Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
KELAS C
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Akhir kata, kami berharap agar makalah kami ini dapat bergunadan
memberikan manfaat bagi pembaca.
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i
BAB I
A. Latar Belakang................................................................................................................ 4
B. Rumusan ......................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5
BAB II
1. Teori jenis data biaya kesehatan pada institusidi tingkat kab/kota ................................. 6
2. Teori sumber data biaya kesehatan pada institusi tingkat kab/kota .............................. 20
BAB III
A. kesimpulan .................................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan
1. Apa saja teori jenis data biaya kesehatan pada institusidi tingkat
kab/kota ?
2. Apa saja teori sumber data biaya kesehatan pada institusi tingkat
kab/kota ?
C. Tujuan
tingkat kab/kota
tingkat kab/kota
Nasional)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
mendasar yakni dari mana sumber dana, yang mengelola, yang dibayar,
fungsi yang dilakukan, berupa apa saja yang dibeli untuk manfaat tersebut,
masuk dalam kegiatan program mana, pada jenjang apa fungsi tersebut
kabupaten/kota.
kegiatan dalam sistem kesehatan, dan siapa saja yang memperoleh manfaat
dan efisien di tingkat kabupaten atau kota. Selain itu juga, DHA dapat
kabupaten X pada tahun 2017 adalah sekian milyar rupiah. Hal ini
dapat dipahami secara jelas. Selain itu, informasi juga dapat menjelaskan
dari mana saja sumber dana, misalnya proporsi dana tersebut berasal dari
(ICHA). DHA tidak ada standar internasional, maka dari itu dapat
suatu instrumen yang didalamnya terdapat data lengkap dan akurat tentang
antara lain :
“cost effective”,
yang merupakan salah satu alat evaluasi dan analisa tentang kondisi
adalah :
berasal dari pajak, dan jaminan sosial. Sumber tersebut bisa juga
external).
Adalah institusi atau unit yang menerima dan mengelola dana dari
(swasta), dll.
oleh provider yang secara umum dapat dibagi dua, yaitu (a)
tidak langsung.
sebagainya.
output (kinerja).
6. Jenis Program
Dimensi program bertujuan untuk menggambarkan jenis program
Tahun 2007
menular
RS Paru-paru/RS Mata
Makanan
Anak
d. Pemberantasan Tbc
e. Pemberantasan Malaria
f. Penaggulangan HIV/AIDS
7. Jenjang Program
jenjangnya.
sebagainya
pacu.
kabupaten terpilih di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur untuk
regular setiap tahun di kabupaten, provinsi, dan nasional. Namun, hal ini
secara efektif.
AIPHSS membantu kabupaten-kabupaten yang ketinggalan
Timur Tengah Utara (TTU) adalah satu kabupaten di provinsi NTT dengan
pendapatan perkapita $US35 per bulan. Hanya satu dollar lebih per hari,
per orang, tetapi makanan segar terbilang melimpah dan murah. Pelayanan
dibelanjakan.
TTU misalnya, kini muncul budaya baru diantara para pejabat pemerintah
pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif hanya dapat dicapai melalui
yang tepat. Pekerjaan menghasilkan DHA bukanlah proses yang rumit dan
2018)
yaitu:
1) pemerintah,
2) swasta,
yang diterimanya.
Sumber pembiayaan kesehatan di kabupaten/kota :
a. Pemerintah Pusat :
Daerah provinsi.
b. Pemerintah Provinsi :
untuk daerah).
lebih dikurangi.
Hasil terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi
Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPH Pasal 21. Tarif
lain.
d. Pinjaman Daerah
11.
pelayanan rnasyarakat.
darurat yang berasal dari APBN. Prosedur dan tata cara penyaluran
(Gunawan, 2007)
3. Gambaran umum tentang BPS (badan pusat statistic)
tahun 1960 tentang sensus dan UU Nomor 7 Tahun 1960 tentang statistik.
nasional
Indonesia
Statistik adalah :
lingkungang BPS.
nasional survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus
pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Dalam dua dekade terakhir,
salah satu kegiatan Badan Pusat Statistik. Sejak tahun 1963 BPS
modul dilakukan setiap tiga tahun secara bergilir. Mulai tahun 2011
tahun.
Untuk modul dilakukan setiap tiga tahun secara bergilir. Mulai tahun 2011
tahun.
cakupan wilayah hanya meliputi Jawa dengan jumlah sampel hanya 16.000
rumah tangga. Secara bertahap tahun 1964, 1967, 1969, 1976, 1978, 1979,
1981, 1989 dan 1992 dilakukan kegiatan Susenas dengan jumlah sampel
antara data pokok (Kor) dan data rinci/ sasaran (modul). Jumlah sampel
Kor bervariasi antara 202.500 rumah tangga pada tahun 1993 sampai
dengan 278.352 rumah tangga pada tahun 2006. Sejak tahun 2007 jumlah
2010 jumlah sampel rumah tangga Kor bervariasi antara 282.387 sampai
berbeda. Ada tiga modul yaitu modul konsumsi/ pengeluaran dan pendapat
rumah tangga, modul sosial budaya dan pendidikan, dan modul kesehatan
dan perumahan, di mana modul yang sama akan berulang setiap tiga tahun
Jika dilihat urutanya, pada tahun ini adalah giliran modul perumahan dan
PENUTUP
A. kesimpulan
Indrayathi, putu ayu (2018) District health account dalam pembiayaan kesehatan
di indonesia. denpasar.
Statistik, badan pusat (2013) survei sosial ekonomi nasional 2013 kor gabungan,
Direktorat Statistik Kesejahteraan Rakyat dan Direktorat Statistik Harga -
Badan Pusat Statistik. Available at:
https://microdata.bps.go.id/mikrodata/index.php/catalog/220.
LAMPIRAN