You are on page 1of 7

54

Lampiran 10. Artikel Penelitian

Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Status Gizi Bayi Pada Bayi Usia 4-6
Bulan

Elviza Lismi Adyani1, Heppy Jelita Sari 2,


1
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
2
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat,Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara

email : elvizalismii@gmail.com

Abstract

Introduction: Exclusive breastfeeding is breast milk given to babies from birth


for 6 months, without adding and/or replacing with other foods or drinks. The
implementation of Exclusive Breastfeeding has several benefits, one of which is to reduce
infant mortality. However, the prevalence of the implementation of Exclusive ASI in
Indonesia is still very low. The purpose of the study was to find out whether or not there
is a relationship between exclusive breastfeeding on the nutritional status of infants,
especially in infants aged 4-6 months. Method: This type of research was descriptive
analytic research with a cross-sectional design. The subjects in this study were infants
aged 4-6 months at Melati Pasar VI Puskesmas Melati II Village, Perbaungan District,
North Sumatra in November 2018, with total of 24 people. This research uses total
sampling and data analysis using the Fisher test. Data retrieved through filling in
questionnaires, weighing body weight, measuring height, upper arm circumference and
head circumference. Results: the study results of infants that exclusively breastfed with
good nutritional status as many as 15 people (88.2%), infants who were given exclusive
breastfeeding with poor nutritional status as many as 2 people (11.8%), infants who were
not breastfed exclusively comes up with good nutritional status by 1 person (14.3%) and
babies that are not given exclusive breastfeeding with poor nutritional status as many as
6 people (85.7%). Fisher's test results obtained p-value = 0.001. Conclusion: There is a
relationship between exclusive breastfeeding on the nutritional status of infants,
especially in infants aged 4-6 months.

Keywords: Exclusive breastfeeding, nutritional status, baby 4-6 months.

PENDAHULUAN Untuk menurunkan angka


kesakitan dan kematian anak, World
Indonesia adalah salah satu Health Organization (WHO) dan United
Negara yang mempunyai Angka Nation Childrens Fund (UNICEF)
Kematian Bayi (AKB) yang cukup merekomendasikan agar anak diberi air
tinggi dibandingkan dengan beberapa susu ibu (ASI) paling sedikit selama 6
negara ASEAN lainnya. Human bulan.2
Development Report, merilis data bahwa ASI merupakan makanan yang
AKB di Indonesia mencapai 31/1.000 paling ideal secara fisiologis dan
dari angka kelahiran. Indonesia memiliki biologis dikarenakan selain mengandung
2,4 kali lipat AKB dibandingkan Negara nilai gizi yang tinggi, ASI juga
Thailand dan 5,2 kali lipat lebih tinggi mengandung zat kekebalan tubuh yang
dibandingkan dengan Negara Malaysia.1 akan melindungi bayi dari berbagai

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


52

penyakit yang biasa menghambat gambaran status gizi pada bayi usia 4-6
pertumbuhan bayi tersebut.3 bulan.
ASI Eksklusif adalah ASI yang Penelitian ini dilakukan di
diberikan kepada bayi sejak dilahirkan Puskesmas Melati Pasar VI Desa Melati
selama 6 bulan, tanpa menambahkan II, Kecamatan Perbaungan, Sumatera
dan/atau mengganti dengan makanan Utara. Metode penarikan sampel pada
atau minuman lain.4 penelitian ini yaitu Total Sampling.
Dalam pemberian ASI Eksklusif Sampel penelitian ini adalah bayi-bayi
ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusui usia 4-6 bulan di Puskesmas Melati
Dini karena pada ASI yang pertama kali Pasar VI Desa Melati II, Kecamatan
diberikan tersebut terdapat Kolostrum, Perbaungan, Sumatera Utara. berjumlah
yaitu suatu zat yang mengandung 24 orang dengan kriteria inklusi yaitu
beragam nutrisi dan zat kekebalan tubuh Bersedia menjadi responden dan berusia
seperti protein, immunoglobulin, lemak, 4-6 Bulan dan kriteria eksklusi berupa
makronutrien, mikronutrien, serta Bayi berat badan lahir rendah (BBLR),
vitamin dan mineral.5 Bayi yang datang dengan kelainan
Menurut WHO (dalam kongenital, Bayi yang datang dalam
UNICEF, 2012) laporan anak dunia keadaan sedang sakit seperti diare dan
tahun 2011 yaitu dari 136,7 juta bayi demam.
lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% Data yang digunakan dalam
dari mereka yang disusui secara penelitian ini didapat dengan
eksklusif selama 6 bulan pertama,29 menggunakan kuisioner, penimbangan
sedangkan menurut The World Alliance berat badan dan pengukuran tinggi
for Breastfeeding Action (WABA) badan Data yang terkumpul dalam
memperkirakan satu juta bayi dapat penelitian ini dianalisis secara univariat.
diselamatkan tiap tahunnya bila
diberikan ASI 1 jam pertama setelah
kelahiran, kemudian dilanjutkan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
ASI Eksklusif sampai dengan 6 bulan.30
Persentase bayi baru lahir Karakteristik Responden
mendapat inisiasi menyusui dini (IMD) Dari penelitian mengenai hubungan
dan bayi yang mendapat ASI Eksklusif pemberian ASI eksklusif terhadap status
menurut provinsi tahun 2017 gizi bayi terutama pada bayi usia 4-6
menyatakan bahwa bayi yang bulan. di Puskesmas Melati Pasar VI
mendapatkan ASI Eksklusif sampai Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan,
umur 6 bulan hanya 10,73% dari semua Sumatera Utara terhadap 24 responden,
bayi usia 0-6 bulan di Sumatera Utara. dikemukakan hasil sebagai berikut :
Dan dari data yang didapatkan tersebut,
Sumatera Utara merupakan provinsi a. Karakteristik Responden
yang paling rendah persentasenya untuk Berdasarkan Usia Bayi
memberikan ASI Eksklusif pada bayi Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi
sampai 6 bulan dibandingkan 34 Responden Berdasarkan Usia Bayi
provinsi lainnya.7 Frekuensi Persentase (%)
4 9 37,5
METODE PENELITIAN Bulan
Jenis penelitian yang dilakukan 5 10 41,7
deskriptif dengan desain cross-sectional Bulan
dimana peneliti melakukan pengukuran 6 5 20,8
hanya dilakukan satu kali untuk melihat Bulan
Total 24 100

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


53

Berdasarkan tabel 4.1 b) Distribusi Frekuensi Berdasarkan


didapatkan hasil bahwa data responden Status Gizi
berdasarkan usia adalah bayi usia 4 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
bulan sebanyak 9 orang (37,5%), bayi Berdasarkan Status Gizi Pada Bayi 4-6
usia 5 bulan sebanyak 10 orang (41,7%) Bulan yang diberikan ASI Eksklusif
dan bayi berusia 6 bulan sebanyak 5
orang (20,8%). Status Gizi Frekuensi Persentase (%)
b. Karakteristik Responden Baik 15 88,2
Berdasarkan Jenis Kelamin Bayi Tidak Baik 2 11,8
Tabel 4.2: Distribusi Frekuensi Total 17 100
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan tabel 4.4
Bayi didapatkan hasil bahwa data berdasarkan
Jenis Frekuensi Persentase status gizi bayi 4-6 bulan yang diberikan
Kelamin (%) ASI Eksklusif adalah bayi dengan gizi
Laki-laki 9 37,5 baik sebanyak 15 orang (88,2%) dan
Perempuan 15 62,5 bayi dengan gizi tidak baik sebanyak 2
Total 25 100 orang (11,8%).

Berdasarkan tabel 4.2 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi


didapatkan hasil bahwa data responden Berdasarkan Status Gizi Pada Bayi 4-6
berdasarkan jenis kelamin adalah bayi Bulan yang tidak diberikan ASI
laki-laki sebanyak 9 orang (37,5%) dan Eksklusif
bayi perempuan sebanyak 15 orang Status Gizi Frekuensi Persentase (%)
(62,5%).
Baik 1 14,2
Analisis Univariat Tidak Baik 6 85,8
a) Distribusi Frekuensi Total 7 100
Berdasarkan Pemberian ASI Berdasarkan tabel 4.5
Eksklusif didapatkan hasil bahwa data berdasarkan
Dalam penelitian ini pemberian status gizi bayi 4-6 bulan yang tidak
ASI Eksklusif dibedakan menjadi 2 diberikan ASI Eksklusif adalah bayi
kategori yaitu ya, dan tidak yang dengan gizi baik sebanyak 1 orang
ditentukan oleh hasil perhitungan (14,2%) dan bayi dengan gizi tidak baik
kuisoner. Jumlah responden pada sebanyak 6 orang (85,8%).
penelitian ini adalah 24 orang.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pembahasan
Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif
pada bayi 4-6 bulan Terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi status gizi pada bayi. Hal
Asi Frekuensi Persentase (%) tersebut berupa pemberian ASI
Eksklusif Eksklusif, pendidikan ibu, pendapatan
Ya 17 70,8 keluarga, pengetahuan ibu mengenai
Tidak 7 29,2 gizi, umur pemberian MP-ASI, tingkat
24 100 kecukupan zink dan zat besi, juga
Berdasarkan tabel 4.3 riwayat penyakit infeksi serta faktor
didapatkan hasil bahwa data berdasarkan genetik. Sehingga dapat disimpulkan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi 4-6 bahwa ASI Eksklusif merupakan faktor
bulan adalah bayi yang diberikan ASI penting terhadap pertumbuhan bayi.6
Eksklusif sebanyak 17 orang (70,8%) Nutrisi terpenting yang
dan bayi yang tidak diberikan ASI diperoleh pertama kali saat bayi lahir
Eksklusif sebanyak 7 orang (29,2%). adalah ASI. ASI merupakan makanan

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


54

paling ideal baik secara fisiologis Dari hasil penelitian didapati terbanyak
maupun biologis yang harus diberikan berdasarkan jenis kelamin bayi didapati
kepada bayi di awal kehidupannya. Hal bayi terbanyak yaitu bayi perempuan.
ini dikarenakan selain mengandung nilai Hal ini sesuai dengan data jumlah
gizi yang cukup tinggi, ASI juga penduduk menurut jenis kelamin, rasio
mengandung zat kekebalan tubuh yang jenis kelamin dan kabupaten/kota dari
akan melindungi dari berbagai jenis badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera
penyakit yang dapat menghambat Utara yang menyatakan bahwa bayi di
petumbuhan bayi tersebut.37 kabupaten/kota Serdang Bedagai lebih
Keadaan gizi kurang yang banyak bayi berjenis kelamin
banyak ditemukan pada bayi-bayi perempuan dibandingkan bayi laki-
terlihat ketika para ibu memilih untuk laki.22 Hal ini sesuai dengan data
menggunakan susu formula sebagai dikarenakan data yang didapat
pengganti ASI27 sehingga memperkuat merupakan data dari Badan Pusat
teori bahwa makanan paling baik untuk Statistik di wilayah Serdang Bedagai
bayi sampai berusia 6 bulan adalah yang merupakan tempat penelitian
hanya dengan pemberian ASI Eksklusif. dilakukan.
Secara teori pemberian Air Susu Selain itu, status gizi bayi juga
Ibu (ASI) sangat berguna dengan status dipengaruhi oleh usia, pendidikan dan
gizi bayi,35 namun terdapat pula faktor- pekerjaan ibu. Dikatakan pada
faktor yang lebih dominan hubungannya penelitian sebelumnya, umur
dengan status gizi bayi. Faktor-faktor merupakan salah satu faktor yang dapat
tersebut antara lain status kesehatan menggambarkan kematangan seseorang
yaitu status imunisasi dan penyakit artinya dalam hal kematangan
infeksi, pola asuh, serta status ekonomi. pembentukan pola konsumsi makanan
Kaitan penyakit infeksi dan status gizi yang berpengaruh terhadap status gizi.
merupakan hubungan timbal balik dan pendidikan ialah salah satu poin penting
sebab akibat, penyakit infeksi dapat dalam kehidupan terutama pendidikan
memperburuk keadaan status gizi dan kesehatan gizi sangat diperlukan untuk
status gizi yang kurang dapat membentuk prilaku positif dalam hal
mempermudah terkena penyakit memenuhi kebutuhan gizi sebagai salah
infeksi.36 sehingga selain dari pemberian satu unsur penting yang mendukung
ASI faktor-faktor tersebut juga perlu status kesehatan seseorang sehingga
diperhatikan. dengan meningkatnya pendidikan
Dari hasil penelitian didapati kemungkinan akan meningkatkan
responden terbanyak berdasarkan usia pendapatan sehingga dapat
bayi adalah bayi yang berusia 5 bulan meningkatkan daya beli makanan.38
yaitu sebanyak 10 orang. Hal ini tidak Dari hasil penelitian didapatkan
sesuai dengan data jumlah penduduk hasil bahwa data berdasarkan pemberian
menurut kelompok umur dan jenis ASI Eksklusif pada bayi 4-6 bulan dari
kelamin dari Badan Pusat Statistik 24 orang bayi lebih banyak bayi yang
Provinsi Sumatera Utara yang diberikan ASI Eksklusif dari pada yang
menyatakan bahwa bayi usia 0-4 bulan tidak diberikan ASI Eksklusif yaitu
lebih banyak dari bayi yang berusia 5-9 sebanyak 17 orang bayi yang diberikan
bulan.21 Hal ini dikarenakan pada ASI Eksklusif sedangkan 7 orang bayi
penelitian ini sampel hanya diperoleh yang tidak diberikan ASI Eksklusif. Hal
dari satu kabupaten/kota sedangkan data ini sesuai dengan penelitian sebelumnya
dari Badan Pusat Statistik merupakan dimana pada penelitian sebelumnya
hasil dari keseluruhan provinsi Sumatera didapati hasil dari 30 orang bayi,
Utara. terdapat 20 bayi yang diberikan ASI

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


55

Ekslusif dan hanya 10 orang yang tidak Berdasarkan hasil penelitian dan
diberikan ASI Eksklusif. 28 hal ini sesuai pembahasan yang telah dijelaskan, maka
dikarenakan pengetahuan ibu tentang dapat disimpulkan sebagai berikut :
pentingnya ASI Eksklusif di Indonesia Dari karakteristik reponden didapati
sudah semakin membaik. Dan semakin bahwa dari 24 orang bayi 4-6 bulan di
tinggi pengetahuan ibu maka akan Puskesmas Melati Pasar VI Desa Melati
semakin mudah menyerap informasi II, Kecamatan Perbaungan, Sumatera
tentang ASI Eksklusif.29 Utara, berdasarkan usia terdapat 9 bayi
Dari hasil penelitian didapati berusia 4 bulan, 10 bayi berusia 5 bulan
hasil bahwa data berdasarkan status gizi dan 5 bayi berusia 6 bulan. Sedangkan
bayi 4-6 bulan yang diberikan ASI menurut jenis kelamin terdapat 9 orang
Eksklusif dari 17 orang bayi yang bayi laki-laki dan 15 orang bayi
diberikan ASI Eksklusif lebih banyak perempuan.
bayi yang memiliki status gizi baik Gambaran status gizi pada bayi 4-6
daripada status gizi tidak baik. Hal ini bulan lebih baik pada bayi yang
sesuai dengan penelitian sebelumnya diberikan ASI Eksklusif dibandingkan
dimana dari bayi yang diberikan ASI dengan yang tidak di berikan ASI
Eksklusif memiliki status gizi baik.30 Eskklusif.
Hal ini dikarenakan ASI adalah
makanan terbaik bagi bayi baru lahir Saran
dimana ASI memberikan banyak Saran yang dapat penulis
keuntunggan fisiologis maupun sampaikan didasarkan hasil kesimpulan
emosional.31 ASI Eksklusif lebih dipilih penelitian adalah untuk penelitian
diberikan pada bayi dikarenakan selanjutnya, agar melakukan penelitian
kandungannya yang lengkap yaitu dengan menggunakan sampel yang
enzim pencernaan, zat kekebalan, banyak sehingga hasil menjadi lebih
hormon dan juga protein yang sangat akurat serta menghubungkan faktor lain
cocok untuk kebutuhan bayi sampai yang mempengaruhi status gizi bayi 4-6
berusia 6 bulan. Kandungan ASI yang bulan selain dari pemberian ASI
sangat cocok dan mudah diserap secara Eksklusif.
sempurna sehingga sama sekali tidak
mengganggu fungsi ginjal bayi yang DAFTAR PUSTAKA
sedang dalam tahap pertumbuhan.32
Bayi 4-6 bulan yang tidak 1. Rahmawati A, Susilowati B,
diberikan ASI Eksklusif dari 7 orang Masyarakat FK, et al. Dukungan Suami
bayi yang tidak diberikan ASI Eksklusif Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada
lebih banyak bayi yang memiliki status Husband Support With Exclusive
gizi tidak baik. Hal ini sesuai dengan Breastfeeding. Jurnal Promkes.2015:25-
penelitian sebelumnya dimana dari 30 35.
orang bayi yang tidak diberikan ASI 2. RI KK. InfoDatin, Situasi dan
Eksklusif terdapat 16 orang yang analisis ASI EKSKLUSIF. Pusat Data
memiliki status gizi tidak baik.33 Hal ini dan Informasi Kementerian Kesehatan
sesuai dikarenakan kandungan ASI lebih RI. 2014:1-7.
baik untuk bayi usia 0-6 bulan 3. Nilakesuma A, Jurnalis YD, Rusjdi
dibandingkan makanan lainnya. SR. Hubungan Status Gizi Bayi dengan
KESIMPULAN DAN SARAN Pemberian ASI Ekslusif, Tingkat
Pendidikan Ibu dan Status Ekonomi
Kesimpulan Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas
Padang Pasir. J Kesehat Andalas.
2015;4(1):37-44.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


56

4. Kementrian Kesehatan RI. Situasi Provinsi Jawa Barat. Universitas


balita pendek. Info Datin. 2016:2442- Indonesia. 2011.
7659. 14. Setyarini A, Mexitalia M,
5. Miciński J, Pogorzelska J, Beisenov Margawati A. Pengaruh pemberian asi
A, et al. Basic and mineral composition eksklusif dan non eksklusif terhadap
of colostrum from cows in different ages mental emosional anak usia 3-4 tahun. J
and calving period. J Elem. Gizi Indonesia. 2015;12(1):16-21.
2017;22(1):259-269. 15. Marmi, Rahardjo K. Asuhan
6. Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak
M. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prasekolah. IV. yogyakarta: Pustaka
Kejadian Stunting pada Anak Balita di Pelajar; 2015.
Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The 16. Damayanti DF. Tumbuh Kembang
Factors Affecting Stunting on Toddlers Bayi 0-6 Bulan Menurut Status ASI Di
in Rural and Urban Areas). e-Jurnal Puskesmas Telaga Biru Pontianak. J
Pustaka Kesehatan. 2015;3(1):163-170. Vokasi Kesehatan. 2012:1-5.
7. Profil Kesehatan Indonesia. 17. Siagian RL, Sudaryati E, Siagian A.
Persentase Bayi Baru Lahir Mendapat Gambaran Perilaku Ibu Dalam
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Dan Bayi Pemanfaatan KMS dan Status Gizi
Mendapat ASI Eksklusif Menurut BADUTA di Wilayah Kerja Puskesmas
Provinsi Tahun 2017. Kementrian Lawe Perbunga Kecamatan Babul
Kesehatan Republik Indonesia.2018. Makmur Kabupaten Aceh Tenggara
8. Fikawati S, Syafiq A, Karima K. Gizi Tahun 2015. J Kesehatan Masyarakan
Ibu Dan Bayi. 2nd ed. Jakarta: PT Raja USU. 2015:1-10.
Grafindo Persada; 2015. 18. Hariani RE, Amareta DI, Suryana L.
9. World Health Organization. Pola Pemberian ASI Dan Makanan
Pemberian Air Susu Ibu dan Menyusui Pendamping ASI Terhadap Grafik
Rekomendasi IDAI No : 002 / Rek / PP Pertumbuhan Pada Kartu Menuju Sehat
IDAI / XI / 2010. 2010. (KMS). J Ilmiah Inovasi. 2016;1(1):41-
10. Moehji S. Dasar-Dasar Ilmu Gizi 2. 46.
2nd ed. jakarta: Pustaka Kemang, 19. Keputusan Menteri Kesehatan RI
Kelompok Penerbit Papas, Anggota Nomor : 920/Menkes/SK/VIII/2002.
Ikapi Jakarta; 2017. Tentang Klasifikasi Status Gizi Anak
11. Dewi GK, Santika EY. Hubungan Bawah Lima Tahun (BALITA). Menteri
Antara Karakteristik Responden Dalam Kesehatan Republik Indonesia.
Pemberian ASI Eksklusif Dengan Status 20. Namangboling AD, Murti B,
Gizi Bayi Umur 6-12 Bulan Di Sulaeman ES, et al. Hubungan Riwayat
Posyandu Dahlia Desa Bangbayang Penyakit Infeksi dan Pemberian ASI
Tahun 2015. 2015;2(September):78-82. Eksklusif dengan Status Gizi Anak Usia
12. Halim A, Munasir Z, Rohsiswatmo 7-12 Bulan di Kecamatan Kelapa Lima
R. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Kota Kupang. Sari Pediatri.
dalam Pencegahan Kejadian Dermatitis 2017;19(2):91-96.
Atopi pada Anak. Sari 21. Jumlah Penduduk Menurut
Pediatri.2014;15(6):345-352. Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin
13. Sofyana H. Perbedaan Dampak (Jiwa). Badan Pusat Statistik Provinsi
Pemberian Nutrisi ASI Eksklusif Dan Sumatera Utara. 2018.
Non Eksklusif Terhadap Perubahan 22. Jumlah Penduduk Menurut Jenis
Ukuran Antropometri Dan Status Kelamin, Rasio Jenis Kelamin Dan
Imunitas Pada Neonatus Di Rumah Sakit Kabupaten/Kota (Jiwa). Badan Pusat
Umum Daerah (RSUD) Al-Ihsan Di Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2018.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara


57

23. Giri MKW, Muliarta IW, Wahyuni 33. Ida B, Nugroho FA, Arisanthy IT.
NPDS. Hubungan Pemberian ASI Hubungan Status Gizi Terhadap
Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Perkembangan Neurodevelopmental
Usia 6-24 Bulan Di Kampung Kajanan, Pada Bayi 0-6 Bulan Yang Mendapat
Buleleng. J Sains Dan Teknologi. ASI Eksklusif Dan Non Eksklusif Di
2013;2(1):184-192. Puskesmas Kedungkandang Kota
24. Sibuea MD, Tendean HMM, Wagey Malang. MNJ. 2016:71-78.
FW. Persalinan Pada Usia >35 Tahun 34. Dahlan MS. Statistik untuk
Di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou kedokteran dan kesehatan, ed.6.
Manado. J e-Biomedik (eBM). Epidemiologi indonesia; 2014:71.
2013:484-489. 35. Sulistyoningsih, Hariyani. Gizi
25. Ginanti NA, Rahayuning D, Untuk Kesehatan Ibu dan Anak.
Rahfiludin MZ. Hubungan Praktik Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Denagn 36. Notoatmojo,S . Promosi Kesehatan
Status Gizi Bayi (Usia 0-6 Bulan) Di dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari Cipta, 2007
Kota Semarang. e-Journal Kesehatan 37. Syarif DR, Lestari ED, Mexitalia M,
Masyarakat UNDIP. 2105:2356-3346. Nasar SS. Buku ajar nutrisi pediatrik dan
26. Pusat Data Dan Statistik Pendidikan penyakit metabolik. Jilid I. Jakarta:
Dan Kebudayaan. Statistik Sekolah Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Menengah Atas (SMA) 2016/2017. Indonesia; 2011.
Jakarta: Setjen, Kemdikbud 2107. 38. Khotimah H, Kuswandi K.
27. Sari IP, Anggreini DE, Wahyuni A, Hubungan Karakteristik Ibu Dengan
et al. The Relationship of Giving Status Gizi Balita Di Desa Sumur
Exclusive Breastfeeding to Nutritional Bandung Kecamatan Cikulur Kabupaten
Status of 0-6 Months Infants in Rajabasa Lebak Tahun 2013. J Obstretika
Bandar Lampung Health Center Area. Scientia. 2014:146-162.
Faculty Medical of Lampung University.
2017.
28. Karuniawati MC, Dasuki MS,
Candrasari A. Perbedaan Status Gizi
Bayi 4-6 Bulan Pada Pemberian ASI
Eksklusif Dengan ASI Non Eksklusif. J
Biomedika. 2016;8.
29. Aldaudy CU, Fithria. Pengetahuan
Ibu Tentang ASI Eksklusif. JIM FKep.
2018;IV(1):84-91.
30. Zulfaidawaty A. Hubungan
Pemberian ASI Dengan Status Gizi Pada
Bayi 0-11 Bulan Di Kelurahan Kassi-
kassi Kota Makassar. J Ilmiah
Kesehatan Diagnosis. 2014;4.
31. Umboh E, Wilar R, Mantik MFJ.
Pengetahuan Ibu Mengenai Manfaat ASI
Pada Bayi. J e-Biomedik (eBM).
2013:210-214.
32. Yusrina A, Devy SR. Faktor Yang
Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan
ASI Eksklusif Di Kelurahan Magersari
Sidoarjo. J Promkes. 2016:11-21.

Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

You might also like