814 www.japi.org © JAPI • VOL. 53 •SEPTEMBER 2005
Laporan Kasus
Abulia: Tidak Akan,
Tidak
Mungkin SM Hastak *, Pooja S
Gorawara **, NK Mishra ***
Abstrak
Abulia mengacu pada gangguan kemampuan untuk
melakukan tindakan sukarela, menunjukkan
inisiatif, membuat keputusan bersama dengan
penurunan pergerakan, ucapan, pikiran, dan reaksi
emosional. Kami menggambarkan di sini dua
pasien yang mengembangkan
kondisi ini setelah penghinaan bilateral ke berbagai
lokasi di inti sentromedial otak, yang pertama
mengikuti
trombosis vena serebral dan yang kedua setelah
infark ACA dan MCA yang tepat. Kedua pasien ini
membaik setelah perawatan dengan Bromocriptine.
Kasus-kasus ini dijelaskan untuk identifikasi
dantepat
manajemen yangoleh dokter. ©
endahuluanP
A bulia umumnya didefinisikan sebagai kerugian
atau
penurunankemampuan untuk melakukan tindakan
sukarela, acara
inisiatif atau membuat keputusan dengan
penurunan gerakan,
ucapan, pikiran dan reaksi emosional. Ini adalah
gangguan perilaku yang dominan denganbilateral
lesiganglia basal, lobus frontal dan cingulate
gyrus.1 Analisis historis menunjukkan bahwa
gangguan seperti
abulia dan impulsif ditangkap sejak
abad ke-19 oleh psikiater dalam kategori klinis
gangguan kehendak.2 Bahkan saat ini para klinisi
(ahli saraf, ahli terapi bicara dan terapi, psikolog
psikolog
) sering mendiagnosis kondisi ini Abulia
atau gagal mendiagnosis secara berbeda daripasca
stroke
depresi. Kami berupaya menyoroti pentingnya
identifikasi Abulia dalamkasus kembar berikut
studi.
CASE REPORT
Kasus pertama VG, seorang wanita tangan kanan
berusia 35 tahun
disajikan dengan riwayat kesadaran yang berubah
lima belas
hari sebelum rawat inap yang berlangsung selama
tiga hari.
Saat masuk, dia waspada berbaring dalamcanggung
posisitidak nyaman dengan ekspresi wajah kosong
dan efek rata. Gerakan matanya normal
tetapi akan terus memalingkan muka dari penguji.
Her
pemeriksaan saraf kranial, listrik, nada, refleks
sertaplantar normal. Gejala seperti kekurangan
bicara, kesulitan menelan, inkontinensia dan
kehilangan
nafsu makan bertahan selama lebih dari sebulan
setelahnya.
Pada penilaian awal olehPidato-Bahasa
Konsultan*, Departemen Neurologi; ** Konsultan,Wicara
Terapidan Audiologi; *** Resident, Neurology / ICU-Stroke
Unit / Psychiatry, Rumah Sakit dan Pusat Penelitian Lilavati,
Bandra, Mumbai.
Diterima: 4.4.2005; Revisi: 2.6.2005; Diterima: 16.8.2005
ahli patologi satu bulan pasca stroke, pasien
sadar dan berorientasi pada waktu, tempat dan
orang.
Kami menggunakan penilaian bahasa yang
mencakup
subbagian untuk menguji keterampilan verbal
seperti penamaan,
pengulangan, tanggapan terhadap rutin apa, di
mana, kapan ...,
keterampilan semantik dan membaca, kemampuan
menulis serta
keterampilan oro-motorik. Pasien merespons semua
bagian
tes dengan tepat, bermakna, dan cerdas.
Namun, dia membutuhkan pertanyaan berulang dan
dipaksa
dan output verbal terbatas pada kata tunggal dan
frase sederhana. Suaranya juga tidak memiliki
volumenormal
dan animasi yang. Keterampilan membaca dan
menulisnya dalam
bahasa pertamanya juga utuh meskipun lambat
untuk diperoleh.
Aphasia dan Dysarthria dengan demikian
dikesampingkan berdasarkan
hasil penilaian bahasa.relatif utuh
Bahasanya yangdapat diamati melalui modalitas
tertulis dalam
menghadapi hasil verbal yang terbatas menyoroti
perbedaan antara potensi danpasien
kinerja. Ukuran obyektif dari kelambatan
diperoleh dengan mengatur waktu kinerja
melaluisecara berurutan dalam urutan
memunculkan angkamaju dan mundur.kami
Pasienmembutuhkan beberapa petunjuk untuk
menyelesaikan tes.
Pada pemeriksaan mekanisme oral-perifer, tidak
ada
kelainan yang terdeteksi. Refleks Gag dapat
diamati,
menelan adalah hal yang normal. Peniruanoro-
motor yang akurat
gerakandimungkinkan. Apraxia dengan demikian
dikesampingkan.
Oleh karena itu pasien dinasihati dan dipaksa untuk
memulai pemberianoral
makanansecara bertahap. Namun dia tidak begitu
cenderung dan
tidak mau makan secara sukarela.
Menariknya,"Miller Fisher"
pengamatantentang efek telepon positif dan dia
akan berbicara panjang lebar dengan lancar dan
bersemangat di telepon.
Tidak ada riwayat ledakan emosi dan dia
menyangkal khawatir, tegang, gugup, atau depresi.
Dengan
tidak adanya aphasia, dysarthria, apraxia dan
depresi yang signifikan, pasien membatasi keluaran
verbal
dan kurangnya perilaku spontan, yang diarahkan
pada tujuan
seperti makan sendiri, dan menunjukkan kebutuhan
toilet mengarah
pada diagnosis klinis Abulia yang berkorelasi
dengan baik
© JAPI • VOL. 53 • SEPTEMBER 2005 www.japi.org 815
Fig. 1: MR Venography TOF menunjukkan HypoplasticKanan
Sinus Transversal
. Gambar 2: Sagittal MIP Reconstruction Image Venography
menunjukkanTerputus
Sinyal Alirandalam Sinus Lurus
. Gambar 3: Mid Sagittal T2W
dengan Temuan MRI dari Brain
menunjukkanserebral yang
trombosis venadalam yang menyebabkan infark
vena dibilateral
talamus, kaudat kiri dan nukleus lentiformi kiri.3
Pasien
mulai menggunakan bromocriptine. Dalam jangka
waktu sepuluh
hari, pasien membaik. Dia mampu meniru beberapa
pidato terbatas untuk kebutuhannya, dia mulai
menanggapi
orang lain dalam kalimat lengkap, makan makanan
lengkap secara lisan,
berpartisipasi dalam percakapan dan lelucon dan
dikeluarkan dari rumah sakit. Pada dua bulan pasca
stroke,
pasien telah pulih dengan baik. Namun dia tidak
bisa
melanjutkan tanggung jawab rumah tangga yang
lengkap. Dia
menunjukkan defisit memori yang ringan dan
perilaku yang diarahkan pada tujuan
terbatas pada tugas yang lebih kecil. Tugas-tugas
yang lebih besar yang melibatkan
beberapa langkah menakutkan, misalnya
memasakrumit
makananmembutuhkan beberapa permintaan
eksternal.memori ini
Gangguandapat dikaitkan dengan keterlibatan
thalamic.4
Gbr. 4: Kiri Para Sagittal T2W Gambar menampilkanBright
Abnormal
Sinyaldi Ganglia Basal
Yang kedua, Kasus JB, wanita 48 tahun
adalahtidak
penderita diabetes yangterkontrol dan dirawat
dengan pusing parah dan pandangan
kabur. Pada pemeriksaan, ia akan merespons
dengan memulai secara kosong pada orang-orang
yang tampak acuh tak acuh. Dia
tidak menunjukkan kebutuhan dasar atau bereaksi
terhadap pengasuh.
Tes bahasa terperinci tidak dimungkinkan karena
kurangnya
kerjasama pasien. Dia meninggalkan hemiparesis
dengan
kelemahan lebih besar pada tungkai atas daripada
tungkai bawah.
MR-angiogram Otak menunjukkannonhemoragik
yang dalam
infarkdi arteri serebri anterior kanan dan
teritori arteri serebri kanan tengah di daerah
gangliokapsular dan frontal kanan denganringan
penipisantanduk frontal ventrikel lateral kanan.
816 www.japi.org © JAPI • VOL. 53 •SEPTEMBER 2005
korelasi klinis-anatomi.4
Pasien terus menjadi non-verbal ketika keluar
dari rumah sakit satu setengah bulan pasca stroke.
Dua
bulan pasca stroke pada tindak lanjut ke rumah
sakit pasien
dapat mendukung percakapan verbal dengan
nyaman
meskipun tidak memulai itu. Anggota keluarga
melaporkan bahwa dia
mulai berbicara secara kebetulan ketika marah
dengan mereka suatu
hari dan secara bertahap selama beberapa hari
berikutnya hasil verbal
meningkat secara signifikan. Dengan demikian
kedua pasien memiliki yang berbeda
Gambar 5:. Coronal Images FLAIR menunjukkan Sinyal terang
abnormal di
Bilateral Thalami dan Kiri Basal ganglia
Gambar 6:. Axial FLAIR Gambar Signal Abnormalitas
dalamThalami
intiBilateral,Kiri Lentiform Inti dan Bilateral Coudate Nuclei
Pasien dimulai pada bromocriptine. Dalam
seminggu
pasien mulai pulih, menjadi waspada dan
berorientasi,
mengenali keluarga, meresponsverbal sederhana
perintah, menolak perawatan dalam bentuk
suntikan
atau IV sehingga merespons rasa sakit. Sebuah
penilaian bahasa
dilakukan yang menunjukkan bahasanya yang utuh
melalui keterampilan membaca dan menulis dan
kurangnya
kemauannya untuk bekerja sama untuk terapi
bahasa-bicara dan
fisioterapi meskipun ada potensi, menarik kami ke
kesimpulan Abulia. Situsnya lesi memilikikuat
Gambar7:. Gradient T2W Gambar menunjukkan Sinyal terang
di
Bilateral Thalami, Kepala Coudate Inti dan Kiri Lentiform
Nuclei
Gambar 8:. MR venography TOF menunjukkan ada Sinyal Arus
di
Lurus Sinus
© Japi • VOL. 53 • SEPTEMBER 2005 www.japi.org 817
gejala, lesi yang berbeda, berbagai jenis stroke dan
periode pemulihan berbeda, namun patologi yang
mendasari
keinginan atau abulia menarik substrat umum di
antara mereka.
DISCUSSION
The abulia merujuk pada retardasi psikomotor
yang menjadi ciri bentuk lengkap atau parsial
sifat bisu rigiditas dan disebabkan karena lesi
bilateral
dari inti centromedial otak darianteromedial
lobus frontalke batang otak bagian atas. Fisher pada
tahun
1984 menganalisis 37 kasus yang terdiri dari 10
kasus
infark cingulate gyrus secara bilateral, 10 kasus
infark mesodiencephalic, 8 kasus hidrosefalus,
3 kasus kista ventrikel ketiga dan 1 kasuspasca
operasi
craniopharyngioma. Itu adalah kista dan satu
kasuspasca operasi
craniopharyngioma. Itu
dihipotesiskan hidrosefalus menyebabkan abulia
melalui tekanan pada
materi putih periventrikular frontal secara
bilateral.ini
Pasienmembaik pada pengangkatan CSF dan
pengurangan
tekanan intrakranial. Demikian pula, Cairns et al
mempelajari
kasus kista ventrikel ketiga yang menyebabkan
tekanan lateral pada
medial thalami dan dengan demikian menghasilkan
kelainan tersebut.
Miller Fisher telah mengamati keterlibatan
otak sentromedial dalam studinya tentang berbagai
proses patologis yang mengarah ke berbagai nuansa
mutisme akinetik.
Namekawa M et al telah membahas kasus
Abuliapedunca thalamus
tanpa gangguan memori akibat infarkbilateral
genua kapsulatanpa keterlibataninferior
dengan SPECT menunjukkanluar biasa
hipoperfusi yangdi korteks frontal bilateral.4 68ini
Pria tangan kanan berusiatahuntelah disajikan
dengan
mengantuk akut onset tanpa hemiparesis, dysarthria
atau gangguan sensorik. Dia secara bertahap
menjadi sadar
tetapi terus menjadi abulic. Itu hipotesis bahwa itu
adalah pemutusan pada proyeksi thalamofrontal
pada genua kapsul internal yang menyebabkan
mengantuk, apatis dan abulia. Lesi yang melibatkan
peduncleinferior danterdekat
thalamustraktus mamillothalamicdiketahui
menyebabkanmemori
gangguan. Pasien ini terhindar dariinferior
peduncle thalamusdan karenanya tidak ada
gangguan memori.
Pasien lain yang dideskripsikan oleh Samson et al
menunjukkan pentingnya diagnosis yang cepat dari
kondisi dan perawatan yang tepat.3 Wanita 62 tahun
ini
dengan infark bilateral nukleus kaudat tidak
berhasil dirawat karena depresi selama dua tahun
sebelum
realisasi kondisi menjadi Abulia dan diobati
dengan bromokriptin dengan dosis harian 10 mg.
Berdasarkan penemuan pada hewandopamin
terminaldi daerah neo cortical, Lindvall et al pada
tahun 1974
mengidentifikasi serat dopaminergik yang timbul
dari
substantia nigra, naik dalamotak depan medial
bundeldan mencapaicingulate frontal dan anterior
daerahmelalui area septum. Namun rincian
jalur dopaminergik mesecephalic pada manusia
belum jelas dijelaskan bundel otak depan medial
belum pin menunjuk.5 Lesi eksperimental yang
dihasilkan
dalam jalur ini telah dibalik olehdopaminergik
agendan pada manusia, pasien abulia telah
membaik
pada bromocriptine6 atau jika dikombinasikan
dengan Ephedrine.6
Abulia juga diketahui disebabkan olehkepala
tertutup
cedera, penyakit lobus frontal, lobotomi frontal,
tumor
corpus callosum, tumor otak yang melibatkan
dinding
ventrikel ketiga dan thalamus dan banyak lainnya.
Tabel 1
Kondisi Abulia Aphasia Post stroke depresi
1. Situs Lesi Inti bilateral sentromedial dari lesi fungsional
frontal, parietal dan Bilateral di
otak (lobus temporal dopaminergik berkurang. Aktivitas antero
frontal dan temporal
) lobus dan inti berekor.
2. Sifat kelainan Kelainan perilaku dan inisiatif Kelainan bahasa
Kelainan suasana hati
3. Gambaran klinis Memalingkan muka, menatap kosong,
tampak Tersenyum pada orang lain dan upaya untuk Pasien
tampak terus-menerus sedih,
berada dalam keadaan linglung, nelayan Miller berkomunikasi.
cemas, sering menangis dan
efek telepon hadir. menyampaikan perasaan putus asa
dan pesimisme.
4. Kinerja pasien PARADOKSIS - mungkin kinerja tiba-tiba
membaik dengan Pasien biasanya merespons dengan
topik yang jelas tentang rangsangan lengkap, diperburuk dengan
faktor latensi dan semua gerakan adalah
bahasa gramatikal yang dianimasikan secara animasi seperti
kelelahan dan kebisingan. Pasien lambat dan setengah hati.
dan kemudian kembali ke kondisi diam perbaikan bertahap dan
dan mengejutkan semua orang untuk beberapa biasanya
melakukanterbaiknya
detik-detik. Namun, secara keseluruhan tidak potensial.
bekerja meskipun ada potensi
5. Kerja sama pasien Pasien menolak untuk bekerja sama untuk
Pasien biasanya bekerja sama dengan baik Kerja sama pasien
dapat bervariasi
dalam pengujian formal meskipun ada potensi. dan mencoba harus mengingatkan dokter untuk
segala bentuk dengan tingkat depresi,
mendiagnosisberbeda
Pasien biasanya akan menolak pengujian objektif untuk yang
terbaik dari suasana hatinya saat ini dan dokter abulia secara. Pengobatan dapat mencakup uji
dari dokter mengabaikan potensi dirinya. pilihan kegiatan. bromokriptin
pasien dan kemanjurannya perlu diteliti padalebih besar.
sepenuhnya. tampaknya tidak tertarik dan tidak
populasi yangPara klinisi perlu meneliti dan
dapat berkonsentrasi.
6. Indikasi kebutuhan Tidak menunjukkan bahkan kebutuhan mengembangkan
dasar. Menunjukkan kebutuhan dasar dan lainnya. Menunjukkan klasifikasi kerja untuk gangguan penurunan
kebutuhan dasar dan pribadi dorongan
seperti kelaparan, toilet dan tidak dengan penggunaan modalitas
dan motivasi dan instrumen untuk penilaian klinis
mana pun tergantung pada suasana hati.
bahkan menanggapi rasa sakit. mungkin, bersosialisasi dengan dan pengambilan keputusan.
tepat. REFERENSI
818 www.japi.org © JAPI • VOL. 53 •SEPTEMBER 2005 1. Vijayraghvan L, Krishnamoorthy ES, Brown RG, Trimble
Lesimenunjukkan fakta bahwa itu adalahstruktural MR.
lesidari jalur yang dijelaskan yang bertanggung Abulia: survei delphi dari Neurologis dan
Psikiater Inggris: Mov Disord. 2002; 17: 1052-7.
jawab
2. Berrios GE, Gili M. Abulia dan impulsif ditinjau kembali:
untuk sindrom klinis. sejarah konseptual. Acta Psychiatr Scand 1995; 92 (3): 161-7.
Abulia juga dikenal dalam penghancuran bilateral 3. Samson YYF, Gabor SU, et al. Diagnostik berbeda dari
cingulate gyrus anterior melalui infark dianterior semua yang Anda
butuhkan. Rev Psiq
wilayah arteri serebral.mesodiencephalon bilateral
Clin 2001; 28 (4): 211-14.
Infarkterjadi akibat emboli padasubthalamic- 4. Namekawa M, Fujii T, Nishizawa M, Nakano I. Kasus
thalamic abulia tanpa gangguan memori karena infark
arteri penembusdari Percheron yang genua bilateral kapsul internal: Rinsho Shinkeigaku
1999.
merusakmedial
5. Alheid GF, Heimer L. Perspektif baru di otak depan basal
thalamusdan bagian atas mesencephalon.- organisasi relevansi khusus untukneuropsikiatri
Pasienpasien ini pada awalnya mengantuk atau gangguan:Striatophallidal, amygdaloid dan
pingsan dengan komponenkortikopetal obstantia innominata. Neuroscience
1988; 27: 1-39.
fluktuasi respons dan kemudian decelop abulia.
6. Anderson B. Menghilangkan mutisme akinetik dariobstruktif
Abulia adalahrelatif jarang namun melemahkan hidrosefalusmenggunakan bromokriptin dan efedrin. J
kurangnya perilaku spontan, terarah-tujuan Neurosurgery 1992; 76: 152-5.
yangyang terlihat 7. Lindvall O, Bjorklund A, Moore RY, Stenevi U.
Neuronmesencephalic
terutama dengan lesi ganglia basalis,frontal
dopaminmemproyeksikan ke neokorteks. Brain Res
lobusdan cingulate gyrus. Kesulitan dalam memulai 1974; 6; 81: 325-31.
dan Pengumuman
mempertahankan gerakan spontan dan pengurangan Simposium Internasional tentang Isu-isu
respons emosional, ucapan spontan &sosial Terkini dalam Diabetes Pada tanggal 6 dan 8
interaksidiidentifikasi sebagai karakteristik Januari 2006 di Ahmedabad.
Abulia. Sering dinyatakan sebagai Disetujui untuk 10 Kredit MSD
ketidakmampuan untuk membuat keputusan Biaya pendaftaran:
atau menetapkan tujuan, kondisi ini umumnya Dari 1 Agustus 2005 hingga 15 November 2005
dikacaukan dengan Rs. 2500 / -
depresi pasca-stroke, aphasia, dan Dari 16 November 2005 hingga 5 Jan 2006 Rs.
kondisi neuropsikiatrik lainnya seperti skizofrenia, 4000 / -
demensia. Semua kondisi klinis ini memiliki Pendaftaran Spot Rs. 5000 / -
jalur pengobatan khusus sehingga sangat penting Draf dibayarkan kepada Yayasan Penelitian
bahwa abulia Diabetes di Ahmedabad
diidentifikasi secara klinis - dengan korelasi dengan Dr. Mayur Patel Dr. Banshi Saboo
lokasi lesi secara Ketua Organisasi Sekretaris
radiologis pada MRI, evaluasi neuropsikologis 2 Jay Mangal Society
dan penilaian bicara. Diagnosis banding ini saat 132ft Ring Road
masuk rumah sakit akan memastikanlebih cepat Naranpura Ahmedabad 380 013
dan lengkap Telepon +91 79 2743
pemulihan pasiendengan pemahaman yang lebih 9977/9922 Situs web: www.swasthyaindia.com
baik tentangpasien Email : diabetes@swasthyaindia.com
perilakudan dengan demikian meningkatkan
dukungan keluarga. (Tabel 1).
Kesimpulannya, pasien yang mengalami cedera
otak dengan tempat lesi
di ganglia basal, thalamus, lobus frontal, cingulate
gyrus