You are on page 1of 30

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

A. Pengertian sistem Pernapasan

Sistem pernapasan pada manusia terjadi melalui saluran penghantar udara yaitu alat-
alat yang terdapat dalam tubuh, dimana masing-masing alat pernapasan tersebut memiliki
fungsi yang berbeda-beda, akan tetapi, dari berbagai macam bentuk, organ serta fungsinya,
sebagian besar dari kita tidak mengetahui bagaimana proses dari sistem pernapasan
tersebut.
sistem pernapasan sangat penting dimana terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). bernapas adalah pergerakan udara dari atmosfer ke sel tubuh dan
penggeluaran CO2 dari sel tubuh sampai keluar tubuh.
B. Fungsi sistem Pernapasan
Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran oksigen (O2) dan karbon dioksida
(CO2) antara sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil oksigen yang akan di
gunakan dalam beraksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk
menghasilkan senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbon dioksida. Jadi pernafasan
juga dapat di artikan sebagai proses untuk menghasilkan energi pernapasan dibagi menjadi
2 macam, Yaitu:
1.Pernapasam Eksternal (luar) proses pernapasan ataun pengambilan oksigen dan
pengeluaran karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungan.
2.Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan
mitokondria
C. Saluran Pernapasan Bagian Atas
1. Hidung

Hidung merupakan organ tubuh yang salah satu fungsinya sebagai alat
pernafasan. Hidung terdiri atas dua nostril yang merupakan pintu masuk menuju rongga
hidung. Dinding rongga hidung dilapisi oleh mukosa respirasi serta epitel batang,
bersilia, dan berlapis semu.
Vestibulum merupakan bagian dari rongga hidung yang berambut dan berfungsi
menyaring partikel-partikel asing yang berukuran besar agar tidak masuk saluran
pernafasan bagian bawah. Selain itu, terdapat kantung nasokrimalis yang
mengubungkan antara rongga hidung dengan kelenjar air mata. Mukosa olfaktori
berada pada bagian paliang atas nasal cavity. Mukosa pernafasan berada pada bagian
nasal cavity yang terbentuk oleh pseudostratified ciliated columnar epithelium dengan
goblet cells (yang memproduksi mucus).
a) Nasal Cavity dibagi menjadi 3 regio, yaitu :
1) Vestibula = area yang mengelilingi bagian luar yang terbuka pada nasal cavity
2) Respiratory = bagian yang terbesar dan dilapisi oleh ciliated psudeostratified
epitelium.
3) Olfaktori = berlokasi pada apex dari nasal cavity. Ini diapisi oleh sel olfaktori
dengan reseptor olfaktori
b) Fungsi Rongga hidung
1) Menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup
2) Menghilangkan dan menangkap patogen danpertikel yang bersangkutan dari
udaa yang dihirup
3) Digunakan untuk penciuman
4) Mengeringkan dan membebaskan sinus paranasal dan lacrimal ducts
5) Menyediakan suplai udara dan kondisi udara
6) Mengumpulkan kelembapan

c. Sinus Paranasal
Struktur Sinus Paranasal :
1. Dinding Lateral Nasal
2. Sinus Maxillaris
Sinus yang terbesar pada bagian tubuh maxilla. Berbentuk seperti piramida,
pada dasarnya berbentu medial, dengan apex pada proses zigomatik dari
maxilla.
3. Sinus Ethmoidalis
Terdiri dari beberapa lubang yang kecil pada labirin etmoidal. Dinding dari
lubang dilengkapi dengan tulang yang melingkupi.
4. Sinus Frontalis
5. Sinus Sphenoidalis pada sinus cavernous dan internal carotid asrtery
Sinus sphenoidal pada tubuh terdapat pada tulang sphenoid and itu teradapat
dalm berbagai ukuran. Aspek superior berhubungan dengan hipofisis dan saraf
optik dan chiasma dan secara lteral
d. Fungsi Sinus Paranasal :

1. Membantu pengaturan tekanan intranasal dan tekanan serum gas


2. Untuk pertahanan imun
3. Pemberina resonansi suara

2. Faring

Faring atau tenggorok adalah tuba muskular yang terletak posterior rongga nasal
dan oral di anterior vertebra servikalis, Faring dapat dibagi menjadi tiga segmen
nasofaring, orofaring dan laringofaring.
1. Nasofaring adalah bagian teratas dibelakang rongga nasal.
2. Orofaring
a) Berfungsi untuk menampung udara dari nasa faring dan makanan dari mulut.
b) Terdapat tonsil palatina dan tonsil lingualis.
3. Laringo Faring
a) Bagian terbawah faring yang berhubungandengan esofagus dan pita suara di
trachea
b) Berfungsi pada proses menelan dan respirasi
c) Terletak pada bagian depan laring dan belakang trachea

a. Laring
Laring terletak diantara faring dan trakhea. Merupakan pangkal dari
tenggorokan (trakea) yang tersusun atas tulang rawan berupa lempengan dan
membentuk struktur jakun. Di atas larynx terdapat katup (epiglotis) yang akan
menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan minuman
masuk ke saluran pernapasan.
Glottis celah diantara 2 plica vocalis :
a) Terbuka saat bernafas
b) Tertutup saat bersuara dan menelan makanan
c) Terdapat otot yang menggerakkan pita suara,
suara, membuka dan menutup glottis.
1. Plica vocalis : pita suara
2. Plica vestibularis : katup yang menutup glotis
4. Dinding laring dibentuk oleh tulang rawan (kartilago) :
a) Cartilago thyroid adalah kartilago terbesar, (adam’s apple)
b) Cartilago cricoidterletak dibawah katilago tiroid
c) Epiglottis atau kartilago epiglotik adalah kartilago paling atas, bentuknya
seperti lidah dan keseluruhannya dilaisi oleh membrane mukosa
D. Pernafasan Bagian Bawah, terdiri atas :

Setelah melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari
sana diteruskan ke saluran yang bernama bronchus. Bronchus ini terdiri dari beberapa
tingkat percabangan dan akhirnya berhubungan dengan alveolus di paru
paru-paru.
1. Saluran udara konduktif

a. Trakea
a) Menghubungkan larynx dengan brochus
b) Perjalanan : trakea berawal setinggi kartilago krikoid di leher (C6) dan
berakhir setinggi angulus ludovici (T4/5) dimana terjadi bifurkasio menjadi
bronki utama dekstra dan sinistra. -struktur : trakea adalah stuktur fibroelastik
yang kaku. Kartilago hialin berbentuk setengah cincin yang saling
menyambung mempertahankan bentuk lumwn trakea. Bagian dalam trakea
dibatasi oleh epitel kolumnar bersilia.
c) Batas-batas : dibelakang trakea berjalan esofagus. Cincin trakea ke-2, ke-3 dan
ke-4 dileawati oleh istmus tiroid di sebelah anterior.
d) Pasokan darah : trakea menerima pasokan darah dari cabang-cabang aa.
Tiroidea inferior dan bronkial.
b. Bronkus & bronkiolus
1) Bronkus :
a) Bronchus primarius dextra dan sinistra :
Keduanya dipisahkan oleh carina- T6
b) Bronchus primarius dextra
Lebih besar, lebih pendek, lebih vertikal dibanding bronchus primarius
sinistra
c) Kedua bronchus primarius :
Berjalan menuju hilus pada facies mediastinalis pulmo.
Tempat pembuluh darah syaraf dan pembuluh limfa serta bronchus masuk
ke paru-paru.
2. Bronciolus :
Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus. Saluran ini lebih halus dan
dindingnya lebih tipis. Bronkiolus sinistra berjumlah 2, sedangkan bronkiolus
dextra berjumlah 3. Percabangan ini membentuk cabang yang lebih halus
seperti pembuluh.
2. Saluran respiratorius terminal
a. Alveioli
Bagianterakhirdariperjalananudaraadalah di alveoli.Di

sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh


darah kapiler dengan udara.Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru
dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.

b. Paru-paru
Paru-paru memilikiareapermukaan alveolar kurang lebih seluas 40m2
untuk pertukaran udara.Tiap paru memilikiapeks yang mencapai ujung
sternal kosta ke-1 ;permukaan kostovertebral yang melapisi dinding dada ;
basis yang terletak diatas diagfragma dan permukaan mediastina yang
menempel dan membentuk struktur mediastinal disebelahnya.
Struktur : paru kanan terbagi menjadi lobus atas,tengan dan bawah oleh
fisura oblikus dan horizontal. Paru kiri hanya memiliki fisura oblikus
sehingga tidak ada lobus tengah. Segmen lingular merupakan sisi kiri yang
ekuivalen dengan lobus tengah kanan. Namun, secara anatomis lingula
merupakan bagian dari lobus atas kiri
c. Dada, diagframa & pleura

Pleura terdiridari 2 lapisan : lapisanviseralis yang lekat pada parudan lapisan


parientalis yang membatasi aspek terdalam dinding dada, diagframa, serta sisi
perikar dium dan mediastinum
Pada hilus paru kedua lapisan leuraini berhubungan.Hubungan ini berg
antung longgar diatas hilus dan disebut ligament tumpul monale. Adanya liga
ment uminime mungkin peregangan Pulmonalis dan pergerakan struktur hilus
selama respirasi. Rongga pleur mengandung sedikit cairan pleura
yang berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi friksi antara kedua pleura.
Udara bias masuk kerongga pleura bila terjadi fraktur kosta atau robekan paru
(pneumotoraks). Kejadian ini akan menghilangkan tekanan negatif pleura
normal, sehingga menyebabkan kolaps pleura.
E. Mekanisme Pernafasan Manusia.
Pernafasan pada manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1) Pernafasan dada
Pada pernafasan dada otot yang erperan penting adalah otot antar tulang rusuk.
Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang
berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi
menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar tulang
rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkatsehingga volume dada
bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan tekanan dalam rongga dada
lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar. Karena tekanan uada kecil pada rongga
dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh,
proses ini disebut proses ’inspirasi’.
Sedangkan pada proses espirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang
rusuk kembali ke posisi semuladan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh
meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran
udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’espirasi’.
2) Pernafasan perut
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot
dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan
udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya
paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru- paru(inspirasi).
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.
Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang
terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan
udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar
rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam
rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER

A. Anatomi Jantung

Jantung adalah sebuah organ yang terdiri dari otot. Ukurannya lebih kurang
sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung
terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah sternum atau tulang dada
disebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) disebelah posterior. Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) disebut juga
basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.

Kamar jantung terdiri dari sisi kanan dan sisi kiri jantung, masing-masing
tersusun atas dua kamar, atriym dan ventrikel. Dinding yang memisahkan kamar
kanan dan kiri disebut septum. Ventrikel adalah kamar yang menyemburkan darah ke
arteri. Atrium adalah menampung darah yang datang dari vena. Perbedaan ketebalan
dinding atrium dan ventrikel berhubungan dengan beban kerja yang diperlukan oleh
tiap kamar.

B. Lapisan-lapisan Jantung
a. Endokardium
Merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali yang terdiri
dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.
b. Miokardium
Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung, ototjantung
ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
1. Bundalan otot atria, yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang
membentuk serambi atau aurikula kordis.

2. Bundalan otot ventrikel, yang membentuk bilik jantung, dimulai dari cincin
atrioventrikuler sampai di apeks jantung.

3. Bundalan otot atrioventrikuler merupakan dinding pemisah antara serambi dan


bilik jantung.

c. Perikardium

Adalah lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus,


terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan pariental dan viseral yang bertemu di pangkal
jantung membentuk kantung jantung.

C. Katup-katup jantung

Katup jantung memungkinkan darah mengalir hanya ke satu arah dalam


jantung. Katup yang tersusun atas bilah-bilah jaringan fibrosa, membuka dan menutup
secara pasif sebagai respon terhadap perubahan tekanan dan aliran darah. Katup
terdiri dari :

1. Katup atrioventrikular Yaitu, katup antara atrium dan ventrikel.


a. Katup trikuspidalis
Terdapat antara atrium dekstra (kanan) dengan ventrikel dekstra (kanan) yang
terdiri dari 3 katup.
b. Katup bikuspidalis
Terletak antara atrium sinistra (kiri) dengan ventrikel sinistra (kiri) yang terdiri
dari 2 katup.
Darah mengalir dari atrium ke ventrikel pada waktu diastol ventrikel.
2. Katup semilunaris
a. Katup semilunaris arteri pulmonalis
Terletak antara ventrikel dekstra (kanan) dengan arteri pulmonalis, tempat darah
mengalir menuju ke paru-paru.
b. Katup semilunaris aorta
Terletak antara ventrikel sinistra (kiri) dengan aorta tempat darah mengalir
menuju ke seluruh tubuh.
Darah mengalir dari ventrikel kiti ke aorta dan ke ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis pada waktu sistol ventrikel.
D. Denyut Jantung
Denyut nadi merupakan suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompakan keluar jantung. Denyut dapat diraba pada arteri radialis dan arteri
dorsalis pedis yang merupakan gelombang tekanan yang di alihkan dari aorta ke arteri
yang merambat lebih cepat. Kecepatan denyut jantung dalam keadaan sehat
dipengaruhi oleh pekerjaan, makanan, emosi, cara hidup dan umur.
E. Siklus jantung
Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama
peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari 2 jenis yaitu kontriksi (sistole) dan
pengendoran (diastole) konstriksi dari ke-2 atrium terjadi secara serentak yang
disebut sistole atrial dan pengendorannya disebut diastole atrial. Lama konstriksi
ventrikel ± 0,3 detik dan tahap pengendoran selama 0,5 detik. Konstriksi kedua atrium
pendek. Sedangkan konstriksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Perubahan dalam siklus jantung berupa :
1. Pada waktu sistol :
a. Kontraksi isovolumetrik, kontraksi ventrikel menyebabkan katup mitral
tertutup, tekanan dalam ventrikel meningkat mencapai tekanan dalam aorta.
b. Fase ejeksi : tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan dalam aorta, katup
semilunaris aorta terbuka, darah didorong keluar dari ventrikel ke aorta

2. .Pada waktu diastol :


a. Fase relaksasi isovolumentrik, tekanan di dalam ventrikel kiri lebih rendah dari
pada di dalam aorta sehingga katup semilunaris aorta tertutup dan menahan
darah agar tidak kembali ke ventrikel.
b. Fase pengisian cepat, darah masuk ventrikel dari atrium karena tekanan dalam
ventrikel lebih rendah dari pada atrium, katup atrioventrikular membuka.
c. Fase pengisian lambat, darah dari atrium masih mengalir sedikit ke ventrikel.
d. Fase sistole atrium, memompakan sedikit lagi darah yang ada di atrium.
F. Peredaran darah jantung
1. Arteri
Merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah
keseluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang
keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding kuat dan
tebal tetapi sifatnya elastis dan terdiri dari 3 lapisan yaitu,
1) tunika intima/interna,
lapisan yang paling dalam sekali yang berhubungan dengan darah dan
terdiri dari jaringan endotel.
2) tunika media,
lapisan yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastis dan termasuk
otot polos.
3) tunika external/adventisia, lapisan yang paling liuar sekali terdiri dari
jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri.

2. Vena
Merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian/alat-alat tubuh
masuk kedalam jantung. Tentang bentuk sususan dan juga pernafasan pembuluh
darah yang menguasai vena sama dan pada arteri. Katup-katup pada vena
kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar
tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukuran besar diantaranya vena cava dan
pulmonalis, vena-vena ini jg mempunyai cabang-cabang yang lebih kecil yang
disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.
3. Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Diameternya kira-kira 0,008
mm. Dindingnya terdiri dari lapisan endotel. Bagian tubuh yang terdapat kapiler,
rambut, kuku dan tulang rawan.

G. Daya pompa jantung


Dalam keadaan istrahat jantung beredar 70 kali/menit. Pada waktu banyak
pergerakan, kecepatan jantung bisa dicapai 150 x/menit dengan daya pompa 20-25
liter/menit. Setiap menit jumlah volume darah yang tepat sama sekali dialirkan dari
vena ke jantung. Apabila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal
mengimbanginya dengan daya pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi
membengkak berisi darah sehingga tekanan dalam vena naik dalam jangka waktu
lama.
H. Bunyi Jantung
Selama gerakan jantung, dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan
oleh katup-katup yang menutup. Bunyi pertama disebabkan menutupnya katup
atrioventrikel, dan bunyi kedua karena menutupnya katup aotra dan arteri pulmonar
setelah konstriksi dari ventrikel. Bunyi pertama adalah panjang, yang kedua pendek
dan tajam. Dalam keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lebih keras, tetapi
bila arus darah cepat atau kalau ada kelainan pada katup maka terdapat bunyi bising.
I. Fisiologi jantung
a. Fisiologi otot jantung
Terdiri dari tiga tire otot jantung yang utama yaitu otot atrium, otot
ventrikel, dan serat otot khusus pengantar rangsangan, sebagai pencetus
rangsangan. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama
seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama. Sedangkan serat khusus
penghantar dan pencentus rangsangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab
serat-serat ini hanya mengadung sedikit serat kontraktif malahan serat ini hanya
mengandung sedikit serat kontraktif dan serat ini menghambat irama.
b. Fungsi umum otot jantung
1. Sifat ritmisitas/otomatis
Berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar karena jantung dapat
membentuk rangsangan (implus) sendiri.
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas
Bila satu sel otot jantung terangsang akan memberikan jawaban berupa seluruh
jantung kontraksi.
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik
Refraktor absolut pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga masa
relaksasi jantung, merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri.Kekuatan
kontraksi dipengaruhi panjang awal otot
c. Sistem konduksi pada jantung, atas :
1. Sinoatrial node (SA Node)
Terletak pada dinding atrium kanan bagian superior, dekat dengan masuknya
vena cava. Implus dari sini diteruskan ke seluruh otot dinding atrium dan
merangsang potensial aksi dan dilanjutkan dengan kontraksi otot atrium.
2. Atrioventrikular node (AV Node)
Terletak pada dinding atrium bagian posterior, berbatasan dengan atrium kiri.

J. SISTEM SIRKULASI

Sistem sirkulasi terbagi atas sirkulasi sitemik (sirkulasi besar yang mencakup
seluruh tubuh) dan sirkulasi paru (sirkulasi kecil). Sirkulasi sistemik mengandung
darah kaya O2 yang berasal dari paru, mulai mengalirkan darah dari pentrikel kiri,
aorta, arteri besar, cabang-cabang arteri, arteriol, terus masuk kapiler, kembali
kevenula, vena kecil, vena besar dan vena kava superior, dan inferior, kemudian
masuk keatrium kanan.

Sirkulasi paru dimulai dengan pompaan darah dari ventrikel kanan yang
menerima darah dari atrium kanan menuju arteri pulmonalis yang terus bercabang
menjadi kapiler alveolus, kembali berkumpul menjadi venula, vena dan akhirnya
masuk vena pulmonalis dan terus ke atrium kiri.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUNOLOGI

Sistem Imun (bahasa Inggris:immune system) adalah system perlindungan pengaruh


luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika
system kekebalan bekerja dengan benar, system ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksibakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Jika system kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang,
sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu,
dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan
terhadap sel tumor,dan terhambatnya system ini juga telah dilaporkan meningkatkan
resiko terkena beberapa jenis kanker.
A. Fungsi sistem imun:
1. Pembentuk kekebalan tubuh.
2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.
B. Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu
organ organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Organ limfatik primer
a) Timus

Gambar 2.1. Kelenjar Timus


Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di rongga dada
bagian atas. Fungsinya memproses limfosit muda menjadi T limfosit.
b) Sumsum Tulang

Gambar 2. 2. Sumsum Tulang Belakang


Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan
tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang merupakan jaringan
limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau
tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B.
2. Organ limfatik sekunder
a. Tonsil

Gambar 2. 3. Tonsil
Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit .
Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam
cairan lymph.
Tonsil terletak pada :
1) Dinding dalam nosopharynx (tonsila pharingea )
2) Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3) Di bawah lidah (tonsila liqualis)
Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh lymph afferent,
oleh sebab itu tonsil tidak menyaring cairan lympha.
b. Nodus Limfa

Gambar 2. 4. Nodus Limfa


Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang
mengandung limfosit dan makrofag.
Nodus limfa berfungsi sebagai:
Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati nodus.
Jadi bila jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan nyeri bila
ditekan. Apabila infeksinya ringan, imfeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel nodus
sehinggar nyeri serta bengkak mereda. Apabila infeksinya berat, organesme
penyebab infeksi akan menyebabkan peradangan akut dan destruksi sehingga
terbentuklah abses di dalam nodus tersebut. Apabila bakteri tidak berhasil dirusak
oleh nodus, bakteria tersebut dapat masuk ke dalam aliran limfe dan menginfeksi
sirkulasi sistemik dan menimbulkan septikemia.
1. Memproduksi limfosit baru untuk aliran darah. Sel-sel di dalam nodus
bermultiplikasi secara konstan dan sel-sel yang baru terbentuk akan dibawa oleh
cairan limfe.
2. Nodus dapat memproduksi beberapa antibodi dan antitoksin untuk mencegah
infeksi.
Gambar 2. 5. Limpa

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri
abdomen di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas.
Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma.
Limpa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.
Limpa terdiri atas struktur jaringan ikat . Diantara jalinan-jalinan itu terbentuk
isi limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah.
Limpa dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastis yang
terdiri dan beberapa serabut otot halus. Serabut otot halus ini berperram- seandainya
ada- sangat kecil bagi limpa manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk trabekulae
yang masuk ke dalam jaringan limpa dan membaginya ke dalam beberapa bagian.
Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di
permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke
dalam pulpa, sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan
tidak seperti pada organ-organ yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini
tidak terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi langsung berhubungan dengan sel-sel
limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sistem sinus yang
bekerja seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-cabang vena.
Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini
membawa darahnya masuk ke peredaran gerbang (peredaran portal) dan diantarkan
ke hati.
Fungsi limpa :
a. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang
dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
b. Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
c. Limpa juga menghasilkan limfosit.
d. Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
e. Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam
perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi.

2. 6. Sistem Imunitas
C. Sistem Pertahan Tubuh
Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh
spesifik.
1. Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan)
Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan
memberikan perlindungan umum terhadap berbagai jenis agent.Secara umum
pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik, mekanik dan
kimiawi.
Lapisan pertahanan tubuh non spesifik dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Lapisan Pertama
1. Pertahanan fisik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh
manusia antara lain adalah:
a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena
sifatnya yang permeable terhadap infeksi berbagai organisme.
b) Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan
pH kulit tetap rendah, sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak
mampu bertahan hidup dalam kondisi ini.
c) Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh
gerakan silia yang melekat pada sel epitel.
d) Mukus, membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba
dan partikel asing lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.
e) Granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta
menghancurkan mereka.
f) Proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon
inflamasi pada tubuh dengan tanda inflamasi yaitu kemerahan,
panas,pembengkakan, nyeri, hilangnya fungsi dan granulosit dan
mikroorganisme nosit keluar.
2. Pertahanan mekanik
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara
lain adalah:
a. Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan lain-
lain yang masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan bersin.
b. Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih
untuk mengeluarkan benda tersebut.
c. Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih
untuk menetralkan.
d. Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera
mengeluarkannya.
3. Pertahanan kimiawi
Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a. Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung
bagi tubuh.
b. HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c. Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d. Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
b. Lapisan kedua
1.Seluler
a. Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel
ini mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.
b. Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit
menghancurkan antigen dengan mekanisme fagositosis.
c. Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus.
Interferon berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu
antigen. Interferon mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena
mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak dikenali antigen
d. Inflamasi
Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu
kerusakan.
Fungsi inflamasi:
1).Membunuh antigen yang masuk.
2).Mencegah penyebaran infeksi.
3).Mempercepat proses penyembuhan
2. Pertahanan tubuh spesifik (Pertahanan Tubuh Didapat)
Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganise
dan tidak memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak
berkaitan.Pertahanan ini di dapat melalui pejanan terhadap agen infeksi
spesifik sehingga jaringan tubuh membentuk system imun.
Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu
leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

a. Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B
dengan atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan
dilaksanakan oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat
lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan
IgE.
Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-
spesifik berhasil dilakukan.
1) Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil
pesannya oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II.
3) Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T
helper kepada sel B. Sel limfosit B akan membentuk kekebalan
humoral dengan membelah diri.
Macam-macam sel limfosit B:
1) Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen
spesifik apabila menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2) Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.
b. Kekebalan Dimediasi Sel
Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun
non-spesifik gagal menahan antigen masuk ke tubuh. Kekebalan
diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen oleh sel
limfosit T.
1) Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2) yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil
pesannya oleh sel T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.
Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan
melisis sel tubuh yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini
tidak menghasilkan antibodi.
Macam-macam sel limfosit T:
1) Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik
apabila menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2) Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan
aktivasi sel T.
3) Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
4) Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup.
ANATOMI DAN FISIOLOGI HEMATOLOGI

A. Anatomi Sistem Hematologi

Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk
sumsum tulang dan nodus limpa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ
lainkarena berbentuk cairan.Darah merupakan medium transport tubuh, volume darah
manusia sekitar 7% - 10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan
jumlah darah pada tiap-tiap orangtidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan, serta
keadaan jantung atau pembuluh darah. Darah terdiri atas 2 komponen utama, yaitu
sebagai berikut :
· Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit,
dan protein darah.
Butir-butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen-komponen berikut ini.
a) Eritrosit : sel darah merah (SDM ± red blood cell).
b) Leukosit : sel darah putih (SDP± white blood cell).
c) Trombosit : butir pembeku darah ± platelet.1.

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah merupakan cairan bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron.
Bikonkavitas memungkinkan gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara
cepatdengan jarak yang pendek antara membran dan inti sel. Warna kuning
kemerahan-merahan, karena di dalamnya mengandung suatu zat yang dsebut
Hemoglobin. Komponen eritrosit adalah membrane eritrosit, sistem enzim; enzim
G6PD ( Glucose6-Phosphatedehydrogenase) dan hemoglobin yang terdiri atas heme
dan globin.Jumlah eritrosit normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gr dalam
100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0 mg%. Antigen sel
darah merah.
Sel darah merah memiliki bermacam antigen :
a. Antigen A, B dan O
b. Antigen Rh
Proses penghacuran sel darah merah terjadi karena proses penuaan dan
proses patologis. Hemolisis yang tejadi pada eritrosit akan mengakibatkan
terurainyakomponen hemoglobin yaitu komponen protein dan komponen heme.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki
kapsul(pseudopodia). Mempunyai macam-macam inti sel, sehingga ia dapat
dibedakan menurut inti selnya serta warna bening (tidak berwarna). Sel darah putih
dibentuk di sumsum tulang dari sel-sel bakal. Jenis jenis dari golongan sel ini adalah
golongan yang tidak bergranula, yaitu limfosit T dan B ; monosit dan makrofag;
serta golongan yang bergranula yaitu :
a) Eosinofil
b) basofil
c) neutrofil
d) Fungsi sel darah putih :
e) Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh kuman dan memakan bibit
penyakit, bakteri yang masuk ke dalam tubuh jaringan RES (sistem retikulo
endotel).
f) Sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/ membawa zat lemak dari dinding
ususmealui limpa terus ke pembuluh darah.
g) Jenis sel darah putih
1) Agranulosit
Memiliki granula kecil di dalam protoplasmanya, memiliki diameter 10-
12 mikron. Dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan pewarnaannya:
a. Neutrofil
Granula yang tidak berwarna mempunyai inti sel yang terangkai,
kadangseperti terpisah pisah, protoplasmanya banyak berbintik-
bintik halus/granula, serta banyaknya sekitar 60-70%.
b. Eusinofil
Granula berwarna merah, banyaknya kira-kira 24%.
c. Basofil
Granula berwarna biru dengan pewarnaan basa, sel ini lebih kecil
daripadaeosinofil, tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur.
Eusinofil, neutrofil dan basofil berfungsi sebagai fagosit dalam
mencerna dan menghancurkan mikroorganisme dan sisa-sisa sel.
2) Granulosita
a. Limfosit
Limfosit memiliki nucleus bear bulat dengan menempati sebagian
besar sel limfosit berkembang dalam jaringan limfe.
1). Limfosit T
Limfosit T meninggalkan sumsum tulang dan berkembang
lama,kemudian bermigrasi menuju timus. Setelah meninggalkan timus,
sel-sel ini beredar dalam darah sampai mereka bertemu dengan antigen
dimana mereka telah di program untuk mengenalinya. Setelah
dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahankimia
yang menghancurkan mikrooranisme dan memberitahu sel darah putih
lainnya bahwa telah terjadi infeksi.
2). Limfosit B
Terbentuk di sumsum tulang lalu bersirkulasi dalam darah
sampaimenjumpai antigen dimana mereka telah diprogram
untuk mengenalinya. Pada tahap ini limfosit B mengalami pematangan lebih
lanjut dan menjadi el plasma serta menghasilkan antibodi.
b. Monosit
Monosit dibentuk dalam bentuk imatur dan mengalami proses
pematanganmenjadi makrofag setelah msuk ke jaringan. Fungsinya sebagai
fagosit. Jumlahnya 34% dari total komponen yang ada di sel darah putih.
3). Keping Darah (Trombosit)
Trombosit adalah bagian dari beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang
yang terbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10
hari. Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Fungsi lain
dalam trombosit yaitu untuk mengubah bentuk dan kualitas setelah berikatan
dengan pembuluh darah yang cedera.
4). Plasma darah
Bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah, warnanya bening kekuning-
kuningan. Hampir 90% plasma terdiri atas air. Plasma diperoleh dengan memutar
sel darah, plasma diberikan secara intravenauntuk: mengembalikan volume darah,
menyediakan substansi yang hilang dari darah klien.
5). Limp
Limpa merupakan organ ungu lunak kurang lebih berukuran satu kepalan
tangan.Limpa terletak pada pojok atas kiri abdomen dibawah kostae. Limpa
memiliki permukaan luar konveks yang berhadapan dengan diafragma dan
permukaan medialyang konkaf serta berhadapan dengan lambung, fleksura, linealis
kolon dan ginjalkiri.Limpa terdiri atas kapsula jaringan fibroelastin, folikel limpa
(masa jaringan limpa),dan pilpa merah ( jaringan ikat, sel eritrost, sel leukosit).
Suplai darah oleh arterilinealis yang keluar dari arteri coeliaca.
Fungsi limpa :
1. Pembentukan sel eritrosit (hanya pada janin).
2. Destruksi sel eritrosit tua.
3. Penyimpanan zat besi dari sel-sel yang dihancurkan.
4. Produksi bilirubin dari eritrosit.
5. Pembentukan limfosit dalam folikel limpa.
6. Pembentukan immunoglobulin.
7. Pembuangan partikel asing dari darah.
B. Fisiologi Sistem Hematologia.
Sebagai alat pengangkut yaitu :
1. Mengambil O2/zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
tubuh.
2. Mengangkat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
3. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikankeseluruh
jaringan/alat tubuh.
4. Mengangkat/mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan
melalui kulit dan ginjal.
5. Mengatur keseimbangan cairan tubuh.
6. Mengatur panas tubuh.
7. Berperan serta dala, mengatur pH cairan tubuh.
8. Mempertahankan tubuh dari serangan penyakit infeksi.
DAFTAR PUSTAKA

Bloom dan Fawcett. Buku Ajar Histologi Edisi 12. 2002. Jakarta : EGC.
Gibson, John. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC.
Syaifuddin.2012.Anatomi Fisiologi.Jakarta.Penerbit Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin.2006.Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta ; EGC

You might also like