Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
PENANGGUNG JAWAB :
MUHAMMAD AFRIYALDI
NIM.194691920021
Oleh:
Kelompok II
Anjarwati 194691920006
Devi Agustin 194691920011
Devi Kharismawati 194691920012
Muhammad Afriyaldi 194691920021
Muhammad Fikriyadi 194691920024
Nor Diana 194691920029
Reza Januar Permana 194691920031
Mengetahui,
RSUD Ulin Banjarmasin Program Studi Profesi Ners
Ruang Paru (Dahlia) Fakultas Kesehatan
Universtas Sari Mulia
Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik
A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan
dirasakan sebagai fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon
yang ada harus bersifat kondusif dan belajar banyak langkah-langkah konkrit
dalam pelaksanaannya (Nursalam, 2012).
Penerimaan pasien baru merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan yang komprehensif melibatkan klien dan keluarga, dimana sangat
mempengaruhi mutu kualitas pelayanan. Pemenuhan tingkat kepuasan pasien
dapat dimulai dengan adanya suatu upaya perencanaan tentang kebutuhan
asuhan keperawatan sejak masuk sampai pasien pulang. Penerimaan pasien
baru yang belum dilakukan sesuai standart SP2KP maka besar kemungkinan
akan menurunkan mutu suatu kualitas pelayanan yang pada akhirnya dapat
menurunkan tingkat kepercayaan pasien terhadap pelayanan suatu Rumah
Sakit.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat
dalam tekanan pelayanan keperawatan adalah dengan melakukan proses
penerimaan pasien baru sesuai standart SP2KP. Dengan harapan adanya
faktor kelola yang optimal sehingga mampu menjadi wahana bagi peningkatan
keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien
terhadap pelayanan keperawatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi secara jelas bagaimana prosedur penerimaan
pasien di pelayanan rawat inap di Ruang Dahlia RSUD Ulin Banjarmasin.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan prosedur penerimaan pasien rawat inap di ruang Dahlia.
b. Mengidentifikasi masalah yang ada di dalam penerimaan pasien di
Ruang Dahlia.
c. Mengidentifikasi pemecahan masalah atau upaya yang dilakukan
dalam meminimalisasikan masalah yang muncul pada saat
pelaksanaan serah terima di Ruang Dahlia.
C. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
Untuk mengaplikasikan konsep management keperawatan dan
memperkuat analisis masalah yang berkaitan dengan penerimaan pasien
di Ruang Dahlia
2. Bagi Rumah Sakit
Hasil laporan ini diharapkan untuk sebagai dasar masukan dan evaluasi
yang dapat mendukung dan membangun dalam peningkatan pelayanan
kesehatan terutama mengenai prosedur pelayanan penerimaan pasien
rawat inap di Ruang Dahlia
3. Bagi keluarga ataru pasien
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pelayanan
kesehatan terutama pelayanan dalam penerimaan pasien rawat inap
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima
kedatangan pasien baru pada suatu ruangan. Dalam penerimaan pasien
baru disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruangan, perawatan,
medis, dan tata tertib ruangan.
B. Tujuan
1. Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
2. Meningkatkan komunikasi antara perawat dengan klien
3. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
1. Perkenalan ruangan
2. Perkenalan perawat yang bertanggung jawab
a. Kepala ruangan
b. Perawatan primer
c. Perawatan pelaksana
3. Penjelasan tentang penyakit yang diderita, terapi yang akan diberikan
dan persiapanya, hal-hal yang diperbolehkan dan tidak bagi pasien
4. Perkenalkan dokter dan tenaga nonkeperawatan yang bertanggung
jawab (administrasi, ahli gizi, dan lain-lain)
5. Penjelasan tentang aturan rumah sakit
a. Fasilitas
b. Jam berkunjung
c. Penungu klien
1) Penunggu adalah keluarga terdekat klien
2) Masing-masing klien hanya boleh ditunggu satu penunggu
3) Setiap penunggu akan mendapatkan kartu penunggu klien
penunggu
d. waktu makan
e. tata cara pembayaran jasa rumah sakit
f. penjelasan akan sistem sentralisasi obat
6. perkenalan ruangan/lingkungan
a. Dapur
b. Kamar mandi
c. Ruang dokter
d. Ruang perawat
e. Depo farmasi
7. Anjuran untuk tidak membawa barang berharga
8. Perkenalkan klien baru dengan klien lain yang sekamar (bila ada)
9. Menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah
disampaikan.
Banjarmasin,..........................2019
( ) ( )
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
5. Peran
a. Kepala ruangan
Menerima pasien baru
b. Ketua Tim
1) Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
2) Menandatangani lembar penerimaan pasien baru
3) Melakukan pengkajian pada pasien baru
4) Mengorientasikan klien pada ruangan
5) Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung
jawab
6) Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien
7) Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
c. Perawat associate
Membantu KaTim dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru
6. Uraian Kegiatan
a. Tahap pra penerimaan pasien baru
1) Menyiapkan kelengkapan administrasi
2) Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
3) Menyiapkan format penerimaan pasien baru
4) Menyiapkan format pengkajian
5) Menyiapkan informed consent sentralisasi/pengelolaan obat.
6) Menyiapkan nursing kit
7) Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan
8) Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien
9) Menyiapkan kartu penunggu
10) Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien
b. Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru
1) Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/ KaTim /
perawat yang diberi delegasi.
2) Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.
3) Perawat menunjukkan kamar/ tempat tidur klien dan mengantar ke
tempat yang telah ditetapkan.
4) Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat
tidur (apabila pasien datang dengan branchard/ kursi roda) dan
berikan posisi yang nyaman.
5) Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan
format.
6) Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.
7) Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat
memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi
ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab
dan sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan
jadwal visite), dan tata tertib ruangan.
8) Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang
telah disampaikan
9) Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk
menandatangani informed concent sentralisasi obat.
10) Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat
kepuasan pasien.
F. Evaluasi
1. Struktur (Input)
a. Tersedia sarana dan prasarana yang menunjang antara lain
Menyiapkan format penerimaan pasien baru, format pengkajian,
informed consent sentralisasi obat, nursing kit, lembar tata tertib pasien
dan pengunjung ruangan, lembar hak dan kewajiban pasien, kartu
pengunjung, kuisioner kepuasan pasien
b. Penerimaan pasien baru pada shift pagi dilakukan oleh kepala ruangan,
ketua tim, dan perawat pelaksana. Sedangkan pada shift sore dilakukan
oleh ketua tim dan perawat pelaksana
2. Proses
a. Pasien baru disambut oleh kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana
b. Pasien baru diberi penjelasan tentang perawatan (termasuk sentralisasi
obat), medis, serta tata tertib ruangan dan orientasi ruangan.
c. Perawat melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga
d. Ketua tim melakukan anamnesa dengan dibantu oleh perawat
pelaksana.
3. Hasil
a. Hasil penerimaan pasien baru didokumentasikan dengan benar.
b. Pasien mengetahui tentang fasilitas ruangan, perawatan, medis, serta
tata tertib ruangan.
DAFTAR PUSTAKA
4. Dokumentasi
Hasil Dokumentasi penerimaan pasien baru