Professional Documents
Culture Documents
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak
dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan
tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati.
Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, peristiwa alam juga akan terus
berlangsung menyertai aktivitas kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut
dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan dari makhluk
hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat hubungannya dengan
kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus,
gempa bumi, dan bencana alam lain.
Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi
terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang mampu bertahan
hidup akan dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk hidup yang tidak bertahan
hidup akan mati dan mengalami kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya dengan
jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan,
perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adptasi. Proses perubahan karena
seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan dalam
jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun).
Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
(kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi),
seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman
yang melekat diantara individu organisme yang menyusun suatu populasi. Produk
seleksi alam adalah adaptasi pepoulasi organisme dengan lingkungannya. Seleksi
alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang
tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan
sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.
Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :
1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih
banyak daripada yang apat didukung oleh sumber-sumber terbats (makanan,
air, tempat teduh dan pasangan kawin)
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang
terlalu besar.
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang
teradaptasi denga lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan
berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif
tersebut.
Seleksi Alam merupakan suatu populasi memiliki kemampuan yang sama
untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Populasi terdiri dari individu
yang bervariasi dan rata-rata beberapa varian menghasilkan lebih banyak keturunan
dibandingkan yang lain. Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini adalah
seleksi alam dan alel akan diturunkan ke generasi berikutnya.
Seluk-beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi. Suatu
populasi adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi dapat diukur
sebagai peruahan dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi selama
beberapa generasi. Contoh kerja seleksi alam adalah kegiatan para saintis menguji
hipotesis Darwin bahwa paruh burung Finch Galapagus merupakan adaptasi
evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda.
Masih jelas teringat di benak kita tentang teori evolusinya yang
menceritakan bahwa awalnya jerapah ada yang berleher pendek dan ada yang
berleher panjang. Lalu jerapah yang berleher panjang lebih mudah menjangkau
daun-daun muda yang tempatnya memang lebih tinggi dibandingkan dengan
jerapah berleher pendek. Akhirnya, jerapah berleher panjang dapat bertahan hidup
dan jerapah berleher pendek perlahan-lahan akan punah. Ini yang disebut Charles
Darwin sebagai “Seleksi Alam”.
Seleksi alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan
reproduksi menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke generasi yang
lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang “terbukti
sendiri” karena:
a) Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
b) Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
c) Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup
dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk
bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang
lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan
yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi
selanjutnya.
1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang
sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf
yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah
digunakan akan menghilang.
4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi
berikutnya atau keturunannya.
2. Charles Darwin
Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert
Darwin adalah ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di
pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai
bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori
evolusi. Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang memberikan andil yang
cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :
1. On the origin of species by means of natural selections - tahun 1859
2. The descent of man - tahun 1857
Dua inti pokok dari teori darwin :
1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang
berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)
3. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788). Buffon berpendapat bahwa
variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga
terjadi penimbunan variasi.
4. Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan tentang adanya
penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan yang ternyata mempunyai banyak persamaan dengan wilayah
Australia dan Maluku serta Sulawesi sebagai daerah transisi. Dengan gagasan
dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace, maka Darwin menggunakan
teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide Darwin berdasarkan hasil observasinya
antara lain seperti berikut.
1. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang lainnya
mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies dan variasi
tersebut bersifat menurun.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi.
3. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi kenaikan
populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
4. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu yang dapat
bertahan hidup.
5. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan
makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.
6. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi
dengan lingkungannya. Individu yang dapat beradaptasi akan dapat terus
hidup dan akan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.
Pertentangan antar teori
1. Lamarck versus Darwin
Menurut teori Lamarck, jika leher jerapa terus-menerus digunakan untuk
menjangkau dahan yang tinggi, maka leher itu akan memanjang. Keturunan
berikutnya memiliki leher yang lebih panjang, demikian seterusnya. Menurut teori
ini baik jerapah berleher pendek maupun berleher panjang memiliki jumlah ruas
tulang leher yang sama. Perbedaannya terletak pada panjang pendeknya tulang
leher. Sedangkan menurut teori Darwin, ada berbagai variasi jerapah yakni jerapah
berleher pendek dan jerapah berleher panjang yang dapat menggapai daun di tempat
yang tinggi. Jerapah yang berleher pendek tidak mendapat makanan dan akhirnya
akan mati. Dengan demikian jerapah yang berleher pendek terkena seleksi alam,
sedangkan jerapah yang berleher panjang tetap lestari.
2. Lamarck Versus Weismann
Menurut Lamarck, lingkungan berpengaruh terhadap makhluk hidup.
Secara alami, kondisi lingkungan senantiasa berubah. Agar tetap lestari, makhluk
hidup harus beradaptasi. Artinya makhluk hidup juga mengalami perubahan.
Perubahan tersebut diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi.
Sedangkan menurut August Weismann, perubahan jaringan tubuh karena faktor
lingkungan tidak diwariskankepada keturunannya. Perubahan yang diwariskan
kepada keturunannya adalah perubahan tingkat gen pada sel-sel germinal dan sel-
sel gamet. Jadi makhluk hidup dapat berubah jika gen sel-sel germinal dan sel gamet
yang dikandungnya mengalami perubahan. Perubahan gen akan diwariskan kepada
keturunannya. Perubahan lingkungan yang tidak mempengaruhi gen, tidak akan
berpengaruh kepada keturunannya.
3. Darwin Versus Weismann
Dari uraian diatas tampak bahwa Weismann lebih cenderung kepandangan
Darwin tentang seleksi alam. Evolusi menyangkut cara pewarisan gen-gen melalui
sel-sel kelamin, dengan kata lain, evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap
faktor-faktor genetik.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran
evolusi mengukur kontribusi genetika organisme pada generasi selanjutnya.
Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah total keturunan, melainkan kebugaran
mengukur proporsi generasi tersebut untuk membawa gen sebuah organisme.
Karena itu, jika sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel
lainnya, maka pada tiap generasi alel tersebut menjadi lebih umum dalam popualasi.
Contoh-contoh sifat yang dapat meningkatkan kebugaran adalah peningkatan
keberlangsungan dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang
disebabkan oleh alel yang kurang menguntungkan atau merugikan mengakibatkan
alel ini menjadi lebih langka. Adalah penting untuk diperhatikan bahwa kebugaran
sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan berubah, sifat-sifat
yang sebelumnya bersifat netral atau merugikan bisa menjadi menguntungkan dan
yang sebelumnya menguntungkan bisa menjadi merugikan.
Menurut Darwin, pada mulanya tidak semua zarafah berleher panjang. Oleh
karena sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di pucuk-pucuk
pohon yang tinggi, hanya zarafah berleher panjang saja yang dapat bertahan hidup.
Zarafah-zarafah berleher pendek punah terseleksi oleh alam.
d. Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang
pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran
nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung
menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus (disruptive selection), merupakan
seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi
lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik
organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme
dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection),
yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar
nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki
tinggi badan yang sama.
Gen manusia berevolusi dengan cepat di benua Eropa, Asia dan Afrika.
Namun perubahan tersebut berbeda-beda sesuai dengan benua asalnya. Akibatnya,
manusia secara genetik menjadi semakin berbeda satu dengan lainnya. Contoh
karakter yang semakin muncul adalah mata biru dan kulit putih di Eropa Utara serta
ketahanan terhadap malaria di Afrika. Hal itu terjadi karena turunnya tingkat kawin
mawin antar benua dibanding pada masa nenek moyang manusia modern
meninggalkan Afrika untuk menyebar ke seluruh dunia Lima ribu tahun merupakan
waktu yang sangat singkat bila menyangkut sebuah proses evolusi. Namun dalam
evolusi manusia ini, hanya dalam 100 sampai 200 generasi, gen yang
menguntungkan dan terseleksi telah dimiliki oleh 30%-40% populasi manusia.
Salah satu faktor yang menyebabkan evolusi cepat ini adalah perubahan
lingkungan. Pola dan bahan makanan kita berubah dengan cepat, demikian juga
dengan timbulnya berbagai penyakit. Ini semua memaksa spesies manusia untuk
’berubah’, agar dapat terus bertahan hidup walau apa pun yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih
makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang
stidak dapat terus bertahan hidup.
2. Teori yang mendukung adanya proses terjadinya seleksi alam:
J.B. Lamarck
Charles Robert Darwin
Count de Buffon
Alfred Russel Wallace
3. Contoh-contoh seleksi alam:
Kupu-kupu Biston betularia
Jerapah berleher panjang dan pendek
Burung Finch di kepulauan Galapagos
Punahnya dinasaurus
Variasi gen pada manusia.
4. Macam-macam seleksi alam
Seleksi penstabilan
Seleksi berarah
Seleksi disruptif
5. Peran kreatif seleksi alam, secara ringkas dapat dikatakan bahwa pada
populasi biparental, seleksi alam atau buatan menentukan arah perubahan.
Sebagian besar dengan perubahan frekuensi dari gen yang muncul karena
mutasi sembarang (random mutation) dari beberapa generasi sebelumnya.
6. Peran konservatif seleksi alam, setiap organisme sepanjang perjalanan
evolusinya, telah memiliki susunan gen yang dapat saling mempengaruhi
menurut jalan yang tepat dalam mengatur proses pertumbuhan, faal,
biokimia dimana kelangsungan hidup suatu spesies tergantung.
3.2 Saran
Setelah kita mengetahui pengertian, contoh-contoh, dan bukti-bukti tentang
seleksi alam diatas, maka disarankan bagi para pembaca yang memiliki
pengetahuan lebih dapat menambahkan pengetahuannya dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
ririsriezqia.blogspot.com/2013/01/kelangsungan-hidup-organisme.html
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xii/evolusi/
http://old.kaskus.co.id/showthread.php?t=15127345