You are on page 1of 11

PENGENDALIAN KUALITAS

KUALITAS MENURUT WILLIAM EDWARDS DEMING

OLEH:

NAMA : I WAYAN TEDDY ANDHIKA PUTRA


NIM :1705532027

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas paper mata kuliah Pengendalian Kualitas
dengan baik dan tepat waktu.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian paper ini
semoga tugas paper ini dapat diterima dengan baik oleh dosen pengampu mata kuliah
Pengendalian Kualitas. Mudah-mudahan dengan disusunnya paper ini dapat membantu
memudahkan dalam pemberian nilai, serta menambah pengetahuan bagi mahasiswa lainnya,
khususnya dalam Pengendalian Kualitas.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari dosen pengampu mata kuliah Pengendalian Kualitas, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Denpasar, 25 Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2

2.1 Filosofi Mutu Deming ................................................................................. 2

2.2 Konsep Mutu Menurut W. Edwards Deming ............................................... 2

2.3 Empat Belas Point Deming .......................................................................... 3

2.4 Siklus PDCA ................................................................................................ 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 6

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjaminan mutu atau kualitas barang (produk) dan jasa merupakan aspek yang selalu
menjadi tolok ukur dalam dunia industri khususnya—yang mana tingkat kesuksesan suatu
perusahaan bisa diukur dari produk-produk yang dihasilkannya (berkualitas). Ukuran ini
menjadi sangat penting dalam menjamin kepuasan pelanggan atau konsumen untuk selalu
konsisten dalam menggunakan produk atau jasa dari sebuah perusahaan atau institusi.
Deming dalam Nasution, menjelaskan bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan
kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan harus benar-benar dapat memahami apa yang
dibutuhkan konsumen atas suatu produk yang akan dihasilkan. Atau dengan kata lain,
kebutuhan pasar atau konsumen merupakan tujuan utama dalam memproduk barang atau jasa.
Barang atau jasa yang diproduksi tidak akan berkualitas atau bermutu jika dalam
pengelolaannya (yang kaitannya dengan perusahaan atau institusi) tidak mengacu pada standar-
standar mutu yang telah ditetapkan sehingga, baik dari segi kelayakan produk atau jasa yang
dihasilkan selalu relevan dengan kebutuhan pelanggan sebagai pengguna barang dan jasa.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana kualitas menurut W. Edward Deming ?
Apa itu siklus PDCA ?

1.3 Tujuan
Mendeskripsikan kualitas menurut W. Edward Deming.
Metahui apa yang dimaksud dengan siklus PDCA.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Filosofi Mutu Deming


William Edwards Deming (14 Oktober 1900 – 20 Desember 1993) adalah seorang
Amerika statistik , profesor , penulis , dosen , dan konsultan. Deming secara luas dikreditkan
dengan meningkatkan produksi di Amerika Serikat selama Perang Dingin, meskipun ia
mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang. Sejak tahun 1950 dan seterusnya ia
mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan), kualitas produk,
pengujian dan penjualan (yang terakhir melalui pasar global) melalui berbagai cara, termasuk
penerapan metode statistik.
Filosofi Deming itu sendiri adalah ajaran-ajaran pokok William Edward Deming, salah
satu mahaguru manajemen kualitas. Yang menawarkan Theory (system) of Profound
Knowledge. Yang menawarkan semacam peta atau panduan filosofis-teoritik yang merupakan
pimpinan unit bisnis untuk memahami kompetensi apa saja yang harus dikembangkan bila
ingin menjadi atau mengembangkan dan melatih pemimpin-pemimpin bisnis yang handal.
Theory of Profound Knowledge dapat dipahami dengan mempelajari empat lensa yang berbeda
satu sama lain, tetapi saling terkait dan tidak bisa dipisahkan dalam penerapannya. Karena itu,
pelatihan mengenai filosofi Deming kemudian banyak menggunakan nama Teori Empat Lensa
yang terdiri dari :
1. Berfikir system (System Thinking) untuk memimpin sistem.
2. Memahami variasi (Variation) dalam perencanaan dan pemecahan masalah.
3. Memahami Pengetahuan (Knowledge) agar bisa melakukan perbaikan.
4. Memahami Manusia (People).
Keempat lensa tersebut saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain, dalam arti
pemahaman dan penerapan lensa yang satu akan menjadi lebih efektif jika dikaitkan dengan
lensa yang lain.

2.2 Konsep Mutu Menurut W. Edwards Deming


Menurut Deming mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen.
Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil
produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi
konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk
perusahaan baik berupa barang maupun jasa.

2
Deming lebih memumpun (fokus) pada kemampuan pasar, sehingga lebih menekankan
pada aspek beaya produksi yang rendah dengan kualitas barang yang bermutu dengan harapan
dapat diminati dan terjangkau oleh pasar. Hal inilah yang terjadi di Jepang saat ini. Barang-
barang produksi Jepang bersifat kompetitif dan dijual lebih murah untuk merebut pasar,
sementara mutu barang produksi Jepang sangat tinggi terutama dalam bidang otomotif dan
elektronika. Itu sebabnya Deming dikenal di Jepang sebagai bapak Total Quality Management
(TQM).

2.3 Empat Belas Point Deming


Dalam buku yang berjudul Out of the Crisis, W. Edwards Deming mengemukakan “Ini
bukanlah sebuah rekonstruksi struktur atau revisi kerja. Manajemen Amerika memerlukan
struktur baru secara keseluruhan, dari dasar hingga ke atas.” Deming prihatin terhadap
kegagalan manajemen Amerika dalam merencanakan masa depan dan meramalkan persoalan
yang belum muncul. Sehingga Deming menyimpulkan bahwa masalah mutu terletak pada
masalah manajemen.
Empat Belas point deming ini merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan W.
Edwards Deming terhadap apa yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan
transisi positif dari bisnis sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis berkualitas tingkat
dunia. Berikut ini adalah ringkasan dari keempat belas poit Deming, yaitu:
1. Rumuskan dan umumkan kepada semua karyawan, maksud dan tujuan organisasi.
2. Mempelajari dan melaksanakan filosofi baru, baik oleh manajer maupun karyawan.
3. Memahami tujuan inspeksi, yaitu untuk memperbaiki proses dan mengurangi biaya.
4. Mengakhiri praktek bisnis yang menggunakan penghargaan berdasarkan angka atau
uang saja.
5. Memperbaiki secara konstan dan terus-menerus, kapanpun sistem produksi dan jasa.
6. Membudayakan atau melembagakan pendidikan dan pelatihan.
7. Mengajarkan dan melembagakan kepemimpinan.
8. Menjauhkan rasa ketakutan, ciptakan kepercayaan, ciptakan iklim yang mendukung
inovasi.
9. Mengoptimalkan tujuan perusahaan, tim, atau kelompok.
10. Menghilangkan desakan atau tekanan-tekanan yang menghambat perkembangan
karyawan.
11. Mehilangkan kuota berdasarkan angka-angka, tetapi secara terus menerus
melembagakan metode perbaikan. Menghilangkan manajemen berdasarkan sasaran

3
(management of objective), tetapi mempelajari kemampuan proses dan bagaimana
memperbaikinya.
12. Menghilangkan hambatan yang membuat karyawan tidak merasa bangga akan
pekerjaannya atau tugasnya.
13. Mendukung pendidikan dan perbaikan atau peningkatan prestasi setiap orang.
14. Melaksanakan tindakan atau kegiatan untuk mencapai semua tujuan atau sasaran itu.
Empat belas point ini merupakan pijakan dasar yang digunakan oleh setiap perusahaan
dalam menjalankan perusahaannya dan dalam memproduk barang dan jasa yang bermutu—
sebagaimana yang ditawarkan oleh Deming. Ini merupakan salah satu ide yang ditawarkan agar
perusahaan bisa maju dan berkembang seperti misalnya negara Jepang.

2.4 Siklus PDCA

PDCA (Plan, Do, Check, Action) atau disebut juga Filosofi Deming, yang merupakan
manajemen perbaikan mutu secara berkesinambungan yang menekankan pada keuntungan
jangka pendek. Dr.Deming yang merupakan pelopor PDCA adalah murid dari Dr.Walter
Shewhart. Mereka menghabiskan waktu untuk melakukan penelitian mengenai konsep-konsep
dan prinsip-prinsip perbaikan mutu kedalam teori manajemen perbaikan mutu. Beliau juga
mempelopori konsep SPC (Statistical Prosess Control), yang merupakan konsep dalam
perbaikan kualitas berkesinambungan. Penjelasan dari setiap siklus PDCA tersebut adalah
sebagai berikut :

4
1. Mengembangkan rencana perbaikan (Plan)
Ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan masalah. Rencana
perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5-W (what, why, who, when, dan where) dan 1
H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta menetapkan sasaran dan target yang
harus dicapai. Dalam menetapkan sasaran dan target harus dengan memerhatikan
prinsip SMART (specific, measurable, attainable, reasonable, dan time)
2. Melaksanakan rencana (Do)
Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil
yang pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan setiap
personil. Selama dalam melaksanakan rencana harus dilakukan pengendalian yaitu
mengupayakan agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin sasaran
dapat dicapai.
3. Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (Check)
Memeriksa atau meneliti hasil merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada
dalam jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang
direncanakan. Alat atau piranti yang dapat digunkan dalam memeriksa adalah pareto
diagram, histogram, dan diagram kontrol.
4. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (Action)
Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis di atas.
Penyesuaian berkaitan dengan standarisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya
kembali masalah yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.
Siklus PDCA tersebut berputar secara berkesinambungan, segera setelah suatu perbaikan
dicapai, keadaan perbaikan tersebut dapat memberikan inspirasi untuk perbaikan selanjutnya.
Oleh karenanya, manajemen harus secara terus-menerus merumuskan sasaran dan target-target
perbaikan baru.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Deming (1982:176) mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen. Perusahaan yang bermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena
hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan bagi
konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia dalam membeli produk
perusahaan baik berupa barang maupun jasa.
PDCA merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan kerja, pelaksanaan
kerja, pengawasan kerja dan perbaikan kerja yang dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan mutu pelayanan. Siklus PDCA terdiri dari empat tahapan, yaitu:
 Perencanaan ( Plan )
 Pelaksanaan ( Do )
 Pemeriksaan ( Check )
 Perbaikan (Action)

6
DAFTAR PUSTAKA

Deming, W.E, Out of The Crisis: Quality Productivity and Competitive Position,
Cambridge University Press, Cambridge, 1986

Feigenbaum, A.V, Total Quality Control, Third Edition, New York: McGraw-Hill
Book Co, 1983

https://riasangjamin.wordpress.com/2013/04/03/teori-manajemen-kualitas-menurut-
deming-juran-dan-crosby/

7
1

You might also like