You are on page 1of 13

A.

Draw-Over Flow
Dua perlengkapan dasar yang dibutuhkan untuk anestesi inhalasi draw over yaitu
vaporizer untuk anastesi dan kantong pompa yang dapat berkembang sendiri atau SIB untuk
mengembangkan paru pasien. Peralatan ini harus disambungkan satu sama lainnya dan dengan
sistem pernapasan pasien melalui sistem pernapasan dengan katup satu arah atau lebih (yang
bertujuan untuk meneegah agar pasien tidak langsung bernapas dari vaporizer). Sistem pernapasan
ini harus dihubungkan dengan jalan napas pasien melalui katup pernapasan dan masker wajah atau
pipa endotrakeal, dan tempat masuk sistem lersebut harus terbuka ke atmosfer untuk
memungkinkan udara masuk, baik dengan usaha inspirasi pasien sendiri atau dengan
menggunakan SIB. Banyak variasi yang tersedia untuk sistem draw over ini, beberapa diantaranya
(gambar 1):

Gambar 1. Sistem anestesi draw over.


1. Vaporizer

Agar sistem draw over efektif dan aman, maka vaporizer harus mempunyai resis-
tensi rcndah tcrhadap gas yang mcngalir (udara harus dapat masuk pada saat pasicn
imspirasi), dan harus tcpat memberikan korusentrasi gas yang mcmpunyai fluktuasi
yang lebar pada saat mengalir selama inspirasi. Vaporizer yang sering digunakan
antara lain: EMO (Epstein, Macintosh, Oxford), OMV (Oxford Miniature Vapo-
rizcr), Afya dan scri PAC (Gambar 2 dan 3). 0M V dan EMO pcnggunaannya
lebih luas karena dapat juga dipergunakan untuk sistem anestesi continuous flow.
Vaporizer dengan resistensi interna tinggi (misalnya seri Tec, botol Boyle dan
Dräger vapor) tidak cocok untuk sistcm draw over dan tidak pcrnah digunakan
untuk anestesi draw over, karena pasien tidak bisa bernapas dengan alat ini.
Gambar 2. Vaporizer draw over (EMO & OMV)
Gambar 3. Vaporizer draw over (Afya dan PAC)

Jika cairan anestesi yang mudah menguap diuapkan, maka panas akan hilang. Jika panas
yang hilang ini tidak dikompensasi, maka vaporizer dan isinya akan menjadi dingin. yang
menyebabkan konsentrasi uap yang mengalir akan turun dengan cepat. Untuk mcnccgah atau
mcngurangi efek ini, maka hampir semua Sistem draw over mempunyai kompensasi suhu atau
sistem pengendalian arau keduanya. Pengendalian suhu merupakan perlengkapan vaporizer yang
lerdiri dari zat yang mempunyai kapasitas panas yang tinggi (biasanya tembaga (Cu) atau air) yang
mcmpunyai rcsistcnsi terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba. Kompensasi suhu ini didapat
dengan menambahkan pada vaporizer yang bekerja secara otomatis untuk mengontrol jumlah
udara yang masuk ke vaporizer dan mempertahankan konsentrasi uap yang keluar supaya tetap
stabil. Vaporizer eter Afya dan EMO menggunakan baik kompensasi suhu maupun pengendalian
suhu, dengan air sebagai pengikat panas. Katup kompensasi suhu pada EMO bekerja otomatis dan
dapat dilihat melalui jendela kecil pada bagian atas vaporizer, yang juga akan menunjukan apakah
vaporizer bekerja pada suhu10-30 derajat celcius. (Gambar 4).
Gambar 4. Katup & Indikator Vap. EMO

Konsentrasi uap yang keluar dari vaporizer dikontrol dengan sebuah penunjuk yang
bcrgerak scsuai dcngan skalanya. Dua vaporizer dalam satu seri bisa dihubungkan, tetapi jangan
menghubungkan vaporizer yang berisi halotan dengan tempat masuk EMO, karena halotan yang
masuk ke dalam EMO akan cepat menimbulkan karat. Cukup aman menghubungkan vaporizer
yang berisi balotan seperti misalnya OMV, dengan tempat keluar dari EMO (Gambar 5). pada
kenyataannya, 0MV dibuat untuk digunakan pada posisi ini.

Selama anestesi, zat anestesi dapat ditambabkan pada vaporizer. Pertama-tama putarlah
pengontrol konsentrasi pada posisi O, sebelum mcmbuka tempat pengisian. Jika anda lupa
melakukan hal ini, maka udara akan masuk ke dalam ruang penguap dan akan membahayakan
pasien karena akan menyebabkan konsentrasi anastesi menjadi tinggi. Dcngan alasan yang sama,
jangan menggunakan vaporizer kosong dan cegahlah supaya udara atmosfer tidak bisa masuk,
misalnya akibat kaca jendela tempat pengisian pecah.
Gambar 5. OMV dan EMO
2. Sistem Pernafasan & Fungsi Katup
Tujuan dari sistem pernapasan (dahulu disebut lingkaran pernapasan) adalah
mengalirkan uap anestesi dari vaporizer ke pasien. dan mengalirkan udara ekspirasi
dari pasien ke atmosrer, serta merupakan salab satu sistem pada ventilasi terkontrol
(IPPV) jika menggunakan relaksan otot atau untuk resusitasi. Sistem pcmapasan
berisi bcbcrapa katup: satu katup menghubungkan jalan napas pasien dengan sistem, satu atau dua
katup dihubungkan dengan pompa SIB dan vaporizer tertentu,
misalnya Afya dan PAC yang mempunyai katup satu arah.

Pada prinsipnya, minimal dibutuhkan dua katup pada Sistcm pcrnapasan untuk
mengatur arab aliran yang benar. Katup IRrnapasan serba guna (Gambar 2.9) pada
bagian ujung dari sistem di pasien, pada pernapasan spontan atau terkontrol, gas
selalu mcncapai pasien dari vaporizer dan mengalir keluar ke atmosfer (atau ke sis-
tem anti polusi). Anda disarankan untuk menggunakan katup pemapasan serbaguna untuk semua
pasien.
Katup satu arah dibutuhkan untuk mencegah gas mengalir kembali ke dalam vaporizer
dan tidak mengalir ke pasien selama IPPV. pada Sistem Afya dan PAC, katup kedua ini dipasang
melekat atau di dalam vaporizer itu sendiri dan SIB dapat dihubungkan pada penghubung T. EMO
tidak mempunyai katup satu arah, Oleh karena itu barus dihubungkan secara berseri dengan SIB
yang mempunyai katup sendiri untuk mencegah kembalinya gas ke vaporizer (Gambar 7.7).

Gambar 7. Pompa Peniup Oxford


Pipa pernapasan dihubungkan dengan vaporizer dan SIB melalui pengbubung metal
atau plastik (ISO dengan diameter 22 mm, atau lebih kecil satu tingkat). penghubung ini harus kuat
tapi tanpa menimbulkan tekanan yang berlebihan.
Bermacam-macam tipe SIB diperlihatkan pada Gambar 2.8. Semua sistem SIB
mcmpunyai katup satu arah, gas dapat masuk dari pompa melalui katup ini, tetapi harus keluar dari
sisi lain SIB. Pompa peniup Oxford juga mempunyai katup satu arah yang tcrletak di bawah.

Gambar 8. Pompa Peniup Oxford


3. Self Inflating Bag
Bermacam-macam tipc SIB diperlihatkan pada Gambar 2.8. Semua sistem SIB
mempunyai katup satu arah, gas dapat masuk dari pompa melalui katup ini, tetapi harus keluar dari
sisi lain SIB. Pompa peniup Oxford juga mempunyai katup satu arah yang tcrlctak di bawah.

Pompa peniup Oxford harus ditempatkan pada sistem pernapasan di antara vaporizerdan
katup pernapasan. Selama penyimpanan, pompa ini dijepit dengan klip intcmal ringan, yang dapat
dilcpaskan dcngan mcnarik tombol kc atas pada bagian
atas pompa. Pegas internal akan memungkinkan pompa tmembang tiga kali dari
kapasitas maksimumnya. Pasien bebas mengambil napas melalui pompa peniup. Karena sistem
ini mempunyai resistensi yang rendab untuk mengalir, banya akan
terlihat sedikit gerakan dari pompa peniup, udara masuk ke dalam pompa secepat udara yang
kcluar pada pcmapasan.

Selama ventilasi dengan IPPV, letakkan pompa dalam posisi istirabat dan tekanlah pompa
untuk mengembangkan paru pasien. Inspirasi harus segera dimulai untuk meyakinkan babwa katup
pemapasan bckcrja dcngan baik. Jangan mcnckan tcdalu keras pada akhir itspirasi, karena klip
akan terkunci. Tidak harus memompa sampai kapasitas maksimum, karena ini akan menghasilkan
tidal volume 2 liter, yang jaub bcrlcbih dari kcbutuhan pasien. Pada dasar pompa terdapat tonjolan
kecil dengan label oxygen inlet, yang dipakai sebagai tempat masuk oksigen bila diperlukan tam-
bahan pada Saat resusitasi. Hal ini tidak dapat dihubungkan dengan sistem katup
pernapaSan modern, sehingga tidak bisa dipakai (untuk mcnambabkan oksigcn dengan SIB dapat
dilihat pada Gamtnr 2.10.). Untuk anak-anak, gunakan pompa dengan volume lebih kecil yang
dapat ditukarkan dengan pompa ukuran dewasa karena mempunyai dasar dan katup yang Sama.
Gambar 10. Jalan Masuk Farman

Agar katup pernapasan serba guna dapat bekerja dengan baik dengan pompa peniup
Oxford, kita harus mcncmpatkan katup satu arah pada bagian bawab pompa, misal- nya pada ujung
pompa dekat pasien, dengan mendekatkan magnet di atas katup, biarkan lempcng katup pada
bagian atas. Scbagai alternatif, lcmpcng katup dapat diangkat bersama-sama. Jika kita tidak dapat
menggunakan katup tersebut, katup pcrnapasan akan tersangkut, dan a kan membahayakan pasien.

B. Contanious Flow

Mesin anestesi continuous flow (mesin Boyle atau mesin gas sederhana) banyak
digunakan.Tetapi bal ini tergantung pada suplai gas kompresi medis, baik dari tabung yang
dihubungkan langsung pada mesin atau dialirkan melalui pipa dari tabung yang bcsar atau suplai
oßigen cair yang tersedia di rumah sakit. Gas yang sering digunakan adalah oksigen dan nitrogen
oksida. Tabung tersebut dihubungkan kc mesin dengan pcnghubung khusus untuk mencegah
pencampuran oksigen dengan nitrogen oksida, dengan mcnggunakan sistem pin-index. Pada mesin
yang lebih kuno bal ini diabaikan, karena membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah
hubungan yang tidak bcnar. Tabung tcrscbut mcngandung gas yang bertekanan
tinggi, yang tckanannya akan diturunkan oleh mesin anestesi, biasanya 400 kPa (4 atmosfer),
dengan membuka katup. Maka gas akan mengalir melalui dasar rotameter. Katup ini akan
mengontrol aliran gas ke pasicn, sekali katup dibuka dcngan kunci sekrup, gas akan mengalir
keluar melalui rotameter, yang mengukur pengeluaran aliran gas, dirnana udara akan mcngalir
mclalui kumparan dan vaporizer (Gambar 7.12). Tombol yang tcrpisab akan mcmungkinkan
oksigen mengalir dengan konsentrasi tinggi pada Saat darurat, dengan cepat melalui rotameter dan
Vaporizer

Vaporizer pada mesin Boyle mungkin merupakan vaporizer yang sudah dikalibrasi, tipe
termokompensator (misalnya Fluotec) atau botol Boyle sederhana, yang biasa digunakan untuk
eter (Gambar 7.13). Botol Boyle tidak dikalibrasi, dan pengeluarannya menurun bila eter menjadi
dingin. Sistem ini mempunyai dua macam kontrol, yaitu pengungkit yang mengalirkan gas
kembali ke dalam vaporizer, dan tutup yang dapat ditekan sebingga gas mengaJir lebib dekat atau
bahkan di dalam eter cair. Selalu mulailah dengan membuka tutup, maka konscntrasi akan
mcningkat, kemudian tutup dirapatkan jika perlu. Jangan melewatkan gas anestesi melalui baban
lain kecuali eter. Ingatlah, dengan menggunakan t»tol Boyle, gas yang dikeluarkan tidak
dikalibrasi dan tidak konstan, sebingga kita barus memberikan perbatian kbusus pada pasien. Eter
yang digunakan pada mesin Boyle selalu mempunyai potensial untuk meledak.
Gambar 12. Continous flow machine

Gambar 13. Vaporizer contanius flow

You might also like