You are on page 1of 6

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN

DINAS KESEHATAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS NGEMPIT
Jl. Raya Ngempit no. 19 Telp. (0343) 428160

KEPUTUSAN KEPALA UPTD KESEHATAN PUSKESMAS NGEMPIT


Nomor : 440/136/424.052.27/2016

TENTANG

SASARAN KESELAMATAN PASIEN


DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS NGEMPIT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD KESEHATAN PUSKESMAS NGEMPIT,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien perlu


ditetapkan sasaran keselamatan pasien;
b. bahwa untuk menjamin peningkatan keselamatan pasien perlu
dilakukan pengukuran terhadap indikator keselamatan pasien;
c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ngempit tentang
Sasaran Keselamatan Pasien.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang


Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144; Tambahan
Lembaran Negara R.I. Nomor 5063 );
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang
Sistem Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1691/MENKES/Per/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75/Menkes/SK/X/2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;

9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun


2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
11. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 828/ MENKES/SK /IX/2008
tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten / Kota;
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan
Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No. 13 Tahun 2004 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan /Dinas /Kantor /Sekretariat
Daerah /Sekretariat Dewan /Rumah Sakit /PD Kabupaten Pasuruan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NGEMPIT TENTANG SASARAN


KESELAMATAN PASIEN DI UPTD KESEHATAN PUSKESMAS NGEMPIT

Kesatu : Sasaran-sasaran keselamatan pasien seperti yang tertera dalam lampiran


surat keputusan ini.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pasuruan
Pada Tanggal : 20 Mei 2016

Kepala Puskesmas Ngempit

Kabupaten Pasuruan

dr.A.Arif Junaedi

NIP.197609162006041017
LAMPIRAN
Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Ngempit
Kabupaten Pasuruan tentang Sasaran – sasaran
Keselamatan Pasien di UPTD Kesehatan Puskesmas
Ngempit
Nomor : 440/136/424.052.27/2016

Tanggal : 20 Mei 2016

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan
spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah
dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti
dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatkan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran –
sasaran keselamatan pasien. Frekuensi pengukuran capaian keselamatan pasien setiap 1
(satu) bulan sekali.

Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET


1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%
2. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien 100%
3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan ≥90%
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas ≥85%
5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh ≥85%
1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi : nama, umur, alamat, nomor
rekam medis pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara melakukan identifikasi pasien pada rekam
medis secara sampling dengan rumus :

Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang tersampling

2. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien


Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat
sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

3. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan


Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu
melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan
mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan secara sampling
dengan rumus :

Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur


X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang tersampling
4. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas wajib menjaga
kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun
dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada
lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.

Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara :

Jumlah petugas yang cuci tangan 7 langkah dg benar


X 100%
Jumlah seluruh sampling petugas yang cuci tangan

5. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh

Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan


risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh
dilakukan dengan cara:
a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang
beresiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning.
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan
yang aman.
Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menhitung
jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.

(Jumlah semua pasien - Jumlah pasien yang jatuh)


X 100%
Jumlah semua pasien yang dirawat

You might also like