You are on page 1of 27

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


DALAM UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP
KEJADIAN GAWAT JANIN
DI RUANGAN TULIP RSUD KOTA BANDUNG

Oleh :
I GUSTI AYU KETUT SULAKSMI, Amd.Keb
NOSIS : 201904073572

PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR GOLONGAN II


ANGKATAN II TAHUN 2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2019
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklat : I GUSTI AYU KETUT SULAKSMI,Amd.Keb


Nosis : 201904073572

Saya menilai peserta Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak


Mampu melaksanakan Perencanaan Inovasi / Manajemen Peubahan,
dengan penjelasan sebagai berikut:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...
………………………………..
Bandung, April 2019

KUSBIANTO, S.PD,MH
KOMPOL NRP 67050240

2
3
KATA PENGANTAR

Pui syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan. Rancangan aktualisasi ini disusun
sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk kelulusan Diklatsar
CPNS golongan II DI Pusat Administrasi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan POLRI Bandung.
Proposal ini memiliki tema “RANCANGAN AKTUALISASI NILAI –
NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA DI RSUD KOTA
BANDUNG”.
Peserta mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang sudah
membantu dalam penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini, diantaranya:
Peserta menyadari masih banyak kekurangan dala penulisan Rancangan
Aktualisasi ini, oleh karena itu peserta sangat membutuhkan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan Rancangan Aktualisasi ini.

Bandung, April 2019


Peserta

I GUSTI AYU KETUT SULAKSMI,Amd.Keb


Nosis: 201904073572

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………4
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………5
A. Latar
Belakang…………………………………………………………............5
1. Gambaran Umum
Organisasi……………………………………………………………6
2. Tugas dan Fungsi
Organisasi………………………………………………………….6
3. Tugas dan Fungsi Unit
Kerja……………………………………………………………..….7
4. Struktur
Organisasi………………………………………………................10
B. Tujuan..……………………………………………………………….…10
C. Manfaat………………………………………………………………….11
BAB II KEGIATAN AKTUALISASI DAN
HABITUASI…………………………………………………………………….12
A. Kegiatan………………………………………………………………...12
1. Tahapan Kegiatan………………………………………………….
2. Hasil Kegiatan………………………………………………………
3. Nilai – Nilai Dasar (ANEKA) ………………………………………
4. Kontribuasi Terhadap Visi/Misi Organisasi………………………
5. Penguatan Nilai- Nilai Organisasi………………………………...
6. Keterkaitan dengan Mata Diklat…………………………………..
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan
Aktualisasi…………………………….20
BAB III PENUTUP……………………………………………………………...21

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan cita – cita bangsa dan mewujudkan tujuan
negara sebagaimana tercantum dalam Undang Undang dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, perlu membangun Aparatur Sipil Negara,
yang memiliki integritas, netral, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, dan nepotisme serta mampu menjalankan peran sebagai
unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UU No. 5
Tahun 2014 Tentang ASN).
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PNS dilakukan untuk dapat
membentuk sosok PNS yang mempunyai kompetensi yang mengarah
kepada upaya peningkatan:
1. Sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air;
2. Kompetensi teknis, manajerial, dana tau kepemimpinanya;
3. Efisiensi, efektivitas, kualitas pelaksanaan tugas yang dilakukan
dengan semangat kerjasama dan tanggung jawab sesuai dengan
lingkungan kerja dan organisasinya.
Dalam rancangan akan diaktualisasikan mengenai Upaya
Pencegahan Kejadian Gawat Janin di Ruang Tulip RSUD Kota
Bandung. Gawat Janin adalah keadaan dimana janin tidak menerima O2
cukup, sehingga mengalami hipoksia. Situasi ini dapat terjadi kronik (dalam

6
jangka waktu lama) atau akut. Janin yang sehat adalah janin yang tumbuh
normal, dengan usia gestasi aterm dan presentase kepala. Gawat janin
dapat terjadi dalam persalinan bila persalinan berlangsung lama, induksi
persalianan dengan oksitosin, ada perdarahan atau infeksi, insufisiensi
plasenta, posterm dan preeklampsi (Prawirohardjo,2009).
Upaya pemeliharaan kesehatan ditujukan untuk mempersiapkan
generasi akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk
menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak
dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah
dilahirkan, sampai berusia 18 tahun.
Dengan upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu
menurunkan angka kematian anak. Indikator angka kematian yang
berhubungan dengan anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian balita (AKABA).
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017 menunjukan AKN sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup, AKB 24 per
1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000 kelahiran hidup.
Masyarakat dapat dikatakan sehat jika seluruh anggota masyarakat
berfungsi dengan sempurna. Ruang lingkup Laporan Aktualisasi ini akan
dilaksanakan di Ruang Tulip RSUD Kota Bandung berdasarkan tugas
pokok dan fungsi Bidan dan penugasan atasan.

1. Gambaran Umum RSUD Kota Bandung


RSUD Kota Bandung beralamat di Jalan Rumah Sakit No.22, Ujung
Berung, Bandung, Jawa Barat.

2. Tugas dan Fungsi RSUD Kota Bandung

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 16 Tahun 2007 tentang


Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kota Bandung.

7
2.1.1. Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung
merupakan Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
mempunyai tugas : Melaksanakan upaya kesehatan dibidang
pelayanan umum, upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan
upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan.
2.1.2 Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
tersebut diatas, RSUD Kota Bandung, mempunyai fungsi : 1.
Menyelenggarakan pelayanan umum; 2. Melaksanakan tugas
teknis operasional bidang pelayanan umum yang meliputi
keuangan, pelayanan medis dan keperawatan, penunjang medis
serta program dan pemasaran; 3. Melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Tugas dan Fungsi Bidan Terampil


Tugas pokok bidan merupakan tugas utama yang harus dijalankan oleh
seorang bidan. Tugas pokok tersebut berkaitan dengan ruang lingkup bidan
dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari. Dimana tugas pokok bidan yang
dikerjakan mencerminkan kompetensi yang dimiliki oleh bidan tersebut.
Berikut adalah tugas pokok bidan yang antara lain adalah
1. Melaksanakan asuhan kebidanan kepada ibu hamil (antenatal care)
2. Melakukan asuhan persalinan fisiologi kepada ibu bersalin (postnatal
care)
3. Menyelenggarakan pelayan terhadap bayi baru lahir (kunjungan
neonatal care)
4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin
diwilayah kerja puskesmas
5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi dan
kebidanan
6. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana (KB) kepada wanita
usia subur

8
7. Melakukan pelacakan keluarga berencana (KB) kepada wanita usia
subur
8. Mengupayakan diskusi Audit Maternal Perinatal (AMP) bila ada
kematian ibu dan bayi
9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
Tugas pokok bidan harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab
agar terhindar dari kesalahan dalam melakukan tugas pokok bidan tersebut.

Tugas Bidan Sebagai Pelaksana


a. Tugas mandiri
1. Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
yang diberikan
2. Memberi pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan dengan
melibatkan mereka sebagai klien. Membuat rencana tindak lanjut
tindakan / layanan bersama klien.
3. Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
4. Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan
dengan melibatkan klien / keluarga
5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
6. Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan
melibatkan klien / keluarga
7. Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang
membutuhkan pelayanan keluarga berencana
8. Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem
reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium serta menopause
9. Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan
keluarga dan pelaporan asuhan.

b. Tugas Kolaborasi
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2. Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
3. Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus risiko tinggi dan keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
4. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan
risiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga

9
5. Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan risiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga
6. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risiko tinggi
dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
7. Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi serta
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.

c. Tugas ketergantungan
1. Menerapkan manajamen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
2. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada
kasus kehamilan dengan risiko tinggi serta kegawatdaruratan,
3. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada
masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien
dan keluarga.
4. Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu
dalam masa nifas yang disertai penyulit tertentu dan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
5. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan keluarga.
6. Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan
tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi serta
rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.

Tugas Bidan Sebagai pengelola


1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan. Bidan bertugas;
mengembangkan pelayanan dasar kesehatan di wilayah kerja.
2. Berpartisipasi dalam tim. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk
melaksanakan program kesehatan sektor lain melalui dukun bayi,
kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang berada di bawah
bimbingan dalam wilayah kerjanya.

Tugas Bidan sebagai Pendidik


1. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien
2. Melatih dan membimbing kader.

10
Tugas Bidan Sebagai Peneliti / Investigator
1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
4. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
5. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
6. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

Fungsi Bidan
a. Fungsi Pelaksana
1. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga,
serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa
praperkawinan.
2. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal,
kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan
risiko tinggi.
3. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
4. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko
tinggi.
5. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
6. Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
7. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
8. Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan
wewenangnya.
9. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan
sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal
dan menopause sesuai dengan wewenangnya.

b. Fungsi Pengelola
1. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi
individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi
masyarakat.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan dilingkungan
unit kerjanya.
3. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.

11
4. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang
terkait dengan pelayanan kebidanan
5. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.

c. Fungsi Pendidik
1. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok
masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup
kesehatan serta keluarga berencana.
2. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai
dengan bidang tanggung jawab bidan.
3. Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik
dan di masyarakat.
4. Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.

d. Fungsi Peneliti
1. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan
sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
2. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.

4. Struktur organisasi Dinas Sosial

12
Adapun rincian Struktur Organisasi di RSUD Kota Bandung sebagai berikut :

Direktur : dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes

Ka. Bag. Umum dan Keuangan : dr. Hj. R. Siti Rochmah. MARS
Sub Bag. Umum dan Perlengkapan : Holidon, SAP, MAP
Sub Bag. Pengembangan SDM : Pepi Helmini. S.Sos,MAP
Sub. Bag. Keuangan dan Anggaran : Hj. Herawati. S.Sos

Pelayanan Medis dan Keperawatan : dr. Hj. Restu Kemala, M.Kes

Seksi Pelayanan Medis ()


Seksi Pelayanan Keperawatan (Ni Wayan Asih. S.Kep.Ners,MKM)

Bidang Penunjang Medis : Drs. Dadan Supriatna M.Kes

13
Seksi Penunjang Diagnosa (dr. Supratman,MM)
Seksi Pemeliharaan dan Pemulasaraan : Ade Hapil Mulya Koswara, SAP

Bidang Program dan Pemasaran : Drg. Hj. Henny Chaerani, MARS

Seksi Pengendalian Program : Suharyanto, SH


Seksi Mutu dan Pemasaran : H. Asep Hendriana. S.Kep

Ka. Instalasi Rawat Jalan : dr. Dini Rostiati, Sp.JP


Ka. Instalasi Rawat Inap : Megah Idawati, S.Kep
Ka. Instalasi Gawat Darurat : dr. R.Dadan Gardea G, Sp.OT
Ka. Instalasi Bedah Sentral : dr. Hilman Sp.OG
Ka. Instalasi Radiologi : dr. Rosdiana, Sp.Rad
Ka. Instslasi Laboratorium : dr. Seilla Lukanta, Sp.Pk
Ka. Instalasi Farmasi : Dra. Hj. Dinar Kadarwati Apt.MM
Ka. Instalasi ICU : dr. Yudhi P.Sp.An
Ka. Instalasi Gizi : Uji Mujiyati.SP,MKM
Ka. Instalasi Rehabilitasi Medik : dr. Sarah Oktora, Sp.KFR
Ka. Instalasi MCU : dr. Sally Hartiawati
Ka. Instalasi Hemodialisa : dr M. Paula Ciyntia Sp. Pd
Ka. IPSRS : Bayu Adi Kristiawan
Ka. Instalasi Laundry : Susi Sustianah, A.Md.Kesling
Ka. Instalasi Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan RS : Geri Gervian
Ka. Instalasi Pemulasaraan Jenazah : Dody Suhendi S.Ag
Ka. Unit Rekam Medis : Hani Marwiyah, S.ST
Ka. Unit SIstem Informasi Manajemen RS : Mega Yanuardi
Ka. Unit Diklat dan Perpustakaan : Ai Muniroh. SST.MM
Ka. Unit Mutu RS : Sri Wahyuningsih, M.Keb
Ka. Unit CSSD : Cecep Wahyu Safar.SKM
Ka. Unit Promosi Kesehatan RS : Haris Samsudin , S.Kep
Ka. Unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) RS : Karyat S.Kep
Ka. Unit Pemasaran dan Kemitraan :CHaerudin Latupono, SH
Ka. Unit Pengelola Pemberdaharaan Penyusun Anggaran : Henda Ruskanda, SE
Ka. Unit ULP : Ade Hafil M. SAP
Komite Medik : Drg. H. Mulyadi, Sp. Ortho
SMF
SPI
Kelompok Jabatan Fungsional

B. TUJUAN
Tujuan pengambilan isu Upaya Pencegahan Kejadian Gawat Janin
di Kamar dalam rancangan aktualisasi ini adalah:
1. Mensosialisasikan pehamaman gawat janin
2. Mensosialisasikan upaya pencegahan gawat janin,
3. Membantu pemerintah dalam upaya menurunkan angka
kematian bayi

14
C. MANFAAT
Harapan dalam penulisan rancangan aktulisasi ini adalah untuk
memberikan pemahaman yang lebih bagi para pembaca tentang upaya
pencegahan gawat janin yang pada akhirnya bertujuan untuk menciptkan
penurunan angka kematian ibu dan bayi.

15
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

Sebagai Upaya Pencegahan Terhadap Kejadian Gawat Janin di


Ruang Tulip RSUD Kota Bandung, dalam rancangan aktualisasi ini
dilakukan beberapa perencanaan kegiatan selama off campus:
1. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis dan patologis
kegawatdaruratan kebidanan

2. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis dan


patologis kegawatdaruratan kebidanan
3. Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan
pengambilan sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
darah tepi
4. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien
dengan kasus fisiologis dan patologis kegawatdaruratan persalinan kala II
5. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis dan
patologis kegawatdaruratan pada persalinan Kala II
6. Melakukan konseling informasi edukasi (KIE) pada klien/pasien pada kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan persalianan kala II
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter pada klien/pasien pada kasus
fisiologis dan patologis kegawatdaruratan persalinan kala II

8. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan


persalinan kala II
9. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan kasus dan patologis
kegawatdaruratan persalinan kala II

Berikut ini uraian mengenai perencanaan kegiatan tersebut:

A. KEGIATAN 1. Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus


fisiologis dan patologis kegawatdaruratan kebidanan
a. Tahapan Kegiatan:

16
1. Ucapkan salam dengan sopan, perkenalkan diri anda dan tanyakan identitas
ibu dan suami (nama, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan)
2. Tanyakan tentang Keluhan Utama dan menggali riwayat penyakit sekarang,
3. Menanyakan:
 Riwayat kehamilan (GPA), riwayat perkawinan (berapa tahun), riwayat
kontrasepsi, riwayat ANC sebelumnya, kondisi kehamilan sekarang (gerakan
janin, kenaikan berat badan, tanda-tanda inpartu)
 Riwayat haid, hari pertama haid terakhir (usia kehamilan)
 Riwayat penyakit ibu dan keluarga, riwayat berobat,riwayat persalinan
(kesulitan persalinan yang lalu)
 Riwayat opname dan operasi serta riwayat alergi obat dan makanan
4. Menanyakan kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol
5. Menanyakan data psikososial, ekonomi, dan spiritual seperti :
 Apakah ibu senang dengan kehamilannya
 Apakah ibu dan keluarga memberi dukungan kehamilan
 Apakah ibu sudah mempersiapkan biaya persalinan
 Siapa yang menjadi pengambil keputusan dalam keluarga
 Bagaimanakah ibadah ibu dan keluarga selama kehamilan

KEGIATAN 2. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus


fisiologis dan patologis kegawatdaruratan kebidanan
b. Tahapan Kegiatan:
1. Melakukan pemeriksaan keadaan umum dan kesadaran ibu
2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital ( tekanan darah,
suhu, nadi dan respirasi)
3. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe, meliputi :
 Pemeriksaan kepala dan wajah (kulit kepala,
kebersihan rambut, ada tidaknya oedema
4.

17
c. Hasil Kegiatan
Terlaksananya rapat kedinasan dan semua berjalan lancar.
d. Nilai – Nilai Dasar
 AKUNTABILITAS
- Memfasilitasi rapat kedinasan agar berjalan lancer
merupakan bentuk tanggung jawab sebagai ASN yang
akuntabel, berintegritas dan berdedikasi tinggi.
 ETIKA PUBLIK
- Bertingkah laku sopan sesuai dengan norma dan tata
karma saat berkonsultasi dengan atasan.
- Penggunaan tata Bahasa yang santun dalam
berkomunikasi dengan atasan merupakan salah satu
bentuk pengamalan nilai Etika.
e. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya rapat kedinasan maka proses sosialisasi dan
penyampaian informasi dapat terlaksana dengan baik sehingga
kita akan tahu kemana arah tujuan pekerjaan kita yang
mendukung misi Dinas Sosial Kabupaten Subang.
f. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya rapat kedinasan yang baik dan berjalan lancar
maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas Sosial Kab.
Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi sehingga tujuan
organisasi dapat dipahami dan dicapai bersama.
g. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Rapat Kedinasan memiliki berarti pola manajemen ASN yang
baik.

1. Perekapan dan pengumpulan data penyuluhan


a. Tahapan Kegiatan:

18
1. Melakukan pengumpulan data dasar (database) untuk
menentukan masalah, tujuan dan cara mencapai tujuan atau
kegiatan yang akan dilaksanakan
2. Data yang dikumpulkan harus mencakup: keadaan sumberdaya
(SDA, SDM, kelembagaan, saran adan prasarana), teknologi
yang telah diguankan dan peraturan.
b. Hasil Kegiatan
Terlaksananya perekapan data sasaran penyuluhan.
c. Nilai – Nilai Dasar
 AKUNTABILITAS
- Melaksanakan tugas sebagai bentuk tanggung jawab kita
sebagai ASN yang akuntabel dan berintegritas tinggi.
- Teliti dalam merekap data dan memastikan tidak ada data
tang tertinggal.
 ETIKA PUBLIK
- Bertingkah laku dan berbusana sopan saat
melaksanakan perekapan data
- Bertutur kata sopan saat konslutasi dengan atasan
 KOMITMEN MUTU
- Efektif dalam menyiapkan data
- Efisien dalam mengerjakan rekap data
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya perekapan data sasaran penyuluhan maka
proses sosialisasi dan penyampaian penyuluhan dapat
terlaksana dengan baik dan tepat sasaran yang mendukung misi
Dinas Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya perekapan data sasaran penyuluhan yang baik
dan berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini
Dinas Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi

19
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Perekapan data penyuluhan membuat kegiatan tepat sasaran
dan mengoptimalkan fungsi pelayan publik.

3. Analisis data keadaan sasaran penyuluhan


a. Tahapan Kegiatan:
1. Jika data dasar (database) telah terkumpul, kemudian melakukan
penilaian atas keadaan sumberdaya, teknologi dan peraturan
yang ada
2. Melaksanakan pengelompokkan data keadaan kedalam:
 Data atual dan data potensial
 Keadaan yang ingin dicapai dan yang sudah dicapai
 Teknologi yang dapat digunakan / dikembangkan dan sudah
digunakan
 Peraturan yang sudah berlaku dan yang dapat diberlakukan
b. Hasil Kegiatan
Hasil Analisa keadaan sasaran penyuluhan
c. Nilai – Nilai Dasar
 AKUNTABILITAS
Dengan adanya analisis data sasaran penyuluhan berarti
membuat semua kegiatan penyuluhan menjadi tepat
sasaran dan dapat disesuaikan dengan materi
penyuluhan. Ini membuat kegiatan lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
 KOMITMEN MUTU
Analisis data sasaran penyuluhan menciptakan pola
komitmen mutu guna membuat sasaran penyuluhan yang
tepat.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

20
Dilaksanakannya analisis data sasaran penyuluhan maka proses
sosialisasi dan penyampaian penyuluhan dapat terlaksana
dengan baik dan tepat sasaran yang mendukung misi Dinas
Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya analisis data sasaran penyuluhan yang baik dan
berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas
Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Analisis data sasaran penyuluhan membuat kegiatan tepat
sasaran dan mengoptimalkan fungsi pelayan publik.

4. Penyuluhan ke sekolah tentang pendidikan kewarganegaraan,


nilai – nilai pancasila dan nilai kebangsaan
a. Tahapan Kegiatan:
1. Melakukan persiapan dokumen administrasi dan surat menyurat
2. Melaksanakan koordinasi dengan sekolah untuk menetapkan
calon peserta dan tempat pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan penyusunan acara pelaksanaan penyuluhan sosial
b. Hasil Kegiatan
Siswa sekolah dalam hal ini remaja dapat memahami dan
mengartikan kewarnegaraan, nilai - nilai pancasila dan nilai
kebangsaan.
c. Nilai – Nilai dasar
 AKUNTABILITAS
Penyuluhan ke sekolah merupakan kegiatan yang inovatif
dan bentuk pertanggungjaban terhadap tugas utama
penyuluh.
 NASIONALISME

21
Kegiatan penyuluhan di sekolah dengan bertemakan
pendidikan kewarganegaraan dapat menumbuhkan
semangat nasionalisme di kalangan pelajar dan remaja
untuk mewujudkan penanaman pancasila.
 ETIKA PUBLIK
Saat proses penyuluhan ke sekolah menggunakan
penggunaan bahasa yang sopan dan tata cara yang
santun juga penuh kesabaran. Kemudian juga diperlukan
pendekatan yang lebih pada remaja.
 KOMITMEN MUTU
Kegiatan penyuluhan ke sekolah memerlukan pola
penyuluhan yang aktif dan dengan metode yang
menyenangkan untuk mencapai target penyampaian
materi.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya kegiatan penyuluhan maka proses sosialisasi
dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran yang
mendukung misi Dinas Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan penyuluhan yang baik dan berjalan
lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas Sosial Kab.
Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi sehingga tujuan
organisasi dapat dipahami dan dicapai bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan penyuluhan membuat kegiatan dapat mengoptimalkan
fungsi pelayan publik

5. Pemaparan strategi budaya sosial melalui pertemuan sosial,


gotong royong dan pengaktifan peran kelembagaan adat /
informal masyarakat
a. Tahapan Kegiatan:

22
1. Melaksanakan persiapan dokumen administrasi dan surat
menyurat
2. Melaksanakan koordinasi dengan golongan pemuda melalui
karang taruna, PKK, RT/RW dan tokoh masyarakat untuk
menetapkan calon peserta dan tempat pelaksanaan kegiatan
3. Melakukan penyusunan acara pelaksanaan pertemuan
b. Hasil Kegiatan
Menciptakan masyarakat yang sehat. Serta mengembalikan
atau merevitalisasi fungsi dan peran masyarakat satu dan
lainnnya.
c. Nilai - Nilai dasar
 AKUNTABILITAS
Pemaparan strategi budaya sosial melalui pertemuan
sosial merupakan kegiatan yang inovatif dan bentuk
pertanggungjaban terhadap tugas utama penyuluh.
 NASIONALISME
Kegiatan pemaparan strategi budaya sosial melalui
pertemuan sosial dapat menumbuhkan semangat
nasionalisme di masyarakat untuk mewujudkan
penanaman pancasila.
 ETIKA PUBLIK
Saat proses pemaparan sosial menggunakan
penggunaan bahasa yang sopan dan tata cara yang
santun juga penuh kesabaran. Kemudian juga diperlukan
pendekatan yang lebih pada masyarakat.
 KOMITMEN MUTU
Kegiatan proses pemaparan sosial memerlukan pola
penyuluhan yang aktif untuk mencapai target
penyampaian materi.
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi

23
Dilaksanakannya kegiatan pemaparan sosial maka proses
sosialisasi dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran
yang mendukung misi Dinas Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya kegiatan pemaparan sosial yang baik dan
berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas
Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Kegiatan pemapaan sosial membuat kegiatan dapat
mengoptimalkan fungsi pelayan publik

6. Laporan pelaksanaan kegiatan


a. Tahapan Kegiatan:
1. Melakukan pelaporan setelah kegiatan berakhir
2. Laporan disertakan lampiran dokumen terkait, antara lain:
 Gambaran umum
 Maksud dan tujuan
 Waktu dan tempat pelaksanaan
 Narasumber
 Proses kegiatan
b. Hasil Kegiatan
Laporan kegiatan yang sistematis dan dapat
dipertangungjawabkan.
c. Nilai – Nilai Dasar
 AKUNTABILITAS
- Melaksanakan tugas sebagai bentuk tanggung jawab kita
sebagai ASN yang akuntabel dan berintegritas tinggi.
- Teliti dalam penulisan laporan dan memastikan tidak ada
data tang tertinggal.

24
 ETIKA PUBLIK
- Bertingkah laku dan berbusana sopan saat
melaksanakan perekapan data
- Bertutur kata sopan saat konslutasi dengan atasan
 KOMITMEN MUTU
- Efektif dalam menyiapkan data
- Efisien dalam mengerjakan laporan
d. Kontribusi Terhadap Visi/Misi Organisasi
Dilaksanakannya laporan pelaksanaan kegiatan maka proses
sosialisasi dan penyampaian penyuluhan dapat terlaksana
dengan baik dan tepat sasaran yang mendukung misi Dinas
Sosial Kabupaten Subang.
e. Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Dengan adanya laporan pelaksanaan kegiatan yang baik dan
berjalan lancar maka kekuatan organisasi dalam hal ini Dinas
Sosial Kab. Subang semakin kuat dan dalam satu persepsi
sehingga tujuan organisasi dapat dipahami dan dicapai
bersama.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
Laporan pelaksanaan kegiatan membuat kegiatan transparan
dan mengoptimalkan fungsi pelayan publik.

JADWAL PELAKSANAAN RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


Berikut ini gambaran kegiatan habituasi untuk memecahkan Upaya
Pencegahan Patologi Sosial di Masyarakat selama off campus:

25
TANGGAL
NO KEGIATAN 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Memfasiliasi rapat
1 V V V V
kedinasan

Perekapan dan
2 V V V V V V V V
pengumpulan data
Analisis data
3 keadaan sasaran V V V V
penyuluhan
Penyuluhan ke
4 sekolah tentang V V V V
pendidikan
Pemaparan
5 strategi budaya V V V V V V
sosial
Laporan
6 pelaksanaan V V V

kegiatan

26
BAB III
PENUTUP

Dengan terbitnya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara, diterapkan sistem diklat pola baru dengan
penekanan pada 5 (lima) nilai dasar dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA). Kemudian 5 dasar itu
dituangkan kedalam rancangan aktualisasi dengan mengambil isu Upaya
Pencegahan Patologi Sosial di Masyarakat. Selanjutnya, dalam rangka
memecahkan isu tersebut dipecahkan ke dalam perencanaan kegiatan
dengan pola habituasi selama off campus.

27

You might also like