesehatan oleh seseorang, melainkan ditentukan oleh jumlah orang dan kesepakatan jangka waktu jaminan. Sistem Paket (Packet system) Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang dilakukan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama. Sistem pernbiayaan paket ini dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di banyak negara maju telah lama diterapkan. Sistem anggaran (Budget system) Yang dimaksud dengan sistem anggaran adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya dengan sistern paket, pada sistem anggaran ini, besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.
8. Perbedaan Dokter Keluarga dan Dokter Umum
No Jenis perbedaan Dokter Umum Dokter Keluarga 1. Cakupan pelayanan Terbatas Lebih luas 2. Sifat Pelayanan Sesuai keluhan Menyeluruh, paripurna, bukan sekedar yang dikeluhkan 3. Cara pelayanan Kasus per kasus Kasus per kasus dengan pengamatan dengan sesaat berkesinambungan sepanjang hayat 4. Jenis Pelayanan Lebih kuratof hanya Lebih kearah untu penyakit pencegahan, tanpa tertentu mengabaikan pengobatan dan rehabilitasi 5. Peran keluarga Kurang Lebih diperhatikan dipertimbangkan dan dilibatkan 6. Promotif dan pencegahan Tidak jadi perhatian Jadi perhatian utama 7. Hubungan dokter - pasien Dokter-pasien Dokter-pasien- teman sejawat dan konsultan 8. Awal pelayanan Secara individual Secara individual sebagai bagian dari keluarga komunitas dan lingkungan
dalam penjelasan undang-undang no 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran,
pasal mengenai dokter layanan primer pasal - ayat disebutkan bahwa program dokter layanan primer ditujukan untuk memenuhikualifikasi sebagai pelaku awal pada layanan kesehatan tingkat pertama, melakukan penapisan rujukan tingkat pertama ke tingkat kedua, dan melakukan kendali mutu serta kendali biaya sesuai dengan standar kompetensi dokter dalam sistem jaminan kesehatan nasional KEMENKES. 2013. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. http://www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan- sosialisasi-jkn.pdf dalam Perpustakaan BAPPENAS http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/opac/themes/bappenas4/templateDetail.js p?id=127813&lokasi=lokal diakses pada tanggal 9 april 2019
Anggraini, Merry Tiyas, dkk. 2015. Buku Ajar Kedokteran Keluarga. Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Semarang
Prasetyawati, arsita eka. 2015. Buku Kedokteran Keluarga. Fakultas Kedokteran