Professional Documents
Culture Documents
I. LATAR BELAKANG
Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang bagian
serviks atau leher rahim. Kanker serviks merupakan penyakit kanker perempuan yang
menimbulkan kematian terbanyak akibat kanker terutama di Negara berkembang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks
menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan
kematian pada perempuan di dunia. Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari
15.000 kasus kanker serviks dan setiap satu jam seorang wanita meninggal karena
kanker ini.
Saat ini, kanker leher rahim menjadi kanker terbanyak pada wanita Indonesia,
yaitu sekitar 34% dari seluruh kanker pada perempuan dan sekarang 48 juta
perempuan Indonesia dalam risiko mendapat kanker leher rahim. Kanker servik
disebut juga "silent killer" karena perkembangan kanker ini sangat sulit dideteksi.
Perjalanan dari infeksi virus menjadi kanker membutuhkan waktu cukup lama, sekitar
10-20 tahun. Proses ini seringkali tidak disadari hingga kemudian sampai pada tahap
pra-kanker tanpa gejala.
Salah satu penyebab tingginya angka kejadian dan angka kematian wanita di
Indonesia adalah kurangnya pengetahuan tentang kanker serviks. Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah orang melakukan pengamatan
terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan merupakan dominan yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang.
Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi harus selalu diperhatikan karena
pengertian dan pemahaman yang salah tentang penyakit ini akan mengakibatkan
berbagai dampak yang buruk pada kanker serviks. Kanker ini sulit terdeteksi sampai
pada tahan lanjut. Sehingga sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan
dengan melakukan pemeriksaan berkala dan melakukan pengobatan terhadap
1
perempuan dengan berbagai faktor resiko yang dimilikinya. Faktanya kanker ini
biasanya terjadi pada umur 30 sampai dengan 50 tahun, yaitu puncak usia reproduktif
perempuan sehingga akan menyebabkan gangguan kualitas hidup secara fisik,
kejiwaan dan kesehatan seksual.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman tentang
kanker serviks yaitu dengan dilakukan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan merupakan
suatu upaya yang direncanakan untuk menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dann bisa
melakukan suatu anjuran yang diharapkan untuk meningkatkan status kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, mempertahankan derajat kesehatan,, memaksimalkan
fungsi dan peran penderita selama sakit, dan membantu penderita dan keluarga
mengatasi masalah kesehatan.
IV. PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilakukan di Kantor Kecamatan Makassar, Kota Makassar pada
tanggal 27 Agustus 2014 pukul 09.00 – 11.00 WITA dengan tahap-tahap sebagai
berikut.
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan
maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan. Kemudian
pemateri memberi pertanyaan pembuka untuk mengetahui tingkat pengetahuan
peserta (pretest) tentang materi yang akan diberikan.
2. Tahap Penyajian Materi
Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yaitu Kanker Serviks. Di akhir
penyajian materi yang disampaikan, pemateri memberikan kesempatan pada
peserta untuk bertanya langsung apabila ada materi yang tidak dimengerti.
V. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Persiapan penyuluhan dilakukan oleh Pihak Kantor Kecamatan Makassar
dengan mempersiapkan LCD untuk mempermudah penyuluhan dan pengeras suara
agar penyuluhan dapat berlangsung secara efektif. Dokter memberikan penyuluhan
dengan menggunakan slide power point yang menarik sehingga materi mudah
ditangkap oleh peserta penyuluhan.
2. Evaluasi Proses
Peserta yang diberikan penyuluhan sebanyak 56 orang. Pelaksanaan
penyuluhan berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias
menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri dan hampir sebagian besar peserta
aktif melontarkan pertanyaan.
3. Evaluasi Hasil
3
Lebih dari 60% dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari
Dokter tentang materi yang disampaikan. Hal ini membuktikan bahwa peserta
memperhatikan materi yang disampaikan.