Professional Documents
Culture Documents
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan insyaallah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah akuntansi
keuangan menengah.
Makalah akuntansi ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah akuntansi tentang arus Kas ini bermanfaat untuk
pembaca.
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang besar dan
cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan
tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi lambat laun perusahaan juga
menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukakn harus memperhitungkan resiko yang
dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan
keuangan pada satu periode. Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
atau menilai posisi keuangan perusahaan. Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun
laporan arus kas dan menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas
yang cukup untuk menjalankan operasi ,melakukan investasi,dan membayar hutang,
perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba bersih. Karena itu bagi
investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh mana efisiensi dalam mengelola
kasnya.
Dengan dibuatnya laporan arus kas,setiap perusahaan dapat memprediksi kemajuan
perusahaan disetiap tahun berjalan dan perusahaan tidak mengalami kerugian serta
kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian laporan arus kas yang disusun oleh
bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilakukan oleh
perusahaan. Apabila perusahaan telah melakukan hal tersebut,diharapkan perusahaan akan
tetap bertahan walaupun terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis ingin membahas lebih
lanjut tentang penyajian laporan arus kas. Sebab informasinya yang diperoleh,diharapkan
dapat menjadi alternatif untuk mengambil keputusan bagi perusahaan.
BAB 22
Laporan arus kas bertujuan menyediakan informasi mengenai perubahan arus kas dari
suatu entitas selama satu periode langsung. Selain itu, laporan arus kas juga melengkapi
informasi laporan laba rugi, yaitu menunjukan kemampuan perusahaan mengamankan kas
yang dapat di ibaratkan sebagai aliran darah atau oksigen perusahaan. Secara rinci laporan
arus kas ini membantu para penguna laporan keuangan, terutama kreditor dan investor dalam
menganalisis kemampuan entitas untuk menghasilakan kas, kemapuan entitas untuk
memenuhi seluruh kewajiban dan membayar deviden tunai , kemampuan entitas untuk
mendanai ekspansi dan investasi, kemampuan entitas untuk memperoleh kas dari aktivitas
operasional dan keterkaitannya dengan laba rugi entitas.
Laporan arus kas terdiri dari aktivitas operasi yang merupakan transaksi – transaksi
kegiatan operasional yang di laporkan dalam laporan laba rugi.
Aktivitas investi merupakan transaksi-transaksi yang terkait dengan perubahan aset
non lancer, termasuk investasi dan aset-aset tak berwujud.
Aktivitas pendanaan merupakan transaksi-transaksi yang terkait dengan labilitas
jangka panjang dan ekuitas perusahaan sebagai sumber pendanaan utama perusahaan.
Klasifikasi arus kas diatas yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Penerimaan kas berupa pendapatan bunga dan deviden dapat juga dikategorikan sebagai
aktivitas investasi, dengan alasan bunga dan deviden yang diterima berasal dari
investasi securitas
Pembayaran kas berupa beban bunga atau pinjaman atau obligasidapat pula dianggap
sebagai aktivitas pendanaankarena pinjaman dan obligasi merupakan aktivitas
pendanaan
Contoh 22.1 Klasifikasi Arus Kas Utama Entitas
Penerimaan pendapatan bunga dari pinjaman yang di berikan oleh pendapatan deviden
Dari investasi
Penjualan investasi surat berharga (utang atau saham) dari entitas lain yang dimiliki
Pelunasan surat utang yang dibeli atau yang dimiliki dari entitas lain
Pembelian investasi surat berharga (utang atau saham) dari entitas lain
Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dan tidak langsung. Untuk aktivitas
investasi dan pendanaan hanya satu metode yang digunakan yaitu metode langsung. Untuk
menyusun laporan arus kas 3 jenis laporan keuangan berikut harus tersedia sebagai sumber
informasi utama yaitu :
Laporan posisi keuangan komparatif, yang memuat informasi aset, labilitas, dan ekuitas
periode ini dan periode sebelumnya
Laporan laba rugi periode berjalan
Data mengenai transaksi tertentu, seperti transaksi penukaran aset, pembayaran deviden
non tunai, dan pembelian investasi melalui utang
Secara ringkas, langkah-langkah menyusun laporan arus kas adalah sebagai berikkut :
Nama Perusahaan
Depresiasi Rpxx
Rpxxx
Tabel 22.1, 22.2, dan 22.3 merupakan tiga laporan keuangan yang menjadi sumber utama
penyusunan laporan arus PT. Perkasa
Berdasarkan analisis awal diketahui bahwa saldo kas Pt. Perkasa mengalami penurunan
sebesar Rp 14.000 yaitu saldo awal 1 Januari 2014 sebesar Rp 132.000 dan saldo akhir 31
Desember 2014 sebesar Rp 118.000. Laporan arus kas yang hendak disusun meberikan
informasi yang lebih detail mengenai perubahan saldo ini, yaitu asal usul perubahan kas.
Jumlah dari 3 klasifikasi arus kas, yaitu dari aktivitas operasi , aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan pada bagian akhir laporan arus kas harus berjumlah Rp 14.000
Selain mentukan saldo perubahan kas, masih dalam langkah ini, ditentukan perusahaan
saldo untuk masing-masing akun laporan posisi keuangan. Untuk memudahkan, bentuk
laporan keuangan disajikan seperti bentuk neraca lajur sperti pada contoh 22.4
Pada awal langkah kedua ini, ditentukan terlebih dahulu metode penyusunan, apakah
menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. Metode yang relative mudah
digunakan adalah metode tidak langsung, yaitu dengan menggunakan angka laba bersih yang
kemudian disusuaikan atau direkonsiliasi dengan pos-pos non tunai atau kas metode tidak
langsung ini memberikan gambaran mengenai keterkaitan laba berish dengan arus kas dari
aktivitas operasi. Namun demikian metode ini dianggap tidak terlalu infomatif
Metode langsung, yang relative lebih rumit dalam penyusunannya, memberikan ilustrasi
secara jelas dan lengkap (langsung ) mengenai sumber arus kas untuk aktifitas operasional
dan tujuan penggunaannya. Berdasarkan aturan otoritas jasa keuangan (OJK) dalam P3LKE
(pedoman perubahan dan penyusunan laporan keuangan emiten), metode langsung yang
harus digunakan pada perusahaan emiten ketika menyusun laporan arus kas.
Langkah kedua ini akan terbagi menjadi 2 tahap yaitu satu penyusunan arus kas dari aktifitas
operasi PT. Perkasa dengan metode tidak langsung dan tahap dua metode tidak langsung.
Untuk penyusunan arus kas aktivitas operasi dengan mengunakan metode tidak langsung
dapat mengikuti urutan berikut :
Menentukan keuntungan dan kerugian dari penjualan investasi atau aset nonlancar
lainnya
Memntukan beban-beban nontunai, seperti defresiasi dan amortisasi
Menentukan perubahan saldo akun aset lancer dan reabilitas lancar
PT. PERKASA
Laporan Laba Rugi
Untuk periode berakhir 31 Desember
( dalam ribuan ruiah )
Penjualan Bersih 1.053.000
Beban Pokok penjualan 620.000
Laba Bruto 433.333
Kerugian penjualan mesin dan peralatan – Pt. Perkasa mengakui adanya kerugian penjualan
mesin dan peralatan sebasar Rp 3.000 seperti terlihat dari analisi perubahan saldo aset tetap
pada data lain-lain. Karena penjualan aset tetap terkait dengan arus kas investasi, maka
kerugian ini tidak dicata sebagai aktivitas operasi dan ditambahkan lain keangka laba bersih.
Keuntungan pelepasan tanah – selain itu Pt. Perkasa juga mengakui adanya keuntungan
pelepasan tanah sebesar Rp 17.000 keuntungan ini dikurangkan dari angka laba bersih
Pendapatan lain-lain – Pt. Perkasa menerima pendapatan lain-lain sebesar Rp 7.000 yang
merupakan pengakuan aba bersih dari Pt. Anak yang 22 % saham yang dimiliki Pt. Perkasa
dan dicatat dengan metode ekuitas. Karena pendapatan ini tidak berkonsekuensi kas
(perhatikan titik dua bukan deviden tunai yang diterima), maka pendapatan lain-lain
dikurangkan dari angka laba bersih .
2. Pendapatan lain-lain sebesar Rp 7.000 merupakan bagian dari laba bersih Pt. Anak, yang
merupakan 22% saham dimiliki Pt. Perkasa
3. Analisis atau perubahan saldo aset tetap – mesin dan peralatan, beserta akumulasi
depresias terkait adalah sebagai berikut :
Mesin dan Akumulasi Keuntungan
Peralatan Depresiasi /
Dr/(Cr) Dr/ (Cr) (Kerugian)
Saldo Awal pada 31 Desember 2013 284.000 (62.000)
Pembelian mesin dan peralatan 106.000
Penjualan mesin dan peralatan (16.000) 5.000 (3.000)
Depresiasi tahun 2014 (23.000)
Perbaikan besar yang dikapitalisasi 22.000
Saldo akhir pada 31 Desember 2014 396.000 80.000
4. Pt. Perkasa membeli lahan tanah dibekasi senilai Rp 120.000 memulai utang bank.
Selain itu, satu bidang tanah di Depok dengan tercatat Rp 21.000 harus dijual kepada
pemerintah terkait dengan proyek jalan tol. Nilai pembebasan adalah Rp 37.000
sehingga perusahaan mengakui keuntungan sebesar Rp 16.000
6. Pt. Perkasa membayarkan bunga sebesar Rp 18.000 dan pajak penhasilan sebesar Rp
124.000
7. Perubahan pada akun akumulasi depresiasi gedung, aset tak berwujud, dan obligasi
berasa adari depresiasi adan amortisasi
8. Liabilitas pajak tangguhan perusahaan selama 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp
6.000
9. Beban lain-lain di bayarkan Pt. Perkasa secara tunai sebesar Rp 21.000
Pt Perkasa
Laporanposisikeungan
2014 2013 perubahan
Debit
Kas 118.000 132.000
piutngusaha 208.000 102.000
Beban dibayardimuka 33.000 34.000 1.000
Persediaan 986.000 682.000 304.000
Inveastadisahampada PT Anak 37.000 30.000 7.000
Tanah 263.000 164.000 99.000
Mesindanperalatan 396.000 284.000 112.000
Gedung 524.000 524.000 -
Asset takberwujud-paten 15.200 20.000 (4.800)
Saham treasure 34.000 34.000
1. Beban depresiasi mesin dan peralatan Rp.23.000 (di lihat dari analisis asset tetap
pada data tambahan lain)
2. Beban depresiasi gedung Rp6.200 (dilihat dari perubahan saldo akumulasi
depresiasi-gedung)
3. Beban amortisasi asset tak berwujud paten sebesar RP.4.800 (Dilihat dari
perubahan saldo asset tak berwujud)
1. Piutang usaha
Saldo piutang usaha PT.perkasa mengalami peningkatan sebesar Rp.106.000.
Inibeartitidaksemuapaenjulananditerimadalambentuktunai.sehiunggaalampenyesuaian
akanmengurangilababersih. Sebaliknyajikasaldopitangmengalamipenurunan,
makaperusahaanmenerimatambahankas yang
berasaldaripelanggandalampenyesuaianakanmenambahlababersih.
2. Beban dibayar dimuka
Saldo beban dibayar dimuka PT Perkasa mengalami penurunan sebesar RP.1.000
yang dicatatsebagaibeban. Inibeartiadakomponenbeban yang tidak berasal dari
pembayaran tunai, sehingga dalam penyesuain akan menambah laba bersih.
Seandainya saldo beban dibayar dimuka ini mengalami pengingkatan ini ,berarti
perusahaan mengeluarkan kas untuk melakukan pembayaran dan dalam penyesuaian
akan mengurangi laba bersih.
3. Persediaan
Saldo persediaan mengalami peningkatan sebesar RP.304.000. Peningkatan ini
berkonsekuensi pada pengeluaran arus kas sehingga dalam penyesuaian mengurangi
laba bersih. Jika saldo persediaan PT Perkasa mengalami penurunan, ini berarti angka
beban pokok penjualan yang di laporkan tidak semuanya berasal dari pengeluaran kas
pada periode sekarang. Karena didalamnya ada persediaan dari periode sebelumnya
yang baru terjual sekarang. Karena penurunan ini akan berakibat dalam penyesuaian
akan menambah laba bersih.
4. Utang usaha
Saldo utang usaha PT Perkasa mengalami peningkatan RP.2.000 peningkatan ini
berarti ada pengeluaran beban pokok penjualan dan beban operasi yang belum
dibayarkan,sehingga dalam penyesuaian akan menambah laba bersih.
Seandainya utang usaha PT Perkasa ,mengalami penurunan, maka akan dilakukan
penyesuaian yang mengurangi laba bersih.
Lain-lain
Tabel 22.5 menunjukan laporan arus kas PT Perkasa untuk akttivitas operasi yang
disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
Secara ringkas, penyesuaian terhadap laba bersih yang perlu dilakukan untuk menentukan
arus kas dari aktifitas operasi dapat dilihat pada tabel 22.6.
Tabel 22.6 penyesuaian laba bersih menjadi arus kas dari aktifitas operasi
Laba Bersih
Ditambah dengan (+) Dikurang dengan (-)
Beban depresiasi Amortisasi premium obligasi
Amortisasi aset tak berwujud Penurunan liabilitas pajak penghasilan
tangguhan
Amortisasi diskon obligasi atau wesel bayar Pendapatan/keuntungan investasi dari
investasi saham yang dicatat dengan metode
ekuitas
Kenaikan liabilitas pajak tangguhan Keuntungan penjualan investasi dan aset
tetap
Kerugian atas penjualan investasi atau aset Kenaikan piutang
tetap
Kerugian atas penurunan nilai (impairment) Kenaikan persediaan
Penurunan piutang Kenaikan beban dibayar dimuka
Penurunan persediann Penurunan utang usaha
Penurunan beban dibayar dimuka Penurunan beban yang masih harus dibayar
(accrued expese)
Kenaikan utang usaha
Kenaikan beban yang masih harus dibayar
(accrued expense)
= arus kas bersih dari aktifitas operasi
Metode langsung
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menggunakan metode langsung adalah
menentukan besarnya penerimaan kas dan pengeluaran kas dari aktifitas operasional.
Tabel 22.7 penerimaan dan pengeluaran kas pada arus kas operasi dengan metode
langsung
Mengacu kepada contoh 22.3, maka aktifitas operasi dengan metode langsung adalah sebagai
berikut.
1. Penerimaan kas dari pelanggan, berasal dari penjualan, namun dipengaruhi oleh
perubahan posisi piutang. Jika piutang bertambah, ini berarti tidak semua penjualan
pada periode tersebut diterima secara tunai.
Untuk menghitung penerimaan kas dari pelanggan dapat digunakan rumus sebagai
berikut.
Tabel 22.8 penerimaan kas dari pelanggan
+ penurunan piutang usaha
Penerimaan kas dari Pendapatan penjualan Atau
pelanggan
(-) Kenaikan piutan usaha
PT Perkasa
Laporan Arus Kas
Untuk periode berakhir 31 desember 2014
(dalam ribuan rupiah)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Pembayaran dividen tunai (12.000)
Penerimaan penerbitan saham baru 288.000
Pembelian saham treasuri (34.000)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 242.000
Catatan:
Aktivitas investasi dan pendanaan non tunai
Pembelian tanah senilai Rp 120.000 yang didanai dengan
utang bank sejumlah yang sama
Metodelangsungatautidaklangsung?
Keunggulanlaporanaruskas yang dibuatdenganmenggunakanmetodelangsungadalahsbb.
Menggunakansecarajelassumberpenerimaandantujuanpenggunaankas.
Mengungkapkaninformasi yang lebih rill
ataskemampuanperusahaandalammenghasilkankas yang
cukupdariaktivitasoperasiuntukmelunasiutangmelakukanreinvestasigunamendukunge
kspansioperasional,
danmemberikanpembagianlaadalambentukdevidenkepadapemegangsaham.
Adapunkeunggulanlaporanarusaks yang
disusundenganmenggunakanmetodetidaklangsungadalah:
Menunjukan focus
padaperbedaanantaralababersihpadalaporanlabarugidenganaruskasdariaktivitasoperasi
Menunjukanhubunganantaralaporanaruskasdenganlaporankeunganlainnya,terutamala
poranlabarugidanlaporanposisikeungan.
PSAK 2 LaporanAruaKasmewajibkanpengungkapanterkaitdengan: