Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
I GUSTI AYU KETUT SULAKSMI, Amd.Keb
NOSIS : 201904073572
PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA
KUSBIANTO, S.PD,MH
KOMPOL NRP 67050240
2
3
KATA PENGANTAR
Pui syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan. Rancangan aktualisasi ini disusun
sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk kelulusan Diklatsar
CPNS golongan II DI Pusat Administrasi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan POLRI Bandung.
Proposal ini memiliki tema “RANCANGAN AKTUALISASI NILAI –
NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DI RSUD KOTA
BANDUNG”.
Peserta mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang sudah
membantu dalam penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini, diantaranya:
Peserta menyadari masih banyak kekurangan dala penulisan Rancangan
Aktualisasi ini, oleh karena itu peserta sangat membutuhkan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan Rancangan Aktualisasi ini.
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………4
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………5
A. Latar
Belakang…………………………………………………………............5
1. Gambaran Umum
Organisasi……………………………………………………………6
2. Tugas dan Fungsi
Organisasi………………………………………………………….6
3. Tugas dan Fungsi Unit
Kerja……………………………………………………………..….7
4. Struktur
Organisasi………………………………………………................10
B. Tujuan..……………………………………………………………….…10
C. Manfaat………………………………………………………………….11
BAB II KEGIATAN AKTUALISASI DAN
HABITUASI…………………………………………………………………….12
A. Kegiatan………………………………………………………………...12
1. Tahapan Kegiatan………………………………………………….
2. Hasil Kegiatan………………………………………………………
3. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA) ………………………………………
4. Kontribuasi Terhadap Visi/Misi Organisasi………………………
5. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi………………………………...
6. Keterkaitan dengan Mata Diklat…………………………………..
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan
Aktualisasi…………………………….20
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...21
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan cita – cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam Undang Undang dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perlu membangun Aparatur Sipil Negara,
yang memiliki integritas, netral, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, dan nepotisme serta mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No. 5
Tahun 2014 Tentang ASN).
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PNS dilakukan untuk dapat
membentuk sosok PNS yang mempunyai kompetensi yang mengarah
kepada upaya peningkatan:
1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air;
2. Kompetensi teknis, manajerial, dana tau kepemimpinanya;
3. Efisiensi, efektivitas, kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan
dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan
lingkungan kerja dan organisasinya.
Dalam rancangan akan diaktualisasikan mengenai Upaya
Pencegahan Kejadian Gawat Janin di Ruang Tulip RSUD Kota
Bandung. Gawat Janin adalah keadaan dimana janin tidak menerima O2
cukup, sehingga mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam
6
jangka waktu lama) atau akut. Janin yang sehat adalah janin yang tumbuh
normal, dengan usia gestasi aterm dan presentase kepala. Gawat janin
dapat terjadi dalam persalinan bila persalinan berlangsung lama, induksi
persalianan dengan oksitosin, ada perdarahan atau infeksi, insufisiensi
plasenta, posterm dan preeklampsi (Prawirohardjo,2009).
Upaya pemeliharaan kesehatan ditujukan untuk mempersiapkan
generasi akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak
dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah
dilahirkan, sampai berusia 18 tahun.
Dengan upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu
menurunkan angka kematian anak. Indikator angka kematian yang
berhubungan dengan anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian balita (AKABA).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017 menunjukan AKN sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per
1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Masyarakat dapat dikatakan sehat jika seluruh anggota masyarakat
berfungsi dengan sempurna. Ruang lingkup Laporan Aktualisasi ini akan
dilaksanakan di Ruang Tulip RSUD Kota Bandung berdasarkan tugas
pokok dan fungsi Bidan dan penugasan atasan.
7
2.1.1. Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
mempunyai tugas : Melaksanakan upaya kesehatan dibidang
pelayanan umum, upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan.
2.1.2 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
tersebut diatas, RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi : 1.
Menyelenggarakan pelayanan umum; 2. Melaksanakan tugas
teknis operasional bidang pelayanan umum yang meliputi
keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang medis
serta program dan pemasaran; 3. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
8
7. Melakukan pelacakan keluarga berencana (KB) kepada wanita usia
subur
8. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada
kematian ibu dan bayi
9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
Tugas pokok bidan harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab
agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan tugas pokok bidan tersebut.
b. Tugas Kolaborasi
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2. Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
3. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
4. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
risiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga
9
5. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
6. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
7. Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
c. Tugas ketergantungan
1. Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
2. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
3. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien
dan keluarga.
4. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan keluarga.
6. Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.
10
Tugas Bidan Sebagai Peneliti / Investigator
1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
Fungsi Bidan
a. Fungsi Pelaksana
1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga,
serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa
praperkawinan.
2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,
kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan
risiko tinggi.
3. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko
tinggi.
5. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
6. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
7. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
8. Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan
wewenangnya.
9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal
dan menopause sesuai dengan wewenangnya.
b. Fungsi Pengelola
1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi
masyarakat.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan dilingkungan
unit kerjanya.
3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
11
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan
5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
c. Fungsi Pendidik
1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana.
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai
dengan bidang tanggung jawab bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik
dan di masyarakat.
4. Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.
d. Fungsi Peneliti
1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
12
Adapun rincian Struktur Organisasi di RSUD Kota Bandung sebagai berikut :
Ka. Bag. Umum dan Keuangan : dr. Hj. R. Siti Rochmah. MARS
Sub Bag. Umum dan Perlengkapan : Holidon, SAP, MAP
Sub Bag. Pengembangan SDM : Pepi Helmini. S.Sos,MAP
Sub. Bag. Keuangan dan Anggaran : Hj. Herawati. S.Sos
13
Seksi Penunjang Diagnosa (dr. Supratman,MM)
Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan : Ade Hapil Mulya Koswara, SAP
B. TUJUAN
Tujuan pengambilan isu Upaya Pencegahan Kejadian Gawat Janin
di Kamar dalam rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Mensosialisasikan pehamaman gawat janin
2. Mensosialisasikan upaya pencegahan gawat janin,
3. Membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi
14
C. MANFAAT
Harapan dalam penulisan rancangan aktulisasi ini adalah untuk
memberikan pemahaman yang lebih bagi para pembaca tentang upaya
pencegahan gawat janin yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptkan
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
15
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI
16
1. Ucapkan salam dengan sopan, perkenalkan diri anda dan tanyakan identitas
ibu dan suami (nama, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan)
2. Tanyakan tentang Keluhan Utama dan menggali riwayat penyakit sekarang,
3. Menanyakan:
Riwayat kehamilan (GPA), riwayat perkawinan (berapa tahun), riwayat
kontrasepsi, riwayat ANC sebelumnya, kondisi kehamilan sekarang (gerakan
janin, kenaikan berat badan, tanda-tanda inpartu)
Riwayat haid, hari pertama haid terakhir (usia kehamilan)
Riwayat penyakit ibu dan keluarga, riwayat berobat,riwayat persalinan
(kesulitan persalinan yang lalu)
Riwayat opname dan operasi serta riwayat alergi obat dan makanan
4. Menanyakan kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
5. Menanyakan data psikososial, ekonomi, dan spiritual seperti :
Apakah ibu senang dengan kehamilannya
Apakah ibu dan keluarga memberi dukungan kehamilan
Apakah ibu sudah mempersiapkan biaya persalinan
Siapa yang menjadi pengambil keputusan dalam keluarga
Bagaimanakah ibadah ibu dan keluarga selama kehamilan
17
c. Hasil Kegiatan
Terlaksananya rapat kedinasan dan semua berjalan lancar.
d. Nilai – Nilai Dasar
AKUNTABILITAS
- Memfasilitasi rapat kedinasan agar berjalan lancer
merupakan bentuk tanggung jawab sebagai ASN yang
akuntabel, berintegritas dan berdedikasi tinggi.
ETIKA PUBLIK
- Bertingkah laku sopan sesuai dengan norma dan tata
karma saat berkonsultasi dengan atasan.
- Penggunaan tata Bahasa yang santun dalam
berkomunikasi dengan atasan merupakan salah satu
bentuk pengamalan nilai Etika.
e. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya rapat kedinasan maka proses sosialisasi dan
penyampaian informasi dapat terlaksana dengan baik sehingga
kita akan tahu kemana arah tujuan pekerjaan kita yang
mendukung misi Dinas Sosial Kabupaten Subang.
f. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya rapat kedinasan yang baik dan berjalan lancar
maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas Sosial Kab.
Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi sehingga tujuan
organisasi dapat dipahami dan dicapai bersama.
g. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Rapat Kedinasan memiliki berarti pola manajemen ASN yang
baik.
18
1. Melakukan pengumpulan data dasar (database) untuk
menentukan masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Data yang dikumpulkan harus mencakup: keadaan sumberdaya
(SDA, SDM, kelembagaan, saran adan prasarana), teknologi
yang telah diguankan dan peraturan.
b. Hasil Kegiatan
Terlaksananya perekapan data sasaran penyuluhan.
c. Nilai – Nilai Dasar
AKUNTABILITAS
- Melaksanakan tugas sebagai bentuk tanggung jawab kita
sebagai ASN yang akuntabel dan berintegritas tinggi.
- Teliti dalam merekap data dan memastikan tidak ada data
tang tertinggal.
ETIKA PUBLIK
- Bertingkah laku dan berbusana sopan saat
melaksanakan perekapan data
- Bertutur kata sopan saat konslutasi dengan atasan
KOMITMEN MUTU
- Efektif dalam menyiapkan data
- Efisien dalam mengerjakan rekap data
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya perekapan data sasaran penyuluhan maka
proses sosialisasi dan penyampaian penyuluhan dapat
terlaksana dengan baik dan tepat sasaran yang mendukung misi
Dinas Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya perekapan data sasaran penyuluhan yang baik
dan berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini
Dinas Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
19
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Perekapan data penyuluhan membuat kegiatan tepat sasaran
dan mengoptimalkan fungsi pelayan publik.
20
Dilaksanakannya analisis data sasaran penyuluhan maka proses
sosialisasi dan penyampaian penyuluhan dapat terlaksana
dengan baik dan tepat sasaran yang mendukung misi Dinas
Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya analisis data sasaran penyuluhan yang baik dan
berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas
Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Analisis data sasaran penyuluhan membuat kegiatan tepat
sasaran dan mengoptimalkan fungsi pelayan publik.
21
Kegiatan penyuluhan di sekolah dengan bertemakan
pendidikan kewarganegaraan dapat menumbuhkan
semangat nasionalisme di kalangan pelajar dan remaja
untuk mewujudkan penanaman pancasila.
ETIKA PUBLIK
Saat proses penyuluhan ke sekolah menggunakan
penggunaan bahasa yang sopan dan tata cara yang
santun juga penuh kesabaran. Kemudian juga diperlukan
pendekatan yang lebih pada remaja.
KOMITMEN MUTU
Kegiatan penyuluhan ke sekolah memerlukan pola
penyuluhan yang aktif dan dengan metode yang
menyenangkan untuk mencapai target penyampaian
materi.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya kegiatan penyuluhan maka proses sosialisasi
dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran yang
mendukung misi Dinas Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan penyuluhan yang baik dan berjalan
lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas Sosial Kab.
Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi sehingga tujuan
organisasi dapat dipahami dan dicapai bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan penyuluhan membuat kegiatan dapat mengoptimalkan
fungsi pelayan publik
22
1. Melaksanakan persiapan dokumen administrasi dan surat
menyurat
2. Melaksanakan koordinasi dengan golongan pemuda melalui
karang taruna, PKK, RT/RW dan tokoh masyarakat untuk
menetapkan calon peserta dan tempat pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan penyusunan acara pelaksanaan pertemuan
b. Hasil Kegiatan
Menciptakan masyarakat yang sehat. Serta mengembalikan
atau merevitalisasi fungsi dan peran masyarakat satu dan
lainnnya.
c. Nilai - Nilai dasar
AKUNTABILITAS
Pemaparan strategi budaya sosial melalui pertemuan
sosial merupakan kegiatan yang inovatif dan bentuk
pertanggungjaban terhadap tugas utama penyuluh.
NASIONALISME
Kegiatan pemaparan strategi budaya sosial melalui
pertemuan sosial dapat menumbuhkan semangat
nasionalisme di masyarakat untuk mewujudkan
penanaman pancasila.
ETIKA PUBLIK
Saat proses pemaparan sosial menggunakan
penggunaan bahasa yang sopan dan tata cara yang
santun juga penuh kesabaran. Kemudian juga diperlukan
pendekatan yang lebih pada masyarakat.
KOMITMEN MUTU
Kegiatan proses pemaparan sosial memerlukan pola
penyuluhan yang aktif untuk mencapai target
penyampaian materi.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
23
Dilaksanakannya kegiatan pemaparan sosial maka proses
sosialisasi dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran
yang mendukung misi Dinas Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan pemaparan sosial yang baik dan
berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas
Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan pemapaan sosial membuat kegiatan dapat
mengoptimalkan fungsi pelayan publik
24
ETIKA PUBLIK
- Bertingkah laku dan berbusana sopan saat
melaksanakan perekapan data
- Bertutur kata sopan saat konslutasi dengan atasan
KOMITMEN MUTU
- Efektif dalam menyiapkan data
- Efisien dalam mengerjakan laporan
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya laporan pelaksanaan kegiatan maka proses
sosialisasi dan penyampaian penyuluhan dapat terlaksana
dengan baik dan tepat sasaran yang mendukung misi Dinas
Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya laporan pelaksanaan kegiatan yang baik dan
berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas
Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Laporan pelaksanaan kegiatan membuat kegiatan transparan
dan mengoptimalkan fungsi pelayan publik.
25
TANGGAL
NO KEGIATAN 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Memfasiliasi rapat
1 V V V V
kedinasan
Perekapan dan
2 V V V V V V V V
pengumpulan data
Analisis data
3 keadaan sasaran V V V V
penyuluhan
Penyuluhan ke
4 sekolah tentang V V V V
pendidikan
Pemaparan
5 strategi budaya V V V V V V
sosial
Laporan
6 pelaksanaan V V V
kegiatan
26
BAB III
PENUTUP
27