Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strok masih merupakan masalah kesehatan yang utama di dunia, strok merupakan
kematian ketiga terbanyak setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker. Sekitar 795.000
orang di USA mengalami strok setiap tahunnya. Saat ini ada 4 juta orang di Amerika
Serikat yang hidup dalam keterbatasan fisik akibat strok, dan 15 sampai 30% di antaranya
Menurut data profil kesehatan Indonesia tahun 2008, proporsi kematian akibat
penyakit menular di Indonesia dalam 12 tahun terakhir telah menurun dari 44% menjadi
28%, dan proporsi kematian akibat penyakit tidak menular mengalami peningkatan cukup
tinggi dari 42% menjadi 60%. Penyebab kematian utama untuk semua umur adalah Strok
(15,4%) yang disusul oleh TB (7,5%), hipertensi (6,8%) dan cidera (6,5%). Strok
merupakan penyakit pembuluh darah otak dengan kejadian, kecacatan, dan kematian
yang cukup tinggi. Jumlah pasien penyakit strok merupakan jumlah pasien terbanyak
pada rawat jalan (jumlah kasus baru) maupun rawat inap (jumlah pasien keluar). CFR
(Case Fatality Rate) penyakit pembuluh darah otak pada pasien rawat inap di rumah sakit
cukup tinggi berkisar 11,2% pada infark serebral hingga tertinggi 34,46% pada
pada tahun 2007 dari seluruh kematian di rumah sakit (Hasnawati, 2009).
1
2
Strok dibedakan menjadi strok iskemik yang disebabkan oleh adanya sumbatan
pada pembuluh darah, dan strok hemoragik yaitu adanya perdarahan otak karena
pecahnya pembuluh darah. Jenis strok yang paling banyak adalah strok iskemik dengan
angka kejadian 88%, sedangkan strok hemoragik sekitar 12%. Walaupun angka kejadian
strok iskemik lebih tinggi, tetapi angka harapan hidup pasien strok iskemik lebih baik
daripada strok hemoragik, namun demikian kecacatan strok iskemik lebih berat karena
Dalam kurun 5 tahun setelah strok, resiko kematian adalah 45-61% dan yang akan
mengalami strok berulang sekitar 25-37% . Menurut Hankey (1998) 1 dari 6 pasien yang
sembuh dari strok yang pertama akan mengalami strok berulang dimana 25%
diantaranya mengalami fatal dalam kurun waktu 28 hari. Persentase pasien yang
mengalami strok iskemik berulang di Mayapada hospital adalah 52,8% (Jannah, 2014).
Jumlah penderita strok di RS dr. H. Hasan Bosoerie Ternate tahun 2011, tercatat
sebanyak 268 orang, dari jumlah tersebut terdapat 68 pasien yang mengalami strok
berulang. Data epidemiologi menyebutkan resiko untuk timbulnya serangan ulang strok
adalah 30% dan populasi yang pernah menderita strok memiliki kemungkinan serangan
ulang adalah 9 kali dibandingkan populasi normal (Misbach, 2011). Diperkirakan 25%
orang yang sembuh dari stroke yang pertama akan mendapatkan stroke berulang dalam
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Laloux, (2010) tentang faktor risiko dan
terapi strok pada saat strok berulang, menyebutkan bahwa 61% pasien mengalami strok
berulang dalam kurun waktu 1 tahun setelah serangan strok pertama. Faktor resiko yang
paling sering adalah hipertensi (79%), hiperkolesterolemia (43%), merokok (25%), dan
3
diabetes mellitus (22%). Strok selain menyebabkan kegagalan fungsi tubuh, juga
mengakibatkan timbulnya kerusakan jantung, otak, dan ginjal (Hasnawati, 2009). Dari
20% pasien yang selamat dari strok memerlukan perawatan 3 bulan dan 15-30%
mengalami kecacatan yang permanen. Strok berdampak tidak hanya pada pasien sendiri
tetapi juga berefek pada anggota keluarga, sosial, dan juga tenaga kesehatan serta berefek
Penelitian berskala cukup besar dilakukan oleh survey ASNA (Asean Neurologic
Association) di 28 rumah sakit di seluruh Indonesia pada penderita strok akut yang
dirawat di rumah sakit, hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita laki-laki lebih
banyak dari perempuan dan profil usia dibawah 45 tahun cukup banyak yaitu 11,8%,
usia 45-64 tahun berjumlah 54,7% dan diatas usia 65 tahun sebanyak 33,5% (Misbach,
2011).
Menurut penelitian Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013, prevalensi
penyakit strok pada kelompok yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan gejala meningkat
seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur 75 tahun yaitu, laki-laki
sebanyak 43,1% dan perempuan sebanyak 67,0%. Berdasarkan hasil suatu penelitian
menyatakan jenis kelamin pria lebih berisiko terkena strok dari pada wanita, tetapi
penelitian menyimpulkan bahwa lebih banyak wanita yang meninggal karena strok.
Risiko strok pria 1,25 lebih tinggi dari pada wanita, serangan strok pada pria terjadi pada
pria terjadi di usia lebih muda sedangkan wanita lebih berpotensi terserang strok pada
usia lanjut hingga kemungkinan meninggal karena penyakit itu lebih besar (Abdul ,
2009).
4
43,15 yang sama banyak antara laki-laki dan perempuan. Prevelansi strok cenderung
lebih tinggi pada masyarakat dengan pendidikan rendah yaitu 16,5% lebih tinggi di kota
daripada di desa 8,2% dan lebih tinggi pada masyarakat yang tidak bekerja 11,4%,
ancaman penyakit strok di Aceh setiap tahunnya terus terjadi peningkatan seperti di Aceh
Barat pada tahun 2014 jumlah pasien strok mencapai 100 orang (Goljan, 2010).
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie
bahwa jumlah kasus strok dari bulan Januari sampai Desember 2016 terdapat kasus strok
sebanyak 493 dan untuk tahun 2017 diperoleh data bahwa penderita strok dari Januari
makanan Melalui Sonde untuk Pemenuhan Nutrisi pada Pasien Strok Iskemik di
Ruang Saraf Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten Pidie”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Bagaimana Pemberian makanan Melalui Sonde untuk Pemenuhan Nutrisi pada Pasien
Strok Iskemik di Ruang Saraf Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten
Pidie.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
5
untuk pemenuhan nutrisi pada pasien Strok Iskemik di Ruang Saraf Rumah Sakit
2. Tujuan Khusus
sonde untuk pemenuhan nutrisi pada pasien Strok Iskemik di Ruang Saraf Rumah
pemberian makanan melalui sonde untuk pemenuhan nutrisi pada pasien Strok
Iskemik di Ruang Saraf Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten
Pidie.
pemberian makanan melalui sonde untuk pemenuhan nutrisi pada pasien Strok
Iskemik di Ruang Saraf Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli Kabupaten
Pidie.
melalui sonde untuk pemenuhan nutrisi pada pasien Strok Iskemik di Ruang Saraf
D. Manfaat Penelitian
menerapkan edukasi yang diberikan yang meliputi pola hidup sehat agar dapat
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek
3. Bagi Institusi
makanan melalui sonde untuk pemenuhan nutrisi pada pasien strok iskemik.
4. Bagi peneliti
Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya