Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas paper mata kuliah Pengendalian Kualitas
dengan baik dan tepat waktu.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian paper ini
semoga tugas paper ini dapat diterima dengan baik oleh dosen pengampu mata kuliah
Pengendalian Kualitas. Mudah-mudahan dengan disusunnya paper ini dapat membantu
memudahkan dalam pemberian nilai, serta menambah pengetahuan bagi mahasiswa lainnya,
khususnya dalam Pengendalian Kualitas.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari dosen pengampu mata kuliah Pengendalian Kualitas, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mendeskripsikan kualitas menurut W. Edward Deming.
Metahui apa yang dimaksud dengan siklus PDCA.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Deming lebih memumpun (fokus) pada kemampuan pasar, sehingga lebih menekankan
pada aspek beaya produksi yang rendah dengan kualitas barang yang bermutu dengan harapan
dapat diminati dan terjangkau oleh pasar. Hal inilah yang terjadi di Jepang saat ini. Barang-
barang produksi Jepang bersifat kompetitif dan dijual lebih murah untuk merebut pasar,
sementara mutu barang produksi Jepang sangat tinggi terutama dalam bidang otomotif dan
elektronika. Itu sebabnya Deming dikenal di Jepang sebagai bapak Total Quality Management
(TQM).
3
(management of objective), tetapi mempelajari kemampuan proses dan bagaimana
memperbaikinya.
12. Menghilangkan hambatan yang membuat karyawan tidak merasa bangga akan
pekerjaannya atau tugasnya.
13. Mendukung pendidikan dan perbaikan atau peningkatan prestasi setiap orang.
14. Melaksanakan tindakan atau kegiatan untuk mencapai semua tujuan atau sasaran itu.
Empat belas point ini merupakan pijakan dasar yang digunakan oleh setiap perusahaan
dalam menjalankan perusahaannya dan dalam memproduk barang dan jasa yang bermutu—
sebagaimana yang ditawarkan oleh Deming. Ini merupakan salah satu ide yang ditawarkan agar
perusahaan bisa maju dan berkembang seperti misalnya negara Jepang.
PDCA (Plan, Do, Check, Action) atau disebut juga Filosofi Deming, yang merupakan
manajemen perbaikan mutu secara berkesinambungan yang menekankan pada keuntungan
jangka pendek. Dr.Deming yang merupakan pelopor PDCA adalah murid dari Dr.Walter
Shewhart. Mereka menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian mengenai konsep-konsep
dan prinsip-prinsip perbaikan mutu kedalam teori manajemen perbaikan mutu. Beliau juga
mempelopori konsep SPC (Statistical Prosess Control), yang merupakan konsep dalam
perbaikan kualitas berkesinambungan. Penjelasan dari setiap siklus PDCA tersebut adalah
sebagai berikut :
4
1. Mengembangkan rencana perbaikan (Plan)
Ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan masalah. Rencana
perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5-W (what, why, who, when, dan where) dan 1
H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang
harus dicapai. Dalam menetapkan sasaran dan target harus dengan memerhatikan
prinsip SMART (specific, measurable, attainable, reasonable, dan time)
2. Melaksanakan rencana (Do)
Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil
yang pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan setiap
personil. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian yaitu
mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin sasaran
dapat dicapai.
3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check)
Memeriksa atau meneliti hasil merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada
dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang
direncanakan. Alat atau piranti yang dapat digunkan dalam memeriksa adalah pareto
diagram, histogram, dan diagram kontrol.
4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (Action)
Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas.
Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya
kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
Siklus PDCA tersebut berputar secara berkesinambungan, segera setelah suatu perbaikan
dicapai, keadaan perbaikan tersebut dapat memberikan inspirasi untuk perbaikan selanjutnya.
Oleh karenanya, manajemen harus secara terus-menerus merumuskan sasaran dan target-target
perbaikan baru.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Deming (1982:176) mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena
hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi
konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk
perusahaan baik berupa barang maupun jasa.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA terdiri dari empat tahapan, yaitu:
Perencanaan ( Plan )
Pelaksanaan ( Do )
Pemeriksaan ( Check )
Perbaikan (Action)
6
DAFTAR PUSTAKA
Deming, W.E, Out of The Crisis: Quality Productivity and Competitive Position,
Cambridge University Press, Cambridge, 1986
Feigenbaum, A.V, Total Quality Control, Third Edition, New York: McGraw-Hill
Book Co, 1983
https://riasangjamin.wordpress.com/2013/04/03/teori-manajemen-kualitas-menurut-
deming-juran-dan-crosby/
7
1