You are on page 1of 3

 Ancaman nonmiliter di bidang ekonomi

 Pengangguran tertinggi di Indonesia adalah anak muda

Menteri Tenaga Kerja M. Hanif Dhakiri bulan lalu mengklaim angka


pengangguran di Indonesia pada 2017 turun dibanding periode sebelumnya.
Angkanya mencapai 5,5 persen. Sementara target pada 2018, pengangguran
turun hingga 5 persen.

Hanif pun menegaskan bahwa angka 2017 itu yang terendah sejak era
reformasi. "Kalau dasarnya perbandingan dengan tahun sebelumnya,
pengangguran di Indonesia saat ini merupakan terendah sejak reformasi,"
katanya dilansir JPNN pada 27 Februari 2018.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa ini kemudian menjelaskan bahwa
penurunan angka pengangguran itu tak lepas dari perbaikan sektor pendidikan.
Dunia pendidikan dinilai mampu melahirkan tenaga kerja dengan keahlian yang
mampu bersaing.

Selain itu, seperti ditulis Okezone, pengangguran menurun karena sektor


informatika dan daring sedang marak. Misalnya, lanjut Hanif, transportasi
berbasis aplikasi daring yang sejauh ini masih diwarnai pro-kontra.
Bila menyelisik data International Labour Organisation(ILO) keluaran Maret
2017, klaim Hanif tak sepenuhnya tepat meski yang dihitung adalah
pengangguran terbuka. Bila melihat pasca-era reformasi (1998), memang benar
bahwa perkiraan pengangguran terbuka 2017 cukup rendah kendati angkanya
masih dua digit (19 persen).

Pengangguran terbuka yang dicatat ILO itu adalah kategori usia 15-24 tahun.
Sementara pengangguran terbuka adalah salah satu acuan pemerintah untuk
membuka lapangan kerja.
Anak muda berusia 15-24 tahun ini tidak bekerja, tetapi bisa bekerja dan
sedang mencari pekerjaan, termasuk mereka yang baru saja keluar dari
pekerjaan karena kemauan sendiri dan mereka yang kehilangan pekerjaan.
Mengapa anak usia 15 tahun masuk kategori angkatan kerja? Itu adalah
klasifikasi yang ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Badan Pusat Statistik
(BPS).

Adapun angka 2017 untuk Indonesia di catatan ILO itu masih jauh dari angka
pengangguran terendah sejak 1994, yakni pada 1995 yang mencapai 11,6
persen.

Jadi menurut data ILO, angka itu bukan yang terendah. Memang jauh lebih
rendah dan trennya terus turun dibandingkan pada 2005 ketika angka
pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 32,3 persen atau yang tertinggi
sejak era reformasi.

Bila dibandingkan dengan lima negara di Asean, angka perkiraan


pengangguran terbuka di Indonesia pada 2017 adalah tertinggi kedua setelah
Brunei Darussalam (23,4 persen). Adapun pengangguran di Singapura dan
Thailand paling kecil; 4,5 persen.

Meski begitu ini tak serta merta bisa diambil kesimpulan. Maklum, perlu melihat
pula jumlah populasi orang usia 15-24 tahun di masing-masing negara dan
jumlah lapangan pekerjaannya.

Sedangkan dari data BPS terbitan Agustus 2017 yang dipelajari


Lokadata Beritagar.idmenunjukkan bahwa tren pengangguran di Indonesia
memang menurun. Itu terjadi di perdesaan maupun di perkotaan.
 Pendapat

You might also like