Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULIAN
Latarbelakang
Perorganisasian dan perencanaan dakwah gunanya salah satunya untuk
menyebarluaskan Islam di tengah-tengah kehidupan umat manusia dalam keadaan
bagaimanapun dan dimanapun harus dilaksanakan oleh umat islam. Penyelenggaraan
usaha dakwah islam pada masa depan akan semakin bertambah berat. Hal ini
disebabkan karena masalah-masalah yang dihadapi oleh dakwah semakin
berkembang. Penyelenggaraan dakwah akan dapat berjalan secara efektif dan efesien,
apabila : terlebih dulu dapat mengidentifikasikan dan diantisipasikan masalah-
masalah yang akan dihadapi. Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, kemudian
menyusun rencana yang epat, mengatur dan mengorganisir para pelaksana dakwah
dalam kesatuan- kesatuan tertentu, selanjutnya mengerahkan dan menggerakkannya
pada tujuan yang dikehendaki, begitu pula kemampuan untuk mengawasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Bentuk-bentuk Organisasi Dakwah.
1. Spesialisasi Kerja
Diartiakan sebagai tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan
yang ditekuninya, dan tugas-tugas organisasi dibagi menjadi pekerjaan-
pekerjaan terpisah. Hakikat spesialisasi kerja adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang individu akan lebih baik apabila pekerjaan tersebut
dipecah-pecah menjadi sebuah langkah. Bentuk-bentuk spesialisasi dalam
organisasi secara formal dapat dibagi menjadi :
a) organisasi garis dan staf,
b) organisasi fungsional,
c), organisasi komite,
e) organisasi matriks.
2. Depertementalisasi Dakwah
Salah satu cara yang populer untuk mengelompokkan kegiatan dakwah adalah
menurut fungsi yang dijalankan. Sementara itu landasan untuk
mengelompokkan tugas-tugas dalam mencapai sasaran organisasi adalah
dengan departementalisasi dakwah.
3. Rantai Komando
Adalah sebuah garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkat atas organisasi teus ketingkat paling bawahdan menjelaskan
hasildakwah kedepartemen masing-masing. Dalam ratai komando ini tidak
terlepas dari tiga konsep yaitu,
a) wewenang,
b) tanggung jawab,
c) komando.
4. Rentang Kendali
Merupakan suatu konsep yang merujuk pada jumlah tambahan yang dapat
disuprvisi oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. Dalam memahami
rentang kendali yang efektif dan efisien, maka akan ditentukan dengan melihat
variabel kontingensi. Urgensinya, konsep rentang kendali dalam organisasi
3
dakwah ini karena dapat menentukan jumlah tingkatan dan kuantitas manajer
yang dimiliki oleh organisasi dakwah tersebut.
6. Fomalisasi Dakwah
Adalah sejauh mana pekerjaan atau tugas-tugas dalam sebuah
organisasi dakwah dibakukan dan sejauh mana tingkah laku, skill dan
ketrampialan para da’i dibimbing dan dia2
2 Sondang P Siagaan, Fungsi-fungsi Manajerial, (jakarta; bumi Aksara, cetakan kedua 1995), hlm 111
4
Dakwah era modern bukan hanya sebatas Bil-lisansaja, tetapi harus menggunakan
suatu bentuk teknologi untuk mengimbangi kemajuan yang ada pada masyarakat.
3) Ketidak pastian lingkungan
Pada tataran aplikasi, seringkali organisasi dawah akan menghadapi kondisi
ketidak pastian lingkungan. Oleh karenanya salah satu cara untuk
mengantisipasi kondosi tersebut adalah melalui penyesuaian dalam struktur
D. Tujuan Pengorganisasian.
Tujuan dari pengorganisasian dakwah adalah :
1) Membagi kegiatan dakwah menjadi departemen-departemen atau difisi-
difisi dan tugas- tugas yang terperinci dan spesifik.
2) Membagi kegiatan dakwah dan bertanggung jawab yang berkaitan dengan
masing-masing jabatan atau tugas dakwah..
3) Mengelompokan pekerjaan-pekerjaan dakwah kedalam unit unit.
4) Membangun hubungndikalangan da’i,baik secra individual,kelompok dan
departemen.
5) Menetpkan garis-garis wewenang formal.
6) Menga lokasikan dan memberikan sumberdaya organisasi dakwah.
7) Dapat menyalurkan kegiatan-kegitan secra logis dan sistemmatis.3
E. Perencanaan Dakwah.
Perencanaan adalah kegiatan merumuskan apa yang akan dilakukan
dimasa yang akan datang. Perencanaan ini biasanya dirumuskan setelah
penetapan tujuan yang akan dicapai telah ada. Apabila rencana baik, maka
hasilnyapun baik. Sebaliknya rencana yang jahat akan menghasilkan hasil
yang jelek pula.
5
bagaimanapun sempurnanya suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan
sebuah Harahap. Karena perencanaan merupakan langkah awal bagi sebuah
kegiatan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait agar memperoleh hasil
yang optimal.4
6
G. Fungsi Perencanaan.
Robbins dan Coulter menjelaskan bahwa paling tidak ada beberapa fungsi
dari perencanaan, yaitu perencanaan berfungsi sebagai arahan, perencanaan
meminimalkan dampak dari perubahan, perencanaan meminimalkan pemborosan dan
kesia-siaan, serta perencanaan menetapkan standar dalam pengawasan kualitas.6
6 Ibid hlm 25
7
BAB3
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Perorganisasian dan perencanaan dakwah gunanya salah satunya untuk
menyebarluaskan Islam di tengah-tengah kehidupan umat manusia dalam keadaan
bagaimanapun dan dimanapun harus dilaksanakan oleh umat islam terutamah dalam
bidang membentuk suatu organisasi dan membentuk suatu rencana untuk kedepanya
dengan berlandaskan hukum2 isalam
8
DAFTAR PUSTAKA
Munir,SAg, M.A, dan Ilahi, S.Ag, M.A, Wahyu. Manajawab
Dakwah. Jakarta: Kencana, (JURNAL DAKWAH, Vol.IX No. 2, 2008)
Shaleh Abdul rosayed. Menejemen Dakwah
Muhamadiya;Mengemeplementasikan Prinsip Manajeral dalam Meraikan
Kesuksesan Dakwah (yogyakarta; suara muhamadiaya, 2005)
Siagaan Sondang P, Fungsi-fungsi Manajerial, (jakarta; bumi Aksara,
cetakan kedua 1995)
Warsanto, ig, Dasar-dasar ilmu organisasi Yogyakarta; Andy offset,
2005