You are on page 1of 14

MAKALAH PETROKIMIA

FORMALDEHIDE/FORMALIN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Petrokimia


Dosen Pengampu : Indah Agus Setiorini, S.T.,MT

DI SUSUN OLEH:
1. M.ROBI SUBAKTI 1702040
2. FARIS NAUFAL APNI 1702054

PROGAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS


POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2018 / 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “Formaldehide atau Formalin” untuk memenuhi tugas mata kuliah Petrokimia,
adapun dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman .

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan yang
terdapat di dalamnya, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritikan dan masukan
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

kami berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis sendiri
dan orang lain pada masa-masa yang akan datang.

palembang, 11 Mei 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………
BAB I…………………………………………………………………….
PENDAHULUAN………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Formaldehid
B. Sifat Fisik dan Kimia-------------------------------------------------------6
C. Proses Pembuatan Formaldehide------------------------------------------6
D. Kelebihan & kekurangan pompa rotary single rotor ------------------7
E. Masalah Yang Sering Terjadi Pada Pompa Rotary Single Rotor-----7
F. Cara Mengatasinya--------------------------------------------------------8
G. Aplikasi Pompa Rotary---------------------------------------------------9
H. Gambar pompa------------------------------------------------------------10
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA -------------------------------------------------------------- 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia mengalami tren positif selama beberapa tahun terakhir,
yakni sebesar 5,5 % per tahun (Departemen Perdagangan dan Perindustrian, 2009). Salah satu
investasi yang positif dan berkelanjutan adalah bentuk investasi yang diarahkan pada sektor
yang produktif seperti industri, badan usaha mandiri, koperasi dan sebagainya. Investasi di
sektor industri dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar bagi devisa negara karena
dapat menciptakan lapangan kerja, memicu sektor lain untuk berkembang, serta menstimulasi
investor untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satu industri yang layak adalah industri yang
memproduksi formaldehid.

B. Rumusan Masalah
A. Bahan baku yang diperlukan untuk membentuk formaldehid
B. Sifat fisik formaldehid
C. Sifat kimia formaldehid
D. Pross terbentuknya formaldehid
E. Manfaat atau kegunaan formaldehid

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisn dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjawab
semua permasalahan yang diatas dan sebagai pendalaman materi yang telah dipelajari dari
dosen pemberi materi .

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Formaldehid

Formaldehid merupakan aldehida yang berwujud gas tetapi biasanya dijual berupa
larutan (kemurnian minimal 37,1% ). Formaldehid banyak digunakan dalam industri kimia
terutama sebagai chemical intermediate, diantaranya adalah digunakan dalam pabrik urea
formaldehid, resin fenol formaldehid, dan resin melamin formaldehid. Formaldehid dibuat
dari bahan baku metanol dan udara.

B. Sifat fisika dan kimia formaldehid

 Sifat fisika
Sifat fisik larutan forlmaldehid adalah cairan jernih, tidak bewarna atau hampir tidak
bewarna, bau menusuk, uap merangsang selaput lender hidung dan tenggorokan dan jika
disimpan ditempat dingin dapat menjadi keruh. Disimpan dalam wadah tertutup , terlindung
dari cahaya dengan suhu penyimpanan di atas 20 C

BM : 30,026 g/gmol

Titik leleh : - 117 0C

Titik didih : - 19 0C pada 1 atm

Temperatur kritis : 135 0C

Tekanan kritis : 65 atm

 Sifat kimia
Formalin pada umumnya memikliki sifat kimia yang sama dengan aldehid namun lebih
reaktif daripada aldehid lainnya. Formalin merupakan elektofil sehingga bisa dipakai dalam
reaksi subsitusi aromatik elektrofil dan senyawa aromatik serta bisa mengalami reaksi adisi
elektrofil dan alkena. Keadaan katalisis bisa mengakibatkan Formalin menjadi asam formiat,
karbondioksida, metanol, dan dalam bentuk metabolit HO-CH2-alkilasi

C. Pemilihan Proses

Ada beberapa macam proses yang dapat digunakan untuk membuat formaldehid. Proses-
proses tersebut adalah :
a. Proses Hidrokarbon

Proses hidrokarbon ini adalah proses yang dikembangkan pada awal perkembangan
industri formaldehid. Proses ini merupakan proses oksidasi langsung dari hidrokarbon yang
lebih tinggi. Biasanya yang digunakan adalah etilen dengan katalis asam borat atau asam
phospat atau garamnya dari campuran clay atau tanah diatome. Proses ini mempunyai
kelemahan yang merupakan alasan mengapa proses ini tidak dikembangkan lagi, yaitu
dihasilkan beberapa hasil samping yang terbentuk bersama-sama formaldehid, antara lain
asetaldehid, propane, asam-asam organik. Sehingga tentu saja diperlukan pemurnian untuk
mendapatkan formaldehid dengan kemurnian tertentu. Dengan demikian proses menjadi
mahal dan hasilnya kurang memuaskan. (Ullmann vol 15, p.6, 1971).

Reaksi :

CH2=CH2 (g) + O2 (g) 2HCHO (g) + H2O

b. Proses Silver Catalyst

Proses ini menggunakan katalis perak dengan reaktor fixed bed multitube. Katalis ini
berbentuk kristal-kristal perak atau spherical yang ditumpuk pada tube. Katalis ini
mempunyai umur sekitar 8 – 12 bulan. Katalis ini mudah teracuni oleh sulfur dan beberapa
logam dari golongan transisi. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Oksidasi
Kat. Ag
CH3OH + ½ O2 HCHO + H2O H0298 =-37,3 kcal/gmol

2. Dehidrogenasi

CH3OH Kat. Ag HCHO + H2 H0298 =20,3 kcal/gmol

Secara keseluruhan reaksinya adalah reaksi eksotermis dan pada suhu yang tinggi
yaitu 560 – 620 0C dan tekanan sedikit di atas tekanan atmosfer. Konversi yang terjadi sekitar
65 – 75% dan yield yang diperoleh sekitar 89,1%.Pada proses ini udara yang dimurnikan
direaksikan dengan methanol dalam reaktor katalitik. Produk didinginkan dengan cepat
dengan pendingin dowterm A, selanjutnya dialirkan ke menara absorber dimana methanol, air
dan formaldehid terkondensasi di dasar menara. Untuk memurnikan produk sesuai dengan
keinginan dilakukan pemurnian dengan proses destilasi.

Tabel 1.5. Proses Pembuatan Formaldehid

Parameter Hidrokarbon Sliver catalyst


Suhu operasi ± 723° K 833-893° K
Tekanan operasi 100 - 300 psi 1,3 atm
Konversi - 65,1 %
Yield - 89,1 %.
Katalis Alumunium Ag / 12
Phosphat

D. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah metanol, katalis, dan udara.

1. Metanol
Bahan baku utama yang diperlukan untuk memproduksi formaldehid adalah methanol.
Methanol bersifat volatile dan memiliki tekanan uap yang tinggi seiring dengan naiknya suhu
tangki penyimpanan, lebih aman disimpan karena tingkat korosifitas yang rendah. Sedangkan
produk yang dihasilkan adalah formaldehid yang korosif terhadap senyawa besi pasaran,
besi-nikel, dan red brass sehingga diperlukan proses penyimpanan yang lebih khusus dengan
tingkat pengamanan yang lebih mahal ketimbang menyimpan methanol.

2. Katalis (bahan pendukung).

Suatu katalis dapat mempercepat reaksi kimia tanpa dirinya mengalami perubahan
kimia yang permanen. Di samping itu keberadaan katalis akan menyebabkan suatu reaksi
dapat berjalan di bawah kondisi temperatur operasinya. Ini terutama sangat penting untuk
mengurangi rendemen dari produk – produk yang tidak diinginkan.
pabrik formaldehid ini digunakan katalis iron molybdenum oxyde dengan masa aktif 18
bulan, karena proses oksidasi ini membutuhkan katalis metal oxyde (iron, molybdenum /
vanadium oxyde).
Beberapa keistimewaan dari katalis ini antara lain :
1. Dilihat dari ukurannya, pressure drop katalis ini rendah
2. Susunan katalis dalam tube seragam, sehingga transfer massa dan panas berlangsung
dengan baik
3. Selektifitas tinggi
4. Tidak mudah teracuni

3. Udara
Supply udara diambil dari udara yang berada di sekitar kawasan pabrik.
Sifat fisik :

Udara N2 O2

Berat molekul 28,012 31,999


Wujud Gas tidak berwarna gas tidak berwarna
Specific gravity 12,5 1,1053

Titik leleh (P = 1 atm) -209,86 -218,4


Titik didih (P= 1 atm) -195,8 -183
Kelarutan dalam 100 bagian air dingin 2,35 4,89

Suhu kritis (0K) 126,2 -154,6


Tekanan kritis (bar) 34 50,43

Komposisi a. Oksigen : 20,95 % volume


b. Nitrogen : 78,09 % volume
c. Argon : 0,93 % volume
d. CO2 : 0,03 % volume

E. Proses pembuatan formaldehid


Proses pembuatan formaldehid dengan proses oksidasi Haldor Topsoe menggunakan
reaktor fixed bed multitube dengan katalis Iron Molybdenum Oxide (Fe2O3MoO3Cr2O3) yang
dijaga pada kondisi temperatur 533 K dan tekanan 1,4 atm. Konversi yang didapat sebesar
98,4 % dan overall yield sebesar 94,4 %.
Produk hasil reaktor kemudian dimurnikan di dalam alat absorber dari sisa metanol dan
gas – gas hasil reaksi, sebelum masuk ke dalam tangki penampungan.
Proses pembuatan formaldehid dari metanol dan udara dengan katalis iron molybdenum
oxyde merupakan proses oksidasi fase gas
Pembentukan formaldehid dari methanol dengan katalis iron molybdenum oxyde
(Fe2O3MoO3Cr2O3) .
Secara keseluruhan reaksinya adalah reaksi eksotermis. Untuk oksidasi metanol beroperasi
pada suhu 473 – 5600 K dan tekanan sedikit di atas tekanan atmosfer, udara berlebih
digunakan untuk memastikan konversi mendekati sempurna.

Reaksi berlangsung dalam fase gas dengan katalis padat dan bersifat eksotermis. Untuk
menjaga kondisi temperatur agar optimum, maka dibutuhkan jenis reaktor yang dapat
menyerap panas yang ditimbulkan selama reaksi berlangsung.
Jenis reaktor yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah reaktor jenis fixed bed
multitube. Pada reaktor fixed bed multitube,reaktan dialirkan di dalam tube yang berisi
katalis sedangkan untuk menyerap panas yang ditimbulkan selama reaksi berlangsung
digunakan medium pendingin berupa dowtherm A yang dialirkan melalui shell.
Meskipun biaya perancangan reaktor ini relatif mahal, namun reaktor ini cocok untuk
reaksi gas – gas dengan katalis padat yang mempunyai umur panjang. Proses pembentukan
formaldehid berlangsung pada temperatur operasi 473 – 5600K dan tekanan 1 – 1,5 atm

F. Flowsheet
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses

G. Langkah Proses
Proses pembentukan formaldehid dari metanol dan udara dibagi menjadi tiga tahap,
yaitu:
1. Tahap Penyiapan Bahan Baku
Langkah penyiapan bahan baku dimaksudkan untuk :
a. Mengkondisikan tekanan umpan sehingga sesuai kondisi reaktor
b. Mengubah fase metanol menjadi gas di dalam alat vaporizer
c. Mengkondisikan temperatur umpan metanol dan oksigen sehingga sesuai dengan
kondisi reaktor
Bahan baku utama pembuatan formaldehid adalah metanol dan oksigen. Bahan baku
metanol diambil dari tangki penyimpanan pada kondisi cair temperatur 30 oC dan tekanan 1
atm. Metanol diumpankan ke dalam vaporizer menggunakan pompa sehingga tekanan umpan
metanol naik sampai dengan 1,5 atm.
Pada alat vaporizer, metanol diubah fasenya dari bentuk cair ke dalam bentuk gas pada
suhu bubble pointnya 75,25 oC. Jenis vaporizer yang digunakan adalah ketel (100 %
teruapkan). Steam pada vaporizer disuplai dari alat waste heat boiler 1 dan 2.
Bahan baku kedua yaitu oksigen didapat dari udara lingkungan sekitar. Udara ini
dilewatkan pada filter untuk memisahkan debu yang ada dalam udara. Bahan baku kedua ini
kemudian dilewatkan ke dalam blower untuk menaikkan tekanannya menjadi 1,5 atm..

2. Tahap Pembentukan Formaldehid


Pada tahap ini umpan metanol dan oksigen yang telah dikondisikan akan bereaksi di dalam
reaktor fixed bed multitube. Reaksi oksidasi metanol menghasilkan formaldehid pada reaktor
fxed bed multitube berlangsung dalam fase gas pada suhu 506 - 560 K dan tekanan 1,4 atm.
Katalis yang digunakan adalah iron molybdenum oxyde (Fe2O3MoO3Cr2O3) yang memliki
masa aktif sampai dengan 18 bulan.
Reaksi oksidasi metanol berlangsung secara non isotermal dan non adiabatis. Reaksi
oksidasi metanol merupakan reaksi eksotermis, sehingga selama reaksi berlangsung akan
dilepas sejumlah panas. Kenaikkan temperatur yang terjadi di dalam reaktor sangat tidak
diinginkan sehingga dibutuhkan medium pendingin untuk menyerap panas yang terjadi
selama reaksi berlangsung. Medium pendingin yang digunakan adalah dowtherm A yang
dialirkan melalui shell. Pendingin ini akan mempertahankan kondisi operasi reaktor pada
suhu 506 - 560 K dengan tekanan 1,4 atm.
Pada temperatur 506 - 560 K dan tekanan 1,4 atm, konversi metanol 98,4 % dapat
terpenuhi dengan baik. Temperatur sangat mempengaruhi konversi yang terbentuk. Oleh
karena itu medium pendingin sangat berperan penting untuk mencapai konversi yang
diinginkan.

3. Tahap Pemurnian Produk


Tahap pemurnian produk dimaksudkan untuk memisahkan larutan formaldehid dari gas O 2
dan N2 untuk diambil sebagai produk bawah, sedangkan gas O2 dan N2 dibuang sebagai off
gas
Pada waste heat boiler, panas dari produk reaktor (260 oC) akan dimanfaatkan untuk
menghasilkan steam bertekanan 1,5 atm dan suhu 111,76 oC yang dapat digunakan sebagai
media pemanas pada alat vaporizer. Keluaran waste heat boiler yang bersuhu 120 oC,
didinginkan kembali sebelum masuk ke dalam absorber sampai bersuhu 70 oC lewat cooler.
Produk reaktor dimasukkan ke dalam absorber pada suhu 70 oC dan tekanan 1,2 atm.
Formaldehid dipisahkan dari gas produk reaktor pada alat pemisah absorber dengan pelarut
air dengan suhu masuk 30 oC. Air masuk dan disemprotkan dari atas absorber dengan laju alir
2667,60 kg / jam. Absorber bekerja berdasarkan sifat kelarutan dimana formaldehid dan
metanol akan larut dalam air, sedangkan O2 dan N2 tidak larut dalam air. Gas yang tidak
terserap oleh absorber dipurging.
Produk cair keluaran absorber dengan suhu 60 oC, harus didinginkan lewat cooler sebelum
disimpan pada tangki penyimpanan pada temperatur 35 oC

H. Kegunaan formaldehid

Formaldehid banyak digunakan sebagai :

- Chemical Intermediate

Formaldehid banyak digunakan dalam industri kimia terutama sebagai chemical


intermediate, diantaranya adalah dalam pembuatan plastik. Sebagian besar produk
formaldehid digunakan dalam pabrik urea formaldehid, resin fenol formaldehid, dan resin
melamin formaldehid. Resin-resin ini bereaksi dengan asam dan katalis alkalin yang mana
material produknya dapat diperlakukan dengan perubahan suhu (thermosetting), resin ini
berfungsi untuk laminating/pelapisan, coating dan protective coating yang digunakan luas
untuk pabrik kertas dan tekstil. Resin-resin ini juga berguna sebagai zat adesif .

 Pengawet mayat
 Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya
 Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca
 Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi
 Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea
 Bahan untuk pembuatan produk parfum
 Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku
 Pencegah korosi untuk sumur minyak
 Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih barang rumah tangga,
cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi,
dan pembersih karpet

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Formaldehid merupakan bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan dan juga
sebagai bahan pengawet. Formaldehid mudah larut dalam air. Larutan formaldehid bersifat
jernih, bau menusuk, dan jika disimpan di tempat dingin akan menjadi keruh. Formalin juga
dipakai sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan Formalin dipakai
untuk mengeringkan kulit, misalnya mengangkat kutil. Larutan dari Formalin sering dipakai
untuk mematikan bakteri serta untuk sementara mengawetkan bangkai. Dalam industri,
Formalin kebanyakan dipakai dalam produksi polimer dan rupa-rupa bahan kimia.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.scribd.com/doc/93617392/Proses-pembuatan-formaldehid

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Formaldehida

3. Modul Petrokimia Teknik Pengolahan Migas ,Politeknik Akamigas Palembang

You might also like