You are on page 1of 13

ANCANGAN KONSELING

RENCANA PELAKSANAAN KONSELING INDIVIDU

Sesi : Pertama

Nama Konseli : SN

A. DESKRIPSI KASUS
SN lahir di Bogor, 3 November 1997 dan merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara.Ia bertempat tinggal Kabupaten Bogor, tepatnya di desa Cigombong. Namun,
dikarenakan harus menempuh pendidikan di Jakarta, SN kini bertempat tinggal di Jalan
Pemuda Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.Hobi SN adalah menonton drama Korea
dan Thailand, mendengarkan lagu, dan mengkhayal.
Dalam intraksinya dengan orang lain terutama orang terdekatnya, SN akan
berusaha untuk membuat mereka merasa nyaman dengan keberadaannya, berusaha untuk
membuat mereka merasa dihargai, didengarkan, dan sebisa mungkin untuk tidak
berperilaku buruk. Dengan begitu, SN percaya dan berharap bahwa nantinya orang lain
akan memperlakukan dirinya seperti apa yang ia lakukan terhadap orang lain.
SN mengharapkan teman yang jujur, selalu mengerti kondisinya, memahami apa
yang ia rasakan, selalu ada saat suka maupun duka, menegur apabila ia melakukan
kesalahan, dan pendengar yang baik. Dan ia bersyukur karena teman-temannya sekarang
hampir memenuhi harapannya tersebut.
SN sangat sadar bahwa segala sesuatu yang ia lakukan dan ia dapatkan, pasti ada
sebab dan akibatnya. Namun,SN sangat takut untuk menerima konsekuensi dari apa yang
ia lakukan. Ia lebih memilih memposisikan dirinya di dalam “zona aman”. Ia tidak berani
melakukan sesuatu yang tidak pasti karena ia tidak siap untuk menanggung segala
konsekuensi yang akan ia dapatkan. Akibat dari ketakutannya dalam menerima
konsekuensi, tidak jarang ia mengalami kesulitan dalam kehidupannya sehari-hari. Ia
menjadi pribadi yang takut untuk mencoba sesuatu hal dan tidak jarang pula ia menyesal
karena memutuskan untuk tidak mencoba sesuatu hal tersebut. Akibat dari hal tersebut
juga, SN mengalami kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan baru, ia tidak berani untuk
memulai karena ia sangat khawatir jika lingkungan barunya tersebut tidak menyukainya.
SN merupakan pribadi yang suka mengkhayal.Ia selalu mengkhayal sebelum ia
tidur. Dengan mengkhayal ia menjadi mudah terbawa suasana. Ketika ia mengkhayalkan
sesuatu yang membahagiakan, seketika ia akan mudah bahagia. Dan begitupula
sebaliknya. Apabila ia mengkhayalkan sesuatu yang menyedihkan atau mennyebalkan, ia
akan sedih bahkan menangis juga merasa kesal.
Ketakutan yang dimiliki SN adalah dikhianati oleh orang-orang terdekatnya,
terutama teman-teman-temannya.Ia takut suatu saat ia akan dikhianati dan apabila hal
tersebut terjadi, ia akan merasa sangat buruk di mata orang lain. Ia selalu memikirkan
hal-hal yang belum pasti terjadi, yang dimana pikiran-pikiran tersebut membuatnya takut
dan cemas.Seperti misalnya pengalaman SN ketika kecil, ia mengambil penyedap rasa di
dapur tanpa sepengetahuan ibunya. Ia merasa bahwa ia telah mencuri sesuatu dari ibunya.
Ia sangat merasa bersalah. Lalu, ketika SN kecil, ia meminta dibelikan boneka oleh
ayahnya, setelah boneka tersebut dibelikan, SN merasa menyesal. Ia berpikiran bahwa
dengan ia meminta dibelikan boneka, uang ayahnya akan habis dan ayahnya akan
memarahinya. Pengalaman lainnya ialah, ketika kecil ia ingin menginap di rumah
neneknya. Ia lupa menyiapkan baju dalam adiknya sehingga adiknya tidak dapat
mengganti baju dalam. Nenek dan bibinya berkata “yah kamu mah malah gak dibawa, ini
jadi gak ganti dong dalamannya”.SN beranggapan bahwa bibi dan neneknya
memarahinya. Ia langsung diam diluar , menyendiri, dan merasa sangat bersalah pada
adiknya. Setelah kejadian tersebut, ia menjadi jarang sekali menginap di rumah neneknya
karena ia takut melakukan hal yang sama dan dimarahi oleh bibi dan neneknya.
Sebagian besar pengalaman yang membentuk kepribadiannya SN didominasi oleh
pengalaman dengan keluarga besarnya. Hal tersebut karena ia dengan keluarga besarnya
tinggal saling berdekatan/bertetanggaan. Hal yang paling penting dan masih SN ingat
adalah saat ia melawan ibunya. Ia melawan ibunya ketika ia dimarahi karena ia pulang
terlambat. Ia sangat menyesal karena akibat dari perbuatannya, ibunya menangis dan
melempar hanger kepadanya.
Kebiasaan buruk yang orangtua SN ubah dari dirinya adalah kebiasaan SN
berlama-lama di kamar mandi dan kertergantungannya pada handphone.Hal yang akan ia
tiru dari orangtuanyaadalah jujur, kerja keras, penyayang, dan peduli. Ia sangat
mengagumi ketulusan ayahnya terhadap ibunya. Ayahnya merupakan pribadi yang sabar.
SN ingin nantinya ia mendapat suami yang sifatnya mirip dengan ayahnya. Ibunya
merupaka pribadi yang lebih mudah marah, cerewet, overthinking, dan kadang-kadang
berkata kasar. Sifat-sifat ibunya tersebut tidak ingin ia tiru.
SN merupakan pribadi yang moody atau perasaannya mudah berubah-ubah. Hal
tersebut sama seperti ibunya. Selain itu, sifat SN yang sama dengan ibunya adalah
overthinking atau memiliki pemikiran-pemikiran yang berlebihan. Ia tidak tahu apakah
itu karena ia menjadikan ibunya sebagai role model atau karena dirinya sendiri.
Menurut SN, orangtua yang baik adalah orangtua yang selalu ada untuk anaknya,
penuh kasih saying, selalu mendengarkan pendapat anak, tidak terlalu menghakimi anak
ketika melakukan kesalahan, tidak pilih kasih, menjadi contoh yang baik, dan tegas.
Harapan SN jika nanti ia menjadi orangtua, ia akan menjadi orangtua yang multifungsi,
yaitu orangtua yang menjadi figure ibu sekaligus teman.
Dalam hubungan cinta kasih/lawan jenis, SN merupakan pribadi yang tidak berani
mengungkapkan perasaannya terhadap orang yang ia sukai karena ia takut jika nantinya
orang yang disukainya tersebut menganggap remeh dirinya. Ia memiliki keyakinan
bahwa laki-laki lah yang harus memulai.Ia tidak mau asal menerima seseorang untuk
menjadi pacaranya. Pengalaman yang membuatnya seperti itu adalah ketika SMP ia
memutuskan pacarnya karena pacarnya meminta suatu hal yang tidak wajar.
Pernikahan merupakan hal yang penting bagi SN.Ia ingin memiliki pasangan yang
baik, penyayang, sopan, menghargai orang lain, pendengar yang baik, setia, pekerja
keras, dan sabar. Kelak ia juga ingin mempunyai pasangan yang berbadan tinggi agar
dapat memperbaiki keturunannya. Hal yang diperlukan dalam menjalin hubungan ialah
kepercayaan dan kasih sayang, komunikasi, dan kepercayaan
Hal yang menjadi penghambat bagi dirinya untuk mencapai harapan-harapan
hidupnya adalah kebiasaannya dalam memikirkan suatu hal secara berlebihan.Selain itu,
rasa malas yang ada pada dirinya juga menghambat dirinya dalam beraktifitas dan
mencapai harapan tersebut.
B. TUJUAN KONSELING
1. Membangun rapport/ hubungan yang baik dengan konseli.
2. Menggali informasi-informasi mengenai diri dan hubungan-hubungan yang
terdapat di kehidupan konseli.
3. Mengklarifikasi informasi-informasi yang telah dijelaskan dalam autobiografi
konseli.

C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING


Pada sesi pertama konseling, konselor akan menggali informasi lebih dalam
mengenai konseli dengan sumber data dari psikoautobiografi yang konseli buat. Pada sesi
ini konselor berusaha untuk membangun kepercayaan konseli.Konseling akan dilakukan
dalam secara tatap muka (langsung). Konseling akan berlangsung selama 30 menit.
Konseling dilaksanakan pada jam mata kuliah Praktikum Konseling Individu I di gedung
RA Kartini lantai 7 ruang 708 atau di gedung Dewi Sartika lantai 4 ruang 408.Asesmen
yang digunakan berupa wawancara.

D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING


Pada sesi pertama konseling, teknik yang akan digunakan ialah teknik komunikasi
konseling meliputi minimal respons, mendengar aktif, bertanya, disclosing self,
memperjelas dan lain sebagainya. Selain itu digunakan teknik wawancara sesuai dengan
pedoman wawancara yang tela dibuat.
Lampiran 1

Informasi Latar Belakang Konseli

1. Nama : Suci Nuranie


2. Alamat : Kp. Pangatian RT 03/03 Desa Wates Jaya
Kec. Cigombong Kab. Bogor
3. No. Telepon : 089634805147
4. Usia : 19 Tahun
5. Jenis kelamin : Perempuan
6. Status perkawinan : Belum Menikah
7. Pekerjaan : Mahasiswa
8. Pendidikan : S1 Bimbingan dan Konseling
9. Permasalahan utama yg dihadapi: Overthinking
10. Tujuan menjalankan konseling : Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dan cara
untuk menyikapinya serta mengatasinya
11. Penampilan fisik : Berhijab, Tinggi 152cm, Berat 43kg
12. Tingkat keberfungsian konseli
dalam pendidikannya : Rasa malas dan sering menunda.
13. Tingkat keberfungsian
konseli dalam relasi : Sulit bersosialisasi di lingkungan baru
14. Kesempatan konseli untuk memiliki dan menggunakan waktu luang dengan baik :
Lebih sering menunda-nunda pekerjaan
15. Kondisi kesehatan saat ini : Sehat
16. Gangguan kesehatan
yang pernah dialami : Migrain
17. Treatment yang diterima oleh konseli untuk mengatasi keadaan kesehatannya : -
18. Waktu perawatan fisik terakhir yang dijalankan oleh konseli : -
19. Pengobatan yang tengah dijalankan saat ini : -
20. Pola tidur : Tidak teratur
21. Pola latihan yg dijalankan :-
22. Konseling yang pernah dijalankan sebelumnya : -
23. Tipe treatmen psikologis yang dijalani : -
24. Panjangnya masa treatmen :-
25. Hasil treatmen :-
26. Hasil positif yang diperoleh dari treatmen : -
27. Hasil konseling yang tidak cukup membantu konseli : -
28. Resep untuk pemulihan psikologis : -
29. Status perkawinan saat ini : Belum Menikah
30. Orang lain yang tinggal bersama dengan konseli : -
31. Susunan keluarga asal konseli :
Ayah : 44 tahun, Ibu : 43 tahun, Suci : 19 tahun, Adik : 17 tahun, Adik : 7 tahun
32. Kekerasan fisik yang dialami konseli : -
33. Pengaruh yang diberikan keluarga asal terhadap permasalahan konseli : Pola asuh keluarga
34. Sejarah keluarga terkait permasalahan psikiatris : -
35. Sejarah penggunaan napza di dalam keluarga : -
36. Kejadian di dalam perkembangan konseli yang berpengaruh secara signifikan pada diri
konseli : masalah dengan ibu
37. Hal-hal yang terjadi secara tidak biasa/berbeda di dalam perkembangan konseli : -
38. Situasi sosial yang dijalankan oleh konseli saat ini : Sulit bersosialisasi di lingkungan baru
39. Kepercayaan atau aliran agama yang dimiliki oleh konseli : Muslim
40. Nilai-nilai yang dimiliki oleh konseli : Nilai agama, nilai sosial, nilai moral
41. Latar belakang pendidikan : - SDN Cigombong 02
- SMPN 1 Cigombong
- SMAN 1 Cigombong
- Universitas Negeri Jakarta
42. Kepuasan terhadap pekerjaan/pendidikan yang dimiliki saat ini : Puas
43. Tekanan-tekanan yang dialami berkaitan dengan pekerjaan/pendidikan : Sulitnya mengatur
waktu, kurangnya jam tidur, rasa malas, terlalu banyak tugas
Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Konseli : SN

Kelas : BK 2015

Tempat : IDB I Lantai 7 Ruang 708

Sesi ke- :1

Masalah : Konseli memiliki pemikiran-pemikiran yang tidak rasional dan atau

berlebihan.

Tujuan : Menggali informasi mengenai pemikiran-pemikiran irasional konseli.

NO ASPEK INDIKATOR PERTANYAAN


1. Apakah komunikasi antara kamu
dengan orangtuamu terjalin dengan
baik?
2. Apakah komunikasi antara kamu
dengan saudara-saudaramu terjalin
dengan baik?
Activating Events

3. Apakah kamu merasa nyaman


dengan hubungan yang terjalin
1 Hubungan Keluarga
antara kamu dengan keluargamu?
4. Seperti apakah sifat yang dimiliki
ayahmu?
5. Seperti apakah sifat yang dimiliki
ibumu?
6. Seperti apakah sifat yang dimiliki
saudara-saudaramu?
7. Dari kedua orangtuamu, mana yang
lebih dekat denganmu? Mengapa?
8. Dari saudara-saudara yang kamu
miliki, mana yang lebih dekat
denganmu?
9. Seperti apa cara/pola asuh yang
diterapkan oleh orangtuamu dari
kecil hingga sekarang?
10. Apa tanggapanmu mengenai
cara/pola asuh orangtuamu
terhadap dirimu?
11. Apa kamu tidak masalah dengan
pola asuh yang diterapkan
orangtuamu kepadamu?
12. Apa saja nilai-nilai yang
orangtua/keluargamu tanamkan
pada dirimu?
13. Bagaimana hubunganmu dengan
saudara-saudaramu?
14. Kepada siapa kamu menceritakan
atau meminta solusi atas masalah
pribadimu?
15. Apa kamu pernah mengutarakan
kepada orangtuamu secara
langsung atas perilaku mereka yang
tidak kamu sukai?
16. Apa yang orangtuamu lakukan jika
kamu melanggar aturan/tidak patuh
terhadap mereka?
17. Apakah kamu pernah atau sering
bertengkar dengan saudara-
saudaramu?
18. Apakah kamu pernah terlibat dalam
suatu masalah yang dialami
keluargamu? Jika ya, seperti
apakah keterlibatanmu?
19. Apa kenangan/pengalaman
bersama keluargamu yang tidak
pernah kamu lupakan hingga saat
ini?
1. Seperti apakah hubunganmu
dengan teman-temanmu?
2. Apakah kamu pernah menyakiti
perasaan temanmu?
3. Apakah perasaanmu pernah
disakiti oleh temanmu?
4. Seperti apakah pengalaman yang
paling menyenangkan dan sulit
dilupakan bersama teman-
temanmu?
Hubungan Sosial 5. Seperti apakah pengalaman yang
(Pertemanan/Komunitas/Cinta tidak menyenangkan dan sulit
Kasih) dilupakan dengan teman-
temanmu?
6. Apakah kamu pernah melakukan
suatu hal yang buruk kepada
temanmu dengan sengaja?
7. Apa yang kamu rasakan setelah
melakukan hal tersebut?
8. Seperti apakah kamu dalam
lingkungan komunitas/organisasi?
9. Apakah kamu pernah merasa
terbebani dengan mengikuti
komunitas/organisasi?
10. Adakah pengalaman penting yang
terjadi dalam hidupmu dalam
lingkungan komunitas/organisasi?
11. Menurutmu, apa kontribusi yang
telah kamu berikan selama berada
dalam komunitas/organisasi?
12. Apa kamu pernah melakukan
kesalahan dalam
komunitas/organisasi yang kamu
ikuti?
13. Bagaimana hubungan
percintaanmu?
14. Adakah seseorang yang sedang
kamu sukai?
15. Apakah kamu berniat untuk
berpacaran?
16. Adakah pengalaman yang
mempengaruhi hubungan
percintaanmu sekarang?
17. Seperti apa pengaruh yang
diberikan keluargamu mengenai
hubungan dengan lawan jenis?
18. Seperti apa pengaruh yang
diberikan teman-temanmu
mengenai hubungan dengan lawan
jenis?
1. Apakah kamu puas dengan dirimu
Diri Pribadi yang sekarang?
2. Menurutmu, apakah kamu telah
menjalani kehidupanmu
sebagaimana mestinya?
3. Apa dari dirimu yang ingin kamu
pertahankan?
4. Apa dari dirimu yang ingin kamu
ubah?
5. Apa saja nilai-nilai yang kamu
yakini?
6. Apa hal yang membuatmu
berpikiran negatif?
7. Hal-hal apa saja yang membuatmu
menjadi sangat takut untuk
menerima konsekuensi dari apa
yang kamu perbuat?
1. Adakah pengalaman yang
membuatmu begitu membenci
seseorang/sesuatu?
2. Apa kamu berfikir bahwa orang-
orang terdekatmu akan
mengkhianati/menyakiti
perasaanmu? Mengapa demikian?
3. Bagaimana jika orang-orang
Beliefs

2 terdekatmu mengkhianati/
menyakiti perasaanmu? Apa yang
akan kamu lakukan?
4. Apakah kamu pernah merasa
orang-orang terdekatmu
menjauhimu secara tiba-tiba?
5. Menurutmu, apa yang terjadi pada
orang-orang terdekatmu jika
mereka menjauhimu secara tiba-
tiba?
6. Apakah kamu seringkali menyesal
akibat keputusanmu untuk tidak
melakukan sesuatu yang
sebenarnya ingin kamu lakukan?
7. Apa hal yang mendasarimu dalam
memutuskan perilakumu untuk
tidak melakukan sesuatu yang
sebenarnya ingin kamu lakukan?
8. Apa saja yang menjadi
pertimbanganmu dalam
memutuskan sesuatu?
1. Bagaimana perasaanmu pada saat
pikiranmu sedang dipenuhi dengan
pikiran-pikiran negatif?
2. Seberapa sering kamu
mengalaminya?
3. Apa dampak yang kamu rasakan
jika kamu terlalu sering
Consequence

memikirkan hal-hal yang tidak


3
pasti/berpikiran negatif tentang
dirimu?
4. Apakah hal tersebut menjadi
penghambat dalam kehidupanmu?
5. Apa hambatan yang kamu rasakan
dari terlalu sering memikirkan hal-
hal yang tidak pasti/berpikiran
negatif tentang dirimu?
ANCANGAN KONSELING

PERENCANAAN PEAKSANAAN KONSELING

Praktikum Konseling Individual I


Semester 106

Disusun Oleh:

Rizka Nurul Fadhilah

1715151973/ D

Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Jakarta

2017

You might also like