You are on page 1of 14

Bidang Operasional

Nama Perusahaan
Energi SDM Perkebunan Perbankan Propert

PT. AGM v

Keterangan:
Energi Batu bara/ minyak/ gas
SDM Sumber Daya Mineral (Emas/ bijih besi/ timah dan lainnya)
Rentan Masyarakat yang termasuk dalam kategori Lansia, Bumil, Miskin, Terpencil
Non Muslim Kristen, Budha, Hindu dan lainnya
Organisasi Masyarakat Karang Taruna/ PKK/BPD/LPMD/Posyandu dan lainnya
Potensi Ekonomi Sawah/Kebun Karet/Perikanan dan lainnya
Potensi Sosial Gotong royong/ kebersamaan/keswadayaan/acara adat dan lainnya
Dampak Sosial Kesehatan, Pendidikan, Sosial Budaya
PEMETAAN POTENSI TANGGUNG JAWAB SOSIAL D
KECAMATAN : PADAN
KABUPATEN : HULU SUN
TAHUN: 201
Dampak Mapping Desa
Lingkungan Sosial Ekonomi Desa

air keruh, debu Malutu

Durab

S.Raya

kin, Terpencil
G JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (TJSLP)
CAMATAN : PADANG BATUNG
PATEN : HULU SUNGAI SELATAN
TAHUN: 2016
Mapping Desa
Kategori Jlh Penduduk Pendidikan
Ring 1 Ring 2 Ring 3 L P Rentan SD SLTP SLTA PT

v 210 342 250

v
Demogrraf
Agama Sarana
Muslim Non Muslim Pendidikan Kesehatan Keagamaan

SD POSKESDES MUSHOLA
POTENSI

Organisasi Masyarakat Ekonomi Sosial

PKK, KARANG TARUNA, LPM PERIKANAN angka ispa tinggi

penyakit kulit
Ilustrasi Program TJSLP

PAKET PENDIDIKAN UTK ANAK SEKOLAH, PAKET CTPS

BAKSOS/PENGOBATAN GRATIS, POSYANDU

Pembuatan pipa air bersiih


Kecamatan
No Nama Desa

10
Keterangan Level Pengaruh:
1-3 Lemah
4-6 Sedang
7-9 Kuat
10 - 12 Sangat Kuat
Kabupaten
KEY PERSON

Jabatan Di Desa Pekerjaan


PERSON MAPPING

Pengawas
Perencana
Teladan
Actng

Katalisator
Fasilitator
Motvator
Penyuluh
Penggerak
HP
Contact

Alamat
Level pengaruh

0
Mampu mempengaruhi
kebijakan pemerintah
Ability Mampu menggerakan massa
Mampu mempegaruhi opini
Masyarakat
Mampu mempengaruhi orang
lain

NG
Info Tambahan
KASUS 1

Masyarakat BABS

Desa "XXX" adalah salah satu desa ring 1 dari Perusahaan Batu Bara PT. YYY. Mayoritas
masyarakatnya beragama islam, mayoritas berpendidikan sekolah dasar dan sangat agamis
serta mayoritas suku Banjar. Kondisi geografis desa berupa daerah rawa, sehingga semua
aktifitas masyarakatnya dilakukan di rawa baik usaha perikanan Beje, beternak bebek, kerbau
rawa hingga aktifitas sehari-hari seperti mandi, cuci, kakus (MCK), bahkan untuk keperluan air
minum, masyarakat mengambil air rawa kemudian diberi tawas dan dikonsumsi. Hal ini terjadi
karena masyarakat tidak mau mengakses air dari PDAM karena biayanya mahal dan tidak mau
bayar bulanan. Selain itu, masyarakat sudah terbiasa dan sejak dahulu BABS di rawa, hal ini di
tandai dengan banyaknya jamban terapung. Akibatnya setiap tahun selalu meledak kejadian
diare, tipus, kolera hingga menyebabkan kematian balita sebanyak 3 orang, dan itu terjadi
hampir setiap tahun. Bidan desa yang baru saja bertugas di desa itu menyadari permasalahan
tersebut sehingga Bidan berinisiatif untuk mengadakan rembuk desa mengundang aparat desa
dan perwakilan perusahaan. Tidak di sangka ternyata usulan dari aparat desa sangat banyak,
mulai dari pengadaan sarana air bersih, pembangunan jamban sehat, penyediaan sarana CTPS
untuk anak-anak sekolah dan kegiatan penyuluhan kesehatan secara rutin di setiap RT, dengan
perkiraan dana yang diperlukan sebesar Rp 150 Juta. Pihak perusahaan tentu sangat keberatan
dengan usulan tersebut, pihak perusahaan hanya bersedia membantu sebesar Rp 25 Juta, dan
sangat berharap bahwa masyarakat desa bisa secara swadaya dan gotong royong memperbaiki
kesehatan di desanya. Pertanyaan: Sesuai dengan kasus tersebut, sebagai seorang Ahli Kesmas,
buatkan model intervensi permasalahan kesehatan dengan memberdayakan peran toma
dalam bentuk media video!

KASUS 2

Masyarakat Hipertensi

Hipertensi termasuk penyebab tertinggi kematian di Kalsel. Lain halnya dengan daerah Padang,
dimana mayoritas hipertensi disebabkan oleh makanan yang berkalori tinggi seperti rendang
dan makanan yang bersantan (tinggi kolesterol), di Kalsel justru disebabkan karena perilaku
konsumsi masyarakat yang sangat gemar makan makanan yang mengandung kadar garam
tinggi seperti mandai, ikan asin, pakasam, cacapan dan lainnya. Bahkan penyajian makanan
tersebut untuk konsumsi yang tidak mengenal waktu, bisa saat sarapan sampai makan malam.
Selain itu, tidak sedikit masyarakat yang menyimpan mandai di rumah untuk dimakan
sewaktu-waktu sesuai keinginan. Akibatnya, hipertensi tidak hanya di derita oleh orang tua
namun mulai dari usia remaja, bahkan akan sangat membahayakan jika diderita oleh Ibu
hamil. Jelas perilaku tersebut membutuhkan perhatian yang sangat besar dari para ahli
kesmas. Disatu sisi semua jenis makanan tersebut adalah kekayaan leluhur dan identitas
sebuah daerah yang bisa dibanggakan, namun sisi lainnya mengingat perilaku tersebut sudah
terjadi sejak zaman nenek moyang hingga sekarang. Pertanyaan: Berdasarkan kasus tersebut,
sebagai seorang ahli Kesmas, buatkan model intervensi permasalahan kesehatan dengan
memberdayakan peran toma dalam bentuk media spanduk/billboard/banner.

KASUS 3

Masyarakat DBD
DBD selalu terjadi setiap tahun. Sudah menjadi agenda tahunan, setiap memasuki musim
penghujan kasus DBD meningkat, bahkan hingga ada penderita yang meninggal dunia.
Masyarakat banyak tidak mengerti bagaimana siklus DBD yang mirip pelana kuda, pada saat
demam lalu turun, dikira demam sembuh padahal saat itu adalah masa kritis yang seharusnya
penderita di rawat di rumah sakit. Selain itu, upaya pencegahan terjadinya DBD pun masih
jarang dilaksanakan oleh masyarakat, padahal sederhana saja, tidak memerlukan biaya yang
besar. Kasus DBD tersebut juga terjadi di Desa Dumang. Desa yang terletak di kaki Gunung
Meratus ini berpenduduk sekitar 300 KK, mayoritas non muslim, mayoritas pekerjaan sebagai
petani kopi dan cokelat. Banyak masyarakat berkegiatan di kebun mulai pagi hingga siang hari.
Kebiasaan masyarakat adalah gemar membawa minuman kemasan gelas ke kebun untuk
bekal, ketika habis bekas minuman tersebut di buang begitu saja di kebun. Selain itu juga ada
pengumpul sampah plastik di desa yang menjualnya ke luar kota. Genangan itulah yang
menjadi wadah perkembangan vektor DBD, dan salahnya tidak ada satu masyarakat pun
menyadarinya selama bertahun-tahun. Kejadian yang menyayat hati ketika Pastur yang tinggal
di desa itu ikut menjadi penderita DBD dan hampir saja meninggal karena terlambat
mendapatkan pertolongan. Sementara di tahun ini sudah ada 2 balita yang meninggal dunia.
Pertanyaan: Berdasarkan kasus tersebut dan sebagai seorang ahli kesmas, buatkan model
intervensi permasalahan kesehatan dengan memberdayakan Toma dalam bentuk media pesan
suara/ lagu.

You might also like