You are on page 1of 5

B.

PENATALAKSANAAN

Terapi analgesik ajuvan1


Definisi adalah obat-obatan yang pada dasarnya tidak diindikasikan untuk menghilangkan rasa
nyeri pada kondisi yang lain, namun bermanfaat untuk mengobati nyeri neuropatik.
Analgetik ajuvan:
1. Golongan antidepresan
Merupakan salah satu pengobata nyeri neuropatik. Yang menduduki urutan ke tiga
menurut FDA. Anti depresan trisiklik misalnya: amitripilin, nortriptilin, desipramin,
doksepin, imipramin.
Mekanisme kerja
Diduga sebagai penghambat serotonin dan norepinefrin pada saraf sentral yang
mengelola rasa nyeri
Klinis dapat mengurangi rasa nyeri pada nyeri pasca herpes dan nyeri neuropati diabetes
disamping antidepresi. Reaksi mulai muncul kurang dari 1 minggu dan dosis 50-75 mg
perhari.
Efek samping akut: sedasi, mulut kering, konstipasi, gangguan kognitif, hipotensi
ortostatik, aritmia jantung, berkeringat, dan retensi urine.
Anti depresan baru:
SSRI (selecting serotonergic reaptake inhibitor): maproptilin, paroksetin, fluoksetin,
trazodon.
Klinis: banyak penelitian menyatakan bahwa manfaat SSRI pada nyeri neuropatik kurang
memuaskan, namun ada juga yang mengatakan bahwa paroksetin menghilangkan rasa
nyeri sama dengan antidepresan trisiklik.
Efek samping: agitasi, sedasi, disfungsi seksual, bertambahnya berat badan.

2. Golongan antikonvulsan
Antikonvulsan telah lama dipergunakan pada pengobatan neuralgia trigeminal.
Kenyataan sekarang sebagai obat nyeri neuropatik baris pertama dari antikonvulsan
adalah gabapentin.
a. Gabapentin
Mekanisme yang pasti mengenai gabapentin menghilangkan rasa nyeri belum jelas,
namun diduga bekerja pada aktivitas saluran kalsium yang spesifik pada neuron
melalui neurotransmiter GABA. Indikasi: nyeri pasca herpes, nyeri neuropatik
diabetik. Dosis 300-1500 mg/ hari diberikan 2-4 kali sehari.dianjurkan untuk
dilakukan titrasi takaran secara pelan yaitu 300mg setiap 3-7 hari. Efek samping
berupa: diziness dan sedasi. Dianjurkan untuk diberikan pada urutan pertama sebagai
obat oral penghilang nyeri neuropatik karena relatif aman.
b. Fenitoin
Indikasi : dapa menghilangkan rasa nyeri pada neuralgia trigeminal dan neuropati
diabetik. Efektifitasnya kurang memuaskan. Dosis: 100-300 mg/hari diberikan 1-3
kali sehari
Efek samping: gangguan kognitif dan sedasi., hiperplasia gingiva
c. Carbamazepin
Menghilangkan rasa nyeri neuralgia trigeminal dan neuropati diabetika. Dosis
diberikan 100-1000 mg/hari.
Efek samping diziness, gangguan kognitif dan sedasi, hepatotoksis
d. Lamotrignin
Bermanfaat menghilangkana nyeri neuralgia trgeminal, neuropati diabetika dan
neuropati HIV. Dosis 150-500 mg/hari.
Efek samping: sindroma steven johson

3. Golongan anastesi lokal


Mekanisme kerja anastesi lokal pada pengobatan nyeri neuropatik melaui penghambatan
saluran sodium dengan mengurangi frekuensi impuls ektopik pada saraf tepi yang rusak.
a. Lidokain infus
Dapat menghilangkan rasa nyeri neuropatik seperti pada neuropati diabetes, nyeri
pasca herpes dan mononeuropati trauma. Takaran yang diberikan 2-5mg/kg bb
selama 30 menit.infus dapat dihentikan setelah nyeri berkurang. Dan dilajutkan
pemberian mexiletine oral.
b. Mexiletine
Dapat diberikan pada neuropati diabetes. Takaran diberikan sampai 600-900 mg/hari.
Untuk mengurangi efek samping obat dapt diberikan mulai 150 mg/hari.

4. Kortikosteroid
Mekanisme kerja kortikosteroid dalam menghilangkan rasa nyeri karena efek anti radang
dan dengan mengurangi impuls ektopik pada saraf tepi. Biasaya diberikan pada CRPS.
Obat golongan stroid yang dipakai berupa prednisolon dan solumedrol.2

Non Farmakologis 2

Penatalaksanaan non farmakologis terdiri dari berbagai tindakan penanganan nyeri


berdasarkan stimulasi fisik maupun perilaku kognitif.
1. Masase kulit
Masase kulit dapat memberikan efek penurunan kecemasan dan ketegangan otot.
Rangsangan masase otot ini dipercaya akan merangsang serabut berdiameter besar, sehingga
mampu memblok atau menurunkan implus nyeri. Masase juga mengurangi spasme otot dan
memberikan rasa nyaman sehingg nyeri berkurang.
2. Kompres
Kompers panas, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses
penyernbuhan jaringan yang mengalami kerusakan. Efek terapi panas antara lain dapat melalui
perubahan permeabilitas membran sel berupa peningkatan ambang rangsang nyeri, mengurangi
spasme otot, vasodilatasi sehinga nyeri akibat iskemik berkurang
3. Imobilisasi
Imobilisasi terhadap organ tubuh yang mengalami nyeri hebat mungkin dapat meredakan
nyeri. Kasus seperti rheumatoid arthritis mungkin memerlukan teknik untuk mengatasi nyeri.
4. Distraksi
Distraksi merupakan pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri.Teknik distraksi
terdapat beberapa macam yaitu: distraksi visual,distraksi pendengaran, distraksi pernafasan,
distraksi intelektual, teknik pernafasan, imajinasi terbimbing.
5. Relaksasi
Relaksasi otot rangka dipercaya dapat menurunkan nyeri denganmerelaksasikan ketegangan
otot yang mendukung rasa nyeri. Teknik relaksasi mungkin perlu diajarkan beberapa kali agar
mencapai hasilyang normal.
6. TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation)
Merupakan jenis stimulasi listrik dengan frekuensi rendah/tinggidengan intensitas rendah/tinggi
dan merupakan elektroanalgesia. Frekuensi yang digunakan berkisar 1-250 hz. TENS mampu
mengingkatkan pelepasan opoid endogen
Indikasi : nyeri fokal, sindroma nyeri kronik seperti radikulopati, neuropati perifer, nyeri
phantom.2
1. Vranken JH. Mechanisms and treatment of neuropathic pain. Central Nervous System In
Medicinal Chemistry 2009;9:71-78.
2. Hauser S, Josephson S. Harrison's Neurology in Clinical Medicine. 2nd ed. New York:
McGraw-Hill Companies,Inc; 2010.

You might also like